NovelToon NovelToon
The Book

The Book

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:24k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Ziudith Clementine, seorang pelajar di sekolah internasional Lavante Internasional High School yang baru berusia 17 tahun meregang nyawa secara mengenaskan.
Bukan dibunuh, melainkan bunuh diri. Dia ditemukan tak bernyawa di dalam kamar asramanya.
Namun kisah Ziudith tak selesai sampai di sini.

Sebuah buku usang yang tak sengaja ditemukan Megan Alexa, teman satu kamar Ziudith berubah menjadi teror yang mengerikan dan mengungkap kenapa Ziudith memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tolong bantu aku!

Melihat ada yang menangis dengan begitu hebat di depan pintu masuk kolam renang, seorang siswa Lavente dari kelas Jerman menghampiri gadis tersebut. Sudah bisa dipastikan jika gadis yang sedang menangis itu adalah Megan!

"Ada apa? Semua orang menangis di bagian selatan gedung ini, tapi kenapa kau malah menangis sendirian di sini?"

Megan mendongak melihat suara lelaki yang menegurnya. Dia Arkana.

"Aah, kau lagi. Aku tebak ya, kau pasti bercita-cita menjadi pemain drama atau artis di kemudian hari. Karena setiap kali bertemu, kau selalu bisa membawa seseorang larut dalam emosi yang kau ciptakan dengan wajah sedih dan tertekan itu."

Megan tidak menjawab. Dia belum bisa bicara, karena tangisannya tadi membuat dadanya sakit hingga lidahnya kelu.

"Oke baiklah. Aku pergi. Mungkin kau butuh ini, tapi saranku jangan di sini seorang diri. Aku akan meminta Samuel ke sini untuk menjemput mu." Arkana memberikan sapu tangan sambil berjongkok pada Megan.

"Tunggu. Tunggu. Jangan panggil dia. Jangan pergi. Tolong jangan panggil dia.." Megan berkata dengan terbata-bata.

Arkana menarik satu alisnya ke atas. Dia tidak mengerti dengan situasi ini tapi dia memilih untuk mengangguk saja. Dia pikir mungkin antara Samuel dan Megan sedang berselisih sekarang. Hubungan remaja yang rumit! Pikir Arkana.

Dan Arkana memutuskan duduk saja di sebelah Megan. Gadis itu sudah lebih tenang sekarang. Arkana tidak ingin menanyakan alasan Megan menangis. Biarkan saja.

"Kau bernama Arkana?" Tanya Megan menatap ke samping.

Arkana menunjuk ke dada atas sebelah kanan jaket sekolahnya, ada name tag di sana. 'Damian Bright Arkana'.

"Untuk apa kau ada di sini? Bukankah kelas Prancis sedang berduka, kau tidak menghadiri pemakaman temanmu?" Tanya Megan masih dengan mata merahnya.

"Kau sendiri kenapa berada di sini? Yang berduka kelas Prancis, aku kelas Jerman. Lagipula aku tidak begitu mengenal siapa yang meninggal itu. Jadi untuk apa aku berkabung pada orang yang namanya saja baru aku tahu lima menit yang lalu." Jelas Arkana tanpa ada raut kesedihan sama sekali di wajahnya.

Megan berdecak. Apa semua siswa Lavente punya kepribadian seperti ini? Tidak peduli terhadap orang lain dan abai pada apapun. Seakan hanya mereka saja yang penting dan orang lain hanya figuran saja. Megan baru sadar jika dia juga seperti itu. Megan bahkan jauh lebih parah karena mengabaikan apapun yang dialami teman satu kamarnya hingga gadis malang itu memilih menghabisi nyawanya sendiri.

"Apa kau percaya pada ramalan, kutukan atau arwah yang kembali ke dunia untuk balas dendam?" Mendengar apa yang Megan katakan, Arkana hanya mengangkat kedua bahunya.

"Semua itu omong kosong." Ujar Arkana menjawab pertanyaan Megan.

"No! You have to believe me. Please help me, no one believes me..." Megan memelas.

"Help you for what? What will I get if I go crazy with you?"

"Coba baca ini! Baca! Kau akan tahu jika aku tidak gila! Tolong.. Bantu aku!"

