Season 1
Inara hanya coba-coba mencari sugar Daddy supaya bisa lanjut sekolah. Namun siapa sangka Sean yang merupakan Daddy sugar Inara justru mempersunting dirinya. Karena hanya wanita itu yang mampu membuat dirinya menjadi lelaki sejati.
Mau tahu maksudnya? baca kisahnya ya👍❤️
Season 2
Alex dan Seira adalah saudara angkat. Sebuah jebakan untuk Seira membuat Alex harus menolong adiknya dengan merusak kehormatan yang seharusnya dia jaga.
Alex ingin bertanggungjawab namun Seira menolak dengan alasan tidak ada cinta diantara mereka.
Setelah kejadian itu Seira kuliah di luar negeri dan Alex tetap di Indonesia. Hubungan keduanya pun semakin merenggang. Dan itu membuat Alex frustasi.
Hingga akhirnya dia memilih untuk tidak menikah di usianya yang sudah kepala tiga.
Semua wanita cantik dia tolak. Tidak ada yang cantik baginya kecuali Seira. Adik sekaligus gadis yang dia cintai.
Bagaimana kisah Alex dan Seira? apakah mereka bersatu?
Baca kisahnya hanya di Noveltoon 👍🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miss ning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Video
Inara tidak berhenti tertawa saat melihat ulang rekaman Sean ketika memanjat pohon mangga. Untung saja Inara ingat jika Mila memiliki pohon mangga yang sedang berbuah di halaman rumahnya. Sehingga mereka tidak perlu repot-repot kesana kemari untuk mencari mangga muda.
“Hentikan tawamu yang jelek itu.” kesal Sean karena gadis itu meledek dirinya dengan terus tertawa.
“Kau tau ini sungguh lucu.” Ucap Inara masih memegang ponselnya.
Di dalam rekaman itu terlihat Sean yang kesusahan untuk memetik mangga yang menggantung di ujung tangkai cukup tinggi. Saat Sean sibuk menggapai buah mangga Inara dengan santainya mengambil tangga dan menyembunyikannya.
“Inara, mana tangganya?” tanya Sean dalam rekaman video berdurasi beberapa menit itu.
“Mana kutahu?” ucap Inara mengangkat kedua bahunya secara bersamaan.
“Kau jangan main-main Inara tadi kan disitu, ambil tangganya cepat banyak semut ini.” Sean berbicara dengan satu tangan memegang mangga dan satu lagi menggaruk tubuhnya yang gatal karena semut.
“Enggak usah pake tangga Dad lompat aja.” saran Inara.
Karena terus bergerak membuat keseimbangan Sean diatas pohon menjadi tidak seimbang. Inara masih berada dibawah pohon dan terus merekam setiap gerakan Sean.
“Awas!!!” teriak Inara saat salah satu kaki Sean berada di batang pohon yang salah. Membuat lelaki itu jatuh terpeleset ke tanah dengan posisi pantatnya yang lebih dulu mencium tanah. Sean mengaduh kesakitan. Inara mematikan rekaman namun masih sempat merekam kejadian saat Sean terjatuh.
“Aduh sakit.” elus Sean pada bagian bokong.
“Mangganya.” Inara mengambil mangga di tangan Sean.
“Untung masih bagus.” Sambung Inara melihat mangga yang tidak rusak karena Sean terjatuh.
“Aku yang jatuh dan kesakitan kenapa kau malah mengkhawatirkan mangganya?” keluh Sean.
“Kalau mangganya rusak kau mau memetik ulang?” tanya Inara.
“Malas.” jawab Sean singkat.
“Kenapa dia begitu tidak ikhlas saat memenuhi ngidam istrinya yang sedang hamil padahal kan itu ulah dia. Dasar laki-laki maunya enaknya doank.” gumam Inara.
“Kau bilang apa?” tanya Sean yang melihat bibir Inara komat kamit seperti membaca sebuah mantra.
“Tidak ada, ayo aku bantu.” Inara mengulurkan tangan membantu Sean berdiri.
Ponsel Sean yang tersimpan di dalam saku celana berdering. Mengambil benda pipih itu kemudian menggeser icon berwarna hijau dan menempelkan benda itu di dekat daun telinga.
“Apalagi?” Sean kesal karena permintan wanita ini membuat dirinya terjatuh dari pohon mangga.
“Sudah dapat mangganya?” tanya Sora disana.
“Sudah.” jawab Sean singkat.
“Cepat bawa pulang aku sudah tidak sabar ingin memakannya. Tapi kau merekam kan saat kau mengambil mangga itu?” tanya Sora ambil membayangkan mangga muda yang membuat air liurnya keluar.
“Iya cerewet.” Sean menutup ponsel dan memasukkan kembali benda itu ke dalam sakunya.
“Apa dia tidak bisa lembut dengan istrinya.” Batin Inara saat mendengar percakapan Sean dan Sora.
