bahagia ketika mendapatkan Uang banyak, pura-pura polos dan menyamar menjadi manusia biasa, tinggal di jalan yang sangat sepi di bawah kaki gunung.
namun siapa sangka di balik semua itu ternyata semuanya hanyalah Acting semata yang sedang di lakukannya karena dia merasa gabut, sebab berdiri sendiri di puncak kekuatan tanpa adanya musuh yang bisa menandinginya. semua yang dia lakukan hanyalah Acting.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mampus
Bambang kemudian memasukan motornya ke dalam garasi milik Arjuna dan menguncinya.
Dengan cepat dia memasuki mobil milik Arjuna.
"Apakah anda sudah siap pak?" Tanya Arjuna.
"Saya sudah siap pak..." jawab Bambang.
Dengan cepat Arjuna menginjak pedal gasnya.
***
Kecamatan ampelgading merupakan kecamatan yang berada di paling ujung selatan kabupaten malang. Kecamatan ampelgading merupakan kecamatan yang sangat luas, meliputi gunung hingga pantai namun sayang sekali populasi manusia di sini bisa di katakan sangat sedikit.
Oleh karena itu anda jangan heran apabila di ampelgading masih terdapat banyak hutan dan kebun.
Namun di balik sepi dan terpencilnya ampelgading, kecamatan ini menyimpan harta karun alam yang sangar indah, salah satunya adalah hamparan pantai cantik yang langsung mengarah ke samudra.
Salah satu temannya bambang yaitu bernama agus membangun sebuah villa tersembunyi. Tentu saja villa kecil ini tidak sembarangan orang yang bisa mengunjunginya, hanya kenalan-kenalan agus dan orang-orang penting saja yang bisa menggunakan villa ini.
Namun ada sebuah masalah yang terjadi di sekitaran villa ini.
Roni sang tangan kanan agus sekaligus orang yang bertanggung jawab untuk menyiapkan villa ini terlihat mondar mandir dengan sangat gelisah. Dia berjalan mondar-mandir tiada henti.
Bagaimana tidak khawatir? Dia mendapatkan berita bahwa salah satu orang sakti dari keluarga besar telah memblokade satu satunya jalan yang menuju ke mari. Menyebabkan Roni dan para pelayan villa ini terisolir.
Tidak hanya itu sebentar lagi trux box mewah akan tiba, jelas trux box ini tidak akan mampu melewati jalan itu karena ada orang sakti yang memblokade jalan.
Roni hanya bisa menghela nafas panjang, dia berharap tidak terjadi apa-apa.
***
Sementara itu di jalan satu-satunya yang menuju ke arah villa kecil milik agus, terlihat seorang pria besar nan gagah duduk di sebuah kursi tengah jalan, sementara di sampingnya terdapat sebuah parang.
Tentu saja dia adalah orang saiti yang memblokade jalan satu-satunya menuju villa milik agus.
Dia adalah Surya seorang pria sakti yang bertugas untuk mencegat siapapun yang akan menuju ke pesisir pantai.
"Hmm, Ada truk box? Menarik.." ucap Surya yang melihat trux box yang akan melintas.
Dengan cepat surya berdiri dan mengacungkan parang panjangnya.
Sring!
Suara parang yang terpisah dengan sarungnya terdengar sangat nyaring, maklum saja ini bukanlah parang biasa.
"Berhenti!!!" Teriak Surya dengan ganas.
Buru buru truk box yang membawa bahan makanan itu langsung mengerem mendadak.
Baik sopir maupun kernet mobil truk box itu berdebar ketakutan melihat parang panjang itu.
"Ritual yang akan di jalani keponakanku tidak boleh terganggu sedikitpun! Siapapun kalian, kemanapun kalian pergi, kalian di larang mendekati pesisir!" Ucap Surya dengan ganas.
Sopir truk box itu terlihat gelisah, memudian berucap, "ka.. kami hanya ingin mengantarkan bahan makanan ini ke villa yang berada di ujung jalan sana..." ucapnya.
Surya termenung sebentar, "oh villa itu... sayang sekali kalian tidak boleh melintas, tidak ada satupun orang yang boleh mendekati pesisir pantai!"
"Tapi pak kami sedang beker--"
Bang!
Sebelum sopir itu menyelesaikan kalimatnya Surya langsung menendang bember depan mobil truk itu, tendangannnya sangat kuat hingga menyebabkan bember besi truk itu langsung penyok seolah menabrak sesuatu.
