NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Persiapan untuk meeting

Saat jam istirahat tiba, Shaina langsung pergi ke mushola di lantai dasar untuk melaksanakan sholat dzuhur. Setelah selesai sholat Shaina makan di kantin bersama dangan Riska yang juga sedang istirahat.

"Gimana hari pertama kamu kerja...? Semua berjalan dengan lancar...?'' tanya Riska sambil menyantap soto mie plus nasi di kantin.

"Lancar sih kak, tapi ada satu senior yang agak judes dan bawel, nyebelin deh..." jawab Shaina.

"Siapa yang berani judes sama kamu...? Ngomong sama kakak, biar kakak kasih pelajaran dia...?'' tanya Shaina.

"Ih kak... Tidak perlu... Riska bisa mengatasinya kok..." jawab Riska.

"Baguslah... Kalau ada yang nyakitin kamu, bilang sama kakak..." sahut Shaina.

"Iya... iya...." jawab Riska.

Iya, Riska adalah tetangga Shaina. Mereka sudah berteman sejak kecil. Riska sudah dianggap adik oleh Shaina. Dan selama ini Shaina selalu ada buat Riska. Jika Riska diganggu oleh temannya, maka Shaina yang akan maju membela Riska.

"Kak Shaina sendiri gimana...? Kerjaan kakak lancar juga kan...?'' tanya Riska.

Shaina menghela nafas. Kemudian dia mengaduk- aduk soto mie yang ada di mangkok. Sepertinya nafsu makan Shaina tiba- tiba hilang saat ingat betapa banyak kerjaan yang harus dia kerjakan hari ini cuma gara- gara dia ketahuan ngobrol di jam kerja.

"Kenapa kak...? Kok bete gitu...?'' tanya Riska sambil mengunyah makanannya.

"Iya nih, aku emang lagi bete..." jawab Shaina kembali menyuapkan makanannya ke mulut.

Shaina lalu menceritakan apa yang dia alami hari ini dan memberitahu Riska jika CEO perusahaan ini adalah pria yang dia sangka maling saat di rumah pakde Ahmad.

"Hah...! yang benar kak...?'' Riska kaget.

Iya tentu saja Riska baru tahu soal itu karena dia belum pernah melihat CEO perusahaan ini.

"Iya.. Makanya dia seperti sedang membalas dendam padaku. Dia cari alasan terus untuk bisa menghukumku..." jawab Shaina lalu meminum es teh manis.

"Ya ampun...tapi kakak nggak sampai dipecat kan...?'' tanya Riska.

"Ya nggak lah... Kalau aku sampai dipecat, aku nggak bakal terima lah. Kan aku diterima kerja di sini karena memenuhi semua yang persyaratan yang diajukan oleh perusahaan, masa gara- gara masalah sepele saja dipecat...." jawab Shaina.

"Tapi CEO perusahaan ini benar- benar menyebalkan, ngeselin dan tidak punya perasaan...." sambung Shaina.

"Sssshhhhtttt.... Kak... Pelan- pelan bicaranya. Nanti ada yang mendengarnya...." Riska panik sambil melihat ke sekeliling kantin ke arah pegawai yang juga sedang makan di sana.

"Nanti kalau mereka mendengar kakak ngomongin CEO, lalu mereka mengadu, kakak bisa dipecat...." bisik Riska.

"Hah... Kalau mereka berani mengadu, saya hajar mereka..." sahut Shaina.

"Iiihh... Kak Shaina... Jangan begitu dong... Ini di kota kak, orangnya beda sama orang di kampung kita yang kalau digertak sama kakak langsung takut...." ucap Riska.

"Ah kakak nggak takut. Siapapun mereka yang berani macam- macam sama kakak, akan kakak hadapi..." sahut Riska.

"Jadi kakak nggak takut sama CEO kita yang katanya galak itu...?'' tanya Riska.

"Riska dengar dari para OB nih ya kak, semenjak CEO perusahaan ini menikah, dia yang awalnya ramah pada para pegawai, sekarang berubah menjadi garang seperti monster...." ucap Riska setengah berbisik supaya obrolan mereka tidak didengar oleh pegawai lain yang juga sedang makan siang di kantin.

"Dia tidak akan memberi ampun pada para pegawai yang melanggar aturan. Makanya kakak harus hati- hati kalau ngomong, jangan sampai omongan kakak sampai ke telinga CEO kita..." sambung Riska.

