CEO Tampan Bukan Sang Pewaris

" Tenang saja kak Darren, kakak tidak sendiri kok, nanti ada Aqila yang akan menjadi pasangannya kakak di dalam video klip yang akan aku garap!"

Mendengar Maura berkata seperti itu, kini giliran Aqila menatap tidak percaya, Lala sempat berasumsi jika dirinya telah dijebak olehnya.

"Kenapa aku jadi ikut terlibat dalam Even gak jelas mu itu Maura? Kau sangat menyebalkan!" Aqila sampai menggerutu kesal atas sikap Maura yang suka seenaknya.

Sedangkan Darren ia malah diam membisu, setelah tahu jika dirinya akan berpasangan dengan Aqila, ia sempat tersenyum tipis kemudian pandangannya mulai beralih kepada Maura.

"Gimana kak? Please bantuin aku, secara aku sudah tidak ada waktu lagi untuk mencari orang lain untuk menjadi model video klip garapanku, Lala mau ya bantuin aku, bukankah nanti kalian akan bangga melihat aku menjadi artis papan atas, hum?"

"Artis papan gilesan kali Ra, kau ini ada-ada saja, mana bisa aku dan kak Darren berperan seperti itu, kamu jangan mengada-ada!"decak nya kesal

"Tapi apa salahnya di coba sih La, iya kan kak Darren, mau ya bantu aku?" bujuk kembali Maura.

Aqila hanya bisa menghela napasnya, sedangkan Darren masih terlihat bingung antara ia atau tidak membantu Maura.

"aku yakin kalian bisa kok jadi pemeran pasangan dalam video klip yang aku garap, cukup saling berpegangan tangan dan saling berkejaran di atas pasir putih di pinggir pantai, durasinya juga gak banyak kok, dan adegannya juga masih sewajarnya!" kini Maura berusaha menjelaskan programnya yang menurutnya akan menciptakan mahakarya yang luar biasa, meskipun durasi video yang cukup singkat, namun didalamnya tersirat makna cinta yang mendalam, dan menurutnya Kak Darren dan Aqila sangat cocok menjadi pemeran dalam video tersebut.

Setelah lama berpikir dan mendengarkan semua penjelasan dari Maura akhirnya Darren mulai memberikan jawaban

"Baiklah, aku akan coba membantu mu Maura, tapi cuma sekali ini saja, lain kali jangan harap aku mau membantumu dengan hal konyol seperti ini lagi!" jawabnya sambil melirik ke arah Aqila yang masih terlihat bingung.

"Sekarang gimana jawaban kamu La?" dengan seriusnya Maura menunggu jawaban dari Aqila

Akhirnya sambil menghela napasnya secara kasar, Aqila menyetujui permintaan dari Maura, itu pun dengan terpaksa.

Mendengar hal itu Maura langsung menjerit histeris, bahkan ia sampai jingkrak-jingkrak layaknya seorang bocah.

"Lagian kenapa juga kamu tidak mencari orang lain saja Ra dalam hal beginian, kan aku serta kak Darren jadi tidak ikut terlibat!" keluhnya merasa menyesal.

Lalu Maura mencoba mendekati Lala, ia berusaha meyakinkan Lala.

"Aku sudah mencarinya kemana-mana La, tapi gak cocok, namun entah kenapa terlintas didalam pikiranku nama kamu dan juga Kak Darren, dan setelah aku pikir kembali, ternyata kalian sangat cocok dipasangkan menjadi sepasang kekasih!"

Mendengar hal itu baik Aqila dan Darren langsung terdiam dan tidak lagi berkomentar.

'Aku cocok dipasangkan dengan Aqila? pemikiran macam apa yang ada didalam otakmu itu Maura, dasar wanita aneh!' umpatnya dalam hati.

Kebetulan hari sabtu dan Minggu tidak ada pekerjaan yang sibuk antara Aqila dan Darren, Sampai akhirnya Maura memutuskan untuk mengadakan Syuting pembuatan video di hari sabtu, dan Minggu ditetapkan sebagai final, yakni hasil akhir pembuatan Video, Maura berharap kali ini ia bisa menang lomba dengan Tema 'Cinta' dalam videonya.

  Love is Never Lost ,Cinta tidak pernah hilang, itulah tema yang akan Maura gunakan dalam lomba membuat Video, dan ia sangat yakin jika videonya kali ini akan sukses besar, ini adalah pengalaman pertamanya ikut dalam Even bergengsi seperti ini, dan tentu saja yang menjadi sponsor acara ini bukanlah kaleng-kaleng.

Keesokan harinya

Darren dan Aqila sudah di sibukkan dengan perabotan yang akan mereka bawa atas perintah dari Maura, Zara, Saga dan Oma tampak heran melihat kelakuan mereka bertiga, apalagi Daffa.

