NovelToon NovelToon
OBSESI SANG “CALON CEO”

OBSESI SANG “CALON CEO”

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Gyantara Abhiseva Wijaya, kini berusia 25 tahun. Yang artinya, 21 tahun telah berlalu sejak pertama kali ia berkumpul dengan keluarga sang papa. Saat ia berusia 5 tahun, sang ibu melahirkan dua adik kembar laki - laki, yang di beri nama Ganendra Abhinaya Wijaya, dan Gisendra Abhimanyu Wijaya. Selain dua adik kembarnya, Gyan juga mendapatkan sepupu laki-laki dari keluarga Richard. Yang di beri nama Raymond Orlando Wijaya. Gracia Aurora Wijaya menjadi satu-satunya gadis dalam keluarga mereka. Semua orang sangat menyayanginya, tak terkecuali Gyan. Kebersamaan yang mereka jalin sejak usia empat tahun, perlahan menumbuhkan rasa yang tak biasa di hati Gyan, yang ia sadari saat berusia 15 tahun. Gyan mencoba menepis rasa itu. Bagaimana pun juga, mereka masih berstatus sepupu ( keturunan ketiga ) keluarga Wijaya. Ia pun menyibukkan diri, mengalihkan pikiran dengan belajar. Mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin Wijaya Group. Namun, seiring berjalannya waktu. Gyan tidak bisa menghapus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08. Tidak Ada Nepotisme.

Awal pekan kembali datang.

Pihak HRD perusahaan Wijaya Group telah mendapatkan tiga orang kandidat yang sesuai dengan syarat, dari para petinggi mereka.

Maka, hari ini ayah Dirga dan papi Richard akan mewawancarai secara langsung ketiga orang itu, dan mencari satu yang tepat untuk mendampingi Gyan.

“Apa aku juga harus ikut?” Tanya Gyan pada sang ayah yang sedang menikmati sarapannya.

Pagi ini mereka hanya sarapan bertiga. Si kembar menginap di rumah Opa Jordan, sejak makan malam akhir pekan lalu.

“Tidak perlu. Kamu kerjakan saya pekerjaan yang sudah papi Rich berikan. Kami pasti akan mencarikan calon sekretaris yang terbaik untuk kamu.” Ucap ayah Dirga.

Gyan menganggukkan kepalanya. Ia telah menyelesaikan sarapannya. Lalu pamit kepada kedua orang tuanya untuk pergi ke kantor lebih dulu.

Apa pemuda itu begitu rajin, pergi ke kantor sepagi ini?

Jawaban tentu tidak. Karena seperti biasa, Gyan akan menjemput Cia terlebih dulu.

“Ada apa?” Tanya ayah Dirga kepada sang istri yang menatap kepergian putra sulung mereka dengan lekat.

Kepala ibu Gista menggeleng lemah. “Gyan sudah berusia dua puluh lima tahun, bang.”

“Lalu?” Tanya ayah Dirga tak mengerti.

“Bukankah, sudah seharusnya dia memiliki kekasih? Setidaknya, teman dekat wanita?”

Ayah Dirga menghela nafas kasar. “Dia baru memulai kariernya, sayang.”

“Aku tau. Tetapi, tidak masalah ‘kan jika Gyan memiliki teman dekat untuk berbagi? Seperti yang Abang katakan beberapa hari lalu.” Tukas ibu Gista.

“Kamu kenapa?” Ayah Dirga menatap sang istri dengan lekat. Ada yang aneh dengan sikap wanita itu.

“Biasanya tidak pernah membahas masalah asmara anak - anak. Kenapa sekarang seperti memaksa? Gyan baru dua puluh lima tahun. Kamu lupa, kita menikah saat aku berusia tiga puluh lima tahun?” Imbuh pria paruh baya yang masih terlihat tampan di usia kepala enam itu.

Ibu Gista kembali menghela nafas. Ucapan mami Renatta dan tingkah Gyan menggoda Cia saat makan malam kemarin itu, sangat menganggu pikirannya.

Benarkah sang putra memiliki perasaan lain pada Cia?

Semoga saja tidak benar.

Dan jika itu terjadi, ibu Gista akan melakukan apapun untuk menghilangkan perasaan Gyan pada Cia.

Karena mereka, tidak boleh menikah.

“Lalu kenapa waktu itu Abang bertanya padaku? Abang juga mengatakan, memiliki kekasih bukan berarti harus segera menikah! Setidaknya, Gyan memiliki teman dekat gadis lain, selain Cia.”

