NovelToon NovelToon
Seputih Cinta Melati

Seputih Cinta Melati

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Angst
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Tidak ada rumah tangga yang berjalan mulus, semua memiliki cerita dan ujiannya masing-masing. Semuanya sedang berjuang, bertahan atau jutsru harus melepaskan.

Seperti perjalanan rumah tangga Melati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Suansa penuh sedih dan kecanggungan sirna sudah dengan kebersamaan mereka satu harian ini. Seolah tanpa jarak, tanpa masalah yang berarti, hidup mereka kembali di mana tidak ada Ibu yang memintanya terus menikah dan tidak ada Viona dalam hidup mereka. Walau nama itu tetap hidup di dalam hatinya Mas Kalingga namun tidak sampai melukai semua orang. Hanya Melati saja.

Setelah puas berenang dan menghabiskan makanan serta minuman yang sudah disiapkan Melati, mereka lanjut bermain bersama seperti yang biasa mereka lakukan di halaman belakang. Mulai dari petak umpat, ular tangga dan tebak gambar.

Seolah tak ada lelahnya mereka terus bermain hingga lanjut makan malam penuh canda tawa. Keluarga bahagia mereka kembali ceria dengan cerita penuh suka dari Lili dan Sakura. Terakhir mereka menonton bersama, di atas pangkuan Papanya kepala Lili dan Sakura bersandar hingga. mereka berdua tertidur pulas.

"Anak-anak sudah tidur, Mas." Melati hendak memindahkan mereka ke kamar.

"Biarkan saja seperti ini dulu, Mel. Mas tidak masalah kalau nanti kaki Mas pegal atau kesemutan."

Melati mengangguk dan kembali duduk.

"Hari ini hari terbahagia buat Mas, Mel. Kamu dan anak-anak kembali dekat dengan Mas seperti dulu." Mas Kalingga meraih tangan Melati lalu menggenggamnya sangat erat.

"Walau sekarang akan jarang kita melalui hari seperti ini, tapi Mas akan selalu mengusahakannya tetap ada. Dan Mas sangat bersyukur untuk hari ini yang sangat luar biasa."

"Iya, ada kebahagiaan tersendiri ketika aku bahagia untuk Lili dan Sakura. Kebahagiaan yang sudah lama tidak mereka rasakan. Tawa canda mereka yang lepas sangat berarti bagiku, bagi kita."

"Apa hanya mereka yang bahagia, Mel?." Berulang kali Mas Kalingga mencium punggung tangan Melati.

"Belajar lagi untuk bahagia, Mas, karena semuanya sudah tidak lagi sama. Akan ada di mana masanya Mas bersama kami dan akan ada pula masanya Mas tidak ada di sisi kami. Bahagia seperti apa yang aku dapatkan dengan kondisi begini?. Aku dan anak-anak harus selalu siap tanpamu, Mas."

"Tapi Mas masih ada bersama kalian, Mas tidak ke mana-mana, Mas masih hidup."

"Aku tahu, tapi Mas bukan milik kami sepenuhnya lagi. Ada keluarga lain yang menanti kepulangan Mas, kebersamaan bersama Mas. Dan pada akhirnya kami pasrah dan atau mungkin menyerah pergi."

"Tolong jangan pernah lakukan itu, Mel." Sambil menarik Melati, membawanya masuk ke dalam pelukannya.

Ternyata kebahagiaannya hari ini masih menyisakan luka di dalam hati Melati. Wanita itu tidak benar-benar merasakan kebahagiaan seperti yang dirasakannya.

Baru saja Melati keluar kamar anak-anak dan melanjutkan langkahnya menuju kamar namun langkahnya harus berbelok karena ada seseorang yang mengetuk pintu.

"Mas Lingga di mana?," tanya Viola saat pintu sudah dibuka tuan rumah.

"Ada di..."

"Seharusnya kamu menyuruhnya pulang bukan malah menahannya terus di sini."

"Aku tidak akan menahan orang yang sudah ingin pergi dari hidupku, Vi. Tapi kamu juga lupa di sini ada anak-anak Mas Kalingga yang sangat membutuhkan Papa mereka."

"Kalau begitu seharusnya kamu bisa meyakinkan mertuamu untuk tidak menikahkan kami."

"Seharusnya kamu juga menolak dan tidak menerima pernikahan ini, apalagi kamu tahu prianya sudah punya istri dan anak."

"Aku ingatkan kembali kalau kamu lupa, aku masih sangat dicintai Mas Lingga. Aku masa lalu yang tetap ada di hati suamimu. Dan bisa dikatakan, akulah masa lalu yang memenangkan hati Mas Lingga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah pergi saat tahu suamiku masih sangat mencintai wanita dari masa lalunya.

Melati diam, bungkam. Toh pada akhirnya dia yang kalah dan akan kehilangan Mas Kalingga.

Dengan wajah angkuh dan sombong Viola berjalan melewati bahkan sampai menyenggol ujung pundak Melati. Penuh percaya diri dia berjalan menuju kamar di mana suaminya berada.

"Vi! Kamu di sini?." Mas Kalingga yang baru selesai mandi sangat terkejut dengan kedatangan Viola di kamar istrinya, Melati.

"Mas Lingga keterlaluan banget, masa aku tinggal begitu saja setelah Mas Kalingga puas menumpahkan benih-benih calon anak kita." Viola langsung bergelayut manja pada lengan suaminya.

Mas Kalingga menatap pintu kamar yang terbuka.

"Tenang saja, Mas Lingga, Melati ada di bawah menunggu kita."

