Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah sebuah ungkapan yang tepat untuk seorang Gadis cantik bernama Safira Navia, Beasiswa yang tiba tiba di cabut oleh pihak kampus setelah kepergian Ibunya membuat Safira langsung melemas seketika.
Pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan Cafe pun tidak mencukupi biaya kuliah nya, mundur dari bangku perkuliahan nya pun tidak mungkin karena hanya tinggal sedikit menuju gelar Sarjana nya.
yuk ikuti ceritanya, bagaimana Safira menjalani semua kehidupannya, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 serangan tiba tiba
Senin pun tiba......
Pagi hari ini Safira sudah rapih, pagi ini ada kelas pertama dan itu adalah kelas nya Pak Al, setelah debat hari itu Al langsung pergi dan sampai hari ini dia tidak menunjukkan batang hidungnya.
"Terserah dia mau marah atau engga, lagian gak penting juga. "
gumam Safira sambil merapihkan pakaiannya dan langsung keluar dari kamar.
Pagi ini Safira hanya sarapan sereal dan susu, karena makanan itu yang di beli Safira kemarin dan baru hari ini dia akan mengisi kulkasnya, Safira akan belanja sepulang kuliah siang nanti.
Pagi ini pakaian yang di gunakan Safira terlihat berbeda, memang benar kalau pakaian mahal pasti akan berdampak baik pada yang memakai dan sekarang sudah di buktikan oleh Safira.
"Naik taksi online kayanya, masa harus naik angkot kan jauh jaraknya dari lobi sampai ke jalan raya. "
gumam Safira saat memasuki lift dan segera memesan taksi online nya.
.
.
.
Tiba di kampus bertepatan dengan Al yang baru memarkirkan mobilnya dan Safira sedang berjalan melewati parkiran.
Safira memilih acuh dan segera menuju kelasnya karena lima belas menit lagi kelasnya akan di mulai, masa bodo dengan Al yang terus memandangnya.
"Firaa...... aku kangen kamu tau. "
ucap Maya dengan nada hebohnya dan Safira hanya menggelengkan kepalanya.
"Kamu lebay deh Maya, sudah masuk keburu Dosen nya datang. "
ucap Safira sambil menarik tangan Maya menuju kedalam kelas karena tadi Maya ada di depan kelas.
"Kamu tega ihh main keluar dari kerjaan ajah, padahal aku kan masuk kesana di ajakin kamu tapi sekarang kamu malah keluar, memang kamu sudah dapat kerjaan baru?? "
ucap Maya saat keduanya duduk di kursi.
"Iya Maya, aku dapat kerjaan yang lumayan gede gaji nya dan bisa nutupin hutang sama bayaran kuliah juga. "
jelas Safira dan Maya hanya mengangguk saja.
"Semoga kamu betah yaa sama kerjaannya dan kamu agak beda deh pakaiannya hari ini Fira, apa aku yang salah lihat atau memang kamu berbeda pagi ini. "
ucap Maya yang langsung peka saat melihat penampilan Safira yang berbeda.
"Kamu ini rindu sama aku sampe matanya rabun, aku pakai pakaian biasa saja seperti sebelumnya Maya. "
elak Safira yang gak mungkin menjelaskan soal pakaian yang di kenakannya.
Kelas langsung sepi saat Dosen memasuki ruangan dan langsung menjelaskan materinya, Safira seperti biasa mencatat semua yang menurutnya penting dan sesekali dia selalu beradu pandang dengan Dosen nya itu yang tak lain adalah Al.
sembilan puluh menit selesai di lalui dan Safira kembali menghela nafasnya saat dia di minta mengumpulkan tugasnya.
Seperti biasa Safira akan di minta mengantarkan tugas ke ruangan Al dan membuat safira hanya menghela nafasnya.
"Perasaan kamu selalu di minta ke ruangan Pak Al deh, kamu melakukan kesalahan apa?? "
tanya Maya dan Safira hanya menggelengkan keplanya.
"Tanya ke orangnya jangan ke aku, aku juga gak tahu punya salah apa. "
Jawab Safira karena memang dia tidak tahu kenapa selalu di panggil oleh Al.