"Dih, kalian pagi-pagi mau kemana? Repot banget sepertinya?" ejek Daffa sembari memperhatikan barang bawaan yang terlihat cukup banyak.

"Diam kau, jangan menganggu pekerjaanku!" balas Maura sembari merapihkan koper miliknya.

"Ck, nyebelin banget sih kak Maura!" keluhnya sambil mengerucutkan bibir.

"Mending fokus belajar, bukan kah hari senin kau sudah mulai ujian!"

"Yaelah, cerewet banget sih!" keluh Daffa

Lalu giliran Zara bertanya kepada mereka bertiga.

"Kalian ada kegiatan apa sih? Kok Bunda gak diberi tahu?" Zara sengaja menggoda ketiga anaknya.

"Rahasia, bener gak Kak?" tanya Maura ke arah Darren.

"Hemmm!" hanya itu kata yang keluar dari dalam mulutnya, sepertinya Darren malas berkomentar, apalagi sedari tadi Oma Jelita menatap sinis ke arahnya.

"Yasudah, kalian hati-hati! Jika butuh sesuatu tinggal bilang saja sama Papah, Have Fun ya anak-anak, semoga liburan kalian menyenangkan!" Ujar Saga sambil memperhatikan ketiga anaknya yang sepertinya sudah selesai mengemasi barang-barangnya.

Selama di dalam perjalanan, mereka bertiga hanya diam membisu, kali ini baik Aqila dan juga Darren tidak mengatakan satu patah katapun, kini pikiran keduanya melayang entah kemana, Maura yang sempat memperhatikan mereka, ia malah menghela napas.

'Ish...ada apa dengan kalian berdua? Kenapa mendadak jadi pendiam seperti ini sih!' gumamnya pelan.

Hampir empat jam lebih mereka menempuh perjalanan, akhirnya mereka tiba di pantai pasir putih, ternyata disana sudah ada Tim dari Maura.

"Wah, aku fikir Bu Maura tidak jadi datang, aku sudah khawatir saja!" ujar Devi, Assistennya.

"Apakah Bu Maura sudah mendapatkan model untuk video klipnya?" sambung Okta, bagian kameramen.

"tuh!" unjuk Maura ke arah Darren dan juga Aqila yang sedang berdiri mematung di pinggir mobil.

Baik Devi dan juga Okta, keduanya sampai terkesima melihat Darren yang berpenampilan cool, serta Aqila yang terlihat cantik dan juga anggun.

"Wah, Bu Maura memang hebat mencari aktor dan aktris, aku yakin video yang nanti akan kita buat pasti sukses dan menjadi pemenangnya, sepertinya kita akan mendapatkan chemistry dari merek berdua, secara mereka terlihat pasangan yang sangat serasi!" ujar Okta menatap kagum Darren dan juga Aqila

Darren dan Aqila yang mendengar perkataan dari Okta, keduanya malah mengerutkan dahi, bahkan Darren sempat melirik Aqila secara sekilas dengan ekor matanya.

"Ngomong-ngomong, Bu Maura dapat mereka dari mana?" tanya Devi di selimuti rasa penasaran.

Maura malah menghela napas, kemudian ia menjelaskan siapa Darren dan juga Aqila

"Apa? Jadi mereka kakaknya Bu Maura?" ujar Devi sampai melotot tidak percaya, begitu pun dengan Okta.

"Yaelah, biasa aja kali ekspresi kalian berdua, eh ngomong-ngomong Kru yang lainnya mana?" tanya Maura sambil mengedarkan pandangannya ke arah sekitar pesisir pantai.

"Katanya sih masih di jalan, sebentar lagi juga sampai!" jawab Devi, ia malah fokus memperhatikan Darren secara lekat.

'Alamak, ini cowok bening bener ya, mana imut lagi!' puji Devi dalam hati.

Kini Aqila mencoba mendekat ke arah pesisir pantai, dan kedua kakinya hampir menyentuh air, deru suara ombak telah membuatnya merasa betah serta nyaman berada di tempat ini, kemudian ia fokus memandangi laut yang membentang sangat luas, suatu pemandangan yang telah membuatnya merasa terpukau, hembusan angin sejuk bisa ia rasakan, lalu Aqila mulai memejamkan kedua bola matanya, perlahan ia mencoba menghirup udara bersih di pantai ini.

Darren sempat menoleh sejenak dan memperhatikan Aqila dengan tatapannya yang tajam, secara tidak sadar ia mengatakan sesuatu "kau sangat cantik" gumamnya pelan.

Hingga pada akhirnya Darren tersadar atas apa yang sudah ia ucapkan.

'Ish...apa yang ada di dalam otakmu Darren, Aqila itu adalah adikmu, jangan berpikiran yang tidak-tidak!' elaknya dalam hati.

Bersambung...

☘️☘️☘️☘️☘️