Dominasi Wanita Perjalananan Melintasi Zaman Kuno

Setelah kami berempat selesai makan pagi, cuaca di luar menunjukkan matahari akan terbit , mungkin kalau di bumi, sekarang pukul empat pagi.

kami membagi tugas agar tidak terlalu kesiangan ke ladang.

Aku bertugas mempersiapkan perlengkapan untuk bekerja di ladang seperi empat topi caping untuk melindungi dari sinar matahari, empat cangkul untuk menggali bebatuan serta meratakan tanah, empat sabit untuk memotong rumput. Selesai dengan semuanya, aku menunggu mereka di halaman depan rumah dengan tas punggung keranjang bambu untuk membawa barang.

Hida Arong mempersiapkan bekal makan siang untuk kami berempat yang sudah di persiapkan. Membawa tempat roti yang terbuat dari bambu yang di bungkus kain dengan rapat untuk menjaga suhu makanan agar tetap hangat , serta air yang di taruh di dalam kendi yang terbuat dari tanah liat agar air menjadi dingin dan segar.

Hida Renzhi dan Hida Ziyu , membersihkan meja serta mencuci piring

Setelah semua selesai, kami berempat berkumpul di halaman rumah dan mengunci pintu dan siap untuk bekerja di ladang .dan aku menyarankan mereka bertiga untuk menaruh barang serta bekal Meraka di punggung keranjangku ,meskipun mereka membawa keranjang punggung sendiri - sendiri.

Kami berempat berjalan bersama sepanjang jalan setapak berbatu dengan tanah yang tidak rata dengan menggunakan tongkat obor yang terbuat dari bambu dengan kain diberi minyak kedelai sebagai bahan bakar sumbunya.

Sepanjang perjalanan kami bertemu dengan banyak penduduk desa yang akan bekerja di ladang yang membuat jalan begitu terang dengan indah , seperti kembang api kecil yang berjalan beriringan yang terlihat indah. Sehingga menghiasi malam yang awalnya membuatku takut.

Aku menahan rasa takjub melihat semua hal baru tersebut, karena tidak kalah indah dengan cahaya lampu yang ada di bumi.

Mungkin sekitar berjalan hampir 1 jam lebih kami akhirnya tiba di ladang keluarga Shen. Meskipun berjalan lama untuk pertama kali dan memecahkan rekor berjalan kaki terlama yang pernah aku lakukan aku tidak merasakan lelah. Mungkin karena merasa takjub dengan hal baru akan keindahan sepanjang jalan yang kami lewati.

Aku meletakkan tas punggung dan menyerahkan peralatan berladang pada masing - masing orang. Dan siap bertempur melawan ladang yang masih gersang yang penuh batu dan rumput liar.

Tanah keluarga Shen memiliki luas tanah tiga hektar , karena satu hektar sudah di kerjakan oleh ketiga saudara keluarga Hida. Masih ada dua Hektar tanah. Sehingga kami berempat membagi tugas , dua orang setiap satu hektar tanah.

Melihat tanah yang begitu luas , aku sudah merasakan sakit di punggung . meskipun baru satu hari aku berada di dunia ini. Aku merasakan kasihan dan rasa bersalah karena pemilik tubuh asli ini tidak pernah membantu Tiga saudara Hida untuk mengurus ladang yang begitu luas.

"Rong'er dan aku akan membersihkan di sebelah kanan. A-zhi dan Ziyu kecil , kalian berdua membersihkan yang ada di tengah. "

jangan terlalu terlalu tergesa - gesa dalam membersihkan semua batu dan rumput. Kita masih memilik lima bulan sebelum musim dingin tiba.

Aku hanya tidak suka terlalu menyakiti punggungku yang masih muda ini. Aku tidak ingin menjadi bungkuk waktu tua nanti...

"Rong'er , Zhi'er dan Yu'er patuh dengan rencana Tuan istri". membawa peralatan untuk Shen Yuemi.

"Oke, karena semua sudah setuju , tidak perlu tergesa - gesa, santai saja ."

Hebat, karena Rong'er sudah bicara maka yang lainnya pasti setuju.

