hana, seorang gadis remaja yang tiba-tiba menikah dengan seorang mafia tampan karena desakan posisinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mulai manja
Di mobil yang akan di naiki Sean pintunya sudah terbuka, sudah siap untuk membawa tuan dan nyonyanya itu untuk pulang.
Akan tetapi, ketika Sean hendak mendudukkan hana di kursinya. Gadis itu justru semakin erat memeluknya, seolah tidak mau melepaskan dirinya dalam gendongan Sean.
" Ada apa? " Tanya Sean setelah beberapa kali percobaan dalam menurunkan hana.
" Aku tidak memakai cadar ku, ! " Jawab hana lirih tepat di bawah telinga Sean.
Sapuan lembut nafas hana menusuk sampai ke dalam telinga Sean, membuat jiwanya yang hyper seks itu langsung bergairah .
Dengan mata yang terpejam tenang, Sean mencoba menahan sesuatu yang bergejolak di bawah sana, dan setelah di rasa tenang, barulah dia masuk ke dalam mobil, dengan hana yang masih dalam dekapan.
Dari posisi vino, terlihat hana dan Sean yang begitu romantis, bahkan untuk duduk di mobil pun hana tetap dalam pangkuan pria itu.
Mata elang vino yang melihat adegan itu benar-benar membuat darahnya mendidih. Sehingga Geraman rahang dan kepalan tangan terlihat kuat sebagai luapan emosinya yang teredam.
Di dalam mobil, hana masih terus menyembunyikan wajahnya di ceruk leher suaminya "Tuan__! " .
" Jangan panggil aku seperti itu ..! " .
" Apa! " Tanya hana yang tidak paham, sambil mengintip sedikit wajah Sean.
Kepala Sean menunduk untuk membalas tatapan hana "jangan panggil aku tuan.! "
" Suami! " Ralat hana dengan nada yang seperti bertanya.
" Hm,,! " .
Hana yang paham langsung mengembalikan wajahnya di ceruk leher suaminya, dengan ekspresi yang di Tekuk,, " Aku takut istrimu yang lain marah,, ! " Kata hana lesu.
Nathan yang duduk di depan langsung menoleh ke belakang karena kembali mendengar kata istri lagi. "Sean sebenarnya siap___!"
Sreeetttt------
Belum selesai nathan bersuara, sekat di antara kursi depan dan belakang langsung di tutup cepat oleh Sean, dan itu membuat nathan melongo tak percaya.
Sedang di kursi belakang, tangan Sean menggapit lembut dagu hana, kemudian dia bawa untuk menatap padanya.
Hana yang sedikit tak nyaman sempat melirik ke depan, takut kalau ada seseorang yang akan melihat wajahnya. "Sudah aku tutup..! " Kata Sean mendahului. Kemudian hana langsung duduk dengan tegap sambil menatap Sean .
Melihat luka di wajah hana, tangan Sean langsung berpindah ke lukanya . Dan hana seketika meneteskan air mata dengan bibir yang bergetar "sakiit..!" Adunya dengan suara yang terdengar parau.
Sean langsung menyentuh luka robek yang masih berdarah itu, kemudian dia menyesap dan menjilati luka itu sampai darahnya tak lagi keluar. Hana sempat meringis atas aksi Sean, namun tidak sampai kesakitan. Dan Sean juga menelan darah yang jelas masuk ke dalam mulutnya tersebut sampai habis .
" Apakah masih sakit? " Tanya Sean setelah selesai.
Hana menjawabnya dengan anggukan "dia menamparku dengan kuat tadi,,, dia juga menendang perutku,, " kata hana sambil menyentuh pipi dan perutnya.
Mata Sean berubah seperti setan , penuh geraman dan kemarahan, tapi tidak untuk hana, melainkan untuk wanita yang sudah melakukan itu pada gadis kecilnya .
" Suami,,, sebaiknya,,, kita jaga jarak saja,,, aku tidak mau istrimu yang lain cemburu dan marah padaku,,, kalau perlu,,, kita pisah rumah saja,,, kamu bisa menjadwal waktu untuk datang padaku,, ! " .
" Apa kamu mau menghidariku? " Tanya Sean cepat.
Hana langsung panik karena takut Sean salah paham "bukan,,, aku yanya tidak mau istrimu cemburu..!".
" Sudah aku katakan,, kalau mereka bukan istriku,!" Tegas Sean.
" Lalu kenapa kamu sangat dekat pada mereka? .. Bahkan kamu juga menyentuh dan membelai kulit mereka,? ,, kalau bukan istri,,,lalu siapa mereka? " .
" Hanya wanita-wanitaku saja? "
" Maksudnya? " Tanya hana sangat penasaran.
Namun Sean malah diam sambil mengamati hana , mencari tahu tentang kepolosan gadis itu tentang ucapannya tadi. Karena menurutnya, untuk gadis remaja seperti hana, tentunya sangat paham kemana arah pembicaraan ini.