Karena janji dua sahabat membuat Emma Katherine dijodohkan oleh kakeknya namun Emma menolak. Agar perjodohan itu batal, Emma menjerat Kendrick Maxton, seorang Billionaire yang digandrungi banyak wanita. Emma menghabiskan malam panas dengan Kendrick tanpa tahu jika Kendrick adalah pria yang akan dijodohkan dengannya. Akibat malam panas itu, Emma hamil lalu diusir dari rumahnya namun beberapa tahun kemudian, Emma harus kembali membawa putranya yang mengidap penyakit Leukimia. Emma kembali bertemu dengan Kendrick yang sudah menjadi tunangan adiknya. Situasi jadi rumit namun pada akhirnya Kendrick tahu jika Emma adalah wanita yang menjebaknya. Kendrick merebut putranya dan Emma tidak berdaya, dia berada di bawah kekuasaan Kendrick namun lambat laun sebuah rahasia terkuak, rahasia masa kecil dan Janji masa lalu yang dia lupakan dan akhirnya dia tahu, jika dia dan Kendrick pernah mengikat janji. Apakah setelah itu Emma bisa bertemu dengan putranya kembali dan bersatu dengan Kendrick?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Di Waktu Yang Tidak Tepat
Makan malam yang cukup hening dan menegangkan. Hanya terdengar suara sendok dan Garpu yang saling beradu di atas piring dan terdengar Emma berbicara dengan putranya sesekali. Ekspresi wajah Fedrick tidak enak dipandang dan Kimberly acuh tak acuh dengan sikap angkuhnya.
Daniel yang sangat ingin mengenal kakek buyutnya tidak berani bersuara karena ekspresi wajah kakek buyutnya yang tak menyukai dirinya. Daniel melihat ibunya sesekali, anak itu seperti ingin mengajak ibunya pergi namun tatapan mata tidak suka Fedrick membuatnya takut.
"Setelah ini, apa kakek punya waktu?" Emma memberanikan diri untuk mencairkan suasana yang sunyi dan tidak menyenangkan.
"Kenapa? Apa kau mau meminta uang?" tanya kakeknya tanpa basa basi. Dia menebak Emma kembali pasti karena kesulitan keuangan. Tidak ada alasan lain selain itu apalagi Emma sudah memiliki putra yang sudah pasti membutuhkan uang banyak.
"Bisakah kita bahas hal ini setelah makan? Aku ingin berbicara berdua saja dengan kakek," pinta Emma. Dia tidak mau Kimberly tahu sehingga mempersulit keinginannya.
"Hanya untuk meminta uang saja, untuk apa berbicara berdua saja dengan kakek? Apa aku tidak berhak tahu ataukah kau ingin meminta jatah warisan padahal kakek masih!" ucap Kimberly.
"Aku hanya ingin berbicara dengan kakek jadi kau tidak perlu ikut campur dan jangan asal bicara!" jawab Emma sinis.
"Kalau hanya ingin meminta uang saja sebaiknya tidak perlu berbicara secara pribadi, katakan saja berapa yang kau inginkan!" ucap kakeknya pula.
"Jangan kau berikan, kakek. Setelah mengecewakan dan membuatmu malu, sekarang dia pulang dan meminta uang pada kakek. Apa dia pikir dia bisa berbuat sesuka hati? Jika kakek memberikannya begitu saja maka dia akan mengulangi hal yang sama!" Kimberly mulai menghasut agar kakeknya tidak langsung memberikan apa yang kakaknya inginkan.
"Jangan menghasut, Kimberly. Aku tidak meminta uang padamu!" Emma melotot ke arah adiknya yang selalu suka ikut campur dalam setiap masalah.
"Apa yang adikmu katakan memang benar. Aku tidak akan memberikan apa yang kau inginkan begitu saja setelah kau mempermalukan aku!" ucap sang kakek.
"Aku hanya tidak mau menikah dengan pria yang tidak aku kenal, hanya itu,. Lagi pula Kimberly sudah menggantikan aku jadi kakek tidak terlalu malu, bukan?"
"Emma!" Fedrick memukul meja dengan keras dan tampak marah. Suasana jadi tegang, Fedrick melototi cucu pertamanya itu dengan tatapan tajam. Emma pun melototi kakeknya, semua gara-gara ucapan Kimberly tapi memang kesalahan yang dia lakukan sudah membuat kakeknya kecewa.
"Aku tidak mau berdebat seperti ini, kakek. Aku tahu aku salah, aku minta maaf pada kakek."
"Minta maaf saja tidak cukup, apa kau tidak tahu kakek begitu malu saat pergi menemui kedua orangtua Kendrick? Beruntungnya aku pintar dan segera menawarkan diri agar harga diri kakek tidak semakin jatuh karena ulahmu!"
Emma menunduk sambil menahan air mata saat mendengar perkataan adiknya. Kimberly mengangkat wajah dan terlihat angkuh. Beruntungnya kakaknya pergi dan menolak menikah dengan Kendrick sebab itu dia mendapatkan keuntungan dan sebentar lagi dia yang akan menikah dengan Kendrick.
