NovelToon NovelToon
Antara Cinta Dan Iman

Antara Cinta Dan Iman

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Selingkuh
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hidayati Yuyun

Aya seorang gadis lugu dari desa yang bertemu seorang pria kaya, mapan dan punya jabatan tinggi di kota. Yang membuat Aya bingung saat Anwar ingin menyatakan cinta padanya. Padahal dirinya yang hanya gadis desa berniat melanjutkan.sekolahnya di kota. Dengan banyak pertimbangan dan mengingat adat istiadat di desa dan dalam kehidupannya. Aya harus berpikir keras untuk bisa menerima Anwar yang terkesan playboy. Bagaimana ceritanya.... baca disini ya !!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Aya pun berusaha untuk mencari solusi bagi dirinya sendiri. Sebab sampai hari ini belum ada keinginan baginya untuk segera menikah. Aya hanya fokus memikirkan sekolahnya. Tanpa harus pusing memikirkan orang lain. Apalagi ia masih sangat muda. Aya tidak mau menikah muda seperti teman tanya di desa. Yang seumuran dirinya sudah punya anak satu atau dua anak. Tanpa menikmati masa masa sekolah. Sehingga di sibuk kan dengan mengurus anak dan suami.

" Aya sini cu," kata nenek memanggil Aya

" Aya ...." tegur mamak pada Aya. Saat Aya tidak menyahut.

" Ah....ya mak, kata Aya kaget karna ia sempat melamun.

" Sini sayang !! " kata kakek Aya menepuk tikar di sebelah kakek. Sembari menatap lekat cucu kesayangannya itu. Walau Aya bukan cucu pertamanya Namun Aya punya keistimewaan tersendiri dari cucu cucunya yang lain.

" Ya kek, Aya belum siap menikah kek. Tapi Aya minta saran dulu dari kakek, nenek dan mamak juga babah," kata Aya sembari duduk bergeser.

" Ya ini baru ingin kita bahas nak, Anwar memang berniat meminang mu tempo hari. Namun abah sudah minta waktu, walau mereka sudah memberi penghantar secara mendadak. Namun keputusan terserah pada Aya nak. Jika Aya mau menolak, maka Tiwi yang akan menggantikan Aya," jelas abah dengan sangat hati hati. Agar Aya memikirkan keputusannya baik baik.

" Ya Ay, kalo kamu ngak mau. Aku siap kok jadi gantinya.," kata Tiwi.

" Dasar gatal kamu wi, yang dilamar Aya kok kamu yang minta kawin," celetuk sepupu Aya yang lain. Membuat Tiwi mendelik.

" Kamu...!! " kata Tiwi

" Wi....." tegur tante Atik mengeleng. Karna tidak ingin ada keributan.

" Begini saja, dengarkan dulu keputusan Aya. Agar kalian tidak salah paham. Karna Anwar juga mengajukan syarat pada Abah Gara. Dan tadi menjelang magrib abah mu sudah menghubungi Anwar untuk bicara bersama kakek. Jika Tiwi yang mengantikan Aya di pernikahan. Maharnya akan dikurangi dari 1 milyar. Mungkin hanya seperempatnya saja , yaitu 300 juta. Alasan Anwar, ia ingin Aya yang akan menjadi istrinya. Bukan yang lain ," kata kakek.

" Tapi jika ada yang mau menggantikannya seperti Tiwi dan Tika. Anwar bilang mau tidak mau dia mengurangi uang maharnya. Karna tidak sesuai dengan keinginannya," tambah babah. Melengkapi perkataan kakek

" Yey... nah ini baru adil, biar kak Tiwi cepat kawin," kata sepupu Aya terkekeh.

" Kok begitu sih kek, kan uang nya sudah di berikan ke paman" kata Tiwi

" Siapa yang bilang, uang nya dibawa pulang lagi sama si Anwar. Orang babah waktu itu belum memberikan kepastian ," jawab Gara ikut bersuara.

