Mafia Tampan Dan Gadis Manja

Mafia Tampan Dan Gadis Manja

tiba-tiba menikah

Pyar......

Gelas melayang persis di depan hana,  membuat gadis yang mengenakan gaun putih pengantin itu terjingkat takut.

" Kamu harus menikah,,,,, tidak ada penolakan,,, ! " Bentak wanita matang bergaya elegan namun mewah.

" Ak,,, aku tidak mau mah,,,, hana tidak mau menikahi pria tua itu,,,,! "

" Tapi kamu harus menikahinya untuk membayar hutang perusahaan papamu...!" Bentak syilla mama tiri hana.

" Tapi hana tidak mau maaaa,,,, kan ada kak sherly,,, kenapa harus hana... Hana kan masih di bawah umur untuk menikah... ;" Bantah hana dengan penuh ketakutan. Namun dia coba untuk memberanikan diri.

Plak....

Tamparan keras langsung mendarat keras di pipinya , sampai membuat hana merasakan perih dan panas secara bersamaan dari bekas tamparan tersebut.

" Sherli akan menikah dengan vino,,,! " . Bantah mama syilla.

" Tapi kata kak vino dia tidak akan menikahi kak sherly.! " Bantah hana, karena vino memang berkata demikian padanya. "akh,,!" Hana langsung meringis karena mama syilla langsung mencengkeram rahangnya kuat.

" Sakit maaah,,, "

"Berani kamu bicara seperti itu lagi,,, maka akan aku robek mulutmu itu.. ! " Ancam mama syilla dengan ekspresi sangar.

Drrrt....drrtt..

Ponsel mama syilla bergetar, di lihatnya siapa yang menghubunginya.

Setelah itu, seperti tanpa dosa, ibu tiri hana langsung melangkah pergi meninggalkan hana di dalam apartemen dengan pintu yang dikunci dari luar.

****

Sedang di sisi lain.

" Di mana dia?" Kata seorang bermata tegas pada panggilan yang di lakukannya.

" Sepertinya dia masuk ke pintu 66 ,,,,!" Jawab  dari sebrang panggilannya.

Pria itu langsung menatap serius ke arah pintu yang di maksud "saya berada dekat dengan pintunya,,,,aku akan masuk ke sana sekarang,,,!" Tegasnya dan langsung mematikan panggilan.

Tangan kekar itu langsung meraih senjatanya, kemudian menggenggam kuat gagang senjata itu. dengan jari yang siaga di depan pelatuk , Bersiap membidik apapun yang di sasarnya.

Langkahnya pelan penuh ke hati-hatian menuju ke pintu yang bernomor kan 66, yang di dalamnya terdapat hana yang sedang menangis pilu karena penolakannya untuk menikah tak di hiraukan.

BRAKKK...

Hana langsung kaget ,  dan menoleh shock pada pintu yang tiba-tiba terbuka karena di dobrak dengan sangat kuat. Mata yang awalnya terpejam dengan berlinang air mata, langsung berkedip beberapa kali karena terkejut.

" Siapa kamu,,. ? " Tanya hana pada pria yang memakai pakaian full hitam, bertopi dan memakai masker.

Namun pria itu tidak menghiraukan pertanyaan hana, dan masih terlihat serius, celingukan seolah sedang mencari sesuatu.

Hana yang menyadari keseriusan pria itu pun mulai waspada dan merasa sedikit takut, tanpa sadar hana ikut melihat ke sekitar, seperti apa yang di lakukan pria itu. "anda mencari apa ? " Tanya hana lagi dengan suara yang sedikit tinggi namun terdengar tegang.

Di sini pria itu berhenti dari apa yang di lakukannya, dan melihat fokus ke arah gadis yang mengenakan gaun putih, tidak ada yang bisa di lihat oleh pria itu, kecuali mata basah gadis tertutup itu, bahkan tangannya juga di tutupi dengan sarung tangan yang berwarna sama dengan gaunnya.

Meskipun begitu, pria itu sempat terpaku untuk beberapa saat, menatap lekat mata indah hana yang berwarna sedikit coklat.

Akan tetapi, pria itu tetap tidak bersuara, karena setelah itu dia kembali ke niat awalnya, dan kembali serius dengan apa yang di carinya. Akan tetapi , setelah semua ruangan di sisir, tak ada tanda-tanda keberadaan orang yang di carinya.