"Kenapa dia jadi berubah sikap setelah menikah...?'' tanya Shina.

"Katanya sih karena dia dipengaruhi sama istrinya kak. Istrinya tidak suka kalau suaminya terlalu ramah sama para pegawai...." jawab Riska sambil berbisik di telinga Shaina.

"Sok tahu...? Kamu tahu dari siapa...?" tanya Shaina.

"Dari senior Riska..." jawab Riska.

"Hah... Seniormu itu tukang gosip ya. Apa kamu juga ikutan bergosip...?'' tanya Shaina.

"Tidak dong kak, Riska cuma jadi pendengar setia saja..." jawab Riska sambil menyengir.

"Huh... Kamu ini...." ucap Shaina sambil menoyor kepala Riska.

"Kalau apa yang dikatakan oleh seniormu itu benar, berarti CEO kita ini pengecut dong ya..." ucap Shaina sambil memegang dagunya sendiri.

"Pengecut bagaimana kak....?'' tanya Riska.

"Ya itu... Masa jadi suami nurut banget sama istrinya. Berarti dia suami takut istri dong. Suami bloon itu namanya..." jawab Shaina.

"Ih kakak... Jangan ngomong begitu... Nanti kedengaran orang... Bisa bahaya..." Riska kembali dibuat panik sambil melihat sekeliling kantin takut ada pegawai lain mendengarkan gunjingannya.

"Ah kamu nggak usah takut begitu... Mereka nggak bakalan nguping obrolan kita, lihat saja mereka juga sedang asik ngobrol sendiri..." sahut Shaina sambil menunjuk pegawai lain yang sibuk makan sambil mengobrol di meja mereka.

"Iya juga sih... Tapi kakak tetap harus hati- hati kalau ngomong. Kakak kan sudah pernah dihukum sama CEO kita, jangan sampai karena kakak salah bicara kakak kena hukuman lagi..." ucap Riska.

Mendengar ucapan Riska tiba- tiba Shaina ingat saat dia mengatakan Sagara adalah CEO kejam di depan sekertaris Jo.

"Oh ya ampun, semoga saja sekertaris Jo tidak mengadukan ucapanku tadi...." ucap Shaina sambil memegang dadanya.

"Ucapan yang mana kak...?'' tanya Riska.

"I..itu...tadi kakak bilang tuan Sagara CEO kejam di depan sekertaris Jo..." jawab Shina panik.

"Hah...! ih kakak ceroboh banget sih kamu...." sahut Riska.

"Ya udah... Aku mau menemui sekertaris Jo dulu ya... Kamu tolong bayarin makanan kakak dulu, nanti kakak ganti uangnya...." ucap Shaina lalu minum es teh manisnya yang tinggal sedikit kemudian dia segera lari keluar kantin.

Sedangkan Riska hanya menggeleng- gelengkan kepalanya melihat tingkah Shaina.

"Aduuhh... Sekertaris Jo... Kamu di mana sih....?'' Shaina mencari- cari sekertaris Jo di lantai tujuh tapi tidak ketemu juga.

"Kalau sekertaris Jo sampai mengadukan pada tuan Sagara, bisa- bisa hari- hariku di penuhi dengan hukuman..." ucap Shaina.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Sudah satu minggu Shaina kerja di perusahaan Putra Mandala Sentosa. Hari- hari berjalan dengan lancar. Tidak ada masalah yang berarti, semua pekerjaan dapat dia handle dengan mudah. Sekertaris Jo pun sepertinya tidak mengadukan ucapan Shaina karena hingga hari ini Shaina aman- aman saja.

Dan Shaina merasa lega karena hingga hari ini Sagara tidak memberi hukuman yang sudah dia janjikan seminggu yang lalu. Sepertinya Sagara sudah melupakan hukuman itu. Apa lagi akhir- akhir ini Sagara dan sekertaris Jo terlihat sangat sibuk.

"Ehem...." tiba- tiba seseorang masuk ke ruang divisi keuangan dan berdehem.

Semua pegawai di sana termasuk Shaina yang sedang sibuk dengan pekerjaan masing- masing pun menoleh ke sumber suara. Dan ternyata di dekat pintu ada sekertaris Jo yang berdiri di sana.

"Selamat pagi sekertaris Jo..." ucap semua pegawai.

"Pagi..." jawab sekertaris Jo.

