'Menikah dengan kakak ipar bukanlah keinginan ku, tapi kenapa?? kenapa pandangan semua orang menjadi kian buruk hanya karena diriku menerima permintaan dari para orang tua demi bisa menyelamatkan mental keponakan ku?? aku-, diriku memang memiliki perasaan terhadap pria itu, tapi aku sama sekali tak memiliki niatan untuk merebut hati pria itu dari siapapun!! diriku bahkan telah lama mengubur perasaan ku dalam-dalam, karena-, ia adalah suami dari seorang wanita yang telah menyelamatkan kehidupan ku ...,'
'Saat langkah serta takdir kehidupan semakin terasa mencekik, kemana lagi aku harus pulang?? bayi yang ku besarkan-, apa aku mampu menyatakan semua kebenaran ini?? tapi jika diriku terus bungkam, bagaimana dengan nasib kak Wimie? wanita lemah lembut yang memungut serta menjadikan ku sebagai seorang adik perempuan yang ia banggakan!! tapi Tuan Louis?? aku-, getaran hatiku masih saja sama saat ia tiba-tiba menggenggam tanganku untuk pertama kalinya!! apa aku egois??' ~Hannah~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Cincin Di Jari Manis!??? Itu Sungguh Tidak Mungkin!!!
Ruangan dengan pencahayaan hangat serta cat dinding yang didominasi oleh warna beige itu kini nampak ramai.
Leah, Fabio, bahkan Louis Ferdinand!!
Ketiganya nampak asyik bersendau gurau pada area yang tak semestinya untuk menikmati makan malam.
Bukankah kebersamaan ini terasa hangat?? atau mungkin-, tidak sama sekali!??
"Honig!! buka mulut mu, Aaaaa!!"
Lamunan Hannah membuyar!! Tuan Louis yang tiba-tiba menyodorkan sendok tepat ke arah bibirnya seketika membuat Hannah kebingungan.
"Maaf, aku bisa-,"
"Ayolah Honig!! daddy-, dia sungguh ingin memperbaiki kesalahan nya padamu!!"
Memperbaiki kesalahan?? kesalahan yang mana?? aku bahkan tak mampu mengakui beberapa kesalahan yang ia perbuat!!
Hannah tertegun saat Fabio berceletuk tanpa ragu, sedangkan Louis Ferdinand?? pria itu tersenyum canggung tatkala Hannah kembali melayangkan tatapan ke arah dirinya.
"Apa ada kesalahan diantara kami??" kalimat Hannah terhenti, ia akhirnya meraih tubuh mungil Fabio dan membuat pria kecil itu terduduk diatas pangkuan, "kalian-, anak-anak!! ingat!! jangan menuntut daddy untuk melakukan hal yang bukan-bukan!! daddy-, dia sudah terlalu lelah karena harus mengurus perusahaan!! dan juga mommy!! apa kalian lupa??"
"Honig ...,"
"Mmmmm???"
"Apa kau tidak mencintai daddy??" Leah yang turut membuka suara di samping kiri tubuh nya seketika membuat Hannah berpaling ke arah si gadis kecil, tak ada jawaban apapun-,
Hening!!
Canggung!!! itulah suasana saat ini,
"Pertanyaan macam apa itu Leah?? daddy dan Honig!!! kami sungguh merasa nyaman antara satu sama lain!! kasih sayang antara kami sangat lah berbeda!!"
"Berbeda?? apa maksudnya itu daddy??"
"Mmmmm-, ini sudah terlalu malam sayang!! ingat!! kalian belum menyiapkan kostum untuk study tour besok siang bukan?? lekas habiskan dessert yang tersisa, dan aku akan membantu kalian untuk menyiapkan perlengkapan untuk acara besok di sekolah!!" Hannah membungkuk, gadis itu mencoba meraih tatapan fokus dari kedua keponakannya dengan senyum manis.
"Baiklah Honig!!! kami mengerti!!"
"Honig!! kami akan membawa piring ini ke dapur!! kami bisa juga membantu mu malam ini!!"
"Aaaah!! baiklah!! tolong berhati-hati dalam mengambil langkah mu wahai Tuan Muda, Nona Leah!!" Hannah turut terperanjat! matanya sama sekali tak mampu beralih dan terus memperhitungkan dua keponakan kembar nya yang perlahan melintasi pintu ruangan.
"Hannah, bisakah kita bicara??"
Lengan kirinya yang nampak tertahan oleh genggaman dari telapak tangan Louis Ferdinand seketika membuat Hannah menghentikan pergerakan.
Apalagi sekarang?? perlakuan aneh apalagi yang akan ia tampilkan??
"Maaf!! tapi-, Fabio dan Leah!! saya mencemaskan mereka karena harus menuruni anak tangga!! jadi-, akan lebih baik jika kita segera menyusul mereka!!"
"Hannah!!! apa kau ingin menghindar dariku??" Louis Ferdinand kembali berbicara dengan cukup tegas, ia bahkan tak membiarkan sang istri kedua untuk lolos dari cengkeraman nya.
"Bukankah seharusnya memang demikian?!!" Hannah yang menanggapi perkataan Louis sikap dingin lagi-lagi membuat pria itu sedikit merasakan ketidaknyamanan.
"Jadi itu yang kau pikirkan??"
"Mmmm-, cincin pernikahan yang Anda tanyakan kemarin!! saya-, masih menyimpan nya!! apa Anda menginginkan untuk mengambil cincin itu sekarang??"
