Ketika keturunan mafia menyamar menjadi mahasiswa yang dibully!
William Stone-Brooks memiliki maksud tersendiri hingga memilih berkuliah untuk kedua kalinya di Venesia Italia, menyamar menjadi pria pendiam, culun dan sering di-bully. Hingga satu insiden yang membuatnya tertarik kepada seorang gadis yang berani membelanya tatkala semua hanya diam saat pembullyan terjadi. Jane Stewart, itulah nama gadis pemberani dan sangat energik.
Dengan maksud terselubung, William berhasil mendekatinya hingga menjalin hubungan kekasih dengan Jane sampai hari itu tiba.
“Aku tidak ingin berurusan denganmu Mr. Mafia.” Gertak Jane menatap tajam penuh amarah ketika dia merasa dikhianati oleh pria yang pernah dia cintai.
“Sekarang kau akan selalu berurusan denganku, ketika aku akan menjadikan mu sebagai milikku, Jane Robinson.”
Deg!
SEASON 2 DARI A Baby For The Mafia Boss
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEiaMM — BAB 07
JANTUNG YANG BERDEGUP JANE
“Naomi ini Will dan Will... Dia Naomi! Aku harap kalian juga bisa berteman dengan baik dan iya, dia pria yang cukup terbuka!” ucap Jane tersenyum kecil ke teman wanitanya itu sembari menyikut pelan lengan Naomi bak memberikan kode para wanita yang menandakan bahwa pria yang mereka maksud itu cukup wow!
Dengan senyuman lebar Naomi faham. “Senang berteman denganmu Will! Aku harap kali ini kau bisa melawan diri dari Marco and the geng setelah mendapatkan seorang teman dan pendukung!” ujar Naomi sedikit menggoda Jane dan Will.
“Jangan dengarkan dia Will!” Balas Jane menahan malu sembari berpaling.
Dalam sekejap saja, Will berhasil berteman baik dengan kedua wanita tadi, meski terdengar aneh saat dia harus berteman dengan seorang wanita. Namun di saat ketiganya sibuk bersama, seorang dosen memanggil beberapa nama termasuk nama William.
Tentu saja Jane dan Naomi terheran saat Will juga harus dipanggil.
“Mereka hanya memanggil nama para murid yang pendiam?” gumam Naomi tang didengar oleh Jane.
Tak tinggal diam, wanita cantik bermata cokelat itu segera bangkit dari duduknya. “Ayo!”
.
.
.
Berada di ruangan tertutup milik McPatrlin saat ini. Beberapa murid berdiri sejajar termasuk Will. Mereka murid yang biasa ditindas oleh Marco and the geng, bahkan Marco, Bobby dan Simoncelli jug ada di sana bersama orang tua mereka kecuali orang tua Bobby dan Simoncelli saja yang tidak hadir.
“Mereka bersih, tidak mungkin jika mereka yang melakukannya.” Ucap tuan McPatrlin dengan tegas dan merasa aneh bila murid-murid pendiam dan culun lah pelakunya.
“Kita tidak tahu bagaimana dan apa rahasia seseorang Ayah. Dan kita tidak bisa meremehkan orang-orang pendiam! Benar begitu William!” ujar Marco yang masih menatap tajam dan hanya menatap ke Will saja sejak tadi.
Tentu, Marco memiliki kecurigaan tersendiri akan Will, namun dia perlu memancingnya dan perlu bukti kuat.
Karena ucapan Marco, kini Will menjadi pusat perhatian para petinggi kampus hingga Jien menghampiri nya. “Apa yang menarik dari anak ini?! Apa Oshin sering menindas mu anak muda?” tanya Jien tersenyum miring.
Sungguh! Muda? usia asli dari William bukanlah 23 seperti murid lainnya, dia lebih tua dari para murid yang lainnya, namun untuk menyamar, dia menulis usianya sebaya dengan murid lainnya termasuk Jane.
“Ya.” Jawab singkat William membuat Jien berkerut alis.
Sementara ayah dari Reus itu memperhatikan pria bernama Will itu cukup teliti. -’Aku seperti pernah melihatnya. Tapi di mana?’ Batin pria paruh baya itu benar-benar mencoba mengingatnya.
“Siapa namamu?” tanya ayah Reus yang tiba-tiba saja.
“William Burnell!” jawab Will tanpa senyuman dan sangat tegas.
“Kalian boleh pergi.” Ucap ayah Marco selaku pemilik kampus tersebut, sehingga Will dan yang lainnya langsung pergi dari ruangan tersebut.
Namun kepergian Will benar-benar membuat Marco masih tak terima. “Kenapa mereka harus pergi? Salah satunya adalah pelaku pembunuhan Oshin dan Reus Ayah!” ujar Marco menatap tajam ke ayahnya yang kini juga menatap tajam.
“Tidak ada bukti dari mereka, jika kita menuduh sembarangan, maka kita yang akan kena.” Tegas pria berjas hitam itu berhasil membuat Marco diam dan hanya menggertakkan giginya saja lalu melenggang pergi bersama dua temannya yang juga mengikutinya.
Ayah Reus masih diam, namun dia kembali menatap ke Mr. McPatrlin dan Jien Xavier.