"Sudahlah, tidak perlu diperpanjang. Besok undang Kendrick untuk makan malam bersama kita, Kimberly. Percakapan kita dengannya belum selesai jadi undang dia untuk makan malam karena kakek ingin membahas pernikahan kalian berdua."
"Tentu saja kakek, aku akan mengundangnya!" Kimberly tampak senang, itulah yang dia inginkan. Selama belasan tahun dia menunggu dan akhirnya dia yang akan menjadi pemenangnya, bukan Emma.
"Mommy," Daniel memegangi tangan ibunya yang sedari tadi menunduk dan diam saja.
"Ada apa? Apa Daniel mau makan lagi?"
"Tidak mau, Daniel sudah kenyang dan mau berbaring. Daniel merasa sangat lelah."
"Jika begitu, ayo kita ke kamar," Emma meneguk segelas air sebelum beranjak dari tempat duduk. Daniel sudah berada di dalam gendongannya. Putranya terlihat lemas akibat penyakitnya bahkan putranya sudah tidak begitu banyak lagi melakukan aktivitas karena dia selalu merasa lelah.
"Tunggu, Kakak!" permintaan Kimberly menghentikan langkahnya.
"Ada apa?"
"Besok aku dan Kendrick hendak membahas pernikahan kami jadi jangan membuat kekacauan!" ucap Kimberly.
"Apa maksudmu berkata demikian?" tanya Emma.
"Sudah jelas, bukan? Aku tidak mau kakak mengganggu percakapan kami begitu juga dengan anak tidak jelas itu. Kau sungguh kembali di waktu yang tidak tepat. Kenapa kau tidak kembali setelah kami menikah? Entah kenapa kau seperti parasite yang mulai mengganggu!" ucap adiknya tanpa perasaan.
Emma memejamkan kedua mata, dia hanya kembali untuk putranya tapi kenapa Kimberly menganggap dirinya kembali untuk menghancurkan hubungannya dengan Kendrick. Dia tidak tahu sama sekali hubungan mereka berdua jadi dia tidak mungkin melakukan hal hina itu.
"Tidak perlu khawatir, Kimberly. Aku kembali bukan untuk mengganggu hubungan kalian. Pria yang sudah aku tolak, tidak mungkin aku inginkan lagi!" ucap Emma
"Pegang ucapanmu, Kakak. Jangan sampai kau mengganggu hubungan kami!"
Emma tidak mengatakan apa pun dan melangkah pergi. Mengganggu hubungan mereka? Yang paling penting saat ini adalah nyawa putranya, bukan mengganggu hubungan siapa pun apalagi mengganggu hubungan adiknya sendiri dengan pria bernama Kendrick itu. tapi entah kenapa dia merasa tidak asing dan merasa cukup familiar dengan nama Kendrick. Lupakan, itu hanya perasaannya saja.
"Mommy, kenapa Aunty dan Kakek tidak menyukai Mommy?" tanya Daniel dengan tatapan yang tertuju pada Kimberly dan kakek buyutnya.
"Mommy membuat kesalahan, Sayang. Sebab itu kakek buyut marah dengan Mommy begitu juga dengan Aunty."
"Lalu Uncle Kendrick siapa Mom? Kenapa Aunty selalu berbicara tentangnya?"
"Dia calon suami Aunty, Uncle yang waktu itu kita temui pertama kali kita datang. Daniel ingat, bukan?"
"Ingat tapi Mom?" Daniel semakin memeluk leher ibunya dengan erat. "Kapan Mommy akan mencari Daddy? Bukankah Mommy berkata Daddy sedang pergi bekerja? Tapi kenapa Daddy tidak pernah pulang untuk menjenguk kita?" tanya putranya.
"Untuk itu?" Emma mengusap kepala putranya dan menarik napas," Kita cari Daddy setelah Daniel sembuh, oke?" dia terpaksa mengatakan hal itu karena ayah Daniel sudah berada di depan mata dan tidak perlu dicari lagi. Entah bagaimana dia harus mengatakannya jika Daniel dan Kendrick memiliki hubungan darah karena situasi rumit yang terjadi. Jika Kendrick bukan calon suami adiknya mungkin akan sangat mudah tapi hubungan yang rumit, membuatnya harus berpikir panjang bahkan dia merasa lebih baik Kendrick dan Daniel tidak tahu akan hubungan mereka demi kebaikan bersama.
Dia pun yakin Kendrick tidak mungkin tahu jika dia memiliki anak dari kejadian empat tahun yang lalu jadi sebaiknya dia diam saja demi kebaikan bersama meski tidak untuk putranya. Kekacauan yang telah dia timbulkan tidak boleh semakin kacau. Lagi pula mereka memiliki kehidupan masing-masing dan yang harus dia lakukan adalah, berjuang sampai penyakit Daniel sembuh tanpa perlu melibatkan Kendrick yang sebentar lagi akan menikah dengan adiknya namun chemistry hubungan ayah dan anak antara Kendrick dan Daniel, sudah tercipta saat pertemuan pertama mereka dan Emma tidak bisa mencegah perasaan itu muncul yang mungkin saja akan semakin hari semakin kuat saat Kendrick kembali bertemu dengan putranya.