wanita dengan dendamnya dan pria dengan rahasia kelam.
"huhuhuh, sungguh sial saya bertemu dengan wanita seperti kamu," ucapnya seraya menutup wajahnya sambil menangis.
wanita yang tidur bersamanya menatapnya dengan tak percaya,"bapak serius nangis, pak, yang harus nangis itu saya, kan bapak ambil keperawanan saya,"ujarnya tak percaya apa yang di lihatnya.
"kan kamu yang memaksa saya tidur bersama kamu, saya sudah menjaga punya saya, agar tetap suci, tapi dalam semalam kamu mengambil kesucian saya, huhuhuhu,"omelnya panjang lebar seraya menangis, dan tidur membelakangi wanita yang syok melihat reaksinya.
" tapi bapak suka kan, buktinya ngak tidur semalam,"ucapnya, membuat pria yang membelakanginya itu, sedang menahan malu dengan wajah memerah."lagian sok nolak cinta saya, jadinya kan perjaka bapak saya ambil aja,"lanjutnya dengan senyuman bangga, berhasil mengambil keperjakaan pria yang menolaknya.
"saya tidak akan bertanggung jawab," ucapnya membuat wanita di sampingnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DOSEN KILLER ITU SUAMIKU
Bima membantu Athera berdiri, Athera tersenyum manis seraya menyelipkan anak rambutnya, ia menatap Bima dengan genit.
Bima segera merapikan bajunya, "itu... refleks," ucapnya dan pergi begitu saja.
Athera mengigit bibir bawahnya, dan mengerucut menatap wanita yang masi betah duduk di lantai, "betah banget duduknya," kata Athera santai.
"eh Athera, gue tahu lo itu pembuat onar di kampus ini, dan lo juga suka banget bully dosen,"ketus wanita berambut pink berdiri. ia melipat tangannya menatap angkuh Athera, menatapnya dengan senyuman. " lo pikir, lo ngerasa cantik banget hah, dengar yah gue ngak takut sama lo, hanya karena banyak gosip-gosip yang beredar tentang lo,"lanjutnya seraya menunjuk Athera.
Athera hanya tersenyum, dan mencondongkan wajahnya, membuat wanita berambut pink itu mundur beberapa langkah,"yakin ngak takut?"tanya Athera memastikan.
tatapan Athera yang lebar dan mengancam itu, membuat nyalinya ciut.
"NESSA LO NGAPAIN DI SITU AYO, PAK DOSEN BENTAR LAGI SAMPAI!" teriak temannya.
wanita yang di panggil Nessa akan pergi, tapi tangannya di cegah oleh Athera, "Nessa, pulang kuliah jangan sendirian yah," ucapnya dengan lembut, dan senyum manis, membuat Nessa merasa merinding, ia menyetak kasar tangan Athera dan pergi begitu saja.
Tiba-tiba Sandra berjalan di belakangnya, "Athera, lo ngapain sama Nessa?" tanya Sandra tak sengaja melihat mereka berbincang dari jauh.
"ngak, ngak papa cuman mau akrab aja sama dia," Sandra menaikkan kedua alisnya, dengan bibir sedikit naik.
"tumben, biasanya cuman gue sahabat dan teman lo satu-satunya," ucapnya seraya menaikkan dua jarinya dan menggerakkannya ke atas dan kebawah.
Athera merangkul Sandra yang tertawa pelan"emang, dan lo akan selamanya menjadi satu-satunya sahabat gue,"ujarnya dan berjalan menuju kelas mereka.
mereka terus tertawa,padahal obrolan mereka tidak lucu sama sekali.
tapi di lorong sepi, mereka di hadang oleh 4 pria senior mereka di kampus ini.
"lo... kenal mereka?" tanya Sandra saat melihat 4 pria menghadang jalan mereka.
Athera melihat sekitar, "ngak, gue ngak kenal, tapi kayaknya senior kita deh, tapi... kok tumben sepi disini," ujarnya.
4 pria dengan almamater hitam,satu pria yang paling menonjol di antara mereka maju ke depan ke arah mereka, "Hai, kalian mau ke kelas ya," tanyanya dengan wajah genit dan mesum.
Sandra menggandeng erat tangan Athera, sedangkan Athera hanya menatap mereka dengan datar, tapi mengamati mereka ber empat.
"Samuel, cewek yang itu buat gue yah," ucap pria bertubuh kekar dan besar itu, menunjuk Sandra, Sandra menelan ludahnya, ia menunduk dan menempel pada Athera. Samuel melirik tajam pria itu, membuatnya menunduk.
"kalian jangan mikir yang macem-macem dulu yah, kami_"
"kita ngak mikir macem-macem kok, maksud kalian kita mikir apa tadi? dan ya kalau ngak ada yang penting kami mau ke kelas," kata Athera datar, dan berjalan beberapa langkah melewati Samuel , tapi pria satunya dengan tubuh bak model menghalangi mereka dengan senyuman menggoda.
Samuel menyeringai dan berbalik, ia memasukkan tangannya di kantong celana, "gue pikir lo, dan teman lo," ucapnya memilin rambut Sandra, yang langsung di tepis oleh Athera, membuat senyum Samuel semakin lebar."kalau kita bakalan perkaos kalian,"lanjutnya dengan tatapan tajam dan senyuman lebar.
