Jackie Anderson adalah pewaris tunggal kekayaan milik keluarga Anderson yang kaya raya.
hidupnya berubah setelah kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya dan membuat dia kehilangan kewarasannya,
banyak penderitaan yang dia alami hingga akhirnya dia dapat kembali menjadi pemilik harta kekayaan keluarganya yang sebelumnya telah di kuasai oleh adik angkat sang papa.
bagaimana kelanjutannya
ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M@RI@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keraguan Yakob
Yakob menceritakan tentang apa yang dia lihat di pasar pengumuman tentang pengacara Mike yang juga ada gambar wajah pengacara tersebut, Mike hanya terdiam dia berpikir itu pasti ulah mereka yang ingin menghabisi dirinya.
"Bagaimana selanjutnya tuan Apa rencana selanjutnya yang akan Anda lakukan.Tapi menurut saya sebaiknya anda segera bersembunyi di tempat lain karena tempat ini sudah tidak aman untuk anda!" Mike diam .
" Atau mungkin kita sudah harus menjalankan rencana yang tuan maksudkan kemarin!" Kembali Yakob berkata, Mike masih diam.
tiba tiba terdengar suara seseorang berteriak memanggil Asih.
" Bu, .. Ibu Asih,.!" Asih yang sedang bersama Arya di kamar keluar.
" Ada apa bu Sukma?" ibu Sukma adalah tetangga Asih yang sedikit kepo.
Ternyata bukan Asih saja yang di panggil oleh ibu Sukma, beberapa tetangga juga termasuk ibu Mila.
" Hey bu Sukma ada apaan sih, kok terdengar sangat heboh!"tanya ibu Mila.
" Ibu ibu saya punya berita yang sangat penting!"\=ucapnya dengan bangga.
" Berita apalagi bu Sukma?" tanya bu Wanti tetangga yang lain.
" Dengar ya ibu ibu, tadi saya ke pasar, saya melihat ada pengumuman di pohon, besar itu!" Semua terlihat penasaran sedangkan Asih hanya mendengarkan.
" Pengumuman apa bu sukma, apa pengumuman bagi bagi sembari?" tanya bu Mila.
" Atau pengumuman pembagian sumbangan?" ucap ibu yang lain.
" Bukan, ini pengumuman bukan soal sembari atau sumbangan tapi pengumuman tentang seorang buronan!" Semua terkejut.
" Buronan?" ucap semuanya dengan kompak, bu Sukma tersenyum bangga.
" Wah bahaya itu bu, apa dia seorang penjahat, atau narapidana yang kabur dari penjara?" tanya bu Wanti, bu Sukma menggelengkan kepalanya membuat semuanya semakin penasaran.
" Ibu ibu ingat tidak beberapa waktu yang lalu, tentang kecelakaan di hutan itu?" semua mengangguk m
" Iya bu, yang mobilnya terbakar itu kan?" tanya bu Wanti lagi, bu Sukma mengangguk pasti .
" Memangnya apa hubungannya bu, buronan sama kecelakaan itu?" tanya bu Mila.
" Sih, bu Mila, makanya dengarkan saya dulu, Jadi begini ibu ibu, ternyata korban dari kecelakaan itu sampai sekarang belum di ketemukan dan polisi serta keluarganya masih mencari cari, mereka bilang jika ada salah satu warga yang melihat atau menemukan pria itu, yang ternyata seorang pengacara , kalau tidak salah namanya, Mi,.. mi.. guru deh, aduh saya lupa , tadi siapa ya namanya?" bu Sukma berpikir keras.
" Mike bu Sukma?" ucap seorang ibu berhijab hitam.
" Asah, benar itu kata u Aisyah, Mike namanya!" ucap bu Sukma, semua menoleh pada bu Aisyah.
" Bu Aisyah tau?" tanya bu Mila, bu Aisyah mengangguk.
" Tadi saya juga sempat melihatnya bu, tapi menurut saya pra itu bukan buronan, hanya orang hilang saja!" ucap bu Aisyah. semua setuju.
" Iya bu Sukma, itu mah bukan buronan tapi pengumuman tentang orang hilang, bu Sukma ada ada saja sih!" ucap bu Wanti.
" Iya tapi menurut saya sih sama saja ibu ibu!" bu Sukma membela diri.
" Ya jelas berbeda lah bu, kalau buronan itu sangat berbahaya, tapi kalau orang hilang itu tidak akan berbahaya, apalagi dia seorang pengacara seperti yang tadi bu Sukma katakan!" Bu Mila menjelaskan.
" Sah, kalau menurut saya sih sama saja!" bu Sukma begitu yakin dengan ucapannya.
