Menjadi Ibu Sambung Putri CEO

Siang harinya Alex keluar dari ruangan bersama Roy dan menghampiri Amel yang sedang bersiap membereskan barang-barang nya.

"Amel, ayo kita berangkat sekarang" ucap Alex

"baik pak"

"Roy,ini pekerjaan yang belum kepegang dan yang ini yang sudah aku kerjakan setengahnya" lanjut Amel bicara dengan Roy

"Dan ini aku bawakan bekal untuk mu"

"oke Mel, terimakasih"

"iya,aq tinggal dulu" Amel tersenyum dan berlalu berjalan beriringan dengan Alex

Roy yang notabenenya adalah tangan kanan atau kepercayaan Alex pun harus menanggung beban pekerjaan Amel sebagai sekretaris.

"Banyak sekali ini" Roy ngedumel sendiri diruangan Amel

.

.

Selama perjalanan mereka hanya diam, tidak ada yang berniat membuka obrolan meski hanya bertanya pertanyaan konyol.

"Mau kemana ini pak?" tanya Amel saat melihat Alex membelokkan mobil kearah lain

"Kita beli cake dulu untuk Aira, toko cake kesukaannya ada di sekitar jalan sini"

"Ohhh" Amel berOh ria

Saat ini mereka telah sampai di depan toko kue langganan Alex dan keluarga.

"Ayo turun"

"saya ikut pak?"

"iya lah" jawab Alex dengan menutup pintu

Amel turun dan berjalan dibelakang Alex.

"Jangan jauh-jauh,sini" Alex menarik tangan Amel dan memegang tangan Amel

"baik pak,saya tidak akan jauh-jauh tapi maaf,ini bisa dilepas pak. tidak enak jika dilihat orang"

"jangan pedulikan orang"

"mba, kue seperti biasanya ya 2box" ucap Alex kepada penjaga store-nya

"baik pak,saya siapkan dulu untuk pesanan nya. silahkan duduk dulu" - tersenyum

Amel duduk sambil melihat display kue yang sangat menarik perhatiannya.

"apa kamu menginginkan sesuatu?"

"Hmm? tidak pak"

"kamu suka kue apa?"

"tidak pak,saya tidak terlalu suka kue" jawab Amel jujur

.

.

.

15menit berlalu setelah Alex melakukan transaksi pembayaran,kini mereka berjalan menuju rumah Alex.

"Amel, apa kamu punya saudara?"

"emm,tidak tau pak"

"tidak tau? maksudnya?"

"saya tidak tau, karna yang saya tau saya tinggal di panti semenjak saya kecil"

"Ohh maaf maaf, maafkan saya. saya tidak tau mengenai hal tersebut"

"(Amel tersenyum) iya pak, tidak apa-apa"

"jadi kamu kini tinggal sendiri?"

"iya pak,benar. saya tinggal sendiri"

Alex tidak bertanya lagi. Dia mengakhiri pertanyaan nya sampai disini. takut jika pertanyaan yang akan ia ajukan akan membuka luka lama Amel.

***

FLASHBACK

kemarin setelah Alex mengantarkan Amel pulang kerumahnya,ia sempat berfikir untuk memberikan Aira kasih sayang seorang ibu.

Bukan karna Alex mencintai Amel. tapi, karna melihat kedekatan Sang anak dengan Amel yang begitu dekat. dia berfikir jika Aira tanpa sengaja memilih Amel untuk menjadi ibunya.

Tapi,mau bagaimanapun Alex tetap pria dingin yang mungkin tidak tersentuh. Dia tidak tau bagaimana caranya mendekati Amel selain soal pekerjaan. tercetuslah ide gilanya yang kini tengah ia jalankan.

FLASHBACK OFF

****

Sesampainya dirumah Amel berjalan beriringan dengan Alex

"Ma,Alex pulang" teriak Alex

"Maaa"

"iya,mama dengar.jangan teriak-teriak Aira sedang tidur" ucap mama dengan berjalan tergopoh-gopoh menghampiri putranya.

"tumben pulang siang,apa ada yang ketinggalan?"

"tidak,itu Alex bawakan Amel untuk Aira" tunjuk Alex

Amel yang merasakan ditunjuk,dia berdiri dan menyalami mama Sandra.

"Bu,selamat siang"

"oh ada Amel, duduk nggak papa. maaf saya nggak tau kalo mba Amel kesini"

"sudah makan siang belum?"

"Sudah Bu, tadi dikantor sudah makan"

"oh iya"

"kamu membawa Amel kesini ada apa Lex? Aira tidak meminta"

"Aira kemarin dingin ke Alex kan gara-gara Amel ma . ya dia harus mengembalikan Aira seperti biasanya" ucap Alex dengan merebahkan diri disoffa tanpa melihat lawan bicaranya

"Loh,itu bukan salah Amel. itu salah kamu sendiri Alex Graham!!" mama Sandra sedikit emosi karna kelakuan anaknya

Padahal yang dalam fikiran Alex, supaya Amel bisa dekat dengan Aira dan dia bisa mengajak Amel untuk menjalin rumah tangga. Dengan begitu, Aira akan mendapatkan kasih sayang seorang ibu.

'mama tidak tau rencana ku aja' batin Alex

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...