Javier adalah seorang dokter legendaris bermata emas. karena suatu insiden membuatnya kehilangan ingatannya. Menikah dengan seorang wanita cantik secara kebetulan, membuat dirinya begitu di remehkan oleh keluarga si wanita.
Kemampuannya begitu sangat hebat dalam bidang medis. Matanya bersinar seperti Kilauan emas yang mampu melakukan segalanya.
Hingga akhirnya ingatan dan kemampuannya telah kembali, membuatnya bangkit merubah takdirnya.
Menjadi rebutan banyak wanita cantik, terkenal dan sangat di hormati. Javier adalah simbol pria sempurna di dunia.
"Kamu adalah dokter legendaris itu...?" ujar Clara.
"Aku hanya tidak ingin kamu minder saja," balas Javier.
"Kenapa kamu tidak mengatakannya sejak awal?" tanya Clara.
"Jika keluarga mu tahu bahwa aku dokter legendaris, aku tidak akan pernah tahu bahwa seluruh anggota keluargamu begitu kejam," jawab Javier.
Clara terdiam tertunduk tidak bisa berkata-kata. Perasaan bersalah memenuhi hati dan pikirannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 PROVOKASI DION
"Tuan Dion, aku tersanjung," ujar Clara sambil memaksakan tersenyum.
"Aku mengundang mu datang karena ada kesepakatan bisnis yang ingin aku bicarakan, tapi anda justru memberikan ku hadiah," sambung Clara belum menerima buket bunga mawar dari Dion.
"Itu bukan apa-apa, jika nona Clara menginginkan sesuatu yang lebih, aku akan meminta seseorang untuk memesankan bunga mawar import dari negara Mayasofa," balas Dion.
Karyawan-karyawan di sana kembali ricuh mendengar Dion hendak membelikan bunga import dari negara Mayasofa kepada Clara.
Negara Mayasofa adalah penghasil mawar terbaik di dunia. Mawar di sana adalah mawar khusus yang tidak dapat tumbuh di tempat lain. Keindahan dan bentuknya sangatlah luar biasa. Mawar di sana melambangkan keindahan surga di dunia nyata.
"Tidak, tuan Dion tidak perlu melakukan itu," Clara menolak menggelengkan kepalanya.
"Bunga mawar di sana memakan biaya yang tinggi dalam pembibitannya, aku dengar harga setiap tangkainya saja mencapai puluhan juta," ujar Clara.
Walaupun Clara menyukai bunga mawar, tapi dirinya tidak bisa menerima hadiah semahal itu.
"Puluhan juta setiap tangkainya..." Dion sedikit terkejut.
Dion hanya pernah mendengar bahwa mawar dari negara Mayasofa adalah yang paling indah di dunia, namun dia tidak tahu bila harga satu tangkainya mencapai puluhan juta.
Setidaknya jika dirinya benar-benar ingin memberikan buket bunga yang isinya mawar tersebut, maka harus ada ratusan tangkai bunga mawar yang di perlukan. Dengan demikian, maka Dion harus mengeluarkan 1 milyar lebih untuk membelinya.
Dion mengangkat alisnya dan merasa canggung. Walaupun Dion selalu tampil gagah dan berkelas di depan semua orang, namun menghabiskan milyaran hanya untuk buket bunga, itu sangat tidak masuk akal, pikirnya.
Statusnya di perusahaan hanyalah seorang manager biasa, hanya saja dirinya selalu membesarkan diri di depan semua orang.
Kemudian Javier yang sudah bisa meloloskan diri dari petugas keamanan juga masuk dan langsung merampas buket mawar tersebut. Javier merebutnya dari tangan Dion dan melemparkannya ke lantai.
Buket mawar pelangi dengan berbagai warna itu juga langsung rusak dan berhamburan ke lantai.
"Brengsek, apa yang kamu lakukan?" Dion kaget dengan tindakan Javier ini.
"Clara, kamu jangan menerima bunga darinya!" ujar Javier.
"Jika kamu menginginkan bunga, aku bisa memberikannya kepadamu," sambung Javier.
Javier tidak bisa membiarkan Clara istrinya menerima hadiah dari orang lain. Terlebih lagi orang tersebut memiliki niatan lain. Kali ini Javier juga bersikap tegas dan menarik tangan Clara hendak membawanya pergi.
"Javier, omong kosong apa yang kamu katakan, lepaskan aku!" Clara memberontak dan melepaskan tangannya.
Mereka kini sedang berada di lobi hotel, sehingga banyak karyawan yang menonton mereka.
Dion sendiri kini wajahnya terlihat sangat marah sekali. Dirinya menghabiskan 100 juta lebih untuk membeli mawar pelangi tersebut, tapi Javier malah merusaknya.
"Bajingan, beraninya kamu merusak mawar pemberianku, apa kamu punya uang untuk menggantinya," marah Dion kepada Javier.
"Jika kamu tidak memberi ku penjelasan, lihat bagaimana aku akan menghabisi mu," sambung Dion.
"Penjelasan... mengapa aku harus memberimu penjelasan?" balas Javier dengan dingin.
"Pertama, Clara adalah istriku, kamu jangan mengganggunya, kedua, jika Clara menyukai bunga, aku akan membelikannya bunga terbaik dari negara Mayasofa," ujar Javier.
"Apa kamu pikir bunga itu cocok untuk istriku ini," sambung Javier.
Dion semakin bertambah marah sekali saat ini. Bisa-bisanya seorang menantu tidak berguna seperti Javier berani bicara seperti ini kepadanya.
Dion mulai mendekati Clara dengan sedikit senyuman di bibirnya. Dion begitu yakin dengan dirinya sendiri.
