NovelToon NovelToon
Kumpulan Kisah Misteri

Kumpulan Kisah Misteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Rumahhantu / Horror Thriller-Horror / Matabatin / Roh Supernatural
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: iqbal nasution

Kumpulan kisah misteri menceritakan tentang cerita legenda misteri dan horor yang terjadi di seluruh negeri berdasarkan cerita rakyat. Dalam kisah ini akan di ceritakan kejadian-kejadian mistis yang pernah terjadi di berbagai wilayah yang konon mwnjadi legenda di seluruh negeri bahkan banyak yang meyakini kisah ini benar-benar terjadi dan sebagian kisah masih menyimpan kutukan sampai sekarang, Di rangkai dalam kisah yang menyeramkan membuat para pembaca seperti merasakan petualangan horor yang menegangkan,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqbal nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2a. Kisah Lembide: Penunggu Laut Tawar

Mentari pagi menyambut kedatangan sebuah keluarga kecil di Takengon, Aceh Tengah. Udara sejuk pegunungan langsung menyapa mereka begitu keluar dari mobil. Pemandangan Danau Laut Tawar yang membentang luas dengan airnya yang berkilauan membuat mata mereka terpesona.

Keluarga itu terdiri dari Ridwan, sang ayah yang berprofesi sebagai arsitek, Linda, ibu rumah tangga yang selalu ceria, serta kedua buah hati mereka: Adrian, seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun yang gemar bermain game dan olahraga, dan Lilyana, gadis kecil berumur 10 tahun yang lincah dan penuh rasa ingin tahu.

"Akhirnya sampai juga," ujar Ridwan sambil merenggangkan otot-ototnya yang kaku setelah menempuh perjalanan panjang.

"Iya, Ayah. Pemandangannya indah banget," timpal Linda dengan senyum lebar.

Adrian dan Lilyana pun tak kalah antusias. Mereka berlarian mendekati danau, menikmati keindahan alam yang jarang mereka temui di kota.

"Wah, keren banget danaunya!" seru Adrian sambil mengeluarkan ponselnya untuk mengambil beberapa foto.

"Airnya dingin, Bang!" Lilyana berteriak sambil mencelupkan kakinya ke dalam air.

Kedatangan mereka ke Aceh Tengah adalah untuk mengunjungi keluarga besar Linda yang sudah lama tidak mereka temui. Selain bersilaturahmi, mereka juga ingin menikmati liburan yang tenang jauh dari hiruk pikuk kota.

Rumah keluarga Linda terletak tidak jauh dari tepi Danau Laut Tawar. Sebuah rumah panggung sederhana yang terbuat dari kayu, dikelilingi oleh kebun kopi dan sayuran yang hijau. Nenek Fitri, ibunda Linda, menyambut mereka dengan pelukan hangat dan senyum yang menenangkan.

"Ya ampun, cucu-cucu Nenek sudah besar-besar ya," kata Nenek Fitri sambil menciumi Adrian dan Lilyana.

Setelah beristirahat sejenak dan menikmati hidangan khas Aceh Tengah yang lezat, Ridwan dan keluarga memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar danau. Mereka menyewa perahu kecil untuk berkeliling dan menikmati pemandangan dari tengah danau.

“Indah, ya, Ayah,” ujar Lilyana suatu pagi sambil menatap air yang berkilau.

Ridwan mengangguk, meski dalam hatinya ada rasa ganjil. Warga sekitar sering berbisik, memperingatkan mereka agar tak bermain terlalu dekat dengan danau, terutama saat senja.

*****

Sore itu, langit di atas Danau Laut Tawar berwarna jingga keemasan. Adrian bersama sepupunya, Abdul, baru saja pulang dari kebun kopi di lereng bukit. Tubuh mereka penuh keringat, lalu tanpa pikir panjang, keduanya berlari ke arah danau untuk berenang.

“Sekali aja Dul. Segar banget nih airnya!” seru Adrian sambil menceburkan diri.

Abdul tertawa, ikut terjun. Riak air memantul, cahaya senja membuat danau terlihat indah sekaligus misterius.

Mereka terlalu asik bermain, menyelam, dan saling ciprat, hingga lupa satu hal: pesan orang tua mereka untuk menjauhi danau menjelang maghrib.

Matahari mulai turun, kabut tipis merayap di atas permukaan air. Suara serangga senja terdengar tak biasa, seolah lebih nyaring, lebih mencekam.

Tiba-tiba Abdul berhenti berenang.

“Yah… Adri… kau dengar?” bisiknya, wajahnya pucat.

Adrian terdiam. Dari tengah danau, terdengar suara lirih seseorang: seperti nyanyian lama yang menyeret hati, merdu tapi penuh duka. Ombak kecil muncul, padahal tak ada angin.

Dada Abdul berdegup kencang. Ia teringat pesan ibunya:

“Jangan dekat-dekat danau saat maghrib. Jika Lembide muncul, ia akan memilih salah satu untuk dibawanya ke dasar air…”

Kabut semakin pekat, menutupi permukaan Laut Tawar. Abdul masih terpaku di tepi air, tubuhnya gemetar. Sementara itu, mata Adrian membelalak melihat sesuatu yang aneh di tengah danau.

“Tikar…?” gumamnya pelan.

Benar. Sebuah tikar indah terbentang di atas air, motifnya berkilau emas dan merah, tampak begitu nyata, seolah menunggu untuk diraih. Tikar itu bergoyang perlahan, seakan mengundang Adrian untuk mendekat.

“Adrian! Jangan!” teriak Abdul panik. Tapi Adrian seolah tak mendengar.

Matanya kosong, seakan ada daya gaib yang menarik jiwanya. Ia berenang cepat, mendekati tikar itu.

