NovelToon NovelToon
Heroes

Heroes

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:44k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Agam menyusup ke dalam organisasi rahasia bernama Oscuro. Sebuah organisasi yang banyak menyimpan rahasia negara-negara dan juga memiliki bisnis perdagangan senjata.

Pria itu harus berpacu dengan waktu untuk menemukan senjata pemusnah masal yang membahayakan dunia. Apalagi salah satu target penyerangan adalah negaranya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Revenge

Sekuat tenaga Agam berusaha melepaskan gesper yang membelit lehernya. Fellipe terus mengarahkan senjatanya, mencoba mencari celah untuk menembak Javier. Namun karena keduanya tidak berhenti bergerak, Fellipe kesulitan mendapatkan ruang tembak.

Agam menahan kakinya pada batang pohong di dekatnya. Kemudian dengan kekuatan kakinya, dia melompat hingga sekarang posisinya berada di belakang Javier. Sebuah pukulan diberikan ke tengkuk Javier, lalu dengan kekuatan bahunya membanting lawannya ke aspal. Javier menahan kaki Agam yang hendak menjejaknya lalu mendorongnya hingga Agam terjungkal.

Pria itu langsung memburu Agam, pergulatan di atas aspal kembali terjadi. Dengan sebelah kakinya, Agam menahan dada Javier, kemudian mendorong tubuh pria itu ke belakang. Belum sempat Javier berdiri, dua buah tendangan diberikan Agam. Tubuh Javier terpental dan punggungnya membentur tembok di belakangnya.

Tahu kalau Agam bukan lawan yang mudah, Javier mengambil pistolnya. Belum sempat dia menembakkan, Agam sudah lebih dulu menembakkan senjatanya ke tangan Javier. Pistol di tangan Javier terjatuh ke aspal. Agam mendekat seraya menodongkan senjatanya. Dia menyapu pistol Javier menjauh dengan kakinya.

“Siapa kamu? Apa kamu memiliki dendam pada ku?”

“Anton,” jawab Agam menyebut nama rekannya yang dibunuh Javier.

“Anton? Apa kamu temannya? Si pengkhianat itu.”

“Di mana kamu menyembunyikan mayatnya?”

“Menyembunyikannya? Aku tidak menyembunyikannya. Aku membuangnya ke laut. Hahaha..”

Tawa Javier tak terdengar lagi ketika sebuah peluru menembus kepalanya. Ayumi yang melihat kejadian itu hanya bisa menahan nafasnya saja. Kepala Javier terkulai dan tak lama kemudian tubuhnya ikut ambruk ke aspal.

Sejenak Agam memandangi Javier yang sudah tidak bernyawa. Beban yang selam dua tahun ini dipikulnya akhirnya terlepas sudah. Dia sudah berhasil membalaskan kematian Anton, rekannya yang menyusup ke dalam kehidupan Javier. Anton mati terbunuh setelah penyamarannya terbongkar. Agam memutar tubuhnya lalu berjalan menuju Fellipe.

“Kamu baik-baik saja?” tanya Agam pada Fellipe.

“Ya. Tapi Ayumi terluka karena menyelamatkan ku.”

Agam melihat pada lengan wanita itu yang terkena tembakan dan terus mengeluarkan darah. Kemudian dia melihat pada Piere yang sudah tidak bernyawa dan Hugo yang duduk tidak berdaya setelah pahanya ditembak oleh Javier.

“Apa ada rumah sakit di dekat sini?”

“Setahuku jaraknya sekitar satu jam.”

“Bantu Ayumi, bawa dia ke mobil.”

Fellipe membantu Ayumi bangun kemudian membawanya menjauh dari sana. Sementara Agam mendekati Hugo. Dia menodongkan pistol ke arah Hugo. Sontak pria itu langsung mengangkat kedua tangannya.

“Kamu yang sudah membocorkan rencana ku pada Javier.”

“Ya,” jawab Hugo pelan.

Agam berjongkok di dekat Hugo. Pria itu melihat luka-luka di tubuh tentara bayaran Oscuro tersebut.