" Lalu keputusan Aya bagaimana cu ?" kata nenek menatap lekat Aya,. " Saran nenek sih terima saja. Tapi Aya buat persyaratan dulu diatas putih. Agar sekolah Aya tetap selesai

Lagi pula Aya sudah mau lulus kan?" kata nenek memberi masukan. Karna mengingat baru ini ada pria yang melamar cucunya dengan mahar besar.

" Kak ....", kata mamak menatap putri tertuanya itu. Yang sempat di gadang gadang untuk menjadi orang sukses.

" Boleh Aya pikirkan dulu kek, nek, bah, mak....besok Aya kasih jawaban. Ketika Anwar sudah datang. Aya sekarang masih bingung," kata Aya jujur , karna di lubuk hatinya tak terbesit sedikit pun rasa suka pada pria asing itu. Apalagi Anwar lebih tua 10 tahun darinya.

" Hmm...itu bagus , kita beri Aya waktu nak. Lagi pula harus dipikirkan dengan matang. Agar tidak ada penyesalan nantinya," kata kakek menatap menantunya.

" Ya pak, biar kita beri waktu dua hari ini. Untuk Aya berpikir. Karna pria itu akan kembali lagi lusa besok," kata babah lega Memberi waktu putrinya untuk berpikir dulu Sebelum mengambil keputusan.

" Ay ....mau saja, dari pada di ambil Tiwi. Lagi pula dia sultan. Kapan lagi kamu punya suami kaya gitu. Punya mobil bagus dan kaya. Biar ngak ganteng tapi duitnya banyak," bisik Lani sepupu Aya.

" Tahu ah, aku yang dilamar, kalian yang heboh," kata Aya manyun. Membuat semua bibi Aya dari pihak mamak tersenyum.

" Ay kau bisa buat perjanjian dan syarat nak, pada calon suami mu itu. Mungkin ini memang jodoh mu. Tapi menikah sambil kuliah itu juga bisa Ay. Lagi pula Aya sudah ada yang lamar. Pamali jika kita menolaknya mentah mentah. Lagi pula dia sudah berniat baik. Dia datang kesini untuk melamar Aya, bukan melamar Tiwi kan?" kata adik mamak ikut bersuara.

" Ya bibi mu benar nak, Aya bisa memikirkannya mulai malam ini. Karna Aya sendiri yang bisa mengambil keputusan ini. Babah dan mamak hanya bisa memberi masukan dan nasehat. Jika kita menolak lamaran itu, memang pamali. Dan ada konsekuen nya. Namun alangkah baiknya jika Aya pikirkan lebih dulu masak masak sebelum menolak," kata mamak menatap Aya dengan kasih sayang.

" Ya mak, akan Aya pikirkan," kata Aya.

" Kalo begitu kita sudah selesai kan bicaranya. Jadi Aya akan diberi waktu selama dua hari sebelum pria itu datang lagi besok. Dan kita tunggu hasilnya. Jika memang Aya menolak kita sepakat Tiwi yang akan mengantikan lamaran Aya," kata kakek

" Setuju..." kompak suara riuh keluarga Aya

" Tapi kek, kok maharnya harus di kurangi ?" kata Tiwi protes.

" Untuk masalah itu kekek tidak tahu nak, nanti Tiwi bisa bicara sendiri dengan orangnya. Kalo dia sudah datang kesini lagi besok. Karna pria itu kan melamar Aya bukan Tiwi," jelas kakek.

" Yah...tapi kakek beritahu saja dia. Jika Aya dan Tiwi juga sama sama cucu kakek kan ," kata Tiwi.

" Hmm....Wi paman tidak memaksa Tiwi, dan juga tidak memaksa Anwar. Yang mau menikah kan Anwar sendiri. Laki laki itu lebih berhak memilih pasangannya. Begitu juga perempuannya. Aya berhak menolak jika dia tidak mau. Dan paman belum menentukan mahar Aya saat itu. Tapi Anwar sendiri yang mau memberikannya," jelas babah pada Tiwi sembari menghela nafas. Agar keponakannya itu mengerti.

