NovelToon NovelToon
Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Azida21

"Sejak kamu datang... aku tidak bisa tidur tanpa mencium bau tubuhmu."

Yuna, dokter 26 tahun yang belum pernah merasakan cinta, mendadak terlempar ke dunia asing bernama Beastia—tempat makhluk setengah binatang hidup.

Di sana, ia dianggap sebagai jiwa suci karena tak bisa berubah wujud, dan dijodohkan dengan Ravahn, kepala suku harimau yang dingin dan kejam.

Misinya sederhana: temukan cinta sejati, atau terjebak selamanya.
Tapi siapa sangka... pria buas itu justru kecanduan aroma tubuhnya.

Temukan semua jawabannya hanya disini 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azida21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 08 :Tanda Pasangan Suku Harimau

Yuna baru saja kembali dari sungai bersama Lira ketika langkah mereka terhenti. Dari kejauhan, terlihat Nolan berjalan mendekat. Tubuhnya berlumuran darah segar, bau amis menyengat menyeruak seiring langkahnya. Di pundaknya tergantung bangkai seekor kijang besar berwarna keperakan.

Yuna spontan memicingkan mata dan menutup hidung dengan tangan. “Kamu habis berburu, ya?” tanyanya, meski pertanyaan itu tak butuh jawaban karena binatang di pundak Nolan sudah menjelaskan segalanya.

Nolan menatap Yuna dengan lembut, lalu sedikit menjauh, menyadari bau darah itu mungkin membuatnya tidak nyaman. “Iya... Aku bawakan kijang ini untukmu. Kamu suka?”

“Su... suka,” jawab Yuna gugup. Tatapannya masih terpaku pada leher kijang yang penuh bekas gigitan. sesuatu yang membuatnya ngeri.

Mendengar jawaban Yuna membuat Nolan tersenyum senang. “Kalau kamu suka, nanti aku akan carikan lebih banyak lagi,” ujarnya bersemangat.

Yuna hanya bisa mengangguk pelan. Namun tubuhnya terasa merinding. Entah kenapa, bayangan tentang bagaimana buasnya Nolan saat mengejar dan menerkam kijang itu membuat bulu kuduknya berdiri.

Nolan menyadari mata Yuna tidak lepas dari bangkai kijang di pundaknya.

“Kalau kamu suka, ambillah,” ujarnya sambil sedikit menundukkan tubuhnya.

Yuna buru-buru menggeleng. “Nggak usah, kamu taruh aja di rumah.”tolak Yuna sedikit mundur kebelakang.

“Kamu takut lihat kijang ininya?” tebak Nolan dengan nada lembut.

Yuna mengangguk pelan. “Iya.”

“Kenapa?” tanyanya lagi.

“Kamu... membunuhnya dengan kejam,” ucap Yuna jujur tanpa bisa menyembunyikan ketakutan nya.

Nolan langsung terlihat panik. Ia takut Yuna menganggapnya sebagai pejantan yang kasar dan tidak berperasaan.

“Apa kamu pikir aku pejantan yang kejam?” tanya Nolan cemas.

Yuna cepat cepat menggeleng. “Nggak... bukan itu maksudku. Aku cuma merasa... cara kamu membunuh binatang itu terlalu kejam.”jawab Yuna memperjelas.

Nolan akhirnya menghela napas lega. “Di suku harimau, berhasil membunuh mangsa dengan cara buas itu adalah kebanggaan bagi para pejantan.”jelas Nolan lagi.

Yuna mengerutkan kening.“Kenapa harus begitu?” tanya Yuna pelan, masih menatap Nolan dengan sedikit bingung.

Lira ikut menjelaskan, “Yuna, bagi pejantan, bisa memburu dan menaklukkan mangsanya dengan cara seperti itu menandakan kekuatan. Itu semacam pencapaian.”

“Oh...” Yuna mengangguk kecil, mulai memahami meski hatinya masih belum sepenuhnya bisa menerima.