“Kamu ingin aku mati di tangan pengawal Javier, lalu kamu dan Piere yang membunuh Javier. Pintar, sekali langkah, mendapat dua keuntungan. Menyingkirkan ku dan mendapatkan kepercayaan lebih dari Ortega.”

Bukannya jawaban, melainkan hanya suara tawa saja yang terdengar dari Hugo. Pria itu sungguh terkejut melihat kemampuan Agam ketika menghadapi Javier. Pantas saja kalau pria itu berhasil menjatuhkannya tempo hari.

“Piere sudah mati di tangan Javier. Bagaimana kalau aku membunuh mu juga? Aku akan bilang pada Ortega kalau Javier yang sudah membunuh mu.”

“Kamu pikir Ortega akan percaya? Fellipe tahu aku masih hidup!”

“Fellipe pasti akan menutup mulutnya, karena aku sudah menyelamatkan nyawanya dua kali. Mau bertaruh?”

“Dengar, maafkan aku. Aku tahu aku salah. Tapi misi mu sudah selesai bukan? Bagaimana kalau kita tutup saja masalah ini? Aku janji tidak akan mengganggu mu lagi.”

“Kamu tidak akan mengganggu ku lagi kalau aku membunuh mu!”

Agam berdiri kemudian mengarahkan pistol ke kepala Hugo. Sontak pria itu langsung mengangkat kedua tangannya. Di saat bersamaan Fellipe sampai ke sana.

“Ayo Agam, kita harus segera ke rumah sakit. Kita juga harus membawa mayat Piere sebelum polisi sampai di sini.”

“Lalu dia?”

“Maafkan dia kali ini saja. Aku janji akan membuat Ortega menghukumnya.”

Agam menyelipkan kembali pistol ke belakang pinggangnya kemudian membantu Hugo berdiri.

“Aku tidak membunuh mu sekarang, bukan berarti urusan kita selesai.”

Fellipe segera membantu Hugo masuk ke dalam mobil. Kemudian bersama dengan Agam, pria itu memasukkan mayat Piere ke bagasi mobil. Dengan cepat Fellipe duduk di belakang kemudi, lalu menjalankan kendaraannya. Di saat bersamaan dua buah mobil patroli polisi mendekat.

“Kita tidak bisa ke rumah sakit,” ujar Agam.

“Lalu bagaimana dengan mereka?”

“Cari penginapan lain di sekitar sini. Lalu pergi ke apotik untuk membeli obat dan beberapa peralatan medis. Aku yang akan mengeluarkan peluru mereka.”

“Tapi..”

“Kamu tidak mau tertangkap polisi bukan? Pasti mereka akan menyusuri rumah sakit untuk menemukan orang yang membunuh Javier.”

Mau tidak mau Fellipe mengikuti apa yang dikatakan Agam. Pria itu berhenti sebentar di apotik 24 jam. Agam membeli obat-obatan dan peralatan medis yang dibutuhkan. Setelah mendapatkan yang dibutuhkan, Fellipe kembali melanjutkan perjalanan. Mereka berhenti di sebuah penginapan kecil. Keempat orang itu segera masuk ke dalam kamar yang disewa Fellipe.

“Angkat lengan kaos mu. Biar aku lihat luka mu.”

Ayumi mengangkat lengan kaosnya. Agam menarik kursi ke dekat wanita itu. Pria itu mencuci tangannya dulu kemudian mengenakan sarung tangan. Dia membuka botol cairan saline kemudian menuangkannya ke luka tembak wanita itu. Terdengar ringisan Ayumi ketika merasakan perih dari lukanya.

“Aku akan mengeluarkan peluru mu dulu dan menghentikan pendarahannya. Setelah keadaan aman, kita akan ke rumah sakit.”

Kepala Ayumi mengangguk. Agam menyedot cairan obat bius lokal menggunakan suntikan, lalu menyuntikkannya ke lengan Ayumi. Setelah menunggu sebentar, pria itu mengambil pisau bedah lalu menyayat area di sekitar luka tembak. Kemudian dengan menggunakan pinset, dia mengambil peluru dari luka tersebut.

