NovelToon NovelToon
Dewa Api Surgawi (Upper Realm)

Dewa Api Surgawi (Upper Realm)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: FA Moghago

Di tengah hamparan alam semesta yang tak terbatas, jutaan dunia dan alam berputar dalam siklus abadi. Dari yang paling terang hingga yang paling gelap, dari yang paling ramai hingga yang paling sepi. Namun, di balik semua keindahan dan misteri itu, satu pertanyaan selalu berbisik di benak setiap makhluk: siapa sebenarnya yang berkuasa? Apakah manusia yang fana? Dewa yang dihormati? Atau entitas yang jauh lebih tinggi, yang bahkan para dewa pun tak mampu melihatnya?

Pertanyaan itu memicu hasrat tak terpadamkan. Banyak manusia, di berbagai dunia, memilih jalan kultivasi. Mereka mengorbankan waktu berharga, sumber daya, dan bahkan nyawa untuk satu tujuan: keabadian. Mereka menghabiskan usia demi usia, mengumpulkan energi langit dan bumi, hanya untuk menjadi lebih kuat, untuk hidup selamanya. Jalan menuju keabadian bukanlah jalan yang mudah. Keserakahan, ambisi, dan iri hati menjadi bayangan yang selalu mengikuti, mengubah sahabat menjadi musuh dan mengubah kedamaian menjadi kehancuran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Persiapan Festival dan Kesibukan Kota

Keesokan harinya, mereka melanjutkan perjalanan bersama. Zhong Li dan Liu Xing berjalan berdampingan menuju Kota Pedang Langit. Sepanjang perjalanan, Liu Xing mengamati Zhong Li. Ia tidak bisa melihat kultivasi Zhong Li, namun ia tahu pria itu memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia adalah penyelamatnya, sosok yang misterius namun penuh keagungan.

Akhirnya, mereka tiba di gerbang Kota Pedang Langit. Kota ini jauh lebih besar dari Kota Naga Langit, dengan ribuan pedang spiritual yang melayang di langit, memancarkan cahaya perak.

"Ini dia," kata Liu Xing. "Aku harus segera kembali ke sekte untuk melaporkan kejadian ini dan meminta bantuan untuk membalas kematian teman-temanku."

Ia membungkuk hormat kepada Zhong Li. "Tuan Zhong Li, aku benar-benar berterima kasih atas semua yang kau lakukan. Kau menyelamatkan hidupku dua kali. Aku berutang budi yang tak terbayar. Maaf, aku tidak bisa memberikanmu hadiah sekarang, tetapi jika suatu hari kau datang ke Sekte Pedang Langit, carilah aku. Aku akan membalas kebaikanmu."

Zhong Li hanya mengangguk. "Berhati-hatilah."

Liu Xing tersenyum, lalu berbalik dan melesat pergi, meninggalkan Zhong Li sendirian di gerbang kota. Zhong Li menatap ke arah keramaian di dalam kota, dengan tujuan yang jelas di dalam benaknya. Ia akan mencari informasi tentang Pil Pencerah Ingatan, dan mencari tahu lebih banyak tentang kekuatan-kekuatan tersembunyi yang ada di balik festival ini.

Zhong Li melangkahkan kakinya ke dalam Kota Pedang Langit, sebuah metropolis yang dipenuhi dengan energi spiritual yang melimpah. Udara terasa bergetar oleh aura kultivator yang kuat, dari murid-murid muda hingga para tetua sekte. Ia melihat banyak kultivator dari berbagai sekte di darat dan di langit, mengendarai pedang terbang, burung spiritual, atau bahkan awan. Setiap sudut kota memancarkan kehidupan dan ambisi.

Zhong Li berjalan santai, mencari penginapan. Di tengah keramaian, ia tetap tenang dan tidak terganggu. Rambut peraknya yang panjang, tanda api di dahinya, dan Hanfu putihnya yang sederhana membuatnya terlihat berbeda dari kultivator lain yang mengenakan jubah sekte yang mencolok. Banyak pasang mata yang menatapnya, penasaran dengan identitasnya.

Setelah beberapa saat, ia menemukan sebuah penginapan yang ramai. Zhong Li memesan sebuah kamar dan langsung menuju ruang makan. Ia makan dengan tenang, mengamati kerumunan kultivator yang berdiskusi tentang festival yang akan datang. Sebagian besar dari mereka membahas tentang kompetisi seni bela diri, lelang artefak langka, dan pertukaran ramuan spiritual.

Setelah makan, Zhong Li kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Ia menghabiskan malam dengan bermeditasi, mencoba mengingat lebih banyak tentang masa lalunya. Namun, hanya kilasan-kilasan buram dan suara-suara yang tidak jelas yang muncul.

Keesokan harinya, Zhong Li bangun dan bersiap-siap. Ia memutuskan untuk berkeliling kota, berharap bisa menemukan petunjuk tentang keberadaan Pil Pencerah Ingatan atau bahan-bahannya. Kota Pedang Langit sangat besar, dengan pasar-pasar yang menjual segala macam barang spiritual. Ia berjalan melewati deretan toko, melihat-lihat pedang, jimat, ramuan, dan artefak kuno.

Di sebuah pasar yang ramai, ia melihat beberapa penjual menawarkan ramuan dan bahan-bahan langka. Ia berhenti di sebuah kios yang menjual bunga-bunga spiritual.

"Apakah kau menjual Bunga Penenang Jiwa?" tanya Zhong Li kepada pedagang itu.

Pedagang itu, seorang pria tua dengan janggut putih, menatapnya dengan heran. "Bunga Penenang Jiwa? Itu adalah bunga yang hanya tumbuh di Alam Demon, Tuan. Tidak ada di sini. Apa yang kau cari?"

