Demi menyelamatkan nyawa sang Ibu agar terus tetap bertahan di samping nya, Tembok kokoh yang selama ini ia jaga sekuat tenaga akhirnya terpaksa di terobos juga.
Naima membutuhkan uang yang sangat banyak, sementara Anjani ibu nya Bagas membutuhkan sosok seorang menantu sekaligus cucu untuk keluarga Haditama.
Akan kah trauma masa lalu itu sembuh secara perlahan atau malah menimbulkan luka baru lagi bagi Naima?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nafkah Sebelum Menikah?
Maryah menatap berbinar ke arah pria yang kini berdiri di hadapannya.
Bagas adalah seorang pemuda tampan dan juga baik,Maryah sangat menyukai sosok Bagas,hati kecil nya selalu berkata bahwa Bagas sangat pantas untuk putri nya.terlepas begitu mencolok perbedaan di antara mereka, Maryah hanya ingin putri nya hidup bahagia dan berkecukupan.
Tatapan nya lalu beralih kepada putri nya yang berdiri canggung di samping pria itu,mata Naima terlihat bergerak gelisah,jemari tangan nya saling merangkul satu sama lain dengan tubuh yang menegang.
Tadi saat ibu nya masih tidur dan berbicara dengan mata yang sambil terpejam erat,Naima sudah meminta mereka semua untuk keluar sejenak,agar tidur ibu nya kembali nyenyak.tapi Bagas bersikeras menolak karena ia tak mau kehilangan kesempatan emas lagi.
Dan kini, Naima,Anjani dan Bagas berdiri berhadapan dengan Maryah yang masih berbaring di atas tempat tidur, sementara Dimas sedikit bergeser memilih menjaga jarak berjaga di dekat pintu.
Maryah masih menunggu penjelasan dari putri nya,sebab ia ingat beberapa bulan lalu putri nya sudah menolak cinta dari pria baik ini sampai membuat pria ini menghilang bak di telan bumi.tapi sekarang pria ini kembali datang secara mendadak di hadapan nya.
" Bu,apa kabar? " sapa Bagas kepada Maryah.
" Tidak terlalu baik Nak,selama ini Nak Bagas pergi kemana?" tanya Maryah penasaran.
Bagas pun menjelaskan secara rinci kemana dia pergi menepi selama ini, sedikit tatapan mata nya enggan berpaling dari wajah Naima, seakan-akan ingin menjelaskan bahwa gara-gara wanita inilah dia pergi dari kota ini.lalu kembali lagi ke kota ini atas permintaan orang tua nya.Bagas juga menceritakan tentang desakan dari orang tua nya untuk segera menikah, membuat Maryah terlonjak kaget, sejujurnya ia tak rela melihat Bagas menikah dengan wanita lain.tapi apa boleh buat,Bagas bukan lah bagian dari keluarga mereka dan ia tak punya hak untuk mendikte hidup pria baik ini.
" Bu , perkenalkan ini Mama saya." ujar Bagas lagi yang baru ingat kalau ia belum memperkenalkan Anjani kepada Maryah.
" Selamat pagi Buk,semoga cepat sembuh ya.saya Anjani Mama nya Bagas,dapat salam dari Papa nya Bagas yang belum bisa datang ke sini karena ada urusan mendadak." kata Anjani begitu ramah.meskipun penampilan nya anggun dan berkelas tetapi Anjani begitu menghormati lawan bicara nya.
Kedekatan di antara Bagas dan Maryah membuat Anjani yakin bahwa putra nya sudah cinta mati terhadap Naima, karena selama ini Bagas tak pernah mau berdekatan dengan orang asing yang bukan berasal dari keluarga mereka.
Maryah tersenyum kepada Anjani lalu menjelaskan siapa dia yang sebenarnya.ia juga menceritakan kepada Anjani bagaimana kebaikan Bagas selama ini terhadap keluarga mereka., respon yang Anjani berikan sungguh di luar dugaan Maryah,Anjani malah tetap tersenyum ramah dan terlihat bangga kepada putra nya.
" Maaf sebelumnya Buk,saya tahu saat ini bukan lah waktu yang tepat,tapi saya rasa saya harus membicarakan hal penting ini kepada Ibu."ucap Bagas dengan suara lembut dan penuh hormat.
Anjani sudah berpindah duduk di samping tempat tidur Maryah, sedangkan Naima tetap berdiri berdampingan dengan Bagas.