"Kalian tahu, kalau Fandi manager divisi keuangan yang seharusnya hari ini ada jadwal meeting berhalangan hadir karena sedang sakit. Dan untuk itu harus ada satu orang perwakilan yang menggantikan dia meeting hari ini..." ucap sekertaris Jo.

Shaina, Bimo, Alvian dan Arsil saling pandang mendengar apa yang disampaikan oleh sekertaris Jo. Dan wajah mereka menggambarkan ketidaksiapan mereka untuk mengikuti meeting. Karena pasti mereka akan diminta untuk mempresentasikan tentang materi yang akan dibahas dalam meeting. Dan mereka tentu saja tidak siap. Karena selama ini yang biasa ikut meeting adalah Fandi dan Mona saja sebagai perwakilan dari divisi keuangan.

"Dan yang harus menggantikan Fandi adalah...." sekertaris Jo memberi jeda ucapannya.

Bimo, Alvian dan Arsil terlihat tidak tenang, dengan jantung berdebar- debar, mereka berharap bukan nama mereka yang akan disebut oleh sekertaris Jo.

Sedangkan Shaina nampak santai saja karena dia yakin bukan namanya yang akan disebut karena dia pegawai baru yang belum banyak pengalaman.

"Dia adalah Shaina..." ucap sekertaris Jo.

Semua pegawai pun menoleh ke arah Shaina dengan perasaan lega karena bukan nama mereka yang disebut.

"A...apa....? Sa...saya....?'' Shaina menunjuk mukanya sendiri.

"Iya kamu..." jawab sekertaris Jo.

"Ta...tapi saya..." Shaina panik sambil menoleh ke tiga rekan kerjanya.

Alvian dan Arsil nampak menutup mulutnya seperti sedang mentertawakan Shaina karena dia lah yang ditunjuk untuk menggantikan Fandi. Mereka tahu Shaina pasti bakalan kelabakan karena belum pernah ikut meeting sebelumnya. Sedangkan Bimo tentu saja mencemaskan Shaina yang terlihat begitu kaget.

"Emang enak..." bisik Alvian.

Shaina pun melototi Alvian yang terlihat puas karena dia yang dipilih untuk menggantikan Fandi sedangkan Shaina tidak tahu apa- apa tentang meeting.

"Se... Sekertaris Jo... Kenapa harus saya... Saya kan pegawai baru... Saya belum punya pengalaman. Kenapa tidak Alvian atau Arsil saja ..." Shaina menunjuk kedua rekannya.

"Ja...jangan saya sekertaris Jo, saya tidak bisa..." sahut Alvian panik.

"Sa..saya juga tidak bisa, tolong jangan saya, bagaimana kalau Bimo saja..." imbuh Arsil.

Sekertaris Jo menghela nafas sambil melirik tajam ke arah Alvian dan Arsil. Dan mereka berdua pun langsung menundukkan kepalanya.

"Kalau kamu mau protes... Protes sama tuan saja. Karena dia yang menunjukmu untuk menggantikan Fandi..." ucap sekertaris Jo pada Shaina.

"Hah...! Ya ampun...." sahut Shaina sambil meremas rambutnya dengan kedua tangannya.

Iya, tentu saja Shaina tidak akan berani jika dia protes pada tuannya itu.Karena bisa- bisa dia akan diberi hukuman tambahan olehnya.

"Ayo ikut saya ke ruangan tuan, dia ingin bicara denganmu..." ucap sekertaris Jo pada Shaina.

"Dan untuk kalian..." sekertaris Jo menunjuk Alvian dan Arsil.

"Kalian kerjakan pekerajaan Shaina...." ucap sekertaris Jo.

"Hah...?'' sahut Alvian dan Arsil kaget.

Sedangkan Bimo langsung menutup mulutnya manahan agar tidak tertawa.

Sekertaris Jo berbalik badan berjalan ke ruang kerja Sagara. Dan Shaina pun segera mengikutinya di belakang.Mereka berdua masuk ke ruang kerja Sagara.Sagara menatap Shaina yang masuk ke ruang kerjanya seperti biasa sambil menampilkan senyuman menyeringai.

"Kamu sudah tahu kan kenapa kamu dipanggil ke sini...?'' tanya Sagara.

Shaina hanya melirik Sagara lalu menarik nafas dan menghembuskannya dengan kasar.

"Tuan menunjuk saya untuk ikut meeting, kenapa tidak yang lain saja...?'' tanya Shaina.

