Warga desa yang berasal didaerah pulau kecil yang terletak dibagian wilayah Timur mendadak dihebohkan dengan penemuan mayat dengan tubuh yang tinggal tulang belulang saja, karena bagian daging dan organ tubuhnya habis tidak tersisa.
Awalnya warga mengira jika korban dimakan hewan buas. Namun hal itu terbantahkan setelah beberapa warga menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang sama dengan menyisakan tulang belulang saja.
Tak hanya itu, teror semakin merebak, dimana pelaku sudah menyerang mereka saat berada didalam rumah.
Siapakah sang peneror? Dan warga menyebutnya 'Hantu Suanggi, sebab berasal dari daerah pulau tempat dimana mereka tinggal berdekatan.
Apakah warga dapat menemukan sang peneror?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia-2
Tommy mencoba menambah laju kendaraannya, namun, sepertinya percuma, sebab jalanan yang becek membuatnya harus berhati-hati agar tidak tergelincir.
Hari sudah terlihat semakin gelap, ditambah tidak adanya penerangan jalan, membuat ia harus waspada pada setiap bahaya yang bisa saja mengancam didepannya.
Selain itu, tubuhnya juga harus dapat menyeimbangkan dengan kendaraannya, agar tidak terjatuh dalam kubangan.
Sekitar jarak seratus meter didepannya, terlihat cahaya lampu rumah warga, dan hal ini membuatnya sedikit merasa lega, meskipun itu hanya sebentar saja, sebab ia akan melewati banyak hutan untuk menemukan rumah penduduk berikutnya.
Setelah melewati kubangan, akhirnya ia menemukan jalanan berbatu, dan hal itu lebih baik dibandingkan dengan jalanan yang sebelumnya.
Ia melihat pintu-pintu rumah warga sudah tertutup, mungkin karena waktu Maghrib akan tiba, sehingga mereka harus menutup semua celah yang mana diyakin jika para makhluk halus akan mencoba memasuki rumah mereka.
Selain itu, mereka sudah mendengar tentang kejadian warga yang dimangsa hewan buas hingga menyisakan tulang belulang saja, namun mereka meyakini jika itu adalah hantu Suanggi yang menjadi pelakunya, dan warga memilih untuk bersikap waspada.
Wuuuussh
Tommy merasakan ada sesuatu yang berkelebat dibalik rimbunan pohon yang ada disisi kanannya. Ia melihat sekilas dengan ekor matanya jika sesuatu berwarna putih melesat dengan cepat dibalik gelapnya malam yang kian pekat.
"Apakah ada yang akan merampokku?" gumamnya dalam hati. Ia merasa sedikit ketir, dan mengingat jika ada sebuah gunting yang ia simpan didalam saku jas kerjanya, dan hal itu ia sengaja ia lakukan sebab untuk mengantisipasi pada hal yang tidak diinginkan, dan sedia payung sebelum hujan itu lebih baik.
Motornya kembali melaju. Ia harus kembali melewati hutan yang lebat, dan sekitar satu kilometer lagi, baru ia akan menemui rumah, dan hal ini sepertinya sudah ia hafal saat perjalanan pergi sore tadi.
Tiba-tiba saja sorot lampunya menerangi satu sosok yang sedang berjalan tanpa alas kaki dengan balutan pakaian tunik ketat dan rok salele yang ia kenakan untuk memperlihatkan betapa indahnya sebagai yang di Ciptakan.
Semakin dekat, ia semakin jelas melihat sosok yang berjalan ditengah gelapnya malam dan sendirian, sedangkan rumah penduduk lainnya masih sangat jauh didepan sana.
Melihat penampilannya, ia seorang wanita muda. Rambutnya lurus tergerai, dan ,ya... Iya memiliki pahatan tubuh yang indah.
Kulitnya bercahaya saat tertimpa sorot lampu motornya, dia memiliki warna kulit berbeda dari penduduk lokal lainnya.
Tommy menurunkan laju motornya, lalu berhenti disisi kanan sang gadis. Ditempat ini sangat biasa memberikan tumpangan pada warga lain yang membutuhkannya saat bertemu dijalan.
"Mau tumpangan, Mbak?" tanya Tommy dengan ramah.
Wanita muda itu menghentikan langkahnya, lalu mengangguk pelan, tanpa menoleh ke arah Tommy sedikitpun. Ia seolah tidak ingin memperlihatkan wajahnya pada pria tersebut.
"Ayo, naik. Saya juga akan kekampung sebelah, tepatnya dibagian hulu, dekat sungai yang jernih itu," ungkap Tommy pada sang wanita.
Wanita muda itu hanya diam, lalu memilih naik diboncengan sang pria, dan entah apa yang dirasakannya saat ini, hatinya dipenuhi debaran yang sangat memburu. Entah mengapa hal ini baru pertama kali dirasakannya.
"Pegangan ya, Mbak. Soalnya jalanannya ekstrem, takutnya saya gak nyadar kalau mbak-nya terjatuh dan tertinggal dibelakang," pesan Tommy, dan mulai menarik gas motornya secara perlahan, saat melihat sang wanita mengamit pinggangnya.