Zhong Li menggelengkan kepalanya. "Tidak ada. Terima kasih."

Ia terus berjalan, menyadari bahwa mencari bahan-bahan untuk Pil Pencerah Ingatan tidak akan mudah. Namun, ia tidak putus asa. Ia tahu bahwa satu-satunya cara untuk mengembalikan ingatannya adalah dengan terus mencari. Festival pertemuan sekte-sekte tertinggi adalah kesempatan terbaiknya untuk menemukan petunjuk. Ia harus bersiap untuk itu.

Zhong Li terus berjalan, menyusuri pasar yang ramai. Matanya yang keemasan mengamati setiap sudut, mencari petunjuk sekecil apa pun. Di tengah-tengah keramaian, tiba-tiba terdengar teriakan dan suara benturan senjata. Sebuah kericuhan terjadi di sebuah sudut pasar.

Zhong Li mendekat, dan melihat dua kelompok kultivator dari sekte kecil sedang bertarung. Salah satu kelompok, yang terlihat lusuh dan terluka, berteriak dengan marah.

"Kalian tertawa?! Sekte kami hancur! Penduduk di sekitar juga tewas!" seru seorang kultivator dari kelompok yang terluka. "Semua gara-gara para bandit bajingan itu! Apa yang lucu?!"

Kelompok lainnya, yang mengenakan jubah sekte yang lebih rapi, hanya tertawa sinis. "Sekte yang lemah harusnya memang hancur! Kalian tidak bisa melindungi diri kalian sendiri, jadi kenapa harus mengeluh?" ejek salah satu dari mereka. "Itu sudah nasib kalian!"

Mendengar ejekan itu, kemarahan di wajah kelompok yang terluka semakin membara. Mereka kembali menyerang dengan membabi buta. Pertarungan itu semakin kacau, menarik perhatian banyak orang. Namun, tidak ada yang berani ikut campur. Semua kultivator di sana hanya menonton, seolah-olah pertarungan antara sekte kecil itu hanyalah sebuah hiburan.

Zhong Li, yang sedari tadi mengamati, maju. Ia tidak tahan melihat ketidakadilan dan kesombongan. Dengan langkah tenang, ia berjalan di antara dua kelompok yang bertarung.

"Hentikan," ucapnya dengan suara datar, namun penuh otoritas yang tak terbantahkan.

Semua orang terkejut. Mereka menatap Zhong Li, sosok misterius berambut perak yang tiba-tiba datang dan menghentikan pertarungan.

"Siapa kau?!" seru salah satu kultivator dari sekte yang mengejek. "Jangan ikut campur!"

Tanpa banyak bicara, Zhong Li melayangkan pukulan ringan ke arahnya. Pukulan itu tidak keras, namun mengandung kekuatan yang luar biasa. Kultivator itu langsung terpental jauh, menabrak tumpukan barang dagangan dan tergeletak tak berdaya.

Melihat pemimpin mereka dikalahkan dalam satu pukulan, semua kultivator dari sekte yang mengejek itu segera mundur, meninggalkan kerumunan. Zhong Li kemudian menatap kelompok yang terluka.

"Berhentilah bertarung," katanya. "Tidak ada gunanya melayani mereka yang tidak memiliki hati."

Kelompok yang terluka itu terdiam. Mereka menatap Zhong Li dengan kagum dan rasa terima kasih.

Zhong Li lalu membawa mereka ke sebuah penginapan terdekat. Setelah memesan makanan dan membiarkan mereka makan dengan tenang, Zhong Li bertanya, "Ceritakan padaku apa yang terjadi."

Pemimpin kelompok yang terluka itu, seorang pria paruh baya bernama Han Ming, menghela napas. "Sekte kami, Sekte Bintang Jatuh, diserang oleh sekelompok bandit. Mereka bukan bandit biasa, tapi sekelompok kultivator yang kuat. Mereka membakar sekte kami, mencuri semua sumber daya, dan membunuh para murid dan tetua. Kami hanya sedikit yang selamat."

"Mereka mencari sebuah batu kuno yang katanya bisa meningkatkan kultivasi. Tapi kami tidak memilikinya," jawab Han Ming, matanya dipenuhi air mata. "Mereka tidak hanya menghancurkan sekte kami, tapi juga menghancurkan desa-desa di sekitar gunung kami. Mereka begitu kuat, kami tidak bisa berbuat apa-apa."

Zhong Li mendengarkan dengan saksama. Ia bisa merasakan kesedihan dan keputusasaan dalam suara Han Ming. Ia teringat akan dirinya yang juga kehilangan segalanya.

"Jangan khawatir," kata Zhong Li, suaranya tenang namun mengandung kekuatan yang meyakinkan. "Kalian masih punya kesempatan. Beri aku nama para bandit itu. Aku akan mencari mereka."

Han Ming dan murid-muridnya terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa Zhong Li, orang asing yang tidak mereka kenal, akan menawarkan bantuan.

"Namanya... Sekte Naga Hitam," jawab Han Ming. "Mereka adalah sekte bayangan yang sangat berbahaya."

Zhong Li mengangguk. Ia memiliki tujuan baru. Ia akan membantu sekte kecil ini, dan di saat yang sama, mencari tahu lebih banyak tentang kekuatan-kekuatan tersembunyi di dunia ini.

1
Yusi Yustiani
Kalo bisa langsung update 20 Thor 😆
Yusi Yustiani
Next Thor 👌
Nafa Nafila
Bagus kan penulisan sama pembawaan Alam Atasnya kebawa👏🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!