"Ya karena saya mau kamu..." jawab Sagara sambil tersenyum mengejek.

"Ta..tapi saya...belum mempelajari materi untuk meetingnya tuan..." ucap Shaina.

"Ambil ini..." Sagara menjulurkan tangannnya yang memegang sebuah map berwarna merah.

"Kamu bisa pelajari materinya sekarang. Dan setelah itu kamu harus mempresentasikan apa yang sudah kamu pelajari di depan klien dan peserta rapat lainnya..." ucap Sagara.

"A...apa...? Li...lima belas menit...? ta...tapi tuan..." sahut Shaina.

"Kamu berani membantah perintah saya...?'' tanya Sagara.

"Ti... tidak begitu tuan.... Ta..tapi wa...waktunya..."

"Apa mau saya kurangi waktunya menjadi sepuluh menit...?'' tanya Sagara dengan mata tegas menatap Shaina.

"Ja..jangan tuan..." rengek Shaina.

"Tuan... Nanti kalau saya tidak bisa memperlajari materinya dalam waktu lima belas menit bagaimana...?'' tanya Shaina.

"Kamu akan saya beri hukuman tambahan...'' jawab Sagara.

"Hah...? Dihukum lagi...?'' Shaina kaget.

Sagara tertawa.

"Kamu lupa...? Saya memberi tugas ini sebagai hukuman kamu minggu lalu. Kamu ingat kan, saya pernah mengatakan padamu kalau saya akan mencari waktu yang tepat untuk menghukum kamu karena kamu tidak mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang sudah ditentukan..." ucap Sagara.

"Dan sekaranglah waktu yang tepat untuk menghukum kamu..." sambung Sagara.

"Hah...? Jadi hukuman itu masih berlaku...? Aku pikir dia sudah melupakannya... iiihhhh... dasar CEO gila, kenapa dia terus saja membuatku susah..." ucap Shaina dalam hati menatap Sagara sambil mendengus kesal.

"Apa kau sudah paham...?'' tanya Sagara.

Shaina tidak menjawab. Dia hanya memanyunkan bibirnya karena kesal.

"Kalau kamu bisa mempresentasikan materi meeting hari ini dengan baik, saya akan memberimu bonus..." ucap Sagara.

"A..apa...? Bonus...?'' tanya Shaina dengan wajah berbinar.

Sagara menghela nafas

"Giliran mendengar bonus saja wajahmu langsung berbinar seperti itu..." ucap Sagara.

Sekertaris Jo yang berdiri di samping Shaina pun tersenyum melihat muka Shaina yang tadinya kesal dengan cepat berubah menjadi berbinar setelah mendengar kata bonus.

"Bonusnya apa tuan...?'' tanya Shaina.

"Bonusnya, jika kamu melakukan kesalahan lagi, hukuman kamu akan lebih ringan dari sebelumnya...." jawab Sagara.

"Iih... Bonus macam apa kayak gitu... Dasar CEO kejam..." bisik Shaina dan hanya sekertaris Jo saja yang mendengarnya, dan sekertaris Jo pun kembali tersenyum.

"Hei gadis berandal.... Kau sedang mengumpatku...?'' tanya Sagara.

"Hah...? Ti..tidak..." jawab Shaina.

"Ya sudah... kembali ke mejamu, dan pelajari materinya. Lima belas menit lagi, kita harus menemui klien..." ucap Sagara.

Shaina pun berdecak kesal.

"Kenapa lagi..?'' tanya Sagara.

"Apa kamu tidak percaya dengan kemampuanmu...?'' sambung Sagara lalu tersenyum sinis

"Katanya mahasiswa dengan ipk tertinggi di kampusnya. Tapi dikasih tantangan mempelajari materi selama lima belas menit saja tidak mampu..." ucap Sagara sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Shaina menghela nafas.

"Baiklah..Saya akan buktikan pada tuan, kalau saya bisa melakukan ini dengan baik, lihat saja nanti ya ,heh...!" ucap Shaina dengan sombongnya. Kemudian dia keluar begitu saja dari ruang kerja Sagara.

"Wah...wah... Lihatlah itu ...sombong sekali dia...." ucap Sagara sambil tertawa.

Sedangkan sekertaris Jo hanya menghela nafas lalu menggeleng- gelengkan kepalanya melihat tuannya yang tidak ada puasnya mengerjai Shaina.

Bersambung...

1
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
Salsa
keren 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!