"mbak Reina!! I Love you!!".
"belajar yang bener!! nggak usah cinta-cintaan!! lagian kamu itu calon adik ipar ku!! jadi berhenti menggangu ku!!".
"nggak peduli!! yang penting I love you mbak Gemoy!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Setelah konser
"sayang.. Kok kamu bisa kenal sama Darren??".
Satu pertanyaan lolos dari bibir seksi Erlangga saat pemuda itu kini masuk ke tempat di mana konser akan berlangsung beberapa menit lagi. Rasa penasaran yang sejak tadi di pemadam nya kini terucap.
Saat di taman tadi ketika Darren dan teman-temannya datang menghampiri nya dan Reina, pemuda itu terkejut dengan keberadaan Reina bersama Erlangga.
"Darren sepupu nya Lena. Jadi wajar aku kenal sama dia". Ucap Reina dengan santai dan mencoba berjalan lebih dekat ke arah panggung di mana band kesukaan nya akan tampil.
"aku tidak berharap kamu bisa kenal Darren. Bocah itu terlalu berisik dan ikut campur!!".
Mendengar ucapan Erlangga, Reina sekilas menatap pemuda tersebut dengan tatapan malas nya.
"huh.. Bukan kah kau juga bocah yang cukup menyebalkan.. Dasar tidak sadar diri". batin Reina yang ada sekitar kesal pada tunangan nya ini.
Pemuda ini cukup heboh tadi saat Darren mengatakan jika di kenal Reina. Erlangga malah semakin menarik Reina untuk tidak dekat-dekat dengan Darren. Dan untung saja Darren tidak mengatakan jika mereka habis melakukan balapan liar tadi malam. Jika tidak mungkin Reina akan marah besar pada nya.
"sudah lah tidak usah di pikirkan. Kita kesini untuk bersenang-senang jadi lebih baik nikmati konser ini hingga selesai".
Akhirnya mereka berdua menikmati konsernya. Hingga larut malam. Reina cukup puas hati ini dengan apa yang dia lakukan bersama Erlangga. Walaupun tadi ada beberapa kendala sedikit tapi Reina cukup menikmati nya.
Hingga malam pun tiba. Reina dan Erlangga masih duduk di sebuah taman kota. Setelah menikmati konser yang cukup meriah itu mereka tak langsung pulang.
"Lang.. Kamu serius dengan apa yang selama ini sedang terjadi??".
Kembali Reina menanyakan tentang hubungan mereka. Duduk di salah satu taman kota sambil menikmati malam yang indah sesekali rambut Reina di terpa angin malam yang berhembus pelan. Malam ini udara cukup dingin
"aku tidak pernah seserius ini dalam hidup ku Rein.. menikah dengan mu adalah tujuan aku hidup. Bahkan aku tak pernah menyangka aku bisa mendapatkan kesempatan ini". Ujar Erlangga sambil menatap langit gelap yang di penuhi dengan bintang-bintang yang bercahaya cukup terang malam ini.
Reina kini mengalihkan pandangan nya ke arah wajah Erlangga yang masih menatap ke arah bintang-bintang. Dan kembali berfikir awal mula pemuda ini selalu menempel pada nya seperti anak itik yang tidak ingin kehilangan induk nya.
Namun walaupun begitu mengganggu Reina tidak pernah memperlakukan Erlangga seperti Arga memperlakukan diri nya. Reina dan Erlangga sama-sama mengejar cinta orang yang tidak mencintai nya dulu.
Erlangga mengejar Reina sementara Reina mengejar Arga. Begitu lah kira-kira yang terjadi di masa lalu. Melihat wajah tenang Erlangga yang masih melihat ke arah langit malam pikiran Reina kembali mengulang memori yang dulu pernah tercipta.
Reina ingat pemuda ini saat usia nya berusia 10 tahun di ulang tahun nya yang harus di datangi Reina. Saat itu Reina di buat malu setengah mati.
"ayo sayang.. Make a wish.. Tiup lilin nya dan buat permohonan untuk ulang tahun ini".
"baiklah mah.. Erlan akan make a wish".
Dengan lantang dan tidak malu dengan umur nya yang masih muda Erlangga berteriak sekuat tenaga.
"harapan ku adalah mbak Reina menjadi istri ku di masa depan. Aku mau mbak Reina hanya mbak Reina!!".
Mendengar hal itu seketika mereka yang ada di sana tertawa mendengar harapan polos Erlangga di usia sepuluh tahun.
Saat itu Reina masih duduk di bangku SMA dan hanya menganggap ungkapan tersebut adalah keisengan anak kecil semata. Tapi tanpa terduga Reina sekarang malah terjebak dalam ikatan pertunangan dengan bocah tersebut.
