Suami Diatas Kertas

Suami Diatas Kertas

bab 1

Semua orang mengenalnya sebagai Juanda Mahessa, 32 tahun CEO muda perusahaan teknologi raksasa Mahessa grup Corporation. Wajah tampan prestasi luar biasa dan reputasi tanpa cela, membuat nya menjadi idola banyak wanita kalangan atas maupun bawah.

Ia dikenal sebagai pria dingin, tertutup dan kejam serta Workcaholix dalam urusan pekerjaan. Ia juga merupakan pewaris tunggal Mahessa grup

Malam itu, di sebuah bar kecil di sudut kota, juanda hanya ingin melarikan diri dari tekanan pekerjaan nya dan juga tekanan dari rumah. Tanpa jas mahal, hanya menggunakan kaos polos dan jeket kulit. Ia tampak seperti pria biasa pada umumnya

Juanda hanya seorang diri tanpa temen satu pun. Lalu datang lah dua orang wanita penghibur menghampiri nya dengan berpakaian serba terbuka. Mereka masing-masing duduk di sebelah juanda sambil menawarkan segelas wine

"Boleh kami temanin tampan" kata wanita penghibur yang memakai baju merah

Juanda hanya melirik sekali, tatapan nya dingin tanpa mau meladeni kedua wanita tersebut. Pandangan nya masih terus fokus pada salah seorang pelayan bar yang sedang berada di meja bartender

"Tampan, apa mau aku temenin" kata wanita penghibur satu nya lagi sambil mengelus dada nya juanda

"Lepaskan tangan kotor mu itu dan pergi lah, atau aku akan mematahkan tangan mu"

Dengan rasa kecewa, kedua wanita penghibur itu pun segera pergi sebelum juanda bertindak kasar

"Belagu amat, mentang-mentang ganteng udah kayak dewa aja, cuih" cibir salah satu wanita itu yang merasa tak terima

"Sudah lah, kita cari yang lain aja. kali aja dia memang nggak mau diganggu" sahut wanita yang satu lagi

Dibalik meja bar, seorang gadis muda dengan serangan pelayan nya, Arumi mengelap gelas sambil sesekali meliriknya penuh curiga

Arumi Calista 22 tahun, bukan gadis yang selalu terpesona pada pria tampan. Hidup mengajar kan nya untuk selalu berhati-hati. Ia bekerja keras guna menghidupi ayah, ibu dan kedua adik tiri nya. Ia selalu menjaga jarak dengan masalah. Namun malam itu masalah justru datang menghampiri nya

Sebuah keributan pecah, seorang pelanggan yang sedang mabok, tiba-tiba saja menghampiri Arumi dan mencoba melecehkan nya dengan menyentuh buah dada Arumi. Juanda langsung bangkit dan mendekati lelaki pemabuk itu lalu meninju nya dengan sekali pukulan.

Juanda yang berusaha melindungi arumi dari seorang pelanggan mabok, malah memicu kekacauan. Maka terjadi lah aksi pukul memukul antara juanda dengan si pemabuk itu.

Setelah kekacauan berakhir dan menyelesaikan semua biaya keributan, juanda keluar dari bar tersebut dan menunggu Arumi selesai bekerja. Dan setelah tiga jam lamanya menunggu, akhirnya Arumi selesai juga

"Ikut aku" juanda menarik paksa tangan Arumi dan membawa nya ke sudut

"Lepaskan, kau mau apa" ucapnya sedikit takut

Sebuah ide gila melintas di benak juanda. Ia butuh istri segera. Alasan nya bukan karena cantik, tapi demi menyelamatkan posisi nya di perusahaan yang mengharuskan dia menikah sebelum ulang tahunnya yang ke 32 tahun. Atau dia akan kehilangan semua harta warisan perusahaan keluarga nya. juga karena tuntutan si kakek, Solmon Mahessa yang mengharuskan nya untuk segera menikah

"Menikah lah dengan ku" kata juanda. Suaranya tenang namun penuh penekanan

Arumi mengedipkan matanya, yakin kalau ia telah salah dengar "apa kau mabuk?"

"Aku serius. Aku akan memberikan mu uang 20 juta per bulan nya. Kau hanya perlu menikah dengan ku"

Arumi tau ini gila, tapi ketika pilihan antara bertahan dalam kemiskinan atau mengambil kesempatan gila ini, hati nya bergolak bingung

"Tapi aku tidak tahu siapa kau sebenarnya"

"Kau tidak perlu tau siapa aku. kau cukup hanya tau kalau aku adalah suami mu kelak. Dan satu lagi, pernikahan ini hanyalah diatas kertas"

"Ternyata hanya nikah palsu, syukurlah jadi aku masih bisa bekerja seperti biasanya" gumam Arumi menatap lega Juan

"Baik lah aku setuju"

"Bagus"

"Tapi aku punya syarat"

"Soal syarat, besok bisa kita bicara kan lagi. Yang terpenting besok pagi kau harus hadir di kantor KUA tepat waktu. Dan aku akan menunggu mu di sana. Ingat, jangan sampai telat sedikit pun. Atau kau akan tau akibatnya"

"Cowok aneh, ngajakin nikah tapi pake ngancem segala" umpatnya pelan namun masih bisa didengar oleh Juan

"Kau bilang apa" Juan sedikit memajukan wajahnya

"E--enggak. aku nggak bilang apa-apa" jawabnya takut dengan cengiran

"Awas kalau kau sampai tidak datang besok" juanda sedikit mengancam hanya sekedar menakuti Arumi