Selama berlatih menjadi tentara khusus dan menjalankan misi, pria itu memang sedikit banyak berlatih melakukan pertolongan pertama pada luka tembak atau luka tusuk. Menghadapi luka seperti ini adalah hal biasa baginya.

Usai mengambil peluru, Agam segera menghentikan pendarahan. Dia membebat lengan Ayumi dengan tourniquet. Alat ini berupa pita yang berguna untuk memberikan tekanan pada bagian yang terluka untuk mengontrol aliran darah. Setelah membantu Ayumi, Agam membantu Hugo juga. hanya untuk pria itu, Agam tidak menyuntikkan bius lokal. Dia hanya meminta Hugo menggigit kain untuk menahan rasa sakit.

“Kenapa kamu tidak menggunakan obat bius?” tanya Hugo setelah Agam selesai mengeluarkan peluru dari lukanya.

“Hanya ada satu ampul.”

“Kamu sengaja hanya membeli satu ampul.”

“Jangan cengeng. Malu pada badan besar mu.”

“Kamu masih membenci ku? Setelah luka ku sembuh, ayo kita bertarung lagi. Aaaaaaaa!!!”

Hugo berteriak kencang ketika Agam menekan luka tembaknya cukup kencang. Kemudian pria itu mengambil kembali kain yang tadi digunakan Hugo lalu menyumpalkan ke mulut Hugo.

“Berisik!”

Ayumi tidak bisa menahan senyumnya mendengar perdebatan Agam dan Hugo, begitu pula dengan Fellipe. Pria itu beranjak menjauh dari sana ketika ponselnya bordering. Ortega yang menghubunginya. Fellipe segera melaporkan apa yang terjadi. Agam berhasil membunuh Javier, tapi mereka kehilangan Piere.

“Segera kembali ke sini.”

“Baik. Oh ya, apa Nuell bersama dengan mu? Ada yang mau kutanyakan padanya.”

“Apa soal Ayumi?”

“Apa dia sudah selesai menyelidikinya?”

“Ya. Bawa juga Ayumi ke sini.”

***

Nah loh Ayumi diajak gabung sama Ortega

1
dewi rofiqoh
Wah belum apa-apa sudah ada yg mau menghabisi anggota baru
sakura hanae @ mimie liyana❤️
Wah wah.... Ada drama Palestine dan Israel ini
choowie
liam tuh perawat kamu bantuin
choowie
diih siapa elu
choowie
bagus gak ada kata senior junior...tapi skill
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
nah loh 😂 selalu menganggap remeh kemampuan orang lain hanya karena lebih senior 😂
choowie
berati teman agam juga ya
choowie
kirain Ortega yg sudah membunuhnya
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
siapa ya teman Ayumi yg sudah membantunya
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
kode imma buat Ayumi nih 😂
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
tapi semoga saja masih hidup ya dan ada yg menolongnya
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
klo iya Ferdy tuh Duta kasihan banget ya dia meninggal tanpa keluarganya tahu dia dimana kuburannya
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●ꨄIႶძiჁმᦗ●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
kesan pertama jd member Oscuro di-re-meh-kan sama member lama🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
waduh...
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
AQ rasa sesuai Bun....pemeran Ippe dan Imma.....cocok dgn peran yg di bawakannya .....cok curocokk👍🏻🙏🏻
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
hadeuhhh ...Lavi harus di tatar P4 sama Agam biar gk semena mena sama kaum muslim.....Agam tolong Aisyah....si Lavi kasih kultum nohh biar gk gangguin Aisyah 🤔
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟❀∂я
gantengan nuelle dibandingkan ipe🤣🤣
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
wleee 😜
tepat apa yg di katakan dr Liam..... emangnya ajang pencarian bakat .....disini gk ada senior atw junior.....yg penting sigap , siaga dlm nanganin korban dgn cekatan.....menolong nyawanya biar selamat itu aja .....percuma kalo tingkatannya udah tinggi tp hanya di panjang untuk di banggakan buat apa ...gkda guna /Proud/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟❀∂я
emang nya Aisyah suka kamu kayaknya enggak deh
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟❀∂я
pasti GK suka sama Aisyah karena Aisyah orang Palestina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!