Kesetiaan dan pengorbanan berbalas dengan pengkhianatan, cinta segi tiga.
perempuan perempuan yang dikhianati diam tapi membalas secara halus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah keajaiban
Hari ini Sabtu, Bob gak kekantor dia ingin dirumah bersama anak istrinya dan calon bayinya.
" Gimana sayang kawan kamu itu, gimana kalau kita pindahkan dia ke lokasi proyek aku. "
" Gimana sekolah anaknya mas?. "
" Disana juga udah ada sekolah kok . "
" Nantilah Nia coba telpon dia bang, kasihan Nia lihatnya. "
" Ya udah, coba kamu telpon dia. "
" Nia mencari nomor nomor hape Yola mengirim wa . "
" Yola, apa kabar ? "
" Kurang baik Nia, aku kurang sehat . "
" Ada suami kamu dirumah ? "
" Ada tadi malam dia bawa cewek sekarang masih tidur . "
" Kamu betul mau keluar dari rumah itu . "
" Iya, Nia tapi aku gak tahu kemana ? "
" Bisa gak kamu packing pakaian kamu dan Steven yang penting² aja sekarang . "
" Iya Nia, aku bisa . "
Kerjakanlah secepatnya aku tunggu depan rumah kamu tapi share lock ya . "
" Oke Nia. Nanti aku miscall kalau udah selesai . "
" Oke . "
Nia, Bob dan Boni segera naik kemobil, mereka ingin menjemput Yola dan Steven.
Begitu Nia sampai dilokasi rumah Yola, ada miscall dari Yola.
" Aku sudah diluar Yola . "
Yola menggendong Steven dan keluar, begitu melihat mobil Nia dia langsung naik dibantu Bob mengangkat kopernya dan mereka pergi .
" Nia kita mau kemana ? . "
" Diproyek mas Bob ada banyak rumah yang sudah selesai kamu bisa tempatin , disana juga udah ada sekolah , biar Steven bisa sekolah juga . "
" Iya Nia aku mau tinggal disana , aku sudah lelah Nia . "
" Kamu sama Steven udah sarapan ? "
" Belum . "
" Mas nanti mampir ke toko kue ya ."
" Iya , sayang . "
" Mbak Yola, kita mau kemana ? "
Tanya Steven
" Kita menjauh dari Daddy sayang. "
" Iya mbak, Steve takut sama Deddy, Deddy jahat udah mukul mbak dan suka galak sama Steve ."
" Iya sayang, kita cari tempat tinggal lain ya, biar Daddy gak marah² lagi sama kita . "
" Iya , mbak , aku mau . "
" Mami gak usah kasih tahu mbak nanti Mami marah sama mbak . "
" Iya sayang kita gak usah kasih tahu mami. "
" Oh iya Yola, telpon kamu dan Steven matikan aja . "
" Oke . "
Yola me non aktifkan hape nya dan Steven.
Mobil berhenti disebuah toko kua, Bob membelikan kue untuk sarapan mereka, kemudian melanjutkan perjalanan lagi.
Magrib mereka sampai di satu daerah tapi dikotanya, sejuk sekali sekeliling gunung membiru.
" Kita sudah sampai . "
Mereka turun dan masuk disebuah rumah baru dibangun, rumah minimalis yang cantik.
Disekitar banyak perumahan , sudah banyak yang ditempatin, ada juga yang masih tahap pembangunan.
" Kamu tinggalah disini Yola, tadi mas Bob yang suruh anggotanya isi perabot . "
" Gimana pendapatmu Nia, apa aku harus menceritakan ini sama nyonya . "
" Iya ceritakan saja, kalau dia gak percaya nanti suruh Steven yang cerita ."
" Besok lah aku cerita Nia, apa kamu nginap
disini ? . "
" Iya , disebelah ini rumah aku, aku juga mau coba tinggal disini, karena proyek mas Bob banyak disini, kasihan dia bolak balik . "
" Syukurlah, aku ada kawan. "
" Oke, kamu kalau mau istirahat udah bisa, atau mau masak dulu itu dikulkas udah ada stok . "
" Oke, Nia terimakasih ya. "
" Sama sama, aku sebelah dulu ya . "
" Mbak, aku suka tinggak disini . "
Kata Steven
" Iya, tapi kalau disini kamu panggil Mbak harus Bunda ya . "
" Iya bunda . "
Setelah mengurus Yola, kami masuk kerumah kami disebelah rumah Yola, karena ini rumah bos tentu lebih mewah, aku dan Boni sangat senang, cuaca sangat dingin.
" Nia, masak mie dong ada stok kita kamu kalau biat mie enak banget . "
Bob mulai manja.
" Sama kopi susu ya . "
" Hmm manja ya . "
" Iya dong . "
Boni sudah tidur, berselimut tebal yang biasanya anti selimut . "
" Aku suka disini mas. "
" Mas juga, apa lagi besok pagi kota ini rasa diatas awan, embunnya menutupi gunung²."
" Iya mas?."
Setelah menikmati mie rebus, kami duduk diruang tamu, aku rebahan di paha Bob.