Sekarang giliran ayah Dirga yang menghela nafas.

“Sekarang aku berubah pikiran. Lebih baik Gyan membangun kariernya dulu. Menikah urusan nanti, saat usia dan jalan pikirannya dewasa

\~\~\~

Tes wawancara calon sekretaris untuk Gyan, bertempat di salah satu ruangan kosong di lantai sembilan belas.

Di lantai itu, memang ada beberapa ruangan. Satu di gunakan untuk ruangan penyimpanan arsip perusahaan, satu untuk di tempati oleh Gyan, dan sisanya masih kosong.

Masing - masing kandidat di wawancarai selama satu jam oleh papi Richard dan ayah Dirga. Entah apa saja yang kedua pria paruh baya itu tanyakan pada calon sekretaris Gyan.

Yang jelas, mereka memastikan jika orang yang akan bekerja di perusahaan Wijaya, adalah orang - orang yang jujur dan bertanggung jawab.

Apalagi, calon sekretaris untuk Gyan adalah para muda - mudi yang baru saja lulus kuliah. Mereka belum memiliki banyak pengalaman, meski sudah pernah melakukan magang sebelumnya.

“Senja.” Pekik Cia ketika melihat seseorang yang ia kenal tengah duduk di depan ruangan wawancara.

“Kak Cia.” Gadis bernama Senja itu kemudian bangkit dari tempat duduknya untuk menghampiri Cia.

Cia bersorak kecil. Ia datang ke lantai sembilan belas berniat untuk menemui Gyan. Tak menyangka jika akan bertemu dengan Senja disana.

“Apa kabar kamu, Sen?” Tanya Cia memeluk gadis yang dua tahun lebih muda darinya itu.

“Aku baik - baik saja, kak. Kak Cia apa kabar?” Gadis bernama lengkap Senja Anindya itu berbalik melempar tanya.

Sudah hampir satu tahun mereka tidak bertemu. Keduanya sama - sama sibuk menyiapkan tugas akhir kuliah saat itu.

“Seperti yang kamu lihat. Aku selalu baik.” Ucap Cia dengan riang.

“Omong - omong, apa yang kamu lakukan disini? Jangan katakan, jika kamu salah satu orang yang melamar menjadi sekretaris calon direktur? Berarti aku tidak salah melihat waktu itu. Ternyata benar kamu, Senja.” Imbuh gadis itu.

“Iya, kak. Aku melamar menjadi sekretaris.” Senja menganggukkan kepalanya. Membuat mata Cia membulat sempurna.

“Demi apa? Kamu sudah sampai disini? Itu artinya, kamu ada peluang menjadi sekretaris calon direktur.” Pekik Cia senang.

“Ada dua orang lainnya, kak. Dan mereka juga sangat hebat. Aku tidak yakin bisa lolos.” Ucap Senja dengan sendu.

“Jangan begitu. Kamu harus optimis. Apa perlu aku minta papi untuk menerima kamu langsung?” Cia sangat menggebu.

Ia tau jika Senja gadis yang pintar, rajin, jujur dan bertanggung jawab.

“Itu namanya nepotisme kak. Dan aku tidak mau curang.” Senja mengggelengkan kepalanya.

Obrolan keduanya diinterupsi oleh kedatangan Gyan, yang baru keluar dari ruangannya.

“Gy. Lihat ada Senja.” Ucap Cia dengan penuh semangat.

Gyan menghampiri kedua gadis itu.

“Benarkan yang aku katakan tempo hari. Aku tidak salah melihat. Ternyata benar Senja.” Imbuh Cia lagi.

Gyan hanya tersenyum tipis. Meski ia mengenal Senja, namun tidak seakrab Cia. Dan lagi, Gyan tidak berminat mengakrabkan diri dengan gadis lain.

Sementara, Senja menatap Gyan dengan sedikit rasa segan. Pemuda itu tidak pernah bersikap ramah padanya, meski juga tidak acuh.

“Semoga Senja lolos menjadi sekretaris kamu.” Imbuh Cia lagi.

Ucapan gadis itu membuat Gyan dan Senja terkejut secara bersamaan.

“Apa maksud kamu, Cia?” Tanya Gyan dengan dahi berkerut dalam.

Begitu pula Senja. Ia ingin bertanya, namun melihat raut wajah Gyan membuatnya urung membuka mulut.

