NovelToon NovelToon
Behind The Executive Desk

Behind The Executive Desk

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rosee_

Ivana Joevanca, seorang wanita ceria dan penuh ide-ide licik, terpaksa menikah dengan Calix Theodore, seorang CEO tampan kaya raya namun sangat dingin dan kaku, karena tuntutan keluarga. Pernikahan ini awalnya penuh dengan ketidakcocokan dan pertengkaran lucu. Namun, di balik kekacauan dan kesalahpahaman, muncul percikan-percikan cinta yang tak terduga. Mereka harus belajar untuk saling memahami dan menghargai, sambil menghadapi berbagai tantangan dan komedi situasi yang menggelitik. Rahasia kecil dan intrik yang menguras emosi akan menambah bumbu cerita.

“Ayo bercerai. Aku … sudah terlalu lama menjadi bebanmu.”
Nada suara Ivy bergetar, namun matanya menatap penuh keteguhan. Tidak ada tangis, hanya kelelahan yang dalam.

Apa jadinya jika rumah tangga yang tak dibangun dengan cinta … perlahan jadi tempat pulang? Bagaimana jika pernikahan ini hanyalah panggung, dan mereka akhirnya lupa berpura-pura?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 - Macan Betina

Hari yang melelahkan.

Iya, hari yang melelahkan untuknya karena di hari pertamanya bekerja ia hanya mengitari ruangan, duduk, berbaring, berkeliling lagi, lalu melihat suaminya bekerja. Apa itu yang namanya bekerja?!

Pria itu bahkan tidak memberikannya satu pekerjaan pun. Sekarang saja posisinya tengah duduk sambil merebahkan kepalanya bosan di meja kerja Calix, sedangkan pria itu tetep sibuk di hadapannya.

Trevor beberapa kali masuk untuk membacakan jadwal dan juga mengingatkan Calix untuk rapat, sedangkan dirinya? Seperti pajangan di tengah-tengah kesibukan mereka.

Tanpa sadar Ivy termenung tanpa mengalihkan pandangannya sekali pun dari Calix. Ternyata seperti ini melihat suami bekerja? Bagaimana bisa ia menikah dengan pria setampan dan kaya ini.

"Apa yang kau pikirkan kali ini?" tanya Calix seraya menutup dokumen yang ia baca. Ivy berkedip beberapa kali untuk menyadarkan dirinya sendiri.

"Tidak ada," jawabnya pelan.

"Kau mengoceh, bergerak ke sana dan ke sini sebagai robot pekerja. Sekarang hampir setengah jam kau diam sambil menatap suamimu." Sangat aneh bukan jika wanita yang selalu membawa baterai energinya itu tiba-tiba tidak melakukan apa pun?

"Memangnya apa?" Ivy cemberut. "Aku tidak punya pekerjaan, jadi satu-satunya yang ku lakukan hanya menatap suamiku yang tampan!"

Satu lagi — wanita ini suka terang-terangan memuji. Mulutnya yang seringan kapas itu terkadang membuat Calix was-was.

"Apa kau akan mengatakan semua laki-laki tampan jika mereka sesuai seleramu."

"Tidak, aku hanya mengatakannya padamu," katanya santai. "Sejauh ini belum ada yang menandingimu."

"Jika ada?"

"Aku tidak akan bilang apa-apa."

"Kenapa?" Calix mengajukan pertanyaan lagi.

"Karena dia bukan suamiku."

Terdiam.

Calix mengambil dokumennya yang lain dan mulai fokus lagi. Bibir Ivy langsung mencibir tanpa suara.

Lihat orang yang gila bekerja ini. Dasar maniak!

"Calix," panggilnya.

"Hm."

Ivy menumpukan dagunya di kedua tangan. Posisi mereka yang berhadapan dalam jarak dekat memudahkannya dalam berkomunikasi.

"Apa kau tidak berniat menemukan seseorang yang bisa kau cintai? Sepertinya ibumu berharap begitu." Tatapan tajam langsung dilayangkan oleh Calix.

Apa-apaan tatapan itu?

"Aku hanya bertanya —"

"Wah, wah, si cantik Ivana ada di sini? Apa rute hiburannya sudah berubah?" Seseorang mengomentarinya dengan nada jenaka. Tanpa melihat pun Ivy sudah tahu siapa orangnya.

