Rahmat seorang ustadz yang mencari keberadaan Sarah mantan kekasihnya di waktu kecil yang tiba-tiba mengirimkan sebuah surat dan buku catatan bahwa ia minta tolong di selamatkan hidupnya sehingga membawanya menjadi guru di sebuah pesantren Raudlatul jamiah tapi ketika ia kesana wanita yang ia cari memiliki keadaan yang sehat sehingga membuatnya bingung apakah itu Sarah teman sekaligus mantan masa kecilnya atau orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rusnarose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tak percaya
dengan sigap Dewi dan icha mengikuti siswi tu berjalan melewati lorong sekolah yang gelap.
"aku takut Icha.. lebih baik kita kembali saja."Dewi merasa mereka sudah cukup jauh dan dia takut ,jika ketahuan ini bisa menjadi masalah besar baginya.
"kalau mau kembali kenapa harus sejauh ini, apa kau tak penasaran.?"ucap Icha bisik lalu melihat Dewi sudah pucat .
"tapi ,kalau kita ketahuan bagai mana?"ucapnya sudah mulai gemetar,apa lagi suasana nya sangat horor.
"dia saja keluar sendirian tidak takut ,kita berdua kenapa harus takut?"ucapnya meyakinkan Dewi ,dalam hatinya sebenarnya dia juga takut ia sudah melihat anak ini keluar sendirian beberapa kali tapi ia tak berani mengikuti sejauh ini meskipun ia penasaran. berhubung hari ini ada Dewi yang menemaninya mangkanya ia berani.
malam itu begitu mencekam walaupun takut Dewi dan Icha tetap mengikutinya sampai di ujung lorong dan benar tebakan mereka di ujung lorong ada laki-laki yang sedang menunggu ,karena ada sedikit lampu penerang membuat mereka kesulitan mengenali sosok lelaki itu . sepasang laki-laki dan perempuan itu masuk ke simpang lorong, melihat itu mereka berlari kecil mendekati dan ternyata itu bagian belakang sekolah,Dewi sangat tau persis karena ia sering bermain di daerah ini .
"apa yang mereka lakukan?"ucap Icha semakin penasaran siapa lelaki yang berani berpacaran di lingkungan pondok.?"gumam Icha dengan geramnya.akhirnya mereka berdua sepakat untuk melihat bergantian , dengan cara menjulurkan kepala dari samping tembok dan yang satunya berjaga melihat sekeliling apa ada orang atau tidak , yang pertama dewi yang melihat di lihatnya ternyata benar ada dua orang sedang berbicara setelah melihat lebih seksama betapa terkejutnya ternyata laki-laki itu ustadz Satrio pimpinan pondok ini. Dewi langsung mematung tak percaya apa yang di lihatnya.
"Dewi bagaimana kau sudah lihat belum?"bisik Icha yang berdiri membelakangi Dewi yang masih posisi membungkuk, tapi yang di tanya tak bersuara sedikitpun malah mematung.
"ahhh kau sudah lihat belum,ayo bergantian aku juga penasaran!!"keluh Icha tak sabar menunggu Dewi.
"astaga ..."kata yang terucap dari mulutnya.
Tiba-tiba suara orang mendekat dari arah lain "Dewi ada orang ke sini."tapi tak di dengar oleh anak itu ,Icha yang gelagapan karena takut ketahuan ia melihat sekeliling ternyata mereka tak jauh dari toilet sekolah.dewi yang grasak-grusuk memutuskan lari ke dalam toilet dan tanpa sengaja menyenggol bokong Dewi.
brugkhh..."awww" Dewi tertelungkup ke lantai dengan kepala melewati tembok, dua orang yang tadi di lihatnya langsung pergi meninggalkan tempat itu karena suara keributan, sedangkan orang yang mendekat semakin cepat datang. Dewi segera bangun karena ia ketahuan sedang mengintip tapi ketika melihat ke belakang ternyata Icha sudah menghilang entah kemana.
"siapa di sana?"suara dua orang yang mendekat karena mendengar suara jatuh Dewi.
"mati aku ..mati aku...bagai mana ini?"gumam Dewi yang gelagapan.
"kenapa kau ada di sini?"ucap Jupri yang di temani Rahmat yang berjalan menuju masjid karena malam ini mereka bertugas piket membangunkan murid solat tahajjud.
"hehehe..anu ustadz."Dewi semakin bingung alasan apa yang harus di berikan otaknya seakan tak berfungsi karena ia terpergok di sini.
"apa yang kau lakukan malam-malam begini di sini?"tanya Rahmat mendikte Dewi yang tampak kebingungan.
tiba-tiba Icha keluar dari toilet dengan suara air yang di hidupkan.