"Kenapa bukan Melati yang memanggilku?," sambil melepaskan tangan Viola yang sangat menganggunya. Bisa-bisanya istri keduanya itu hendak melepaskan lilitan handuknya.

"Aku tahu, ini bukan tempat kita, Mas. Kamu selalu menjadi diri sendiri saat di atas tempat tidur kita." Kemudian Viola mengecup bibir Mas Kalingga. Lalu menunggu suaminya berpakaian.

Mas Kalingga dan Viola menuruni anak tangga bersama lalu berhenti di depan Melati.

"Aku pergi, Mel."

"Iya" Melati tidak memperlihatkan wajahnya.

"Tunggu aku di mobil," pintanya pada Viola.

"Oke, Mas Lingga." Di depan Melati, wanita itu mencium bibir Mas Kalingga. Walau Melati tidak melihatnya langsung tapi dia tahu dari bunyi dan gerakan Viola.

Melati meremas samping gamisnya. Kemudian Mas Kalingga meraih tangan yang gemetar itu lalu menggenggamnya erat.

"Maaf," lalu mencium kening Melati cukup lama sebelum akhirnya dia harus pergi.

Selepas kepergian Mas Kalingga, berulang kali Melati memukul dadanya kencang. Kenapa rasa sakit harus selalu datang menghampirinya?. Menjadi teman setianya. Bagaimana rasa sakit itu pergi meninggalkannya?.

*

"Kamu itu harus adil, jangan di sana terus menerus." Omel Ibu pagi itu sambil sarapan.

"Waktu liburnya harus di sana satu hari di sini juga satu hari." Lanjut Ibu.

"Tidak mudah berada di posisiku, di sana ada anak-anak yang membutuhkan aku."

"Di sini juga nanti akan ada anak-anakmu bersama Viola. Jadi belajar bagi waktu dari sekarang."

Mas Kalingga menghela napas panjang sambil menatap makanan yang ada di hadapannya.

Viola menaruh tangannya di atas tangan Mas Kalingga, pria itu menoleh dan melanjutkan lagi kegiatan sarapan paginya.

Kini Mas Kalingga dan Viola berada di dalam kamar.

"Aku sengaja libur praktik supaya bisa berduaan sama kamu."

"Sudah dari kemarin waktuku habis di sini bersama kamu dan Ibu. Apa itu masih tidak cukup?." Nada bicara Mas Kalingga meninggi.

"Kenapa Mas Lingga marah padaku? Bukannya aku juga memiliki hak sama untuk bersama, berduaan dengan Mas Lingga?."

"Tapi sudah dari semenjak kita menikah kita selalu menghabiskan waktu bersama di atas tempat tidur itu." Sambil menunjuk ranjang.

"Belum lagi di sofa, di kamar mandi, di dapur atau di tempat yang kamu mau. Aku tidak pernah menolaknya. Tapi tolong biarkan aku saat bersama Melati. Bahkan aku belum pernah menghabiskan waktuku berduaan lagi dengan Melati. Karena ada anak yang menjadi prioritas kami. Padahal aku juga sangat membutuhkan Melati." Mas Kalingga mengusap kasar wajahnya.

Viola bungkam, kejujuran itu begitu pahit baginya. Apa yang dilakukannya masih kurang sehingga suaminya masih menginginkannya dari wanita lain.

Air mata Viola menetes juga.

Bersambung

1
R⁸
paling perceraian nya pun hasil rekayasa c viola.. biar aja dy kena azab.. mati saat melahirkan.. n sebelum mati dy mengakui dosa2nya
Daulat Pasaribu
suami gk ada otak,uda berhianat bisa bisa nya diceraikannya istrinya yg berkorban banyak
Mumtaz Zaky
jangan lupa viola akan ada balasan dari setiap perbuatan mu, cepat atau lambat...
R⁸
semoga yg kesuntik c ibu dajjal nya tuh.. udah lumpuh pun ga ada tobat nya.. masih aja mo jahatin menantu sah nya😒😤😤😤
Mumtaz Zaky
gila semua tu orang,, si ibu jg udah tinggal nunggu waktu mati doang geh, masih aja ngelakuin dosa,,, naudzubillah
Siti Sarifah
aku tegang bacanya
R⁸
sumpah ya.. ini valakor nya bener2 ga tau malu, ga punya hati n perasaan, n ga punya otak juga
R⁸
aiiihhh knp mau di anu2 siiihh
R⁸
Luar biasa
R⁸
semoga c lumpuh ga bakal hidup normal lagi, n sampai akhir hayat hatinya akan selalu sepi n tersia2
R⁸
laahhh c setaannn.. ga mikir apa, laki2 yg lo ributin itu sebelum nya milik anak istri sah nya.. bukan milik pribadi lo taaann😒
R⁸
perempuan jika sakit hati mungkin masih bisa memaafkan, tapi bila udah kecewa, seumur hidup pun luka itu masih akan tetap ada n terasa pedih nya
R⁸
othor typo🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
R⁸: masama thor
total 2 replies
R⁸
pede amat 😒
Kaylaa
lama2 njelehi si Kalingga
R⁸
ibu mertua jihiniim.. semoga azab mu dibenci anak cucu mu di masa tua mu
Mumtaz Zaky
kurang tegas
Mumtaz Zaky
sesuatu yg di dapat dari yg tdk baik,, hasil nya pun gak bakal baik jeng...
Linda Yohana
Bagus novelnya
Kaylaa
awas..nnt malah melati yg disebut...🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!