Jelas sopir dan kernet langsung berpelukan dengan ketakutan.
"Putar balik! Parang sakti ini sudah sangat cukup untuk membelah mobil truk ini menjadi dua bagian!" Teriak Surya.
"Ba.. baik! Kami akan pergi!" Dengan cepat supir itu langsung memutar haluan, meskipun sangat sulit karena jalannya tanah dan masih sangat sempit namun tetap saja dia tidak memiliki pilihan lain selain pergi dari tempat ini.
Sementara itu di dalam hutan terlihat beberapa orang dengan pakaian rapih berdiri dengan tenang memandangi aksi surya menghadang truk itu.
"Fyuh, untung saja kita di bantu Tuan Surya."
"Benar aku setuju, Tuan Surya adalah salah satu petinggi yang memiliki kesaktian sangat tinggi! Dengan adanya Tuan Surya misi kita untuk mencegat orang asing mendekat pasti akan menjadi misi yang sangat mudah!"
"Memang Tuan Surya sangat kuat, yang kudengar parang yang di pegangnya meruapakan salah satu pusaka terkuat di keluarga!"
Mereka adalah para anak buah Surya yang sedang mengamati surya dari kejauhan, jelas pada saat ini mereka sedang menganggumi kehebatan Surya.
Setelah truk box itu menghilang surya kembali duduk di kursi tengah jalan.
***
3 jam berlalu dengan cepat.
Arjuna dan Bambang sudah memasuki jalanan terpencil di ampelgading yang akan menuju ke villa milik agus.
Bambang berucap, "maafkan saya pak, jalanannya memang jelek, kasihan mobil anda.."
Arjuna langsung menjawab, "ah santai saja pak! Ini sekalian mencoba kekuatan mobil sedan ini!"
Mobil sedan itu terus mendekat ke arah pesisir.
"Eh tunggu pak Bambang! Ada preman yang duduk di tengah-tengah jalan!" Ucap Arjuna yang langsung melambatkan laju mobilnya ketika dia melihat ada seorang pria berpenampilan seperti preman duduk di tengah jalan.
Ketika surya melihat mobil sedan milik Arjuna Surya langsung mengerutkan dahinya, "sedan mewah? Menarik sekali. Siapa orang bodoh yang datang kali ini. Tidak ada seorang pun yang boleh mengganggu ritual yang akan di jalani keponakanku!" Ucap Surya.
Sring!!!
Dia langsung berdiri dan menghunuskan parang panjangnya, dia memandangi mobil sedan Arjuna dengan pandangan ganas.
"Hei! Berhenti kalian! Tidak ada seorang pun yang boleh mendekat ke pesisir!" Teriak Surya yang langsung mengarahkan parangnya ke arah Arjuna yang sebagai pengemudi.
Bambang mengamati pria yang berdiri sambil mengacungkan parang pusaka itu, di lihat dari auranya pria itu memiliki aura yang sangat ganas dan kuat jauh melebihi kekuatan Bambang.
Namun apakah Bambang akan takut? Tentu saja tidak! Malah pada saat ini bambang sangat kasihan kepada pria pembawa parang itu, karena mengacungkan parangnya ke arah Tuan Arjuna!
Jelas akhir nasib pria ini sudah bisa di tebak, yaitu berakhri menyedihkan.
Benar saja, Arjuna saat ini langsung menginjak pedal gasnya memaksa mobilnya untuk melaju lebih cepat.
Orang bodoh sekalipun tahu bahwa ini adalah pembegalan! Arjuna baru membeli mobil, mana mungkin dia rela di begal seperti ini? Lebih baik dia menabrak begal ini ya walaupun mobilnya akan lecet.
Melihat mobil mewah itu melaju dengan cepat dan seolah sengaja ingin menabrak dirinya, Surya bukannya takut namun malah menyeringai.
"Mobil seperti ini ingin menabrakku? Hah! Mimpi! Bahkan kalau kamu membawa truk tronton tidak akan mampu menggeserku sedikitpun dari tempat ini!" Ucap surya kemudian dia mengangkat kaki kanannya siap untuk menginjak kap mobil itu untuk menghentikan sekaligus menghancurkannya.
Namun sayang seribu sayang, kejadian berikutnya di luar prediksi Surya.
Bang!
Surya terpental ketika sedan mewah itu menabraknya.
"Mampus kamu!" Dengan cepat Arjuna keluar dari mobil, "ayo pak bambang! Kita hajar begal sialan ini!"