“Sepertinya wajah William Burnell tadi tidak asing untukku. Maksudku... Aku seperti pernah melihatnya, tapi aku tidak yakin.” Jelas pria tua berkacamata itu membuat Jien mengangkat satu alisnya.
Tentu, wanita itu juga memiliki perasaan yang kuat akan William tadi.
...***...
“Kau tidak pulang bersama Naomi?” tanya Will yang kini berjalan bersama Jane di saat langit mulai senja.
“Dia menolakku, lupakan saja. Naomi memang seperti itu.” Elak Jane mencoba mengalihkan perhatian Will dari Naomi. Karena apa? Ya! Karena Naomi dengan pikiran konyolnya itu dia pikir akan menjodohkan Will dan Jane.
Terlihat bagaimana Jane menahan sesuatu hingga dia memalingkan wajahnya. Ucapan Naomi yang menjijikan benar-benar membuat pikiran Jane kotor.
(“Apa kau tidak melihat tubuh Will? Dia sangat kekar dan berbeda dari kebanyakan pria yang biasa ditindas. Jika tidak percaya, kau pegang atau kau beralasan yang lain agar bisa bersentuhan langsung dengan tubuhnya. Aku yakin kau juga akan berpikir yang sama denganku, bahwa dia pria yang berotot Jane!“)
Jane memejamkan matanya dan mencoba menarik napas dalam-dalam.
“Kau baik-baik saja?” tanya Will yang sadar akan keberpalingan Jane sedari tadi hingga wanita itu menoleh.
“Ya!” jawabnya singkat hingga matanya melirik ke tubuh Will diam-diam.
Dada bidangnya memang terlihat dari kaos putihnya. “Apa kau sering olahraga? Maksudku... jangan salah paham dulu, aku hanya bertanya karena... Karena tubuhmu, emm... Vit!” jelas Jane mencoba mengatur dirinya agar Will tidak berpikir bahwa dia wanita nakal.
“Jika kau tidak nyaman dengan pertanyaan ku maafkan aku— ”
“Ya!” jawab pria itu singkat membaut Jane terdiam.
“Iya....?”
“Aku sering dan selalu berolahraga sebelum pergi ke kampus.”
“Sungguh?! Olahraga apa saja yang pernah kau lakukan?” tanya Jane penasaran.
Pria itu terdiam, mengingat tentang olahraganya yang terdengar ekstrim dan menjijikan. salah satunya adalah bermain dengan wanita di atas ranjang. Sungguh!
“Will?!” panggil Jane yang membuat pria itu kembali sadar dari lamunannya.
“Lupakan saja. Kenapa kau bertanya?”
Jane langsung terdiam dan kembali berpaling. “Tidak apa. Aku hanya penasaran saja saat melihat tubuhmu.... Maksudku— dirimu!” Jane menggertakkan giginya dan memejamkan matanya. -‘Dasar bodoh, jangan mengingat Naomi sialan!’ batinnya benar-benar malu sendiri.
Pria itu hanya diam hingga menyeringai kecil.
Hingga tak berselang lama, mereka sampai ke kamar masing-masing. Jane tersenyum kecil saat dia harus berpisah dari Will. Tentu saja pria itu bisa melihatnya, bagaimana wanita itu sebenarnya masih ingin dan masih penasaran dengan dirinya.
“Kau mau masuk dan berkunjung?” tawar Will dengan sengaja dan penuh keinginan tersendiri.
“Jika kau tidak keberatan!” Balas Jane yang pastinya tidak memberatkan Will saat dia masuk ke kamarnya.
Wanita itu mengamati isi kamar Will yang sangat rapi dan elegan. Berbeda dengan kamarnya yang cukup berantakan karena banyak barang.
“Kau memiliki selera yang bagus Tuan Will!” ucap Jane tersenyum saat dia melihat dekorasi dinding di sana. Sementara Will berdiri di belakangnya tepat dengan tatapan tajam.
“Jika kau tau tintanya, kau akan terkejut.” Ucap Will yang tepat di belakang telinga Jane sehingga wanita itu tertegun dan hanya menoleh saja.
“Memangnya lukisan itu terbuat dari tinta yang lain?”
“Ya.”
Jane tersenyum kecil. “Dari apa?”
“Blood (darah)!” jawab Will yang refleks membuat Jane berbalik menatapnya dengan jarak yang begitu dekat dengan Will.
Dinikahi selanjut nya utk di cintai ..benar bgitu kan will 🥰😘
apakah kamu harus terluka dulu di tangan orang lain Jane baru kamu patuh kepada Will???? 🤔🤔🤔
Apakah Aurora akan mengalami sesuatu di tengah jalan???
sprti nya Nat hrs di beri pelajaran sama Dante 😀😂🫢🤭
klu will yah jiwa2 ayah nya Donovan keras kepala & tanpa belaa kasih sm musuh..
kpn thor aurora di bikin romantis sama asisten dante hehehehehe
apakah mereka mau menyerahkan nyawa mereka sndri????
edan wkwkwkw
Mending kalian ceritakan kenapa dng keluarga Robinson, apa yg ingin dia perbuatan sama Jane, biar Jane mikr" buat kabur wkwkw