"Lira, tolong bawa kijang ini ke belakang rumah. Aku mau mandi dulu, setelah itu aku harus mengantar Yuna bertemu dengan ketua suku," ucap Nolan sambil menurunkan bangkai kijang dari pundaknya.

"Baik, Kak," sahut Lira sambil mengangguk, lalu dengan sigap menyeret kijang hasil buruan itu menuju belakang rumah, meninggalkan mereka berdua.

Yuna diam sejenak, wajahnya tampak sedikit enggan. "Apa kita bisa menemui ketua sukunya lain kali saja?"tawar Yuna berharap ia bisa menghindar dari bertemu ketua suku.

Nolan menggeleng pelan. "Tidak bisa. Di suku harimau, tamu wajib segera melapor."

"Tapi bukankah semalam aku sudah melapor? Ketua suku malah menyuruh kita pulang," balas Yuna, sedikit kesal mengingat perlakuan dingin ketua suku kemarin malam.

"Itu berbeda," jawab Nolan sabar. "Semalam kita hanya memberitahu bahwa kamu ada di sini. Sekarang kita harus ke sana lagi untuk memastikan statusmu."jawab Nolan lembut.

Yuna mengerutkan kening. "Statusku? Maksudmu apa?"

"Tamu yang tidak diketahui asal-usul sukunya seperti kamu, akan menjalani ritual suku. Lewat ritual itu, biasanya bisa diketahui kamu berasal dari suku mana. Ini bisa sangat berguna,kamu bisa kembali bertemu dengan keluargamu"jelas Nolan panjang lebar.

Yuna terdiam sejenak, pikirannya melayang. “Kalau begitu… ini kesempatan untuk mengetahui apakah aku transmigrasi ke tubuh orang lain, atau memang tubuh ini adalah diriku sendiri…”gumamnya dalam hati,lalu mengangguk kan kepala pelan.

Ia menghela napas pelan dan mengangguk. "Baiklah, kalau begitu. Kamu mandilah dulu. Aku akan menunggu disini "

*****

Baru saja mereka ingin berjalan, seorang pejantan tua lewat di hadapan mereka. Ia menghentikan langkah dan menatap Nolan dengan tatapan penasaran.

"Nolan, kamu mau pergi ke mana?" tanyanya, suaranya berat namun ramah.

"Kami mau menemui ketua suku," jawab Nolan sopan.

Tatapan pejantan itu beralih pada Yuna yang berdiri di samping Nolan. Alisnya terangkat sedikit, senyumnya mengembang. "Menemui ketua? Apa kalian mau membuat tanda pasangan?" godanya, seolah menganggap itu hal yang sangat mungkin.

Nolan terdiam sejenak, lalu tertawa pelan. "Kami hanya mau melapor pada ketua suku, bukan untuk membuat tanda pasangan."

Meski jawabannya santai, dalam hati Nolan merasa senang karena ada yang mengira Yuna adalah pasangannya. Ia tidak menunjukkan ekspresi apa pun, tapi senyum kecil tidak bisa ia sembunyikan.

Setelah pejantan tua itu pergi dan suasana kembali hening, Yuna menoleh ke arah Nolan dengan dahi berkerut.

"Tanda pasangan itu... apa?" tanyanya dengan nada penasaran.

Nolan menoleh padanya dan menjelaskan dengan tenang, "Tanda pasangan adalah simbol ikatan antara pejantan dan betina. Tanda itu diberikan oleh pejantan kepada betinanya."jelas Nolan sedikit bersemangat.

Yuna mengangguk pelan, tapi belum puas. "Bagaimana cara membuat tanda itu?"

Nolan tersenyum lembut."Pejantan hanya perlu menggigit leher betinanya. Tapi harus dilakukan di hadapan ketua suku," jawab Nolan tanpa ragu, seolah itu hal biasa dalam budaya mereka.