Bob membelai perutku dan calon bayinya menendang².
" Hai jangan jahat dong sama papa. "
Kata Bob sambil tertawa, tiap sebentar dia mecuri ciuman bibirku.
" Oh andai saja dia sehat malam ini kami pasti sedang bergumul. "
Bisik hatiku.
Tiba tiba aku merasakan ada pergerakan dibawah Bob, aku kaget.
" Mas, kayak nya . "
Aku gak meneruskan kata kataku, Bob udah duluan memasukan tangannya di dua buah kembarku, aku memegang bawah Bob dan terasa makin keras.
Bob menggendongku kekamar dan benar saja, dia bisa menghubung kan tubuh kami jadi satu.
Air mata Bob jatuh diwajahku.
Kami melakukannya sampai selesai, setelah itu setelah kamu melakukan pelepasan bersama kami betul² menangis tersedu , Bob memelukku.
" Terimakasih Tuhan atas ke ikhlasan istriku akhirnya aku sembuh . "
Bob juga sujud syukur.
Malam itu adalah malam pertama pernikahan kami.
" Mas, mulai hari ini , kita pindah kesini, mungkin cuaca disini membuat mas sembuh . "
" Iya sayang, mas mau anak tujuh ya . "
" Ha , yang benar mas ? "
Kami tertawa, tawa haru dan bahagia.
Kami tertidur dan azan subuh Bob membangunkan ku.
" Ayo sayang, Allah sayang kita, kita gak boleh ninggalkan sholat lagi, bangun . "
Aku bangun keluar dari selimut dinginnya seperti di dalam freezer.
" Mas mandi dulu ya . "
Dia kekamar mandi, dengan jaket tebal aku kekamar anakku.
Uh , tidurnya enak banget, aku menambah lagi satu selimut untuknya.
" Nia, mas udah mandi, seger loh pakek air
hangat. "
" Iya mas . "
" Mas tunggu ya, kita sholat jamaah . "
" Iya mas . "
" Ya Allah, terimakasih atas mukjizatmu. "
Setelah mandi aku sholat bersama suamiku, selesai sholat aku dengar suamiku menangis dalam doa.
Setelah itu dia memutar badannya menghadapku.
" Sayang maafkan mas ya, selama ini tak membuatmu bahagia . "
" Nia bahagia mas, Nia mencintai mas apapun keadaan mas . "
" Terimakasih sayang . "
" Udah ya mas nangisnya, malu nanti kalau dilihat Boni. "
" Oke. "
Bob memelukku.
" Kamu gak mau coba lagi dingin² gini. "
" Modus deh, apa lagi candu ? "
" Dua duanya dong . "
Kami mengulanginya lagi oh ternyata ini lebih nikmat dibandingkan Doni.
Aku gak tahan , kulimpahkan semua dahagaku , begitu juga dengan Bob, kami betul² bergumul walaupun perutku gendut, aku begitu menikmatinya.
Terakhir Bob membuatku turun dari ranjang dan merebahkan badanku di ranjang , dia melepaskan rasa yang telah lama hilang badan bahkan belum pernah datang padanya selama hidupnya.
Selesai sudah permainan pagi itu, permainan yang paling indah dengan seribu gaya.
Dia memelukku erat dan kembali menangis.
Aku gak tahu apa yang membuatnya begitu sedih atau mungkin karena dia tahu bahwa dua anak yg kami bukanlah dari bibitnya.
Aku memeluknya.
" Menangislah sayang . "
Ada 15 menit dia menangis dalam pelukanku terakhir dia mencium keningku.
" Lapar sayang . "M
" Kami tertawa berdua . "
" Mama mama . "
Terdengar suara Boni memanggil.
" Iya sayang . "
Aku segera memakai dasterku tanpa bra dan cd berkari ke kamar Boni.
Tak lama Bob menyusul.
" Mama biar buat sarapan ya, Boni sama papa, ayok lihat gunung, pakek jaket dulu . "
Aku memasangkan jaket ketubuh Boni dan Bob menggendongnya keluar, sekali pintu dibuka udara pagi masuk kerumah, begitu segarnya.
Aku langsung ke dapur untuk buat sarapan.
Bob mengajak Boni joging di halaman komplek, aku jadi ingin ikut, setelah selesai membuat sarapan akupun keluar.
Kulihat Yola dan Steve juga sedang sedang joging.
Warga komplek sepertinya pagi ini lebih banyak diluar rumah dari pada berguling dengan selimut, minggu yang indah
" Hai Yola, Steve . "
Sapaku.
" Nia, enak ya udaranya . "
" Gimana tidur kalian tadi malam . "
" Wah nyenyak banget . "
" Dingin ya . "
" Iya . "
Kami terus berjalan, aku dan Yola bawa bawa perut gendut kami.
Bob, Boni dan Steve berlari lari kecil senag sekali hati mereka.
" Apakah badan mu masih sakit² Yola . "
" Gak kok udah enakan . "
" Syukurlah , semoga aman . "
*****