NovelToon NovelToon
Suami Diatas Kertas

Suami Diatas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: lembayung pagi

Juanda Mahessa, 32 tahun, wajah tampan, dingin, tertutup serta kejam. ia adalah CEO muda Mahessa grup sekaligus pewaris tunggal. Prestasi yang luar biasa dan reputasi tanpa cela, membuatnya menjadi panutan dikalangan pebisnis dan wanita kalangan atas. Atas desakan sang kakek Solmon Mahessa yang mengharuskan juanda untuk segera menikah sebelum diusianya yang ke 32 tahun.


" Menikahlah dengan ku " kata Juanda, suaranya tenang namun penuh penekanan

" Apa kau mabuk? " Arumi Calista

" Aku serius, aku akan memberi mu uang 20 juta per bulan nya. kau hanya perlu menikah dengan ku " juanda Mahessa

Arumi tau ini gila, tapi ketika pilihan antara bertahan dalam kemiskinan atau mengambil kesempatan gila ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lembayung pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 7

Setengah jam kemudian...

Merasa tak ada reaksi ataupun tindakan, arumi mencoba membalikkan tubuhnya dan melihat juanda yang ternyata sudah terlelap dalam tidurnya. Arumi bangkit dan membawa selimut. Ia menyelimuti tubuh juanda, lalu ia pun turut tidur

Dan keesokan harinya...

"Ayah, ibu" panggil agung dari luar sambil terengah-engah

"Ayah, ibu, buka pintu nya" agung terus saja mengetuk-ngetuk pintu rumah itu dengan kuat agar ayah ataupun ibunya mendengar kan teriakannya

Akhirnya Anita dan Lukman serta bela berjaan menuju pintu lalu membuka pintu nya. Namun seketika tubuh agung ambruk terjatuh kelantai.

"Ya Allah agung" ucap Anita terlalu kaget saat menampung tubuh agung yang penuh dengan lebam di wajah serta beberapa luka memar dimana-mana

Agung dibawa masuk kedalam rumah, lalu ia diberi perobatan. Agung saat ini kembali pingsan dan ia kembali tak sadarkan diri

"Ibu, sebenernya apa yang terjadi. Mengapa bang agung bisa sampai seperti ini. Dan lagi, rumah kita habis di porak porandakan" tanya bela yang semakin bingung dengan semua kejadian ini

"Ibu juga tidak tau bela, kita tunggu saja abang mu bangun, mungkin ia tau semuanya" jawab Anita penuh tanda tanya

Lukman duduk di kursi kayu nya, sampai saat ini ia masih saja terus berfikir siapa dan apa yang terjadi pada keluarga nya.

"Sebenarnya siapa yang telah kita singgung sampai semua ini terjadi pada kita" kata Lukman melemah

Anita menggelengkan kepalanya pelan

Dan tak berapa lama kemudian, agung akhirnya sadar kan diri

"Ibu.. " panggil nya pelan dan ingin bangkit

Anita segera membantu agung agar ia bisa menyandarkan punggungnya untuk duduk

"Pasti kalian semua bingung kan dengan semua kejadian ini" ujar agung

"Memang nya kamu tau sesuatu" tanya Lukman turut mendekat

"Arumi" jawab singkat agung

"Hah!!"

"Apa!!"

Mereka semua pada kaget saat mendengar nama arumi

"Apa maksud kamu dengan menyebut nama arumi" tanya Anita ingin tau

"Arumi lah penyebab dari semua ini" sambung agung

"Maksud kamu, gara-gara arumi lah maka rumah kita jadi seperti ini dan apa yang terjadi sama kamu itu juga karena ulah arumi. benar begitu" sahut Lukman menimpali

Agung mengangguk kan kepalanya "iya benar. arumi lah penyebab dari semua masalah ini"

"Semalam ada seorang lelaki memakai pakaian jas mahal. Ia datang bersama beberapa anak buahnya. lelaki itu menyuruh anak buahnya untuk menghajar dan memukuli agung dan teman-teman agung. yang sedang duduk santai" sambung nya tanpa memberitahu kan cerita aslinya

Lukman bangkit dengan emosi dan amarah yang menderu di dadanya.

"Dasar anak sialan!! berani-beraninya dia melakukan ini semua. Lihat saja kalau nanti kau pulang, akan aku siksa kau sampai pingsan" amarah Lukman sudah sampai ke ubun-ubun

"Hehe... bagus lah. jadi kejadian kemarin sama sekali tidak akan ada yang tau kalau aku lah dalang penyebab semuanya. karena semua kesalahan akan ditanggung oleh arumi. kau akan merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan saat ini arumi" monolog agung puas memikirkan hal itu

Dan agung pun kembali berakting

"Ayah, tolong balaskan semua rasa sakit ku ini" rengek agung meminta belas kasih

"Tenang lah, ayah janji akan segera menghukum arumi jika dia pulang nanti" ujar Lukman yang sudah terpancing emosi

"Kau rasakan penderitaan ku ini nanti arumi" monolog agung tersenyum smirk

Ditempat lain

Juanda masih saja teringat dengan masa kecilnya, dimana saat itu ia sedang diculik oleh sekelompok orang yang ingin menghancurkan keluarganya

Kenangan masa silam....