Sean menepikan mobilnya. Lelaki itu sungguh kesal dan malu saat Inara terus memutar ulang video dirinya di dalam ponsel Inara.
“Kirim video itu sekarang.” perintah Sean dengan nada kesal kalau bukan karena kakak iparnya sedang tugas ke luar negeri takkan mau dia melakukan hal konyol seperti ini.
“Sudah.” ucap Inara ketika berhasil mengirim video Sean ke nomer lelaki itu.
“Berikan ponselmu.” pinta Sean lelaki itu ingin sekali menghapus video yang membuat dirinya ditertawakan oleh gadisnya. Untung saja Mila tidak sedang berada dirumah setidaknya yang melihat kejadian memalukan itu hanya Inara.
“Untuk apa?” Inara menggenggam erat ponsel miliknya.
“Berikan atau aku akan merebutnya dengan paksa.” Inara menggeleng menolak memberikan ponselnya pada Sean.
Inara tahu Sean pasti akan menghapus video yang baru saja dia rekam. Karena itu Inara menolak. Inara tidak ingin Sean tahu bahwa dirinya sempat mencuri beberapa gambar daddy sugarnya itu.
Sean melepas sabuk pengaman mendekat ke tubuh Inara berusaha untuk merebut ponsel itu. Tangan Inara terus bergerak ke atas dan ke bawah membuat Sean sedikit kesulitan mendapatkan benda itu.
“Eits enggak kena.” ledek Inara menjulurkan lidah dan menggerakkan berulang-ulang ponsel yang berada di tangan kiri. Sean tersenyum licik saat melihat lidah Inara yang terjulur keluar.
“Baiklah jangan salahkan aku harus menggunakan cara ini.”
Satu tangan Sean memegang tangan Inara yang lain kemudian tangan satunya memegang tengkuk Inara dan membenamkan ciuman disana. Mata Inara melebar saat tiba-tiba Sean mencium dirinya. Tangan yang memegang ponsel pun melemah Sean menyadari itu dan dengan cepat mengambil ponsel milik Inara.
“Dapat.” Ucap Sean setelah melepas ciuman. Nafas Inara masih memburu karena ciuman yang terasa mendadak. Jantungnya berdetak lebih cepat. Tubuhnya terpaku pikirannya kosong. Ada apa dengan dirinya sadar Inara ini hanya hubungan mutualisme jangan sampai kamu menaruh hati pada pria yang sudah beristri.
“Sudah.” ucapan Sean membuat Inara menoleh kearah lelaki yang duduk di sampingnya. Menatap lekat wajah yang tampan dengan bulu halus yang tumbuh di bagian kumis dan jenggot yang entah sudah berapa lama tidak dibersihkan. Rambut yang sudah berantakan membuat lelaki itu semakin terlihat tampan di mata Inara. Senyum yang terukir di bibirnya membuat Inara semakin mengagumi daddy sugarnya saat ini.
“Kau mencuri gambarku?” tanya Sean saat melihat gambar dirinya berada di galeri ponsel milik Inara.
“Aku akan menghapusnya.” Inara merebut paksa ponselnya dan segera ingin menghapus foto milik Sean. Membuka ponsel mencari galeri dan menghapus foto Sean sudah Inara lakukan. Saat gadis itu ingin menyimpan ponsel miliknya ke dalam tas Sean mengambil ponsel Inara. Membuat dahi Inara berkerut dalam.
“Ayo foto bersama.” Ajak Sean mengarahkan kamera selfi kearah wajah mereka. Beberapa kali mengambil gambar berdua dan gambar terakhir Sean mengambil gambar saat dirinya mencium pipi Inara secara tiba-tiba. Membuat wajah Inara terlihat lucu. Sean mengirim gambar terakhir ke nomernya dan mengembalikan ponsel Inara.
“Ini simpan dan jangan dihapus.” Ucap Sean memberikan ponsel Inara kembali.
Sean melajukan kembali mobilnya. Lima belas menit berlalu mereka sudah sampai karena rumah Mila tidak terlalu jauh dari mansion keluarga milik Sean. Inara lagi-lagi menolak untuk turun dia lebih memilih tetap tinggal di dalam mobil. Sean membawa mangga ke dalam untuk diberikan kepada kakaknya. Sean dan Sora berselisih usia hanya satu tahun. Saat usia Sora tiga bulan ibunya mengandung kembali karena nyonya Mina lupa memakai alat pencegah kehamilan setelah melahirkan Sora.
Di dalam mobil Inara memijat pelipis dengan kedua tangannya. Kepalanya terasa pening saat memikirkan posisi dirinya yang berada diantara wanita itu dan Sean.
Mila, nama sahabat yang terlintas di dalam pikirannya. Inara segera mengambil ponsel menggeser layar mencari kontak dan menekan nama Mila untuk menghubungi sahabatnya itu. Dia harus bercerita masalah ini pada Mila.
*******Teman-teman jangan lupa tinggalkan komen dan like kalian ya.👍🙏♥️♥️*******