" Wi...ngak banyak protes deh, kamu ini aneh. Lagi pula paman mu itu benar. Belum bisa memberikan jawaban pada Anwar. Anwar nya saja yang sudah kebelet pengen nikah," kata tante Atik.

" Ya tapi mah, ngak adil kan jika aku yang mengantikan Aya di beri mahar sedikit," kata Tiwi cemberut.

" Untuk masalah itu, nanti Tiwi bisa langsung minta aja sama si Anwar wi. Biar kamu di kasih mahar yang banyak. Orang kita belum tahu Aya mau menerima atau menolak kan terserah Aya. Kok kamu yang bingung sendiri. Kita sih ngak jika masalah lamarannya dibatalin, " kata Gara membela adiknya.

" Yah...alamat ngak jadi pesta dong Gar...padahal keluarga besar sudah kumpul semua nih" kata sepupu Gara

" Bikin acara sendiri saja ton, kan kita punya banyak ayam dan mentok dibelakang. Jadi ngak usah bingung," kata kakek tersenyum.

" Iya benar tuh kek, mumpung kita lagi kumpul bersama. Masalah nikah ngak nikah urusan belakangan," sahut Aya yang tahu kakeknya itu akan mengorbankan banyak piaraan unggasnya. Jika keluarga besarnya sedang berkumpul. Dari pada membeli Ayam dan mentok di pasar desa.

Membuat semua orang pun tergelak. Karna memang harusnya begitu dari kemaren. Saat mereka pulang kerumah kakek dan nenek Aya. Apalagi di saat liburan sekolah

***********

Sedangkan disisi lain seorang pria bertudung hitam mendatangi sebuah pondok di pinggiran desa.

" Apa disini benar tempat datu Sakai?" tanya pria itu pada seorang wanita tua yang sedang mencuci kaki ingin masuk rumah.

" Ya ada keperluan apa malam malam begini?" kata nenek tua itu menelisik wajah pria muda didepannya.

" Saya sedang ada urusan mendesak," jawab pria itu sedikit tegang.

" Baik masuklah!!" kata nenek itu menyuruh pria itu, untuk mengikutinya masuk ke dalam rumah tua.

1
Marsiyah Minardi
Semoga nanti mentalmu tangguh ya Aya saat kumpul di keluarga Anwar yang toxic
Marsiyah Minardi
Kasihan banget Anwar ,siapa si yang sudah kirim santet ?
Serem efeknya
Moga dapat pertolongan
ichaa
semangat. terus. kak. pantang. menyerah
ichaa
lanjut. kak. semangat.
Marsiyah Minardi
Hati hati Tiwi ,sumpah serapahmu bisa balik ke dirimu sendiri
Jahat amat otak Tiwi
Amit amit
Marsiyah Minardi
Apapun keputusan Aya nanti semoga itu yang terbaik untuk semuanya
Aku masih penasaran siapa lelaki yang sangat mencurigakan ,sepertinya dia yang memgirim guna guna ke Aya sama Anwar
Marsiyah Minardi
Wah sungguh mencurigakan ,siapa pria tersebut dan punya niat apa ?
Tutikwito: itu pasti di dani yg ingin menggagalkan pernikahan si aya
total 1 replies
Marsiyah Minardi
Sini Mak ,perlu bantuan lagi ga tuk ngasih pelajaran ke Tiwi ,Tika
Aku siap mbantu Mak ,ikut gregetan ini tanganku Mak
Marsiyah Minardi
Kasihan sekali kamu Aya, punya sepupu otaknya pada ga bener
Kuatkan imanmu cah ayu
Hidayati Yuyun
Terimakasih sudah setia
neng ade
waduh ! Tika udah berani bertingkah seperti sugar baby
neng ade
hadir thor 🙏❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!