"Nona Clara, bukankah kamu sedang membutuhkan 30 milyar untuk perusahaan mu, soal itu aku bisa bantu," ujar Dion.
"Apa?" Clara kaget mendengarnya.
"Nona Clara, aku tahu perusahaan mu sangat membutuhkannya, jika kamu mau makan siang denganku, aku akan memberikannya sebagai investasi," ujar Dion.
"Apa yang kamu katakan benar?" tanya Clara.
Clara benar-benar sangat membutuhkan banyak uang dalam waktu dekat. Jika tidak, perusahaannya akan mengalami kebangkrutan.
"Aku selalu menepati janjiku," jawab Dion.
"Tentu," setelah menimbang sejenak, Clara juga langsung setuju.
"Sayang kamu jangan pergi dengannya!" sela Javier.
Javier tampak begitu sangat emosi saat ini. Dion sama sekali tidak menghargai dirinya sebagai suami dari Clara. Malah kini Dion beraninya ingin membawa istrinya pergi.
"Dion, aku sudah memperingatkan mu, lebih baik kamu segera jauhi istriku!" ujar Javier.
"Haha..." Dion tertawa.
"Kamu hanyalah seorang menantu tidak berguna, apa kamu takut istrimu akan berselingkuh darimu?" ejek Dion.
"Kamu..." Javier tampak begitu sangat emosi sekali.
Tapi kemudian Clara juga mulai melangkah melewati Javier begitu saja hendak menuju pintu keluar perusahaannya.
"Javier, kamu jangan konyol," ujar Clara sebelum benar-benar keluar.
"Apa... aku konyol...?" Javier mempertanyakannya.
Sebagai seorang suami mana mungkin dirinya membiarkan istrinya pergi bersama orang lain, apalagi di hadapannya sendiri.
"Apakah kamu tahu betapa pentingnya investasi ini," balas Clara.
"Jika kamu mempunyai kemampuan, aku juga tidak akan seperti ini," sambung Clara memandang sekilas Javier dengan kecewa.
"Lebih baik jangan banyak berkhayal dan carilah pekerjaan untuk menghasilkan uang."
"Duk..." kata-kata Clara ini begitu menusuk hati Javier.
"Oh ya, jika kamu membutuhkan pekerjaan, aku mungkin bisa membantumu, kebetulan di Atena Corporation sedang membutuhkan seorang pembersih toilet, paling tidak di sana kamu masih bisa mendapatkan gaji 5 juta dalam sebulan," ujar Dion kepada Javier.
"Aku juga akan memberikan tambahan 3 juta lagi kepadamu dengan uang pribadiku, bagaimana, apa kamu bersedia, tidak sembarang orang bisa bekerja di Atena Corporation grup," sambung Dion sambil menepuk pundak Javier.
"Aku tidak butuh," Javier menepis tangan Dion.
Clara juga sudah keluar dari perusahaannya dan masuk ke dalam mobil sport Dion. Javier juga mengejarnya sampai ke pintu keluar perusahaan.
"Clara, kamu jangan pergi, jika kamu membutuhkan uang, aku benar-benar bisa membantumu," ujar Javier tidak menyerah.
Saat ini di rekeningnya ada banyak sekali uang. Hanya 30 milyar saja itu jumlah yang sangat sedikit baginya. Tapi sayangnya Clara sama sekali tidak mempercayainya. Clara justru mengabaikannya dan menaikan kaca jendela mobilnya.
Dion juga hendak masuk ke dalam mobilnya, namun juga tidak lupa untuk memprovokasi Javier.
"Kau lihat bukan, betapa tidak berguna dirimu," ujar Dion.
"Kamu jangan sombong!" balas Javier.
"Kenapa aku tidak boleh sombong kepadamu?" ujar Dion.
"Aku kaya, jika aku meminta istrimu untuk naik ke mobilku, dia akan naik," sambung Dion.
"Jika aku ingin istrimu bercerai dengan mu, dia juga hanya bisa menurutinya," sambung Dion lagi.
Dion tertawa lepas sambil masuk ke dalam mobilnya. Dion juga menjalankan mobilnya membawa Clara pergi dari sana.
Sementara Javier tampak lemas berdiri di depan pintu masuk perusahaan. Dirinya terlihat lunglai, istrinya lebih memilih pergi bersama pria lain tanpa pernah mempercayainya.
Di kepalanya terus terngiang-ngiang perkataan Dion barusan. Jika dia meminta istrinya untuk naik ke mobil, maka dia akan naik. Jika meminta cerai, istrinya juga hanya bisa mengikutinya.
Javier menggertakkan giginya dan mengepalkan tinjunya dengan keras sekali. Dion hanya seorang manager biasa, tapi seolah seperti seorang raja saja.
Javier dahulu adalah seorang dokter legendaris yang bahkan para pemimpin-pemimpin negara begitu sangat menghormatinya.
Namun itu adalah masa lalunya, Javier memutuskan untuk menjalani hidup barunya saat ini.
Saat ini yang terpenting adalah pergi ke bank untuk mengurus rekeningnya. Mempunyai banyak uang juga tidak akan bisa membantu Clara, jika dia tidak menyelesaikan masalah rekeningnya ini.
Javier juga segera menaiki kendaraan sepeda motor listriknya dan menuju pergi menuju ke bank. Javier menuju ke kantor pusat bank terbesar di kota Neo.
Seperti sebelumnya, penjaga di pintu masuk bank langsung menghentikan Javier karena melihat penampilannya yang lusuh.
"Maaf tuan, ini adalah kantor pusat bank terbesar di kota Neo, jika hanya ingin menarik selembar uang 50 ribu saja, bisa menggunakan mesin ATM yang berada di luar," ujar penjaga meremehkan Javier.