Dalam Kepanikan dan ketakutannya, sebuah pikiran konyol terlintas dalam benak hana. Tiba-tiba dengan berani dia menghampiri pria tersebut, " Tuan,, ayo ikut aku,, " Kata hana yang langsung menariknya kuat. Pria yang terlihat bingung itupun menurut ketika dia tarik keluar oleh hana.

Namun ketika dia tersadar dan mau meghempaskan genggaman tangan hana, tiba-tiba suara dari handset kembali terdengar "sekarang kita harus segera keluar dan bersembunyi ,,,, karena si brengsek sedang mengerahkan semua anak buahnya ke sini ...!"

" Sial,,, !" Umpat pria itu.

" Tuan,,, ayo cepat ikut aku,,, nanti mama syilla dan pria tua itu keburu datang,,,!" Kata hana dengan terus mencoba berlari dan menarik pria tersebut.

Belum jauh keduanya berlari, sebuah panggilan terdengar lantang hingga mengema di lorong itu, "HANA,,!".

Yang punya nama langsung menoleh, lalu melihat ke arah orang yang memanggilnya, "kak sherly,,,! " Gumamnya dengan ekspresi tidak percaya. Tapi setelah itu, hana menatap penuh pada pria depannya. "Tuan,,,, bisakah kamu segera menikahiku,, "

Mata pria itu terlihat melebar, tentunya itu karena dia yang terlampau bingung. "Jangan berpikir apapun sekarang,,, ! " Kata hana cepat sebelum pria itu bersuara. Setelah itu hana kembali menariknya.

Senjata yang di bawa pria itu  dia sembunyikan kembali , dengan pandangan yang menatap waspada ke sekeliling.

" Sean......Kamu di mana? "  Suara dari handset.

"Sepertinya mau ke ruang aula,, " Jawabnya.

"Sekarang,,, tempat ini sudah di kepung oleh anak buah si brengsek,,, carilah tempat aman ,,aku akan segera membawa Orang-orang kita segera,,! " 

Menyadari situasi , pria yang di bawa hana mulai berpikir cepat, dan sepertinya dia harus mengikuti permainan gadis yang membawanya ini, meskipun dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Dan ternyata Hana pergi ke sebuah tempat, yang di mana sudah ada penghulu yang bersiap untuk menikahkan dirinya dengan pria yang di jodohkan oleh ibu tirinya.

Tap,,, tap, ,, tap,,,,

Derap langkah hana semakin di percepat mendekati beberapa pria yang sudah duduk di tempatnya masing-masing. Kemudian dia memaksa pria itu untuk duduk juga.  "Duduklah,,,! "  Kata hana pada pria yang di bawanya.

Dan dengan nafas yang menderu, dia mencoba berkata dengan tenang pada penghulu tersebut  ,, "ini calon suami saya,,,, cepat nikahkan kami,, ! " Katanya tergesa.

Pria itu sempat melirik pada hana yang terlihat tegang  ketika berbicara dengan beberapa orang  yang ada di sekitar mereka.

"Cepat lakukan pak,,,! " Kata hana serius pada penghulu. Setelah itu penghulu memberikan sebuah coretan untuk di baca oleh sean, untuk dia ucapkan sebagai ucapan ijab. Sean yang terdesak situasi hanya menurut, dia mendengarkan arahan penghulu itu dengan serius.

Dan lagi-lagi, karena situasi sean hanya menuruti alur saja, tanpa tahu apa yang akan terjadi setelah ijab itu terjadi.

Dan begitupun dengan hana, yang  berpikir sesaat hanya untuk menghindari pernikahannya dengan pria tua dari perjodohan mama tirinya.

Dan tanpa persiapan dan saling kenal, sebuah ijab berkumandang dengan lantang dari bibir seorang sean untuk maryam hana az-Zahra. 

Dengan sebuah maskawin cincin yang di kenakan oleh sean, cincin putih berukir kan namanya 'sean jeevan' yang dimana itu adalah peninggalan satu-satunya dari sang ibu.

Hana menerima cincin itu tanpa ekspresi, sedang sean yang memberikannya tampak berat dan tak rela. Tapi dia berpikir kalau ini hanyalah untuk sementara , yang penting sosok tertutup yang dia nikahi ini tetap dalam pengawasannya. Setidaknya sampai masalah ini selesai , dia bisa pergi dan meminta kembali cincin peninggalan ibunya.