Louis Ferdinand justru tampak bungkam!! perlahan ia benar-benar membiarkan Hannah melepaskan diri dan melangkah menuju laci meja tepat di sudut ruangan, bayangan masa lalu akan sikap sarkas nya terhadap Hannah perlahan kembali nampak muncul ke permukaan.
'Tak perlu mengenakan cincin itu!! lagipula-, diriku juga tak bisa menyematkan dua cincin dalam jari manis tangan kiri ku secara bersamaan!! itu sungguh sangat mengganggu!!!'
"Ini ..., jika Anda ingin mengubah atau menambah perihal aturan pernikahan kontrak yang kita jalankan-, lakukan saja Tuan!!! saya akan mempelajari dan menyetujui semua peraturan yang Anda tetapkan!!" Hannah meletakkan cincin dengan tampilan elegan tepat pada telapak tangan Louis Ferdinand, dan akhirnya gadis itu berlalu sembari membawa perlengkapan kotor dari acara makan malam pada sebuah nampan.
*****
Hannah tampan memperhatikan Leah dan juga Fabio dengan seksama, kedua bocah yang justru masih tampil aktif meski waktu telah larut itu lagi-lagi membuat Hannah menghela nafas dengan senyum tipis di bibir.
"Baiklah anak-anak!! apa ada sesuatu yang ingin kalian sampaikan pada Honig??"
"Mmmmmm???"
"Kalian bisa menceritakan apapun sekarang!! c'mon guys!! i'm all ears!!!" suara Hannah yang terdengar lembut seketika membuat Leah dan Fabio bergerak secara bersamaan dan mendekap tubuh sang ibu asuh.
"Kami memiliki satu harapan yang masih samar!!"
"Harapan yang samar?? apa maksudnya itu, wahai Tuan Muda??" Hannah menundukkan kepala hingga ia mampu menatap Fabio yang tertunduk setelah mengutarakan kalimat.
"Honig, kau akan tetap berada disini bersama kami!! benar kan??"
"I-itu ...,"
Bagaimana aku menjawab pertanyaan ini sekarang?? diriku telah berjanji pada Edmund bahwa aku akan menghilang saat kak Wimie tersadar dari tidur panjang nya,
"Meski mom telah kembali nanti!! tak bisakah kau tetap bertahan disini bersama kami, Honig??"
"Sayang!! Fabio, Leah!! dengarkan ini,"
"Hmmmm??" wajah dari kedua bocah kembar itu seketika menghadap ke arah Hannah tatkala Hannah membelai pipi keduanya.
"Saat mommy Wimie kembali, semuanya mungkin akan sedikit berubah! tapi-, percayalah!! kehidupan kalian bersama daddy dan mom Wimie, pasti akan jauh lebih membahagiakan!! mom Wimie, dia yang melahirkan kalian Fabio, Leah! jadi-, Honig yakin!! kasih sayang dari mommy kalian itu jauh lebih besar!! Honig berharap-, kalian mengerti maksud Honig!"
Leah dan juga Fabio akhirnya mengganguk ragu, kedua bocah itu juga kembali menubruk tubuh Hannah yang memberikan kecupan selamat malam.
"Good night!! lekas beristirahat wahai malaikat kecil Honig!! besok kita akan bersekolah dan juga bermain lagi!! jadi tolong siapkan energi kalian!!"
"Baiklah Honig!! good night!! i love you!!"
Hannah melontarkan senyuman!! ia mengusap rambut sang keponakan sebelum akhirnya melangkah dan berlalu menuju pintu.
"Fabio, apa menurut mu Honig menyembunyikan kesedihan dari kita??" Leah menjulurkan kepala, ia menatap ke arah sang saudara lelaki yang nampak sibuk berkutat dengan selimut tebal yang lebih panjang daripada tubuhnya begitu pintu ruangan tertutup dengan sempurna.
"Entah!! Honig-, dia memang terlihat sedikit lebih pendiam semenjak kita pulang dari jembatan Sungai Presov, kan??"
"Kau benar, Fabio!! apa ada sesuatu yang tidak kita ketahui?? hubungan antara Honig dan daddy-, aku sungguh tak ingin kehilangan Honig meski nantinya mom akan kembali," Leah berucap lirih dengan kepala tertunduk saat pikiran nya kembali di dominasi oleh perkataan Hannah perihal mommy nya-, Wimie!
"Leah!!! menurut mu-, apa itu maksud dari pernikahan kontrak??"
"Pernikahan kontrak??"
"Eheem!!! aku sempat mendengar kalimat itu terlontar dari mulut rekan kerja daddy saat kita menghadiri makan malam bersama Honig beberapa hari lalu!! kau ingat kan!?? dan pria itu berkata bahwa-, daddy dan juga Honig melakukan pernikahan kontrak demi kita!!"
"Benarkah?? itu berarti-, Honig benar-benar menyayangi kita! meski aku tidak tahu apa itu maksud dari pernikahan kontrak!! aaahh!! lebih baik kita lekas istirahat sekarang Fabio!besok kita tanyakan saja pada Honig!!"
"Aku juga berpikir demikian!! jangan sampai kita kesiangan!! Honig pasti akan kecewa pada kita!!"
Bisik-bisik percakapan antara Leah dan Fabio yang masih mampu tertangkap oleh pendengaran nya seketika membuat Hannah menyandarkan kepala pada area dinding luar dari ruang kamar sang keponakan.
Maafkan Honig-, Leah!! Fabio!! mungkin suatu saat, Honig akan pergi tanpa mengucapkan kalimat selamat tinggal!! Honig sungguh minta maaf ...,