Mata Yuna melebar sedikit. Tiba-tiba ia memegang lehernya sendiri, teringat bagaimana leher kijang yang tadi dibawa Nolan tampak koyak dan berlumuran darah. Wajahnya berubah menjadi cemas.

Nolan segera menyadari perubahan ekspresi Yuna. Ia menahan tawa dan buru-buru meluruskan, "Tenang, meskipun namanya menggigit, tapi tidak menyakitkan. Betina tidak akan merasakan apa-apa. Sama sekali tidak berdarah."

Yuna masih terlihat ragu. "Jadi... itu berbeda dengan menggigit hewan buruan?" tanyanya polos, matanya masih menyimpan kekhawatiran.

Nolan tertawa kecil, lalu mengangguk. "Tentu saja berbeda. Pejantan menggigit hewan buruan untuk membunuh. Tapi menggigit betina adalah tanda kasih sayang...itu tanda kalau dia ingin menjadikan betina itu sebagai pasangan seumur hidupnya."Nolan membantu menjelaskan.

Yuna mendengarkan dengan saksama, lalu mengangguk pelan. "Oh..." gumamnya pendek, tapi dalam hati ia masih mencoba mencerna kebiasaan unik yang baru ia dengar itu.

Tiba-tiba Yuna teringat sesuatu yang membuatnya penasaran.

"Kalau di sini... ada yang namanya perceraian nggak?" tanyanya sambil menoleh ke arah Nolan.

Nolan tampak bingung. Alisnya bertaut, dan ekspresinya menunjukkan bahwa ia tidak memahami istilah itu. "Perceraian? Itu apa?"

"Itu seperti... berpisah dengan pasangan karena tidak cocok atau tidak ingin bersama lagi," jelas Yuna, berusaha mencari padanan kata yang mudah dimengerti.

Nolan menggeleng pelan. "Tidak ada hal seperti itu di suku harimau."

Yuna mengerutkan kening. "Jadi... pasangan tidak boleh berpisah dengan alasan apa pun?"

"Benar," jawab Nolan singkat sambil mengangguk.

Yuna mulai berpikir lebih jauh. Ia sedikit menunduk, lalu kembali bertanya dengan suara lebih pelan, "Kalau... misalnya pejantannya melakukan kekerasan pada betinanya? Apa betinanya bisa minta berpisah?"

Nada suaranya terdengar hati-hati. Nolan langsung menoleh dengan tatapan serius.

"Tidak akan ada pejantan yang berani menyakiti pasangannya," jawabnya tegas.

"Tapi kalau misalnya ada yang seperti itu?" desak Yuna, penasaran dengan bagaimana hukum di suku ini bekerja.

"Pejantan yang menyakiti betinanya akan dihukum mati," jawab Nolan tanpa ragu, ekspresinya datar namun penuh keyakinan.

Yuna langsung membelalak. Ia tidak menyangka hukum di sini bisa sekeras itu. Dalam hati ia bergumam, “Wah... kalau di dunia nyata hukum sekeras ini, mungkin udah banyak laki-laki yang mati,” pikirnya sambil menghela napas pendek.

"Terus... kalau pejantannya selingkuh?,apa itu juga akan dihukum mati?" tanyanya lagi.

"Selingkuh?" ulang Nolan bingung, mencoba memahami istilah baru yang dilontarkan Yuna.

Yuna mengangguk. "Iya, kayak... menjalin hubungan dengan betina lain padahal sudah punya pasangan."

Nolan tampak berpikir sejenak, lalu menggeleng. "Di suku harimau tidak pernah ada pejantan yang berkhianat pada pasangannya."

Mendengar itu, Yuna langsung berseru sambil bertepuk tangan kecil. "Wah, pria-pria di suku harimau nggak ada tandingannya! Hebat banget!"

Nolan tidak terlalu mengerti kenapa Yuna tiba-tiba tampak antusias, tapi ia tidak bertanya dan hanya tersenyum membiarkan.