Diego Miguel, pria berdarah Spanyol yang merupakan teman dekat dari suaminya. Pria jenaka yang seringkali melewati batas — mendekati usil. Orang itu pandai membuat lelucon sarkastik yang menusuk.

"Sepertinya dia bosan mengacak seisi mall, jadi dia datang untuk mengacak seisi perusahaan," sahut pria menyebalkan satu lagi.

Kali ini pria berdarah Italia, Marco Giovanno. Dia lebih tenang, lebih licik, dan lebih pandai dari Diego dan — lebih tampan. Ivy sedikit enggan mengakuinya, tapi tidak setampan suaminya! Mengerti?

"Kapan kalian akan punya kebiasaan mengetuk pintu?" Calix berkata dengan tidak ramah. Mereka adalah dua pria yang sering sekali mengganggu dan menggoda Ivy hingga wanita itu berteriak kesal.

"Maaf, jika kami tahu kalian sedang bersama, kami akan menunggu." Diego tersenyum jahil.

"Hei!" Ivy berdiri sambil berkacak pinggang. "Kami bukan orang me*sum seperti kalian berdua," tunjuk Ivy satu-persatu.

"Lagipula apa yang dilakukan dua orang pengangguran di sini?" Ivy berkata dengan nada angkuh dan matanya mendelik sinis.

"Pengangguran?" Diego terbahak keras. "Orang yang kau sebut pengangguran ini adalah orang yang meluncurkan mobil keluaran terbaru yang kau pakai sekarang!"

"Cih!" Ivy berdecih acuh. "Suamiku bisa membeli pabriknya jika mau."

"Wahh ... aku tidak tersinggung sama sekali karena dia anak Joevanca." Mereka semua juga tahu jika keluarga itu terkenal sangat angkuh dan menjaga batasan sosial.

"Diego." Calix menatap dingin.

"What? Aku benar, kan?"

"Dia bukan lagi Joevanca, tapi Theodore," peringat Calix.

Marco terkekeh di sebelah Diego. Tangannya terangkat untuk menepuk pundak pria itu. "Hati-hati dengan Ivy. Pelindungnya sekuat pernikahan mereka."

Bibir Ivy semakin mendelik saja dibuat mereka.

"Asal kalian tahu ya ..." Ivy merogoh saku blazernya. "Tadaaa ... aku resmi bekerja di sini!" Menunjukkan kartu tanpa pengenalnya dengan bangga.

Diego dan Marco saling menatap, kemudian bersamaan mereka menatap ke arah Calix yang langsung mengedikkan bahu.

"Hei, Dude. Mengapa tidak bilang jika kau kehabisan kandidat? Kami bisa membantumu mencari —"

"KAU PIKIR AKU PILIHAN TERAKHIR?!" teriak Ivy memotong ucapan Diego. Wanita itu meloncati sofa, kemudian langsung mencengkeram kerah kemeja pria itu dengan mata menyala. Marco sampai terlonjak dari kursinya dan mundur menjauh.

"AKU INI KARYAWAN SPESIAL, TAHU!"

"DIA LEPAS KENDALI, CALIX!" Diego ikut berteriak. "MARCO, MENGAPA KAU MENJAUH?!"

"Aku tidak mau berurusan dengan macan betina." Marco mengangkat kedua tangan, menyerah.

"Sepertinya aku akan mati," kata Diego tercekat lehernya karena Ivy sudah menarik dasinya juga.

Saat wajah pria itu sudah memerah ungu, seseorang akhirnya mengangkat Ivy dari pangkuannya. Barulah Diego bisa menghirup udara dalam-dalam. Wanita ini! Wajahnya saja yang cantik, tapi emosinya setipis helai rambut!

Sedangkan Ivy, wanita itu tengah mengamuk di gendongan suaminya yang membawanya seperti karung beras di pundak.

"Pergilah! Membuat kesal saja," omel Calix. "Atau aku lepas lagi macan betina ini agar dia menggerogoti tulangmu sekalian."

"Aku pergi, aku pergi." Diego segera beranjak, namun sebelum itu, ia masih sempat menggoda Ivy. "Selamat bekerja. Semoga Calix tidak memecatmu di hari pertama," godanya, hendak menepuk kepala Ivy, namun Calix menggerakkan tubuhnya agar tangan itu tidak menyentuh kepala istrinya.

