Second Life Of Calista

Sella yang sadar dari rasa terkejutnya berteriak keras,

"Heh cupu sejak kapan kamu berani ngomong balik ke kita,udah mulai berani ngelawan ya kamu" Bentak Sella yang gak terima karena dibilang muncrat air liurnya kalau lagi ngomong.

"Mau ngomong ya tinggal ngomong loh Sell kita semua punya mulut,kenapa harus izin kamu dulu kalau mau ngomong,emang mulut kita pada dititipkan ke kamu ya" jawaban santai Calista sambil ngepel lantai dibawah kaki para medusa and the genk,dan dengan sengaja dia sambil mendorong -dorong kesepatu mereka supaya ikut kotor wkwkwk.

"Kalau ngomong tuh gak usah pake melotot gitu bisa gak sih Sell,takutnya matamu bautnya doll jadi menggelinding lah nanti bola matamu,,kan gak lucu seorang Marsella Vincent sang bunga sekolah matanya coplok" dengan santainya Calista ngomong begitu tanpa melihat raut wajah Sella yang ingin mencakar -cakar wajahnya.

Anak-anak lain yang mendengar hal itu semuanya menahan tawa karena takut kalau berani menertawakan Sella berakhir jadi korban bully selanjutnya.

"Kalian kalau mau tertawa,tertawa aja jangan ditahan,takutnya ambrol lewat belakang,nanti semua pingsan karena gak kuat nyium baunya"

dengan santainya Calista meneruskan kata-kata absurd nya dan dengan ekspresi wajah yang biasa saja seolah itu bukan hal yang lucu wkwkwk..

"Dasar Calista brengsek" teriak Sella sambil ancang-ancang ingin menyerang Calista,

Akan tetapi Calista yang sudah memperhitungkan semuanya dia pura-pura selesai mengepel dan balik badan sambil mengangkat alat pel hingga mengenai wajah Sella yang maju ingin menyerangnya.

Sella yang diperlakukan begitu,semakin emosi, dan menyuruh Jessi dan Pretty memegang Calista.Tapi sebelum keduanya melangkah Bel tanda masuk berbunyi.

Akhirnya Calista bisa selamat pada pagi ini.

Calista adalah siswi yang tidak begitu menonjol,karena IQ nya yang standard.

Untuk kecantikan,Calista termasuk siswi yang Cantik tinggi,body oke bak gitar spanyol,tetapi tertutupi dengan seragam yang kebesaran,karena dia selalu menutupi kecantikannya dengan dandanan seperti kutu buku,padahal harusnya dia lebih pantas disebut kutu kasur wkwkwk...

Karena dia kalau baca buku bukannya malah semangat tetapi hawanya seperti baca buku dongeng,yang selalu ingin cepat tidur xixixi...

Calista setiap waktu belajar seperti orang yang habis minum obat tidur,bawaannya pengen langsung mengarungi alam mimpi.

Apalagi untuk pelajaran berhitung,seakan semua angka berlarian kejar-kejaran seakan ingin melarikan diri darinya wkwkwk,,kecuali angka disaldo rekening dan mata uang yang selalu dia ingat wkwkwk.

Maklum Calista termasuk cewe realistis,tetapi bukan matrealistis yaw...

Makanya dulu waktu dikehidupan pertamanya dia berusaha keras ingin menjadi model untuk menghasilkan pundi-pundi Dollar agar bisa mengisi saldo rekeningnya,karena Calista sadar diri sadar posisi kalau otaknya tidak terlalu encer,jadi harus cari pekerjaan yang tidak menggunakan terlalu banyak kepintaran otaknya,karena pekerjaan jadi model hanya perlu berpose dan berjalan dicatwalk.

Bukan berarti orang yang berprofesi model bukan orang pintar,akan tetapi itu hanya pemikiran Calista yang otaknya nggak bakal bisa muat kalau untuk berfikir pekerjaan yang menguras otak.

Maka dari itu dikehidupan pertamanya dia bercita-cita ingin jadi model,dan setelah menikah dia ingin jadi istri dan ibu yang baik,dan mengurangi jadwal kerjanya jadi model agar bisa merawat keluarganya dengan baik.

Dulu selama beberapa tahun menjadi pengagum rahasia teman kakaknya yang akhirnya bisa menjadi tunangannya,Galen Rodrigo.

Galen adalah sosok pria yang lembut dan penyayang,makanya waktu pertemuan pertamanya,ketika kakaknya mengajak Galen dan teman-teman yang lainnya kerumahnya, Calista sudah tertarik dengan Galen.

Galen siswa yang berprestasi dan selalu memenangkan olympiade,seseorang yang lembut dan penyayang,tidak suka tawuran,dan menjadi murid teladan.

Makanya dulu semasa SMA Galen menjabat sebagai ketua Osis.

Karena alasan ingin selalu dekat dengan Galen,jadi Calista masuk ke SMA ini.