" Ya sudah terserah bu Sukma saja lah!" ucap bu Mila.
" Yang penting bukan itu nya ibu ibu!" bu Sukma berkata lagi membuat mereka kembali penasaran.
" Tentang apanya bu Sukma?" kembali bu Mila bertanya.
" Ini tentang gadisnya!" bu Sukma berkata sambil tersenyum senyum.
" Hadiah, memangnya apa hadiahnya bu?" tanya bu Wanti, bu Sukma masih tersenyum senyum.
" Di situ di tuliskan jika ada hal melihat atau menemukan orang itu mereka akan memberikan imbalan sebanyak seratus juta dan ada juga nomor teleponnya kok!" ucap bu Sukma percaya diri.
" Bukan seratus juta bu Sukma?" semua menoleh kembali pada bu Aisyah.
" Tapi sepuluh juta, ibu mungkin salah melihat banyaknya angka nol di sana jadi mengira seratus juta!" ucap bu Aisyah.
" Aah, benar kok bu Aisyah saya lihat Nolnya ada tujuh!" semua tertawa.
" Hahahaha, bu Sukma, kalau Nolnya ada tujuh itu mah sepuluh juta, kalau Nolnya ada delapan baru seratus juta, Hahaha, bu Sukma ini ada ada saja!" ucap bu Mila sambil menggelengkan kepalanya.
" Ya saya tidak tau, tapi mau seratus atau sepuluh juta itu sama saja kan banyak juga!" bu Sukma sudah terlanjur malu dia mencoba membela diri.
" Ya sudah, ibu ibu, jika Asyifa yang melihat atau menemukan pria itu bilang saya ya, tadi saya sudah mencatat nomor telponnya, daripada ibu ibu ke pasar lagi untuk melihat nomor telponnya kan jauh mending kasih tau saya dulu!" semua tak mendengar mereka sudah bubar.
Sedangkan Asih ingin kembali masuk tapi bu Sukma berteriak.
" Bu Asih, kalau ibu melihat pria itu beritahukan saya ya, nanti hadiahnya kita bagi dua!" Asih tak menjawab dia hanya menggeleng gelengkan kepalanya sambil melanjutkan langkahnya ke dalam rumah.
Sesampainya di dalam dia melihat suaminya sedang berdiri dekat jendela.
"Bapak,.. bikin kaget ibu aja!" Asih terkejut lalu dia menambahkan.
" Bapak sudah dengar sendiri kan, sepertinya mereka sudah mulai mencari tuan pengacara itu pak?" Yakob tak menjawab dia melangkah menuju kamar Arya.
" Pak, bagaimana jika mereka tau kita yang menyembunyikan tuan pengacara itu, ibu tidak ingin menjadi masalah nantinya pak?" Asih mengikuti langkah Yakob dan masuk kedalam kamar putranya.
" Sebaiknya ibu duduk dulu, kita dengarkan apa yang akan tuan Mike katakan!" Asih duduk di sebelah suaminya.
Mike mulai berbicara.
" Begini Bu, Ibu tidak usah merasa khawatir Saya ini bukan buronan bukan juga orang jahat, Ibu tenang saja saya yakin mereka tidak akan menemukan saya di sini, karena saya tidak pernah menampakan diri dan keluar dari rumah ini!" Mike berhenti sesaat, sebelum dia melanjutkan.
" Saya sudah menghubungi Asisten saya dan saya yakin dia orang yang dapat dipercaya, saya juga sudah menceritakan tentang keluarga Ibu dan Bapak di sini yang telah menolong saya, nanti beliau akan datang ke sini, nanti kita akan membahas masalah ini bu, Ibu tenang saja jangan khawatir bersikaplah seperti biasa!" Asih terdiam.
" Dan mengenai Jack atau yang kalian panggil Arya itu nanti kita juga akan membahasnya, kita tunggu saja kedatangan asisten saya itu dan jika ada yang bertanya tolong ibu jawab dia sebagai saudara atau apalah yang sekiranya tidak menimbulkan kecurigaan pada mereka!" Yakob dan Asih mendengarkan.
" Tapi, apa memang orang itu dapat di percaya tuan?" Yakob bertanya, Mike tersenyum.
" Saya dapat menjaminnya pak Yakob, karena dia sudah bekerja pada saya lebih dari sepuluh tahun!" Bukannya Yakob meragukan asisten Mike dia hanya tidak ingin ada kesalahan lagi dalam mempercayai seseorang mengingat pengalaman dirinya yang dulu, dia bahkan sudah sangat dekat seperti saudara dengan pria yang sudah menipunya.
***