Sebenarnya bagi Arkana ini tidak penting sama sekali. Menemani kekasih temannya yang sedang galau seperti ini tidak ada dalam agendanya hari ini. Tapi, Arkana merasa kasihan dengan sorot mata itu. Sorot mata penuh harap dan putus asa. Mata itu berkaca-kaca siap menjatuhkan kembali air matanya dari sana.

"Oke." Kata Arkana akhirnya menerima buku usang dari tangan Megan.

Arkana membaca halaman pertama buku yang Megan berikan padanya. Alisnya mulai berkerut. Arkana menatap Megan sekarang, lalu melanjutkan membaca tulisan tangan dari The Book.

"Ini kau yang menulis? Sungguh Megan, ini tidak lucu sama sekali!" Arka menutup buku. Dia berdiri ingin pergi. Tapi tangan Megan lebih cepat mencegah kepergian Arkana dengan menariknya lumayan keras.

"Lucu? Siapa juga yang bilang ini lucu?! Kau lihat sendiri kan, semua kematian yang tertulis pada buku itu terjadi secara nyata di sini! Di sekitar kita!"

"Aku ingin tanya padamu! Jika kau yang menemukan buku ini lebih dulu, apa kau akan diam saja? Apa kau akan membiarkan semua ini terjadi tanpa melakukan apapun untuk mencegah semua kejadian yang tertuliskan di buku itu?"

"Yang mati dan akan mati di buku itu bukan hewan! Mereka semua manusia! Dan mereka semua berhak punya kesempatan untuk hidup! Jadi, aku mohon bantu aku, Ar.."

Megan memelas. Dia pegang kedua tangan Arkana dengan erat. Berharap lelaki yang sebenarnya tidak begitu dikenalnya itu mau membantunya. Tapi, tentu saja Megan tidak bisa berharap banyak pada Arkana. Sedangkan Samuel yang kekasihnya saja tidak peduli padanya. Lalu apa yang Megan harapkan dari sosok tinggi besar di depannya sekarang ini?

Arkana mengangguk. Entah terhipnotis oleh kerapuhan seorang Megan atau dirinya yang sudah ikut gila, dia baru menyadari kebodohannya ketika Megan tersenyum untuk pertama kalinya padanya.

"Terimakasih Ar. Terimakasih." Megan melepaskan genggaman tangannya.

"Lalu sekarang apa?" Tanya Arkana.

"Baca ini. Dari buku ini kita bisa menemukan beberapa clue tentang siapa yang akan menjadi korban selanjutnya. Kita harus menemukan orang yang dimaksud buku ini dan melarang orang itu melakukan kegiatan yang bersinggungan dengan cara dia mati seperti yang ada di buku ini." Jelas Megan.

"Membaca cara mereka meninggalkan dunia benar-benar membuat ku merinding. Tapi, jika dipikir lagi.. Sepertinya mereka memang pantas mendapatkan balasan atas apa yang mereka perbuat pada teman satu kamarmu, Ziudith. Kenapa kau nekat menghentikan semua itu jika sebenarnya yang Ziudith lakukan hanya lah untuk membalas para perundungnya saja? Dia tidak asal memilih orang. Dia hanya menargetkan siapa saja yang selama ini membuatnya sengsara." Saran Arkana dengan segala penjelasan yang dia rasa masuk akal.

"Apa kau serius mengatakan itu? Bagaimana bisa kau abai setelah mengetahui jika apa yang aku sampaikan adalah kebenaran? Kau ingin aku diam saja begitu?" Megan jadi tersulut emosi.

"Santai saja. Aku hanya berasumsi. Kenapa kau mudah marah seperti itu? Bisa-bisanya selama ini Sammy selalu menyanjung mu lemah lembut dan perhatian, padahal aslinya kau sangat emosional! Perhatian dari mana? Aku bahkan tidak melihat sifat itu ada dalam dirimu." Ledek Arkana.

"Tuan Damian Bright Arkana yang terhormat, aku hanya minta tolong agar kau mau menemukan siapa saja yang ciri-cirinya ada di dalam buku ini agar aku bisa mencegah orang tersebut mati mengenaskan seperti para korban yang lain, bukan untuk menilai ku!"