"takdir sungguh sangat lucu". Batin Reina yang mengalihkan pandangan nya ke arah langit malam juga.
"aku juga akan memberikan pernikahan yang layak untuk mu. Dan membuktikan pada dunia jika aku mampu membahagiakan mu. Jadi aku mohon untuk tetap berada di sisi ku. Walaupun banyak nya rintangan yang ada di depan sana aku hanya ingin kau selalu bersama ku".
Reina tersenyum lembut namun pandangan nya masih saja ke arah depan. Sejak bersama Erlangga telinga nya selalu mendengar pujian-pujian dan juga rayuan yang selalu di ucapkan oleh pemuda ini.
"aku hanya penasaran bagaimana bisa kau menyukai ku. Padahal aku sama sekali bukan lah wanita yang spesial dan juga tidak cantik. Lihat saja pria yang dulu aku suka saja tidak menyukai ku. Kau malah datang dan dengan lantang nya mengatakan cinta pada ku. Aku pikir ini hanya lah sebuah bercandaan tapi entah kenapa aku menyukainya".
Jelas Reina yang kini menoleh ke arah Erlangga yang sudah melihat ke arah nya. Kedua meta saling bertemu. Saling bertatapan melihat ke dalam hati masing-masing untuk menemukan sebuah perasaan yang saat ini sedang mereka rasakan.
"jika aku bercanda aku tidak akan bergerak sejauh ini Rein. Jika aku bercanda aku tidak akan mau melamar mu. Dan aku tidak peduli dengan apa pun yang kau pikirkan tentang ku. Aku hanya akan memberikan cinta untuk mu. Aku akan terus-menerus memberikan cinta hingga kau tenggelam di dalam nya. Dan kau tidak akan sempat memikirkan pria lain".
Erlangga mengusap pipi chubby Reina dan tersenyum manis ke arah nya.
"aku bahkan tidak sabar untuk membangun sebuah keluarga bersama mu. Jadi jangan pernah berpikiran untuk pergi dari ku Rein. Aku akan membuat mu terpenjara dalam rasa cinta ini. Mengikat mu dengan kasih sayang hingga kau tak mampu kabur". Ujar Erlangga dengan suara yang sangat pelan tepat berada di depan wajah Reina yang sudah memerah karena jantung nya berdebar kencang.
"atau bahkan jika kau mencoba untuk meninggalkan ku maka dengan senang hati aku akan menghamili mu saat itu juga".
Kalimat tersebut malah membuat Reina berdiri seketika dan berkacak pinggang. Dengan wajah kesal menahan malu dan juga kesal Reina menatap tajam ke arah Erlangga.
"kau.. Kau benar-benar bocah mesum!! Jika kau berani melakukan hal itu maka aku akan menghajar junior mu!!".
Erlangga terkekeh geli melihat reaksi Reina yang sangat lucu.
"jika kau menghajar junior ku nanti bagaimana dia bisa membuat mu bahagia? Ini adalah aset masa depan kita sayang.. Jadi jangan sampai dia terluka!".
Reina semakin malu dan juga kesal dengan ucapan dari Erlangga yang semakin ngawur.
"hais!!! Aku benar-benar akan menghajar mu!!". Pekik Reina saat Erlangga malah menunjuk bagian bawahnya yang masih di tutupi celana dengan jari nya.
Pemuda itu berlari menghindari pukulan Reina yang saat ini mengejar nya.
"sini kau bocah tengil yang mesum!! Aku akan memberikan pelajaran untuk mu!!". Teriak Reina lagi yang melihat Erlangga malah tertawa sambil berlari kecil menghindari nya.
Malam ini mereka berdua berlarian seperti anak kecil di sekitar taman kota yang gelap dia payungi langit malam yang cukup cerah.
"tangkap aku Rein..".
"hais!! Sial!! Aku akan menangkap mu dan menghajar mu!!".
"hahahaha...".
Tak puas hati Reina membuka sepatu nya dan melempar Erlangga dengan sepatu nya. Dan akhir nya sepatu itu mengenai punggung belakang Erlangga.
"awww!!! Rein!!! Kau benar-benar ingin menghajar ku!! Baiklah jika begitu.. Sebelum menghajar ku aku minta sebuah ciuman!! Cium aku Reina!!". Teriak Erlangga yang kini malah berbalik mengejar Reina.
"ARRGHHH!! Aku tidak mau!!".
Sekarang giliran Reina yang berlari menghindari kemesuman Erlangga.
Mereka sekarang terlihat seperti anak kecil tertawa terbahak-bahak dan saling mengejar. Tanpa perduli siapapun yang ada di taman tersebut.
mungkin kah tabungan bayi