Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 8
Setelah sampai dirumah, Nathan dan Alula sama sekali tidak berbicara satu sama lain karena kecanggungan akan kejadian tadi belum hilang dari pikiran mereka masing-masing. Saat ini Alula sedang duduk di gazebo yang terdapat di taman belakang rumah Nathan yang cukup luas. Alula baru tahu ternyata di sini ada taman seindah ini yang di penuhi oleh beberapa bunga mawar yang cantik dan beberapa pohon mangga. Apalagi disini juga ada kolam ikan yang berisi banyak ikan koi berbagai warna, menambah kesan indah dari taman ini.
Saat sedang asik nya memandang taman tersebut, Alula merasakan ada yang duduk disampingnya.
" Kamu suka taman ini?. " Tanya Nathan yang sedang memandang ke arah depan. Yah, Nathan lah orang yang sedang duduk disampingnya saat ini.
Alula hanya mengangguk, jujur ia memang menyukai taman ini yang terlihat asri. " taman ini adalah tempat mama saya selalu menghabiskan waktunya disini setiap saya dan papa saya sibuk sekolah dan bekerja. Mama saya lah yang menanam semua tanaman termasuk bunga mawar itu. " Lanjut nya seraya menunjuk tanaman-tanaman mawar yang ada di hadapan mereka.
Nathan menoleh ke arah Alula. " Kamu tau kenapa mama saya menanam bunga tersebut?. "
Alula menggeleng kan kepala nya. " Karena suka..... mungkin. " Jawab nya ragu.
Nathan tersenyum lalu kembali menatap hamparan bunga mawar didepan nya. " itu salah satu nya. tapi jawaban yang paling tepat adalah mama saya menanam bunga tersebut karena bunga mawar memiliki arti tersendiri bagi dirinya yaitu cinta. Ia ingin cinta selalu tumbuh di dalam hati kami masing-masing, entah itu cinta sesama pasangan, anak ataupun keluarga. Karena menurutnya jika tidak ada cinta di hati kita maka kita tidak akan merasakan apa itu kebahagiaan hidup. " Nathan duduk menyamping menghadap Alula yang sedari tadi diam memandang ke arah nya.
" Jadi.... " Nathan menggenggam tangan Alula lembut dan memandang nya dengan seutas senyuman tulus, Alula mengerjabkan mata nya bingung. " Mari kita bangun cinta itu dengan sesama belajar saling menerima satu sama lain agar keluarga kita nanti mendapatkan apa itu kebahagiaan. " Sambung nya dengan menatap Alula dengan lekat.
Deg
Jantung Alula berdegup dengan kencang, ia merasakan perasaan aneh di dalam hati nya melihat ketulusan dari seorang Nathan darendra Alexander. Alula membalas tatapan Nathan dengan tatapan teduh nya.
" Ka-kamu yakin sama ini semua?. " Tanya dengan ragu.
Nathan menaikkan alisnya bingung.
" Maksudnya kamu yakin sama ini semua, secara kita kenal baru beberapa hari ini dan kita juga gak pernah dekat sebelumnya, kita hanya orang asing yang di pertemukan dengan tidak sengaja. " Ucap Alula dengan kepala menunduk.
" Tapi pertemuan tidak sengaja tersebut menghasilkan ini. " Nathan memegang perut Alula yang masih rata. Alula menegang merasakan tangan Nathan di atas perut nya, ada gelenyar aneh yang hinggap di hati nya.
" Gak ada salahnya mencoba kan?. " Tanya Nathan.
" Tapi perasaannya itu bukan untuk di uji coba. " Alula memandang Nathan.
" Saya bukan bilang untuk di uji coba tapi mencoba, mencoba belajar saling menjaga dan mencintai Alula. " Jawab Nathan dengan sedikit penekanan.
" Ta-tapi aku takut kamu bakalan nyesel mencintai aku karena aku itu anak pembawa sial dan anak yang gak pernah diinginkan hiks. " Alula menutup wajahnya dengan kedua tangannya untuk menyembunyikan wajah nya yang terisak.
Melihat Alula terisak membuat Nathan langsung merengkuh tubuh rapuh Alula. Ia tahu bahwa Alula selalu di caci maki di luaran sana, selalu di di anggap anak pembawa sial karena masa lalu ibunya.
" Ssttt saya berani membawa kamu kesini itu berarti saya berani mengambil resiko kedepannya dan saya tidak akan menyesal mengambil keputusan ini. " Nathan mengecup kecil puncak kepala Alula guna memenangkan Alula.