"ahhh Dewi ,apa aku lama ?maaf perut ku sangat sakit, maaf merepotkan mu."ucap Icha basa-basi supaya dua orang ustadz itu percaya kalau dia habis dari toilet.
"kenapa kau ke toilet di sini malam-malam?"selidik Jupri curiga.
"aaaa asalamualaikum ustadz "ucap Icha dengan senyuman cengirnya sedang kan Dewi hanya terdiam saja dari tadi melihat temannya itu sedang berakting.
"walaikumsalam"jawab Rahmat dan Jupri serentak.
"toilet di asrama ku mampet ustadz."ucap Icha berbohong.
tiba-tiba seorang perempuan paruh baya datang dari kejauhan"Dewi ,Icha!!"panggilnya dari kejauhan dan berjalan menuju ke sini.
ke empat orang itu langsung menoleh.
"assalamualaikum ustadz" ternyata ustadzah murni penjaga asrama.
"waalaikumsalam"jawab mereka serempak lagi.
aduh kenapa jadi begini?dalam hati Icha sedangkan Dewi semakin tertunduk saja ternyata penjaga asrama mencari mereka.
"Dewi ,Icha kenapa kalian di sini.?"ucap Murni penuh selidik.
"anu.. ustadzah,aku minta temani Dewi ke toilet."ucap Icha tersenyum Pepsodent sedangkan kakinya sudah mulai gemetar.
"ohhh iya ,jadi toilet kalian belum di perbaiki?"ucap ustazah Murni.
"benar sekali, ustadzah !!!aku takut jika sendirian jadi minta di temani Dewi."ucapnya dengan lega ternyata WC di asramanya benar-benar rusak padahal dia tak tahu sama sekali karena sedari tadi siang ia tak buang air di asrama.
"kenapa tak lapor dulu padaku?jadi aku tak khawatir seperti ini.!!"ucap ustazah Murni memaklumi dua anak muridnya itu.
"tak sempat ustazah, perut ku sudah keburu sakit."jawabnya dengan senyuman cengir nya yang di buat-buat.sedangkan Dewi tak berkata apapun karena kakinya sudah lemas karena ketakutan.
"ohhh begitu...lain kali jika ingin keluar malam-malam harus lapor dulu biar tak ada kesalahpahaman mengerti!!!"ujar Rahmat dengan nada lembut tapi terdengar tegas.mata Dewi sedari tadi mengingat-ingat sepertinya ia tak asing dengan ustadz yang satu ini, tiba-tiba ia teringat ini ustadz yang ia cari "ustadz Azhari"gumamnya tanpa sengaja terdengar oleh Jupri dan Rahmat yang berdiri di sampingnya.
"buka namanya ustadz Rahmat."jawab Jupri pelan.berbeda dengan Jupri Rahmat yang mendengar ucapan siswi itu terperanjat kaget , bagaimana anak itu tau nama itu.?
"siap ustadz"ucap Icha denga tangannya menyenggol-nyengol badan Dewi yang dari tadi sudah kaku memberi kode supaya mengikutinya.
"siap juga ustadz."ucap Dewi dengan senyuman terpaksa nya.
"baiklah kalau begitu saya dan anak-anak pamit dulu ustadz. Assalamualaikum.!!"ustazah Murni berjalan menuju asrama di ikuti Dewi yang langsung di tarik oleh Icha supaya lebih cepat menjauhi dua orang ustadz itu takut nanti memanjang masalah mereka.
Rahmat yang melihat tiga orang yang mulai menjauh ,ia memandang lekat pada anak perempuan tadi. sesekali anak itu masih menoleh ke belakang .
"kenapa anak itu tau nama belakang mu?"ucap Jupri kebingungan karena setahunya setiap orang memanggil temannya itu dengan sebutan Rahmat.
hati Rahmat langsung gelisah ia bingung bagaimana mana anak itu tau nama belakangnya?apa dia ada kaitannya dengan Sarah?apa anak itu tau tentang Sarah sehingga ia bisa memanggil ku dengan nama Azhari? Semua pertanyaan ada di benak Rahmat tentang siapa anak itu dan ia harus bisa berbicara langsung dengannya supaya ia dapat petunjuk tentang Sarah.
sekali lagi makasih kak yah udah di koreksi insyaallah akan di perbaiki lagi 🙏
tapi sekali lagi makasih yah udah di koreksi insyaallah di perbaiki 🙏
izin tanya..Itu Si Rahmat kuliah di Arab Saudi atau di Mesir?