Kali ini Bagas mengganti kan Mama nya berbicara karena mau lagi mengulur waktu.
Mata Naima terbelalak,tak menyangka kalau Bagas akan secepatnya ini membahas tentang pernikahan itu di hadapan ibu nya.
" Kenapa sekarang? Padahal mereka berdua baru saja bertemu? Bukan kah masih ada waktu beberapa hari lagi?"batin nya sambil meremas baju bagian bawah.
Sementara Maryah belum menunjukkan ekspresi apapun,hanya anggukan kecil yang ia berikan sebagai jawaban dari perkataan Bagas barusan.
" Bu! Apa ibu tahu siapa wanita yang sudah orang tua saya pilih kan untuk menjadi calon istri saya?" tanya Bagas lalu di balas gelengan kepala oleh Maryah sambil menatap ke arah putri nya.
" Dia adalah putri Ibu sendiri." ujar Bagas lagi membuat Maryah sangat kaget.
Maryah kembali menatap wajah putri nya,apa yang sudah terjadi sampai membuat putri nya akhirnya memutuskan untuk menikah dengan Bagas, padahal selama ini ia tahu bagaimana Kokoh nya tembok yang putri nya bangun.
Maryah bahagia sekaligus tidak menyangka jika harapan besar yang selama ini selalu ia ucapkan dalam benak nya akhir nya menjadi kenyataan
" Benar apa yang di katakan nak Bagas?" tanya Maryah sambil mengelus tangan putri nya
" I- iya Buk." jawab Naima terbata-bata.
Setelah mengatakan iya,Naima lalu terdiam memikirkan semua yang terjadi pagi ini, suasana kamar VVIP ini di isi dengan perbincangan hangat antara Anjani dan Maryah.
"Bagas,ajak Naima sarapan dulu gih,Bu Maryah biar Mama yang jagain."ucap Anjani karena tahu Naima pasti belum sempat sarapan, sementara dia juga butuh mengobrol banyak dengan calon besan nya.
" Iya Ma." jawab Bagas patuh tanpa harus ada perdebatan.
Bagas lalu menggandeng tangan Naima keluar dari sana menuju ke kantin rumah sakit,sentuhan tangan ini sama-sama membuat darah mereka berdua berdesir hebat tetapi tak satu pun di antara mereka mau mengakui nya, terutama Naima yang langsung memalingkan wajah nya ke arah lain
Dimas yang ngintil dari belakang hanya bisa tertawa mengejek ke arah mereka berdua,gengsi mereka berdua terlalu tinggi padahal jelas-jelas hati mereka saling tertarik satu sama lain.
Bagas menawarkan kepada Naima untuk makan di cafe dekat sini saja, tetapi Naima justru menolak karena mereka sudah terlanjur masuk ke area kantin ini.
Mereka berdua duduk di meja bagian pojok, sedang kan Dimas sengaja memisahkan diri takut mengganggu kebersamaan kedua sejoli ini.
" Mau sarapan apa Nai?" tanya Bagas kepada Naima, padahal dari rumah tadi ia sudah sempat sarapan namun demi cinta yang selama ini ia pendam membuat pria ini rela makan lagi tak perduli perut nya akan membuncit
Waktu satu tahun yang dulu ia minta kepada Mama nya, ternyata benar-benar menjadi kenyataan.bukan Bagas yang mewujudkan nya melainkan Mama nya sendiri.
Ia masih tak percaya kalau Mama nya bisa meluluhkan hati Naima, padahal selama ini dia sudah melakukan segala cara tetapi Naima tetap saja teguh pada pendiriannya.
Entah mimpi apa ia tadi malam, sehingga Naima lah yang muncul sebagai calon istri nya pilihan langsung dari sang Mama.
" Nasi goreng sama teh hangat saja." jawab Naima menatap sekilas wajah Bagas.
" Ah baiklah."Bagas lalu memesan dua piring nasi goreng dan dua gelas teh hangat untuk mereka berdua.
Bagas lalu kembali duduk di samping Naima, beberapa menit kemudian Bagas mulai bingung karena Naima yang terlihat enggan memulai pembicaraan dengan nya.
" Naima." dengan ragu-ragu Naima mengangkat kepala nya dan menyimpan ponsel yang sejak tadi berada di genggaman tangan nya.
Ia memberanikan diri menatap Bagas yang sudah duduk sedikit menyerong ke arah nya,hingga membuat tatapan mereka berdua akhirnya bertemu.