Begitu tangannya menyentuh permukaan anyaman, tikar itu mendadak hidup!

Dalam sekejap, gulungan panjang melilit tubuh Adrian. Ia menjerit, berusaha meronta, tapi tikar itu semakin kencang membelit, menyerupai ikan lele raksasa.

“Aaaa…! Tolonggg!” teriak Adrian, suaranya pecah di udara senja.

Abdul menatap tak percaya, tubuhnya kaku karena ketakutan. Dari sela gulungan tikar, muncul tangan pucat dengan kuku panjang, meraih bahu Adrian dan menariknya ke dalam air. Sekilas wajah menyeramkan seseorang  terlihat di permukaan danau—rambut basah menutupi wajah, matanya merah menyala.

Adrian masih berusaha berenang, tapi tubuhnya terseret ke bawah. Air bergolak keras, menimbulkan pusaran hitam. Jeritannya makin lama makin tenggelam, hingga hanya buih darah yang tersisa di permukaan.

Abdul menangis histeris di tepian, tak berani masuk menolong. Di antara isak tangisnya, ia mendengar bisikan lirih dari dalam kabut:

“Yang melanggar akan kuambil… satu demi satu…”

Danau kembali tenang, seolah tak pernah terjadi apa-apa. Hanya riak kecil yang melingkar di permukaan, seperti senyum kejam dari penunggu yang baru saja menambah satu jiwa ke dalam pelukannya.

*****

Hilangnya Adrian membuat kampung di tepian Danau Laut Tawar geger. Malam itu, puluhan warga menyalakan obor, menyusuri bibir danau. Beberapa penyelam lokal turun mencari, menyisir dasar air berjam-jam lamanya. Namun hasilnya hampa—tubuh Adrian tak ditemukan, seolah lenyap ditelan danau.

Linda meraung histeris di pelukan Ridwan. “Anakku… kembalikan anakku…” jeritnya. Ridwan hanya bisa terdiam, wajahnya pucat pasi, menatap luasnya  Danau Laut Tawar yang tampak begitu sunyi dan mengerikan.

Keesokan paginya, seorang sesepuh desa bernama Teungku Mukmin dipanggil. Lelaki tua itu dikenal sebagai penjaga tradisi, penyimpan cerita-cerita gaib yang diwariskan turun-temurun. Dengan suara serak, ia akhirnya berkata di hadapan keluarga Ridwan dan warga:

“Jangan lagi kalian mencari Adrian di dasar danau. Dia bukan hilang… dia sudah diambil oleh Lembide.”

Warga terdiam, beberapa saling berpandangan dengan wajah ngeri. Ridwan tak mengerti. “Siapa Lembide itu? Makhluk apa yang tega mengambil anakku?”

Teungku Mukmin menarik napas panjang, lalu bercerita:

“Lembide adalah penunggu Danau Laut Tawar sejak ratusan tahun silam. Konon, dia dulunya seorang guru agama dari kampung ini yang tersesat bernama Bide.  Tubuhnya tenggelam, namun arwahnya tak pernah tenang. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai Lembide—penunggu air, yang setiap beberapa waktu akan menuntut korban, khususnya dari kalangan pendatang.”

Suara Teungku Mukmin semakin lirih, namun penuh tekanan:

“Jika tikar indah muncul di permukaan air, itu adalah tanda Lembide sedang mencari jiwa baru. Siapa pun yang tergoda, akan digulung dan dibawanya ke dasar, menjadi bagian dari kerajaannya di bawah danau.”

Linda menutup wajahnya dengan selendang, tubuhnya gemetar. Ridwan mengepalkan tangan, matanya merah menahan amarah dan takut sekaligus.

Sementara itu, di permukaan Laut Tawar, kabut tipis kembali turun. Seolah Lembide sedang mendengarkan… dan tersenyum puas karena telah mendapatkan jiwa Adrian.

*****

1
Ani Suryani
Gibran obsesi banget sama Halimah
Hanik Andayani
kapok .nyawa harus di bayar dengan nyawa
Hanik Andayani
wah korban judi , Sayang banget oi duit buat judi , buat ngemall seru🤭
Winer Win
lanjuuuuttttt
dilafnp
memang biasanya cuma korban yang inget traumanya, pelaku mah masih bisa melanjutkan hidup..
Drezzlle
/Sob/ Dedi pun mati juga
Winer Win
tak Aya repes la tor buat melancong ke Sono..cukup baca kisah dari otor ja, senggknya udh tau ceritanya dikit wlpn nggak terjun langsung ke Sono...
Mingyu gf😘
di bilang jangan ikut campur
Chimpanzini Banananini
kemana tuh kira²? 🥲
Wida_Ast Jcy
hantu tikar Thor klu daerah kami namanya
Mingyu gf😘
nah mampus tinggal giliran lu entar
Chimpanzini Banananini
pliss jangan bandel
Wida_Ast Jcy
Berarti benar donk Thor kisah nyata
Ani Suryani
akankah Halimah setia sama soleh
🌹Widianingsih,💐♥️
hantu akan hidup terus selama nya, untuk balas dendam
Radi Rafan
ngeri...merinding jadinya
☕︎⃝❥🌑Mengare(—_—)⧗⃟ᷢʷ
Asli bikin nagih nih novel 🤣
☕︎⃝❥🌑Mengare(—_—)⧗⃟ᷢʷ
Tidaaakkkkkkl /Toasted//Toasted//Gosh//Gosh//Scare/
☕︎⃝❥🌑Mengare(—_—)⧗⃟ᷢʷ
Halimah tipe idaman kaum Adam🗿
Radi Rafan
mayatnya kemana ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!