"ngak, kita ngak mungkin mikir gitu, apalagi sama senior," ujarnya membuat mereka bertepuk tangan.
"gue dengar-dengar lo ya, yang bikin pak hartanto mengundurkan diri?" tanya pria yang bak model majalah itu, kita panggil cries.
Athera tersenyum, seraya menggenggam tangan Sandra dengan erat, "iya, kenapa, mau gabung bikin kampus ini kacau,"ajak Athera di sambut sorak sorai ke 4 nya.
" WOOOO HOHOHO HAHAAHAH"kata mereka kompak.
"wih gila.... ada ya, cewek kayak lo, udah di masukin berapa orang lo?" tanya gani pria kekar dan besar itu, menatap mesum ke arah Athera.
Athera berusaha tetap tenang, meski jantungnya berdebar-debar,ia diam saja dengan wajah datarnya, membuat Samuel menepuk bahu pria yang memakai kaca mata, "dimas kayaknya kali ini lo.... yang bakalan lebih dulu," bisiknya membuat dimas menunduk.
"kok diam aja cantik, ngomong dong," kata Cries akan menyentuh bahu Athera.
"sedang apa kalian?" suara tegas nan dingin itu membuat cries tak menyentuh pundak Athera, mereka menatap Kehadiran Bima.
"pak kami sedang_" ucapan Samuel terpotong.
"silahkan masuk ke kelas kalian, Athera, Sandra ayo masuk, kalian hampir saja ketinggalan materi saya," katanya dengan cepat, Sandra menarik Athera pergi, mumpung ada kesempatan ya kan.
sedangkan ke empat pria itu menatap kepergian mereka dengan seringai tajam, "kayaknya... kejadian 8 tahun lalu akan terulang," gumam Samuel, membuat dimas menegang.
"Tapi, Samuel itu kan_"
"diem lo dimas, ngak usah ngomong," potong Cries, dan beralih ke Samuel, "pikirin lagi El, abang lo mungkin bisa, tapi kita... ngak mungkin bisa ngerti, " lanjut Cries merentangkan tangannya.
"kalau abang gue bisa, kenapa gue nggak, cewek itu... terlalu menarik buat di anggurin," ucapnya di akhiri dengan kekehan, tatapannya mengarah pada Athera.
Gani menepuk pelan bahu Samuel, "kita kan cuman bercanda, kenapa tiba-tiba jadi serius?" tanya Gani tak menduga lelucon sampah akan di jadikan kenyataan oleh Samuel.
Samuel melirik Cries dan Gani, lalu menatap Athera yang berjalan cukup jauh membelakanginya, "gue capek sama lelucon ini, ini udah ngak seru lagi, gue mau sesuatu yang baru,"katanya dengan penuh tekad.
Cries dan Gani saling pandang, sejujurnya mereka tidak setuju dengan rencana Samuel.
sedangkan disisi Athera yang sedang memuji dosen killer alias suaminya.
"San, lo lihat kan suami gue melindungi gue, dari senior kampret itu. "katanya dengan bangga, di balas senyuman oleh Sandra, sedangkan Bima berbalik, setelah melihat di belakang mereka sudah jauh dan tak terlihat oleh 4 pria itu.
mereka berdua berhenti dan saling pandang, " Athera jangan panggil saya suami di kampus, dan ya, jauhi Samuel dan teman-temannya,"kata Bima tegas.
"ngak papa dong, kan lagi sepi ya nggak, " ucapnya pada Sandra yang mengangguk.
Dan kini ia maju ke depan, dan menatap mata Bima yang dingin, jarak mereka begitu dekat, membuat Sandra yang jadi nyamuk ikutan salting. "kenapa Mas, Cemburu ya,"tunjuknya pada wajah Bima.
Bima melirik Sandra, Sandra seketika menutup matanya, Bima memajukan wajahnya dan berbisik di samping telinga Athera, " menjauh dari mereka, atau 8 tahun lalu akan terulang kembali,"bisiknya membuat Athera tertegun dengan dada berdebar kencang, setelah Bima berbisik ia memundurkan wajahnya, seketika Athera langsung tersenyum.
"Mas ngak usah khawatir, saya pasti bisa jaga diri,"ujarnya.
mereka berdua berjalan lebih dulu, dan masuk ke kelas, barulah Bima masuk, seketika mereka yang didalam semua tertib dan tidak berisik.
Athera terus menatap Bima, ia sama sekali tak fokus mendengar penjelasan dosennya, Sandra yang melihatnya mengira Athera sedang kasmaran, ia menyenggol lengan Athera dan tersenyum menggoda, "di lihatin terus dosen killer, kenapa mbak,"bisiknya.
Athera menganggapinya dengan nyengir, " ya harus di lihatin dong, kan, dosen killer itu suamiku, "bisik Athera.
" lo udah nikah!"salah satu maha siswa yang duduk di belakangnya, seketika semua orang memusatkan perhatiannya pada Athera termasuk Bima.
mohon dukungannya kakak readers yang baik, silahkan di like, vote, dan bintang limanya, agar bisa dapat penghasilan🙏🤗