Berdebat dengan wanita yang tingkat emosinya tidak stabil seperti ini hanya akan membuat Arkana selalu salah saja. Jadi, Arkana memilih diam. Dia membuka kembali buku yang tadi sempat dia abaikan, membaca judul di tangannya. Kematian kelima.

1
🟢🌻ֆɦǟզʊɛɛռǟ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🌻
biarkan sja mereka mati megann siapa suruh gak percaya🙄🙄
🟢🌻ֆɦǟզʊɛɛռǟ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🌻
dihhh jaga tuh mulut mu iti kl kamu tuh udah jadi target dr the book gak bakal.selamt lagi aliass koitt🤣🤣🤣
🍊 NUuyz Leonal
please lah Thor aku ko ya yg cape gini berasa aku yng di kejar kejar sama hantu nya
🍊 NUuyz Leonal
asli padahal aku takut tapi masih nekat aja baca😫😫😫
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
ish kalo Megan mati, selese donk ceritanya..
Kan Megan pemeran utamanya
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
itu si ziu kok minta di bunuh sekali lagi yaa😤😤iblis mana sih menyerupai ziu sampai segitunya sama megan🤦‍♀️🤦‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
Huewir Ruek 𝐙⃝🦜
ihhhh ksian Ziudith
tadinya kami menyanjung dan mengasihaninya Krn nasib tragis yg menimpanya
tapi sekarang kami membencinya karena dendam yg membabi-buta
dikira jadi saksi kejahatan itu mudah apa?
dipikir kalo kita mengadukan ke pihak berwajib juga akan bisa 'menolong' sang korban sebagaimana mestinya?
disangka kalo kita jadi saksi gak akan kena beban moral dari sonosini?
huhhhh dasar iblissss, emang udh tabiatnya berbuat sesaddddd lagi menyesadkannn😤😤😤
𝐙⃝🦜尺o
apa ziu perlu mati lagi biar lenyap?
𝐌𝐄𝐍𝐘𝐄𝐌𝐄𝐍𝐘𝐄 😏
thorrr oeiiii.. kok habis.. ga bisa skrol lagi ini😤😤😤😤
𝐌𝐄𝐍𝐘𝐄𝐌𝐄𝐍𝐘𝐄 😏
untung ga ketemu ladhu... bisa berabe negonya🤣
Rita Ariani
kasian megan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
itu mah bukan ziu tapi iblis yang menyerupai ziu😒😒yuk megan kamu bisa melawan rasa takut dalam dirimu 🙈🙈🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
𝐇𝐁𝐃 𝐄𝐑𝐋🎉🎊
sepertinya sia² Meg..
karna kmn pun kamu pergi, dia selalu mengikutimu
𝐇𝐁𝐃 𝐄𝐑𝐋🎉🎊
lagu siapa nih?
bae² kena royalti ntar🚴🏻‍♀️🚴🏻‍♀️🚴🏻‍♀️
𝑨𝒌𝒖 𝑴𝒂𝒚𝒂🎐ᵇᵃˢᵉ
Megan akan menjadi sasaran terakhir ziudith kah??
Megan tidak pernah jahat kepada ziudith,tapi kenapa Megan selalu di buru oleh Ziudith???!
𝐙⃝🦜尺o
deritamu dan nasib burukmu gak harus menyeret orang lain yang gak berhubungan denganmu ziu, meski Megan cuek tapi dia gak jahat sama kamu
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
Ya ampun,Ziudith ini ngeselin amat sih. Situ yg dibully koq minta balas dendam kesemua orang. Aneh lho..
Apakah Megan bakal kecelakaan,smoga enggak ah.. Jangan sampe
maya ummu ihsan
aku harap kalian tidak kalah dari iblis yg menyerupai ziudith
𝐇𝐁𝐃 𝐄𝐑𝐋🎉🎊
benar² bisa gila klo setiap hari selalu dihantui kek gitu🤦🏻‍♀️
𝐇𝐁𝐃 𝐄𝐑𝐋🎉🎊
knp seperti buah simalakama?
mau diem, diteror terus.. mau nolong, ehh malah lebih horor lagi juga🤦🏻‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!