Motor melaju dengan kecepatan yang cukup sedang. Meskipun Tommy tidak melihat wajah sang wanita, setidaknya ia dapat menilai dari kulitnya yang putih halus dan glowing, jika gadis itu memiliki wajah yang rupawan.
Pegangan tangan sang wanita dipinggangnya, membuat dua buah kenyal yang menggantung didadanya terasa mengganjal, namun menghangatkan.
Sebagai pria yang tak lagi muda dan pernah menikah, tentu ia tahu apa fungsi dua benda tersebut.
Untuk mengurangi rasa gejolak yang ada, ditambah malam sunyi yang kian menambah hasrat kelakiannya menggebu, ia mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.
"Mbak, kalau boleh tahu, siapa ya, namanya? Dan malam-malam begini mau kemana?" cecarnya dengan nada masih sesopan mungkin.
"Milea," sahut sang wanita dengan lirih.
"Milea? Wah arti yang bagus. berasal dari kata 'Mila' yang berakar pada bahasa Slavia dan Latin yang artinya baik hati atau sayang. Kalau dalam bahasa Rusia pekerja keras, dalam bahasa Spanyol berasal dari kata 'Milagros' yang artinya keajaiban," sungguh indah namamu, dan pastinya sama seperti wajah dan hatimu," Tommy menjelaskan panjang kali lebar mengenai nama sang gadis.
Deeeegh
Jantung sang wanita seolah berhenti berdetak. Ia merasa seakan tersanjung atas pujian dari Tommy, namun tidak untuk baik hati dan penyayang, sebab ia adalah pembunuh yang sangat sadis dan kejam.
Gadis itu hanya terdiam. Namun ia mencoba meresapi kehangatan yang tercipta malam ini. Ia merasakan hati dan akalnya selalu bersinggungan, dan tidak pernah sinkron untuk satu kesepakatan.
"Kamu gak takut sendirian berjalan dimalam sunyi, Mbak?" tanya Tommy lagi, meskipun sang gadis sangat irit bicara, dan ia masih ingin perjalanannya malam ini tidak begitu membosankan.
Ditempat lain, seorang wanita tua berambut panjang yang memutih, dengan kedua tangannya yang keriput sedang memegang beberapa ranting kayu sepanjang sepuluh centimeter, dan disertai beberapa patahan batang putri malu yang memliki duri tajam sedang ia asapi diatas sebuah anglo.
Aroma yng pekat dan asap yang mengepul membuat benda-benda itu menyerap aromanya.
Ia sedang membuat doti-doti untuk dirimkan kepada salah satu korbannya.
Wanita sepuh itu sudah lama mengamati korbannya, dan malam ini akan membuatnya menjadi salah satu korban berikutnya.
Tak lupa ia merapalkan mantra dengan sangat lirih yang membuat bibirnya berkomat-kamit dengan kedua matanya yang terpejam.
Setelah memastikan arah mata angin, ia mulai mengirimkan doti-doti sebagai santet yang akan membuat jaringan tubuh korbannya rusak parah, dan mengalami kematian.
Sedangkan tugas Milea adalah memakan korbannya, sebagai bentuk untuk memperkuat intensitas ilmu yang dimilikinya, dan berharap jika korban malam ini berhasil, maka Milea akan menjadi pewarisnya, karena ini korba ke seratus untuknya, dan ia akan mati, begitulah peraturannya.
Ia meniup doti-doti ke arah yang dituju. Seorang wanita yang sangat dibencinya, yaitu istri Gaba' Rama, yang merupakan orang penting didalam desa mereka, dan sangat disegani.
Ia merasa jika Gaba' Rama harus ia singkirkan. Jika tidak dapat menyingkirkan pria itu, maka mencari yang terlemah, yaitu istri atau anaknya.
Doti-doti yang berada ditangannya ia tiup dengan perlahan. Lalu terbang melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi dengan mengikuti arah mata angin.
Wuuuuusssh
Kecepatan angin yang membawa doti-doti menuju sebuah rumah sang Datu yang saat ini sedang menikmati makan malam mereka bersama dengan keluarga kecilnya.
Srrrrtttt
Doti-doti yang dikirim masuk kedalam tubuh sang wanita saat ini sedang menyantap makan malamnya.
sebenarnya aku kasihan sama milea jk di musnahkan,, apalagi Dia sdg hamil,,, tp jk tdk di musnahkan bayi nya psti akan jd Suanggi jg,, aku jd Dilema dech 😱😱😤😤
sebenarnya Milea itu jg korban loch,, Dia kn spt itu krn menuntut Balas dendam pd keturunan keluarga nya Gaba Rama palsu 😒😒😒😒😏😏😏😏
ternyata gak bapak nya gak anak nya sama-sama jahat dn licik donk,,, ternyata Gaba Rama palsu 🤣🤣🤣
Gaba Rama jd jahat kan krn merasa orang tuanya di fitnah,,, pdhl semuanya itu fakta 😏😏😏
nama nya Daeng kn sdh rusak di mata para warga gegara ulah nya Gaba,, maka nya mending sekalian aja deh di buat rusak
syukuri lu... matoy juga kan....
tinggal anaknya yg masih kecil. sepertinya gaba' Rama yang sekarang ini ya...
jall trus kpy milea piye yooo
ini anak nya mlh ngikuti jejak bpk nya emg milea bodoh apa
keren thorrrrrr