“Iya, Gyan. Senja ini salah satu kandidat yang melamar menjadi sekretaris kamu. Aku berharap dia yang lolos. Kalian sudah saling mengenal. Tentu tidak sulit untuk bekerja sama.” Ucap Cia dengan santai.

Gyan kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Senja. Sontak membuat gadis itu menundukkan kepala.

‘Jadi, kak Gyan adalah calon Direktur perusahaan ini?’ Gadis itu hanya mampu bertanya dalam hati.

Gyan masih menatapnya dengan lekat. Ia memang mengenal Senja karena beberapa kali bertemu saat Cia bersama gadis itu. Namun, bukan berarti mereka mengenal dekat.

Pemuda itu hendak membuka mulutnya untuk berbicara, namun pintu ruangan wawancara terbuka, membuat atensi mereka teralihkan.

Seorang pelamar pria yang baru selesai di wawancara oleh papi Richard dan ayah Dirga keluar dan menyapa dengan sopan.

Kemudian, dua orang pria paruh baya petinggi Wijaya Group itu pun menyusul keluar dari ruangan wawancara.

“Papi, papa.” Cia mendekati kedua pria mantang yang masih sangat tampan itu.

“Kamu kandidat terakhir?” Tanya ayah Dirga ke arah Senja.

Gadis itu mengangguk pelan. Jantungnya tiba - tiba berdetak kencang setelah berhadapan dengan Direktur Utama dan Wakil Direktur Wijaya Group.

Dua orang yang sering ia lihat di majalah bisnis dan sosial media, kini berdiri tegap di hadapannya.

“Kita lanjutkan nanti setelah makan siang.” Imbuh ayah Dirga lagi.

“Loh, papa kasihan Senja sudah menunggu sejak tadi. Kenapa tidak sekarang saja?” Protes Cia.

“Papa dan papi butuh tenaga untuk mewawancarai mereka. Kami ini tidak muda lagi, sayang.” Tukas ayah Dirga.

Cia pun mengerucutkan bibirnya.

“Pi, dia sahabat aku loh.” Ia beralih pada sang papi.

Namun papi Richard hanya menghela nafas pelan.

“Tidak ada nepotisme, sayang.” Tukas ayah Dirga.

Kedua pria paruh baya itu kemudian masuk ke dalam lift yang tak jauh dari sana.

“Senja, bagaimana jika kita makan siang bersama?” Ajak Cia.

“Tidak, kak.” Senja merasa sungkan dengan Gyan.

“Tidak apa - apa. Kamu tidak perlu sungkan dengan Gyan.” Cia kemudian menggandeng lengan Senja.

“Iya ‘kan, Gy?” Gadis itu menatap Gyan dengan tatapan menggemaskan agar pemuda itu setuju.

Gyan menghela nafas pelan, kemudian menganggukkan kepalanya.

Ingat, ia tidak akan pernah bisa menolak ucapan Cia.

...****************...

1
Noviie 🍃🍃
❤️❤️❤️
Noviie 🍃🍃
❤️❤️❤️
Siti Vogel
bagus
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
memang dia cemburu bu gista
Jengendah Aja Dech
❤️
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sadarlah gyan. takutnya kamu stress nanti
Rafly Rafly
saya kira Gyan lelaki jantan..eh . ternyata hanya seorang pecundang /Facepalm/
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
waaa.. CIA mengajak bima ke cafe Gista ya?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
CIA kemana ya? senja juga belum datang?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gyan. sadarlah. kamu buat cia takut
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
CIA mulai mencari circle baru. Gyan, tak ada yang mendukung rasamu.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kamu tau sejak awal gyan. kamu & gua is impossible..
Naufal Affiq
gyan kamu sama cia itu gak bisa menikah,karena ayh dirga dan papi Richard saudara sepupu lak -laki,kecuali ayh dirga sama mami renata yang beradik kakak baru bisa,itu disebut pariban gyan
Author Amatir🍒: Kasih tau si Gyan itu kak.. 😅 jangan ngeyel…
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
maka kamu harus mencoba berpaling & harus bisa Gyan
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
senja tau gyan cinta CIA. apakah niat CIA menjodohkan mereka akan berhasil?
Amidah Anhar
Aku dukung CIA buat pergi dari Gyian 🤭🤭🤔🤔
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
fix, CIA tak punya cinta untuk gyan.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
andai kalian tau kekhawatiran istri2 kalian yang sebenarnya itu.
Netta
hati² Cia jgn smpe khilangan Gyan
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
posesifnya gyan mungkin bikin CIA kesal nanti trus langsung menghindar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!