NovelToon NovelToon
Lelang Perawan With Mr. Zico

Lelang Perawan With Mr. Zico

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Roman-Angst Mafia
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neoreul

“Aku sudah membelimu, jadi menurutlah. Patuhi semua keinginanku! Kau hanya budak di sini, tidak ada pilihan lain selain menuruti semua yang kukatakan!” Zico Archiven berkata pada seorang gadis cantik yang baru dibelinya dari tempat pelelangan.

Zico Archiven adalah seorang Tuan Muda generasi penerus dari keluarga Archiven di Italia. Dia adalah pebisnis sukses yang mempunyai beberapa usaha yang tersebar di seluruh dunia. Tak hanya jadi pebisnis sukses, dia juga menjabat sebagai ketua Mafia warisan dari sang Ayah yang sudah meninggalkannya lima tahun yang lalu.

Zico mempunyai kelainan aneh, dia tidak suka melihat wanita yang terlahir dari keluarga kaya raya. untuk itu dia mencari seorang budak untuk dijadikannya sebagai tempat pelampiasan hasr4tnya.

Bagaimana kelanjutan kisah Zico? Saat melihat gadis budaknya, Zico merasakan sesuatu yang beda. Dia seperti pernah melihat gadis tersebut. Siapakah gadis itu? Rahasia apa dibalik rasa penasarannya itu? Baca selengkapnya di sini, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 8 Sangat Berkelas

Suasana pagi yang sepi menemani dua orang yang sedang berada di meja makan. Aurora dengan rambutnya yang terurai lembut duduk berhadapan dengan Zico. Setiap perilakunya menunjukkan keanggunan yang elegan.

Gadis itu menikmati sarapannya sepiring roti panggang dengan selai stroberi dan secangkir teh dengan tenang. Setiap gerakannya yang lembut membuat Zico heran.

Zico mengamati setiap gerakan gadis yang ada di hadapannya. Dia tidak menyangka jika Aurora bisa beradaptasi dengan cepat.

Cara Aurora memegang sendok dan garpu. Lalu, cara dia mengusap bibirnya dengan tisu. Semuanya menunjukkan latar belakang yang berbeda dari kehidupan sederhana.

“Maaf, Tuan. Apa ada yang salah dengan sikap saya?” tanya Aurora, dia merasa canggung karena Zico terus memandanginya.

“Tidak ada, aku hanya sedang memikirkan sesuatu yang membuatku penasaran,” jawab Zico singkat.

Aurora tampak ragu sejenak sebelum menjawab, “Apa Tuan masih penasaran dengan status saya? Atau Tuan curiga dalam hal lain?”

Zico mengerutkan dahinya saat mendengar pertanyaan itu. “Curiga? Untuk alasan apa, aku curiga padamu?”

“Ya mungkin saja Anda melihat sesuatu yang aneh dari sikap saya. Tetapi, sebelum Anda mencurigai saya terlalu jauh. Saya menegaskan jika saya tidak mengingat apa pun yang terjadi pada saya di masa lalu! Saya tidak mengingatnya sedikitpun. Maaf jika hal itu mengganggu kenyamanan, Tuan,” jelas Aurora membuat Zico tersenyum tipis.

“Baiklah, aku sudah menemukan jawabanku. Lanjutkan sarapanmu, aku pergi dulu. Sebentar lagi ada orang yang datang, dia akan menguji kemampuanmu. Jadi berusahalah!” Zico berdiri dan meninggalkan meja makan.

Aurora masih bingung dengan sikap majikannya. Rasa kewaspadaannya semakin tinggi. “Siapa aku sebelumnya? Kehidupan mewah ini aku merasa pernah melakukannya, tapi kapan?”

Zico keluar dari paviliun, dia masuk ke mobil bersama dengan Fedric yang berjaga di luar. Pria itu bergumam dalam hati, di balik kaca hitamnya, dia menerawang jauh. “Gadis ini bukan sembarang gadis. Cara bicaranya, keanggunannya, dan adaptasinya yang cepat di lingkungan yang baru, semuanya menunjukkan bahwa dia berasal dari keluarga berada, mungkin bahkan sangat kaya.”

"Aku akan mencari tahu identitasmu. Aku perlu tau siapa kau sebenarnya," gumam Zico dalam hati.