Alula merapatkan tubuhnya dengan tubuh Nathan. Entah mengapa ia selalu nyaman dan tenang jika dekat dengan Nathan, padahal sejak ia kecil tidak pernah ada lelaki yang sedekat ini kepada nya sekalipun ayah nya sendiri. Mungkin kah ini karena bayi yang ia kandung? mungkin.
...****...
Malam ini kediaman Nathan cukup ramai karena malam ini Nathan mendatangkan seorang designer terkenal di Jakarta untuk fitting baju pengantin untuk Alula dan Nathan sendiri karena esok hari mereka akan melangsungkan pernikahan.
Beberapa kali Alula kembali keluar masuk walk in closed untuk mengganti pakaian pengantin yang menurut Nathan sangat seksi.
" Aku tidak suka. ganti!. " Titah Nathan tegas yang sedang duduk di sofa kamar nya.
Alula menghembuskan nafasnya lelah, ini sudah sekian kali nya ia berganti pakaian dan apa sekarang, lagi-lagi Nathan menyuruhnya mengganti kembali.
" Aku lelah. ini adalah gaun ke lima dan kamu menyuruhku menggantinya lagi?. " Tanyanya kesal.
Nathan menatap Alula datar. " Tidak kah kamu lihat gaun itu sangat terbuka. Lihat bahu mu terlihat begitu jelas. Saya tidak suka berbagi. " Ucap nya datar
Alula menunduk memperhatikan gaun nya. Yah, gaun ini memang mengekspos jelas bahu putih nya, namun ini tidak terlalu terbuka, Nathan saja yang lebay. Sedari tadi ada saja yang salah dengan gaun nya. entah itu pada bagian punggung nya rendah sehingga memperlihatkan punggung nya atau yang membuat dirinya malu adalah Nathan mengatakan gaun nya terlalu rendah pada bagian dada sehingga hampir memperlihatkan belahan dada Alula. kata-kata tersebut membuat diri nya malu sekaligus kesal.
" Sebaiknya anda mengganti dengan gaun ini nyonya, gaun ini saya rasa tidak terbuka. " Anggun--seorang designer yang di datangkan oleh Nathan tersebut menyerahkan gaun berwarna putih dengan beberapa berlian tertempel di bagian bawah nya.
"hufft baiklah. " Sebelum memasuki kembali walk in closed, Alula memandang sinis Nathan yang hanya di balas oleh tatapan datar nya.
Setelah di bantu oleh para pelayan untuk mengganti gaun nya, Alula keluar dengan menggunakan gaun yang di sarankan oleh Designer tadi dibantu oleh para pelayan karena jujur gaun tersebut cukup berat.
" Apakah ini cocok? Aku harap iya karena aku lelah dan bayiku juga. " Mendengar ucapan Alula, Nathan mendongak kan kepala nya dari tab yang berada di tangan nya.
Nathan tertegun melihat penampilan Alula. ia sangat cantik menggunakan gaun tersebut di tubuh mungil nya dan tidak mengekspos apapun kecuali leher jenjang nya. Begini saja ia sangat cantik apalagi jika Alula di poles oleh make up, mungkin Nathan akan sangat tidak rela membawanya keluar dan di perlihatkan oleh khalayak ramai karena ia tidak ingin Alula menjadi pusat perhatian karena kecantikan nya.
" Nathan. " Baru kali ini Alula berani memanggil Nathan dengan sebutan namanya, biasanya ia tidak memanggil nama, hanya kosa kata kamu saja.
" Nathan!. " Alula sedikit berteriak untuk menyadarkan Nathan dari lamunannya.
Nathan terkesiap. Ia langsung berdehem untuk menghilangkan kecanggungan dalam dirinya.
" Aku suka itu. Ambil yang itu saja. " Nathan kembali sibuk dengan tab nya untuk menghilangkan salah tingkah nya.
Alula mengerucutkan bibirnya kesal. Hanya itu. Hanya itu saja yang Nathan ucapkan. padahal dirinya berharap banyak. berharap agar mendapatkan pujian atas gaunnya yang melekat di tubuh nya dengan berkata ' kami cantik menggunakan itu '.
Alula berjalan dengan kesal menuju walk in closed. Nathan sangat menyebalkan bagi nya.
Tidak tahu saja dirinya jika Nathan mati-matian menahan gemas akan kecantikan calon istrinya itu. Nathan terlalu gengsi untuk menyebutkan hal tersebut.
Bersambung.....
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS.....