Di tengah kekacauan ini, muncullah Black Division—bukan pahlawan, melainkan badai yang harus disaksikan dunia. Dipimpin oleh Adharma, si Hantu Tengkorak yang memegang prinsip 'hukum mati', tim ini adalah kumpulan anti-hero, anti-villain, dan mutan terbuang yang menolak dogma moral.
Ada Harlottica, si Dewi Pelacur berkulit kristal yang menggunakan traumanya dan daya tarik mematikan untuk menjerat pemangsa; Gunslingers, cyborg dengan senjata hidup yang menjalankan penebusan dosa berdarah; The Chemist, yang mengubah dendam menjadi racun mematikan; Symphony Reaper, konduktor yang meracik keadilan dari dentuman sonik yang menghancurkan jiwa; dan Torque Queen, ratu montir yang mengubah rongsokan menjadi mesin kematian massal.
Misi mereka sederhana: menghancurkan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saepudin Nurahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KATA PENGANTAR
Kepada Pembaca yang Berani,
Anda baru saja melangkah ke dalam dunia di mana hero hanyalah mitos manis, dan villain duduk di kursi kekuasaan.
Novel yang Anda pegang ini bukanlah kisah pahlawan super biasa. Ini adalah perjalanan yang kotor, dingin, dan tanpa kompromi ke inti kegelapan yang mendiami hati manusia dan institusi. Jika Anda mencari kisah di mana keadilan selalu menang, darah tidak pernah tumpah, dan setiap luka bisa disembuhkan dengan sebatang permen, maka saya sarankan Anda menutup buku ini sekarang.
Black Division adalah eksplorasi tentang apa yang terjadi ketika trauma mengarah pada kekuatan, dan moralitas menjadi kemewahan yang tidak terjangkau. Karakter-karakter di dalamnya—Adharma, Harlottica, Gunslingers, Symphony Reaper, Torque Queen, dan The Chemist—adalah cerminan dari kegagalan sistem. Mereka adalah jiwa yang rusak, yang memilih untuk menjadi monster demi melawan monster yang lebih besar.
Novel ini mengandung konten yang bersifat Brutal, Gritty, dan Vulgar Eksplisit. Anda akan disajikan dengan kekerasan grafis, tema dewasa yang sangat sensitif, bahasa yang kasar, dan situasi yang dapat memicu ketidaknyamanan. Kami tidak mengemas kejahatan dalam metafora; kami menyajikannya mentah-mentah.
Ini adalah novel 21+.
Tujuannya bukan untuk merayakan kekerasan, melainkan untuk menggambarkannya secara jujur sebagai konsekuensi ekstrem dari korupsi dan keputusasaan. Jika Anda siap menghadapi kenyataan bahwa penebusan dosa kadang membutuhkan lebih banyak darah daripada air mata, dan bahwa keadilan seringkali harus diukir oleh tangan-tangan yang kotor...
...Maka, selamat datang di Black Division.
Semoga keberanian Anda sebanding dengan kegelapan yang akan Anda temukan.
— Saepudin Nurahum