Penghulu mengucapkan do'a untuk keduanya, di sini hana tampak khusyuk menyimak setiap lantunan yang keluar dari bibir penghulu.

" Amiiinn  ,,,! "

Do'a selesai, dan hana langsung mengusapkan tangannya ke wajah, setelah itu hana meraih tangan sean untuk di salimi. Dan entah mengapa kali ini tangannya terasa sangat bergetar, tidak seperti tadi yang seakan biasa saja dan seolah tanpa beban.

Sean yang bingung hanya menyambutnya dengan menatap tajam, dan ketika hana mencium tangannya takdhim, sesuatu terasa aneh dalam hati Sean , hangat, bercampur haru,  melihat hana menunduk untuk memcium lembut tangannya dari balik cadarnya.

Dor... Dor.. Dor...

Beberapa orang yang ada di tempat itu langsung berhamburan, dan begitupun dengan hana yang langsung bersembunyi di balik punggung suaminya.

" Aahh,,,, akhh,,,,, ahhk,,,, "  Jerit riuh terdengar di tempat itu, sedang Sean langsung membawa hana untuk bersembunyi. Hana yang sudah ketakutan hanya menurut, tangannya menggenggam kuat cincin pemberian  sean Sambil dia bawa untuk menutup telinganya.

" Diam di sini,,,! " Kata sean pada hana agar tetap berada di bawah meja untuk bersembunyi. Dan sean juga melirik sekilas pada tangan hana yang mengenggam kuat cincinnya.

" Aku takut,,,! " Kata hana dengan mata yang benar-benar terlihat ketakutan.

" Tidak apa-apa,,, " Kata sean menenangkan.

" Ada apa ini,? ,, kenapa di sini ada penjahat__!"

Dorrr...

" Aakh,,,,! " Jerit hana dan langsung memeluk sean dengan tubuh yang benar-benar gemetar.

Di sini sean yang biasanya dingin dan tegas, terlihat menepuk pelan punggung hana yang bergetar , jiwa lembut penuh kasih yang tidak pernah terlihat dari dirinya, seakan dia lakukan dalam persembunyiannya bersama dengan hana. Dan bagaimana ini bisa terjadi, sean sendiri juga merasakan hal aneh ini dalam jiwanya.

"Tetaplah di sini,,, ;" Kata sean lagi dengan mata yang kembali melihat ke arah cincinya. Namun tetap saja dia merasa tidak tega untuk memintanya saat ini.

Akan tetapi , bukanya menurut, hana justru memperkuat pelukannya pada sean, karena dia benar-benar ketakuan sekarang. Hingga sampailah sean yang hanya bisa menghela nafas berat.

"Tidak apa-apa,,,duduklah dengan tenang di sini ! " Kata Sean menenangkan dengan suara yang hampir mirip dengan bisikan.

" Hana takut,,  " jawab hana seperti orang menggigil, karena saking takutnya.

Pada akhirnya, dengan hana yang tetap dalam dekapan,  sean kembali mengeluarkan senjatanya. Dan dengan tatapan tajamnya, sorot matanya mengintai ke arah lawan yang sedang berkeliaran .

" Hiksss,, aku tak__! "

" Sstt... ;"

Hana langsung diam dengan nafas yang langsung tertahan, setelah sean memberinya isyarat agar tak menimbulkan suara, karena tempat itu yang mulai sunyi. Dan hanya ada beberapa orang yang berjalan mengendap dengan senjata yang siap untuk menembak.

Di tempatnya, satu tangan sean juga semakin membawa hana ke dalam pelukannya, dengan satu tangan yang memegang senjata mengarah lurus ke arah sasarannya. Hingga akhirnya.....

Dor....

" Ahk,  ! " Kaget hana karena suara senjata sean yang berada dekat dari telinganya.

" Di sana,,, ! " Tunjuk seorang yang bersenjata ke arah persembunyian sean dan hana.

" Sekarang tetaplah diam dan jangan kemana-mana...! " Kata sean yang langsung melepas paksa tubuh hana, kemudian dia berlari keluar untuk mengalihkan perhatian lawan.

Meskipun sangat ketakutan ,tapi hana terlihat patuh, dengan tangan yang kembali menutupi telinganya, juga mata yang terpejam rapat.

Dor... Dor.. Dor...

Terpopuler

Comments

saya

saya

lanjuuuuuttt👍

2025-09-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!