"Yasudah sana anterin bukunya nanti telat malah dapat masalah, aku langsung ke cafe yaa karena gak ada kelas lagi soalnya. "
Ucap Maya dan Safira menganggukkan kepalanya sambil mengacungkan jempolnya.
Safira dan Maya berpisah saat di pertigaan koridor menuju area gerbang, Safira menuju ruangan Al dan begitu sampai langsung mengetuk pintunya setelah ada sahutan Safira langsung membuka nya dan masuk kedalam ruangan Al.
Safira tertegun saat masuk kedalam ruangan ternyata ada seorang wanita yang lumayan seksi dan dia bukan mahasiswi di kampus ini tapi Safira tidak perduli dia langsung menuju meja kerja Al lalu memberikan tugasnya.
"Ini tugas anak anak sudah kumplit semua Pak Al dan saya undur diri. "
ucap Safira yang langsung keluar dari ruangan tanpa menunggu jawabannya Al.
Al langsung menggeram kesal melihat tingkah Safira yang begitu cuek padahal dia ingin Safira cemburu, sedangkan Safira begitu bahagia karena dia gak di tahan di ruangan itu jadinya dia bisa berbelanja mengisi keperluan dapurnya.
"Semangat Safira, isi dapur banyak yang kosong dan harus di isi sekomplit komplit nya. "
gumam Safira yang berjalan dengan riang menuju keluar kampus.
Di dalam ruangan Al saat ini, Al langsung mengusir wanita itu setelah Safira keluar dari ruangannya, wanita itu tidak terima tapi setelah di ancam baru lah dia meninggalkan ruangan Al.
"Dua hari di diamkan tapi dia malah semakin cuek saja, nanti malam sebaiknya aku pulang dan meminta sesuai perjanjian. "
gumam Al dengan seringai liciknya.
.
.
Di Apartment saat ini.......
Safira tiba di Apartment sore hari dengan belanjaan yang begitu banyak bahkan sampai didua kalikan membawanya, Safira langsung merapihkan semua belanjaan dan kebutuhan lainnya.
"Lelah sekali hari ini, sampai dua kali ngangkut belanjaan. "
gumam Safira yang langsung duduk selonjoran di lantai ruang tamu Apartment.
Dua puluh menit Safira selesai selonjoran dan memilih beranjak menuju kamar untuk menyegarkan tubuhnya dan memasak makanan karena perutnya terasa lapar sekali.
Sedangkan di tempat Al saat ini, Al menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan sisanya di alihkan ke asistennya, dia akan memberi hukuman pada Safira yang berani acuh padanya bahkan sangat acuh.
"Tagihan belanjanya lumayan juga, ternyata dia menurut untuk mengisi kulkas tapi kenapa pengambilan uang cash nya hanya dua juta?? memang cukup?? "
gumam Al saat melihat notifikasi di handphone nya.
Al langsung merapihkan meja kerjanya dan segera meninggalkan ruangan kerjanya, Al selalu pulang larut saat tidak pulang ke Apartment dan dia memilih pulang ke rumahnya.
Al seperti biasa mengemudikan mobilnya sendiri karena baginya lebih nyaman di banding menggunakan supir, hanya lima menit mengemudi akhirnya Al tiba di Apartment nya dan langsung menuju unit nya setelah memarkirkan mobilnya.
Al masuk kedalam tanpa menimbulkan suara karena dia yakin Safira sedang di dapur, tercium aroma masakan wangi oleh hidungnya.
Al membuka jas dan menyimpan tas kerjanya lalu berjalan perlahan ke arah Safira yang sedang memunggunginya.
Al langsung memeluk Safira dan membuat Safira menjerit tapi langsung Al bungkam dengan tangannya.
"Ini aku bukan orang jahat, kamu sengaja memakai pakaian minim seperti ini. "
bisik Al setelah melepaskan tangan dari mulut Safira.
"Lepas Pak Al, aku lagi masak nanti gosong. "
elak Safira karena dia gak nyaman seintim ini di perlakukan oleh Al.
Al langsung mematikan kompornya dan membalikkan tubuh Safira ke arahnya, Safira langsung memalingkan wajahnya dan Al hanya tersenyum menyeringai menanggapinya.
"Aku menginginkan kamu Safira. "
bisik Al saat memeluk tubuh Safira yang merespon nya begitu tegang dan kaku.
.
.
Bersambung.......