"Bos, apa yang akan kita lakukan sama mereka semua" tanya salah seorang penculik

"Sabar lah, sebentar lagi bos besar akan kemari. Dan kita akan mendapatkan uang yang banyak hasil dari kerja kita ini" sahut si penculik yang satu lagi

"Ya, akhirnya kita kaya"

"Hahaha... "

Dua orang anak yang telah diculik oleh mereka, dan salah satu nya adalah juanda mahesa

"Hiks.. hiks..." isak tangis juanda kecil

"Hust... tenang lah. kita tidak boleh ribut agar penculik itu tidak mendengarkan kita" ujar salah seorang anak perempuan yang sama ikut diculik oleh mereka

"Sudah lah jangan menangis terus, aku akan memikirkan cara agar kita bisa lari dari tempat ini" ujar anak perempuan itu

"Tapi bagaimana caranya kita bisa keluar. mereka masih terus berjaga diluar"

"Kita tunggu sampai malam baru kita lari"

Juanda hanya menganggukkan kepalanya

"Apa boleh aku tau nama kamu" tanya juanda kecil

"Aku lili"

"Nama mu indah, aku akan terus mengingat nya sampai kapan pun"

Lili hanya mengangguk dan tersenyum samar

Juanda memberikan sebuah ukiran kayu kecil berbentuk hati lalu ia membelahnya mejadi dua.

"Ambil lah ini dan simpan lah sampai kapan pun. jika nanti kita bertemu kembali, aku akan menjaga mu sampai akhir hayat ku"

"Aku akan selalu membawanya kemana pun aku pergi"

"Terus, bagaimana cara ku mengenali mu jika kita nanti bertemu kembali"

Lili lalu membuka sedikit baju nya dan menunjukkan sebuah tanda merah yang ada di punggung belakang nya.

"Tanda itu yang akan menanda kan kalau itu adalah aku"

"Baik lah aku akan mengingat nya"

"Ya udah kalau gitu kita tunggu saja sampai malam tiba"

"Baik lah"

Dan malam hari pun tiba kebetulan hujan pun turun dengan sangat deras nya

"Aduh, perut ku sakit, aku mau kebelakang dulu. kau jaga lah dulu mereka" ucap salah seorang penculik itu

"Ya sudah lah pergi sana, tapi jangan lama-lama"

"Iya sebentar aja"

"Heh, bangun lah, ini saatnya kita pergi" lili terus saja berjaga

Lalu juanda kecil dan lili berjalan perlahan-lahan melewati seorang penculik yang sedang tertidur pulas. Namun malang nya kaki juanda menginjak ranting kayu kering dan itu menimbulkan suara bunyi. Spontan juanda menghentikan langkah kaki nya dan lili menutup mulutnya dengan tangan

Si penculik yang tertidur tadi pun terjaga dari tidurnya "siapa disana" ucapnya

"Kenapa bang" tanya si penculik yang tadi sedang buang air

"Tadi seperti nya aku mendengar suara"

"Suara?"

Mereka lalu saling pandang

"Anak-anak itu"

Ucap mereka bersamaan lalu berlari ke dalam melihat

"Mereka hilang"

"Cepat cari"

Saat ini juanda dan lili telah lari jauh, namun malang nya si penculik itu berhasil menangkap mereka berdua. Tapi juanda berhasil melawan si penculik itu kerana ia menendang kemaluan nya.

"Auw" si penculik itu merasa kesakitan di bagian kemaluan nya

"Lari Juan, lari lah. Pergi cari pertolongan" teriak lili mengusir Juan

"Tidak, aku tak akan pergi tanpa mu"

"Pergi Juan, aku tidak apa-apa, kau bisa bertahan. kau pergi lah cepat"

"Tunggu lah, aku akan datang menjemput mu"

Lalu Juan berlari terus mencari pertolongan. Namun si penculik telah membawa pergi lili. Itu lah terakhir kalinya lili mendengar suara Juan dan terakhir kalinya juga melihat wajahnya.

Kembali ke kantor Juan

"Di mana kah kamu saat ini lili" ucap Juan pelan sambil terus memandang ukiran kayu yang telah menjadi kenangan masa kecilnya

"Tok...tok... tok... "

Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar ruangan nya. Spontan Juan kembali menyimpan benda itu kedalam saku baku nya

"Masuk lah"

Lalu Ardi pun masuk dengani membawa agenda kerja Juan hari ini

"Ada apa" tanya Juan datar

"Nanti jam 10 kita kedatangan tamu dari paris"

"Jam 2 siang tuan akan bertemu dengan seorang klien dari kota M"

Lalu ardi diam

"Apakah masih ada yang lain"

"Tidak tuan, hanya itu saja"

"Baik lah, siapkan semua nya kita berangkat sekarang juga"

"Baik tuan"

1
Rian Moontero
lanjuuuttt/Determined/
drpiupou
dih sini,gelud lawan aing
drpiupou
ih kak pukul kak si bela, astaghfirullah.

Nemu lagi bela ketiga.
ini udah bela ketiga yang ku temukan sifatnya menjengkelkan.

yang satu, sok polos, yang satu nganu, yang ini lagi minta tas baru.
beli sendiri/Right Bah!/
Azαzel
mampir juga thor😁
Mentari pagi: terima kasih Thor. ok /Good//Good/
total 1 replies
Ig nr.lynaaa20
aku udah mampir dan follow kak
Mentari pagi: terima kasih ya...
total 1 replies
NotLiam
Ceritanya sangat realistis, hampir seperti hidupku sendiri.
Mentari pagi: terima kasih karena telah mampir diceritaku
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Ceritanya bikin merinding. 👻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!