Dengan adanya kesepakatan bersama semua bekerja dalam diam. Terutama Hida Renzhi yang selalu bertengkar denganku hari ini diam seribu bahasa....

membuatku merasa sedikit kurang nyaman...

Waktu berlalu dan kami berempat masih diam seribu bahasa , tepat waktu siang telah tiba , karena bayangan kami berempat sudah memendek menandakan siang hari.

"Rong'er , A-zhi, Ziyu kecil ayo kita istirahat dan makan siang."

Dan kami kami membersihkan tangan dan kaki di sungai dan duduk di dalam gubuk untuk makan dan berteduh.

Kami berempat duduk saling mengelilingi membentuk sebuah lingkaran , Shen Yuemi berada di tengah , sebelah kanan ada Hida Renzhi , di sebelah kiri ada Hida Ziyu dan didepannya ada Hida Arong.

Melihat air yang ada di dalam kendi yang di keluarkan Hida Arong, Shen Yuemi ingin mengambil dan mencicipi air dingin itu.

"wa---, Tuan istri tunggu saja kakak untuk memberikan satu - persatu untuk kita. Jangan terlalu begitu tidak sabar."

Melihat Shen Yuemi ingin merebut kendi air Hida Renzhi tidak sabar untuk memarahinya.

tetapi mengingat ini ada di luar rumah . Dia menahan diri agar tidak lepas kendali.

Mendengar suara A - Zhi yang ingin mulai pertengkaran tetapi mencoba menahan diri. membuat alis Shen Yuemi tanpa sadar mengernyit.

"A - Zhi ada apa denganmu hari ini, kenapa kamu begitu lembut dan patuh ?"

" Kk---kamu..."

Ada apa dengan wanita ini, aku berusaha menahan diri dan menghormatinya seperti kata kakak , karena saat ini berada di luar ,

Mengapa aku merasa wanita ini tidak puas dengan semua yang aku lakukan.

"Rong'er apakah A - Zhi sakit perut, mengapa dia begitu pendiam hari ini?

Apa aku sudah gila.....?

kenapa aku meras ada yang kurang ketika si tampan mulut ganas ini begitu patuh dan diam??

" Tuan istri, Zhi'er tidak sakit. Karena ini ada di luar maka Zhi'er menahan diri ". Hida Arong menyerahkan air dan meletakkan makanan di depan Shen Yuemi. Perlahan mendekat dan mencondongkan diri sambil berbisik.

Ya ampun, serangan bisikan Rong'er begitu kuat membuatku berdebar kencang.

Melihat perilaku intim Shen Yuemi dan Hida Arong , Hida Renzhi tidak bisa menahan diri lagi.

" HUH!! Dasar wanita tidak tahu malu"!!!

Dasar wanita tidak tahu malu .

di siang hari dan masih berada di luar begitu berani

Kenapa dadaku terasa sesak???

Melihat Hida Renzhi merasa tidak nyaman dan wajahnya terlihat agak pucat membuat Shen Yuemi khawatir. Tanpa sadar memegang kedua telapak tangan Hida Renzhi

" A - Zhi , apakah kamu sakit dan merasa tidak nyaman ?? ayo kita pulang dan panggil dokter dan memeriksa !!! Rong'er , Ziyu kecil ayo kita pulang sekarang !"

Melihat tangan kecil mungil dan hangat Shen Yuemi memegang tangannya dan rasa khawatir yang begitu jelas dari nada bicaranya , perasaan Hida Renzhi mulai bergelombang bergerak tidak menentu. Akhirnya pertahanan emosinya tidak terbendung lagi , membuat air mata menetes sedikit demi sedikit jatuh di tangan Shen Yuemi .

Merasakan tangannya basah , Shen Yuemi melihat dengan tidak percaya, karena yang air yang jatuh di tangannya adalah air mata Hida Renzhi.

" A - Zhi ...." Shen Yuemi bingung harus berkata apa untuk menghibur Hida Renzhi

Bingung bagaimana harus menghadapi Hida Renzhi , Shen Yuemi melihat Pada Hida Arong dan Hida Ziyu untuk membantunya menenangkan Hida Renzhi.