"Dasar posesif!" cibir Diego.

Barulah setelah dua orang itu pergi, Calix menurunkan Ivy di atas meja kerjanya. Mengukung wanita itu, ia lantas berkata, "Jangan sentuh pria lain."

Ivy menegang. "Aku — tidak!" jawabnya cepat. Matanya mengarah was-was ke arah jendela luar yang bisa saja dilewati seseorang.

"Jangan macam-macam, Calix! Turunkan aku!" Namun pria itu enggan menyingkir, bahkan semakin mendekatkan wajahnya.

"Aku ingin memberi hukuman saja." Deru nafas pria itu menyapu lehernya.

Gila!

"Seharusnya hukum teman-temanmu saja!"

"Kenapa harus mereka saat kau yang melompat kepangkuan nya?"

"Itu refleks otomatis! Setiap bertemu mereka, aku pasti akan mengeluarkan tanduk seperti ini." Ivy memegang kepalanya. "Dan — Calix!" Pria itu bahkan tidak mendengarnya.

Posisinya sudah terlentang di atas meja karena pria itu mendorongnya dengan santai dan bibirnya mulai bermain-main dengan lehernya.

Habislah aku!

"TREVOR!" jerit Ivy.

Di luar sana, Trevor menggeleng kecil seraya menekan sebuah tombol yang ada di remote control untuk menutup tirai jendela secara otomatis.

"Aku tahu pekerjaanku akan mulai bertambah dari sekarang." Trevor menghela nafas pasrah.

...~o0o~...

1
safaana
terkena jebakan sendiri kan ivy
safaana
kenapa perhatiannya yang begitu manis,di lakukan nya sewaktu ivy tidak sadar,jdi terasa tidak lengkap calix
safaana
apa yang di tulis Thor aku pahami ajah,semisalnya ada salah kata atau typo aku ma' lumi dan pahami selagi ceritanya masih di mengerti
safaana
ivy alasanmu terlalu ringan jdi terlalu mudah di curigai,apalagi CEO nya terkenal galak kaga ada yg percaya dengan alasanmu,
safaana
thor jangan yg berat2 konfliknya takut berpisah dan gak nyambung lagi putus deh
safaana
kasih sayang dan cinta dari keduanya sudah ada cuman belum saling mengakui,di kasih yg manizz manizz meleleehh akoh,
WOelan WoeLin
next kak
firna khusnul
pagi2 🔥🔥🔥 thor /Smile/
ig: arosee23: Hehee😜
total 1 replies
Trituwani
hareudang hareudang...🔥/Joyful/
ig: arosee23: pake kipas angin yak😆
total 1 replies
Nani Naya
manis terus juga gpp KK😀, semangat ditunggu up nya
luzy_rm
Rasanya hangat campur sedih, sesusah itu mencari teman ya ivy...
Trituwani
masya allah meleleh adek bang....
mungkin si ivy klo melek jg bakal meleyot ya /Applaud/emhh manisnya abang cal/Kiss/
semangat kaka sehat selalu
firna khusnul
emmm sooo sweat bangettt
Nani Naya
bebas apa kata othor aja💪💪💪
Nani Naya
seneng sama ceritanya, kalau bisa konflik nya jangan berat2
Trituwani
lanjut ka semangattd/Kiss/
ig: arosee23: Makasii
total 1 replies
Cing_
Semangat thor🔥 emm Niatnya mempermudah thor, tapi secara Pribadi aku lebih srek sja bila di tulis dengan nominal dollar sj, soalnya pas aku baca scene bgian uang yg di tulis dalam rupiah, vibes yg aku rasakan tentang latar western novel ini hilang seketika di otakku thor🏃‍♀️
Cing_: Sebenarya tdk perlu revisi bab ini, toh sdh jadi juga kan. Tpi secara pribadi aku, keinginanku untuk bab selanjutnya nanti pakai dollar sj✌️
maaf kesan ny ngatur thor, piccc🙏😁
total 2 replies
Cing_
Semangat thor, sampai tamat ceritanya ya🔥
pliss thor jangan sampai hiatus lagi yaa and jaga kesehatan selalu
WOelan WoeLin
lanjut thor
smangat 💪💪💪
firna khusnul
seru.. penasaran alur crtanya... trus karakter tokohnya beda... jd spesial
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!