Mobil melaju meninggalkan paviliun. Zico bertanya pada asistennya, “Bagaimana perkembangan penyelidikan status Aurora, Fedric? Apa kau sudah menemukan sebuah petunjuk?”

“Maafkan saya, Tuan. Saya belum menemukan petunjuk yang jelas. Jika sudah lengkap nanti saya akan segera melaporkannya pada Tuan. Saya mempunyai firasat jika Nona Aurora bukanlah gadis biasa. Karena tempat pelelangan itu tidak mau memberikan informasi yang lengkap. Jadi, saya harus mencarinya secara perlahan,” jawab Fedric teliti.

“Baiklah, usahakan dengan baik. Aku akan menunggu hasilnya!” balas Zico.

“Baik, Tuan!”

Zico sedang menuju ke kantornya. Dia ada pertemuan dengan klien penting dari luar negeri. Fedric sudah mengatur segala sesuatunya. Dia selalu bersikap profesional dan dapat diandalkan.

“Tuan, Nona Celine menghubungi saya. Bahwa dia akan datang ke kantor. Saya berpesan padanya untuk menemui Tuan setelah rapat dengan klien. Kemudian, Nona Celine ingin menunggu di dalam ruang kerja Anda. Saya belum membalasnya karena menunggu persetujuan dari Tuan," kata Fedric sedikit ragu.

“Biarkan saja, aku yakin dia ingin mencari sesuatu dalam ruanganku. Kau selalu awasi wanita itu, karena dia adalah wanita yang sangat licik," perintah Zico dengan raut wajah tidak suka.

“Baik, Tuan.”

Beberapa menit kemudian, Zico sampai juga di kantor. Dia turun dan keluar dari mobilnya dengan penuh wibawa dengan setelan jas abu-abu yang terkesan mahal. Tidak ada senyum di bibirnya, hanya ekspresi tenang yang memancarkan keangkuhan.

Begitu memasuki gedung ia disambut dengan bisikan-bisikan karyawan yang langsung terhenti saat dilewati oleh Zico. Tatapan mata yang biasanya ramah dan hangat kini tampak serius, terfokus pada tujuannya ruang pertemuan di lantai atas. Di sana menunggunya klien penting yang menentukan masa depan perusahaannya.

“Tuan Zico,” sapa satpam yang berjaga di lift VIP.

Zico hanya mengangguk singkat sebagai balasan. Dia tidak pernah dikenal sebagai orang yang banyak bicara, apalagi di saat-saat yang sibuk.

Di dalam ruang pertemuan, suasana tegang terasa. Lima orang klien duduk mengelilingi meja besar, wajah-wajah mereka tampak serius. Zico duduk di ujung meja, matanya melihat satu per satu wajah mereka.

“Selamat pagi semuanya!" sapa Zico ramah. "Kita langsung saja ke intinya saja."

Keheningan sesaat menyelimuti ruangan setelah Zico membuka pembicaraan. Dia menatap berkas-berkas audit yang tertata rapi di atas meja. "Hasil audit sudah jelas. Perusahaan Anda memiliki potensi yang sangat besar untuk bertanggung jawab langsung terhadap pembangunan itu.”

Salah satu klien, seorang pria paruh baya mengangguk pelan. "Kami memang berharap ada masukan yang konstruktif dari Anda, Pak Zico. Dan kunjungan Anda ke Las Vegas ... sungguh mengesankan."

Zico mengangkat sebelah alis. "Kunjungan saya ke Las Vegas bukanlah sekadar kunjungan biasa. Saya sudah menemukan lokasi yang ideal, dan saya yakin kita bisa membangun sebuah kasino kelas dunia di sana."

"Ide yang berani," timpal klien lainnya, seorang wanita berambut pirang yang terlihat tajam dan cerdas. "Namun, tentu saja, kita perlu mempertimbangkan berbagai aspek. Persetujuan pemerintah, regulasi hukum, dan berbagai perizinan lainnya."

"Tentu," jawab Zico tenang. "Semua aspek legalitas akan saya tangani. Saya sudah memiliki tim hukum yang berpengalaman dalam menangani proyek-proyek berskala besar di Las Vegas. Persetujuan pemerintah pun, saya yakin, bisa kita raih dengan strategi yang tepat. Yang terpenting adalah visi kita yang sama yaitu membangun sebuah kasino yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga menjadi ikon baru di Las Vegas."