Setelah mengatakan itu, juanda pun langsung pergi begitu saja meninggalkan Arumi seorang diri yang masih dalam kebingungan

"Dasar cowok aneh, aku sumpahin kamu tidak akan pernah dapat istri selamanya" teriak Arumi kesal sambil menunjuk-nunjuk kearah juanda yang telah berlalu pergi

Arumi manyun karena masih kesal. Dipikir nya balik "tapi kan mulai besok aku yang akan jadi istri nya. Aarrghhh....dasar pria aneh" teriaknya lagi

Keesokan harinya

Arumi ingat akan janjinya semalam. Pagi ini ia akan pergi ke kantor KUA untuk menikah dengan lelaki asing yang sama sekali belum pernah ia kenal

"Heh Arumi, cepat masak kami sudah lapar" perintah Anita ibu tirinya Arumi saat ia hendak melangkah kan kakinya keluar

"Suruh bela saja bu, aku lagi ada urusan" sahutnya sambil terus berjalan keluar

Namun belum sampai keluar pintu, rambut Arumi ditarik kuat oleh Anita

"Auw, sakit bu, sakit" rintih nya sambil memegangi rambutnya

"Udah mulai berani kamu ya ngebantah perintah aku"

"Ampun bu ampun. Baiklah aku akan masak sekarang juga" jawab Arumi terpaksa karena tak tahan dengan tarikan rambutnya yang sungguh menyakitkan

"Masak cepat" tolak Anita

Maka dengan terpaksa Arumi harus menuruti semua kemauan ibu tirinya itu

"Bu, kapan sih aku bisa punya tas baru. Aku kan malu kalau harus pakai tas lama terus. Apa coba nanti kata teman-teman aku" rengek bela bergelayut manja di lengan ibunya

Bela sintia, gadis 20 tahun adalah adik tirinya Arumi. Ia dan abangnya bernama Agung 25 tahun adalah anak-anak nya Anita.

"Iya sayank sabar ya, ibu akan minta uang sama Arumi agar kamu bisa beli tas baru, sabar ya" Anita mengelus lembut wajah anaknya

"Iya bu" sahut bela tersenyum sinis

"Aku akan buat kau sengsara selamanya, Arumi" gumam bela masih dalam pelukan ibunya

"Yah, aku minta uang dong. Aku mau keluar sama teman-teman aku. Hari ini kami akan pergi ke puncak" ujar agung yang juga merupakan abang tirinya Arumi

"Iya, nanti ayah akan minta uang sama Arumi lagi"

Dan setelah lima belas menitan akhirnya Arumi selesai juga

"Ayah, ibu, sarapan nya udah selesai. kalian udah boleh makan sekarang" panggil Arumi sambil menyusun makanan nya

Lukman wijaya selaku ayah Arumi mendekati sang anak

"Arumi, apa ayah bisa pinjam uang kamu lagi" ucapnya

"Pinjam uang, tapi bukan kah baru semalam aku kasih uang ke ayah"

"Iya ayah tau, tapi hari ini ayah mau beli sesuatu dan uang ayah masih belum cukup" jawab Lukman masih terdengar lembut dan pelan

"Tapi ayah, aku udah nggak ada uang lagi"

"Heh Arumi, apa salahnya sih kasih uang sama ayah kamu. Toh uang itu minjem bukannya minta" sahut Anita menimpali dengan nada bicara yang sudah terlihat marah

"Tapi bu, aku benar-benar lagi ngga punya uang"

"Heh Arumi, ayah kan cuma mau minjem satu juta aja. Masak kamu nggak punya uang segitu, kamu kan kerja. lagian itu kan cuma sedikit nggak banyak" sahut agung turut menimpali

"Apa!! sedikit abang bilang" sahut Arumi mengerutkan kening nya

Agung sedikit menggoyang tubuhnya dan membuang matanya jengah

"Bahkan bulan ini aja aku belum gajian bang. Gaji bulan semalam juga udah aku kasih ke ibu semuanya. Jadi aku sama sekali udah ngga punya uang lagi"

"Plakkk!! "

Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya Arumi. Ia memegangi wajahnya yang terasa panas akibat tamparan itu

"Arumi!! ayah nggak mau tau. pokoknya siang ini juga kamu harus kasih uang sama ayah satu juta. kalau tidak, kamu akan ayah jual sama juragan tempe yang ada di desa sebelah" Lukman mengancam Arumi dengan cara itu

"Nggak ayah jangan. Jangan jual aku sama juragan tempe itu. Aku janji akan cari uang nya sekarang juga" Arumi yang takut akan ancaman sang ayah, berlutut sambil memegangi kaki sang ayah

"Pergilah, pulang nanti ayah nggak mau tau, pokoknya uang itu sudah harus ada"

"Baiklah, aku pergi sekarang" Arumi yang takut terpaksa harus mencari uang yang diinginkan ayahnya

Terpopuler

Comments

drpiupou

drpiupou

ih kak pukul kak si bela, astaghfirullah.

Nemu lagi bela ketiga.
ini udah bela ketiga yang ku temukan sifatnya menjengkelkan.

yang satu, sok polos, yang satu nganu, yang ini lagi minta tas baru.
beli sendiri/Right Bah!/

2025-07-27

0

Ig nr.lynaaa20

Ig nr.lynaaa20

aku udah mampir dan follow kak

2025-07-26

0

drpiupou

drpiupou

dih sini,gelud lawan aing

2025-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!