" Aku nggak mau ngomong banyak,kata Mama seminggu lagi kita akan menikah.terimakasih sudah menerima Aku menjadi calon suami mu."ucap Bagas pelan tak mau orang lain mendengar percakapan yang terjadi di antara mereka berdua.
Glek..
Naima menelan saliva yang tercekat,ingin sekali ia meminta maaf atas penolakan yang sempat ia beri kan dulu,tapi kedatangan dua piring nasi goreng panas di hadapan mereka membuat Naima membeku.
"Mulai besok Aku akan mengurus semua surat yang kita butuhkan, nanti tolong kirim semua data Kamu ke nomer ku." ujar Bagas lagi yang terkesan tergesa-gesa.
Maklum saja ia sudah terlalu lama menunggu momen ini,sekali kesempatan itu hadir di depan mata,maka akan ia manfaatkan dengan sebaik mungkin.
"Apa Kamu punya pesta pernikahan impian yang ingin Kamu wujudkan,Aku akan mewujudkan nya untuk mu?" tanya Bagas menjadi semakin cerewet berhadapan dengan Naima yang lebih banyak diam.
" Tidak ada Mas." jawab Naima yang memang tidak pernah punya konsep pernikahan impian.
Karena selama ini ia tak pernah memikirkan pernikahan,ide menikah ini saja muncul dua hari yang lalu itu pun karena sebuah desakan yang tak bisa ia hindari, mungkin jika ibu nya tidak di larikan ke rumah sakit,bisa jadi Naima masih tetap memegang teguh prinsip nya.
" Pernikahan ini jangan sampai ke telinga orang di luar sana, cukup hanya kita dan keluarga saja." ujar Naima yang belum siap bila harus di kenal sebagai seorang menantu Haditama.
Bagas terbelalak,mana mungkin pernikahan ini di sembunyikan sementara dia sendiri sudah sangat ingin mengumumkan kepada dunia luar bahwa Naima adalah milik nya dan dia tak lagi menjomblo.
" Kenapa Nai? Kita akan menikah secara resmi,Mama pasti akan menyiapkan pesta pernikahan yang meraih untuk kita." bahu Naima langsung merosot tajam.ia tahu jika Anjani sudah berkehendak maka ia tak akan bisa membantah nya.
Bagas lalu meminta Naima untuk segera menghabisi sarapan sebelum nasi goreng panas itu berubah menjadi dingin.
" Tolong masukkan nomor rekening Mas di sini,Aku akan membayar utang ku yang sudah terlalu lama itu." ujar Naima sambil menyodorkan handphone nya ke tangan Bagas.
Sontak saja Bagas langsung menolak melakukan perintah dari Naima, lelucon macam apa ini? Harga diri nya bisa terinjak kalau menerima uang tersebut,lagian Mama nya pasti akan mengamuk jika sampai tahu Naima membayar utang kepada nya.
" Tidak usah,Kamu simpan saja uang itu untuk mu." balas Bagas tetap menerima ponsel Naima lalu ia simpan di saku celana nya supaya Naima tak lagi bersikeras ingin membayar hutang kepada nya.
" Anggap saja itu sebagai nafkah pertama dari Aku untuk Kamu.nafkah sebelum menikah." seloroh Bagas sambil mengedipkan sebelah mata nya kepada Naima.
Pftttt...
Mata Bagas terpejam saat Naima menyemburkan teh tepat di wajah nya.
Hahahaha......
" Dimas...."
Bersambung.
Jangan lupa like dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys, pencet tombol vote masih hari Senin Jika kalian ingin novel ini tetap berlanjut.bantu rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ juga ya guys.
Dari kisah luka yang pertama dan lanjutan tetap oke ceritanya....
setiap episode cerita pasti ada plot twistnya....
berharap naima dan bagas bahagia selamanya ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Semoga sukses kakk othor❤️
Semoga pernikahan naima dan bagas langgeng tanpa ada drama ulat bulu....
dan buat naima kamu harus hilangkan rasa tidak enakan takutnya semakin kamu merendah semakin orang lain senang akan menghina dirimu.... jadilah naima yg tegas, percaya diri, hilangkan rasa trauma itu agar rumahtangga kalian terjalin nyaman, ...
bagas, kamu sudah berjanji untuk membahagiakn naima jgn sia" kan dia, dia sudah terlalu tersakiti oleh trauma yg dbuat pak rudi dan kamu harus mengambil segala tindakan untuk orang2 yang ingin berbuat licik atau jahat kepada naima....