Zico menatap mata setiap kliennya satu per satu, tatapan yang penuh keyakinan.

"Kerjasama ini akan membawa keuntungan besar bagi kita semua, asalkan kita bekerja sama dengan efektif dan efisien. Saya yakin, dengan pengalaman dan jaringan yang saya miliki, kita bisa mengatasi segala tantangan yang ada."

Suasana ruangan terasa lebih ringan, tapi tetap serius. Keyakinan Zico yang kuat telah berhasil menular kepada klien-kliennya. Mereka menyadari bahwa mereka sedang berhadapan dengan seorang profesional yang tidak hanya memiliki kemampuan, tetapi juga visi yang jelas dan komitmen yang kuat. Persetujuan atas kerjasama ini, tampak semakin dekat.

Sementara itu di tempat lain, Celine sedang berada di ruang kerja Zico. Jam dinding antik di ruang itu menunjukkan pukul 11 siang. Sinar matahari yang menerobos jendela besar menyorot kaca yang berkilauan. Di balik meja kerja yang terbuat dari kayu jati tua duduklah Celine. Dia tampak tenang, tapi di balik ketenangan itu tersimpan rencana yang rumit dan berbahaya.

Celine mengenakan gaun merah marun yang elegan. Ada ketegangan yang tersirat di balik senyum tipis yang menghiasi bibirnya. Wanita itu sesekali melirik jam tangannya, seolah-olah menunggu sesuatu yang sangat penting. Celine adalah seorang mata-mata di keluarganya yang merasa dikhianati oleh Zico. Tujuannya adalah untuk mencari kelemahan sang tunangan.

Rencana Zico untuk membangun kasino di Las Vegas yang sebenarnya hanya memanfaatkan keluarga Celine sebagai batu loncatan untuk menggandakan keuntungan telah tercium oleh mereka. Celine dengan hati yang berat menerima misi berbahaya ini.

"Dia akan datang," gumam Celine pelan, matanya mengamati setiap sudut ruangan. Ia mencari sebuah petunjuk agar bisa mengetahui kelemahan Zico. Celine tahu jika Zico adalah pria yang cerdik dan licik. Jadi dia harus sangat berhati-hati.

Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dari luar. Jantung Celine berdebar kencang. Ia mengatur napas berusaha untuk tetap tenang. “Gawat, sepertinya Zico sudah selesai rapat. Aku harus tetap tenang di sofa.”

Tak berselang lama, Zico membuka pintu. Pria itu masuk ke dalam dengan ekspresi wajah yang sangat tenang. “Apa kau sudah lama menunggu, Celine?”

Celine menoleh sedikit terkejut, dia langsung memainkan perannya. “Tentu saja tidak, aku baru sepuluh menit menunggumu! Aku ingin mengajakmu makan siang, apa kau ada waktu?”

Zico menatap datar Celine yang sedang bergelayut manja di lengannya. “Aku hanya mempunyai waktu 1 jam untuk makan siang. Setelah itu aku ingin melanjutkan pertemuan dengan klien.”

Celine tersenyum manis. Dia memeluk lengan kekar itu dengan penuh cinta. “Its, oke. Satu jam sudah cukup untukku!”

1
Nona TIMOR
Suka banget sama ceritanya Thor Semngat Thor, semoga nanti up setiap hari hehehe Sukses sehat dan bahagia Thor Tuhan memberkati!
Nona TIMOR
Suka banget sama ceritanya terimakasih untuk karyanya Thor semngat sukses sehat dan bahagia selalu Thor GBU!
026
keren makasih update nya thor
026
lanjut kak semangat update di tunggu kelanjutan nya.
026
kapan up lagi padahal aku nungguin, tiap baca cerita para author yang lain ,pasti pantau cerita author tapi gak ada bab baru.
026
Kok belum update lagi ya Thor di tungguin dari kemarin. semangat update thor
026
lanjut thor ❤️❤️❤️
026
ceritanya bagus saya suka, lanjut thor tetep semangat update ❤️❤️❤️
026
maraton ya thor
026
hai kak salam kenal
pecinta COGAN 💋: halo, Kak. semoga suka, ya🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!