Sementara itu, Yuna kembali larut dalam pikirannya sendiri. Ia teringat kembali pada dunia asalnya...dunia nyata yang sering kali membuatnya takut menjalin hubungan karena terlalu banyak kisah pria yang berselingkuh, atau bahkan melakukan kekerasan pada pasangannya.

“Beruntung banget wanita yang hidup di dunia Beastia ini,” batinnya. “Mereka dilindungi, dihargai, bahkan hukum sepenuhnya berpihak pada mereka.”gumamnya lagi.

Untuk pertama kalinya, Yuna merasa dunia ini tidak seburuk yang ia kira. Mungkin... ini bukan tempat yang salah untuk memulai hidup baru.

*

Kemarin Author senang banget karena dapat banyak like dari kalian. Rasanya tuh... bikin semangat nulisnya, Makasih ya buat kalian yang udah kasih dukungan. 🥰

Kalau kalian setuju Author update double tiap hari, jangan lupa like setelah baca, ya. Semangat Author benar-benar datang dari dukungan kalian semua!❤️🥰

Tapi, ada satu hal yang bikin Author sedikit sedih...

Sampai sekarang belum ada yang isi kolom komentar, padahal Author penasaran banget pengin tahu pendapat kalian. Huhu 😢

Yuk, mulai isi kolom komentar dengan perasaan, tanggapan, atau bahkan saran dari kalian setelah baca. Author janji bakal baca satu dan balas semua komen per satu!

Terima kasih sudah setia membaca 💛

1
❤️‍🔥
kakak gak lupakan kalau kakak yang bikin karekternya🙃
Azida21: kadang suka lupa kalau aku yang ciptain karakter nya 😁😁
total 1 replies
Ceisyaa
Cerita nya bagus🔥, btw semangat nulisnya thor 😆
Azida21: Terima kasih kak🙏🥰
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Azida21: Terimakasih kak🥰🙏
total 1 replies
❤️‍🔥
part 26 kok gk bisa di buka?
Azida21: Bisa kok kak
total 1 replies
Musdalifa Ifa
semoga nanti pasangan Yuna dan ravahn akur, tapi begini juga kesanya lucu
Azida21: Semoga aja ya🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
jadi gk sabar liat mereka mode bucin🤭
Azida21: sabar ya kak?,author sengaja alur nya nggak di cepetin biar cerita nya lebih berkembang dan nggak terkesan terlalu buru buru🥰
total 1 replies
Muhammad Sulchan
hadirr
Azida21: waduh makasih nih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
maklumlah,baru pertama kali punya pasangan 🤭
Azida21: iya nih,nggak peka banget🤭
total 1 replies
Musdalifa Ifa
suka banget
Azida21: Terimakasih ya kak🥰🙏
total 3 replies
❤️‍🔥
gemes bgt🤭
Azida21: Terimakasih udah coment 🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
oke sih
Musdalifa Ifa: jelas ceritanya Thor yg oke
total 2 replies
❤️‍🔥
next
Musdalifa Ifa
ah syukur lah akhirnya up juga saya kira Hiatus🤭
Azida21: iya hiatus bentar🤭,soalnya lagi banyak kerjaan nih,tapi insyaallah author akan mulai aktif nulis lagi☺️☺️
total 1 replies
❤️‍🔥
Semangat 🔥🔥🔥
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
suka banget sama ceritanya
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
Aamiin... semoga kakak cepat sembuh
❤️‍🔥
aku suka banget sama cerita kakak, semangat up-nya ya kak
Azida21: terima kasih kak🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
halo author nya kemana TDK ada kabar?
Musdalifa Ifa
semoga saya dan author cepat sembuh seperti sedia kala, baru baca Krn baru bisa pegang hp kemarin itu kepala sakit penglihatan berputar jadi oleng
Musdalifa Ifa
author apakah anda baik" saja?
Musdalifa Ifa: TDK apa" Thor istirahat yg banyak dan minum obat supaya cepat sembuh🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!