NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Pria Cacat

Terpaksa Menikah Dengan Pria Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

"Aku tidak mau dijodohkan! Bukankah kalian semua tau kalau aku sudah memiliki kekasih? " "Kami semua tau nak, tapi tidak bisakah kamu menolong papa sekali ini saja, ? " "Tidak! Yang menjadi anak dirumah ini bukan hanya aku saja, masih ada Melodi di rumah ini, kenapa bukan dia saja yang kalian jodohkan! "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

Arman tersenyum licik sambil memegang ponselnya yang baru saja menyelesaikan panggilan penting. Di hadapannya, Maudy sedang asyik membaca buku kesukaannya, tidak menyadari bahwa dirinya sedang menjadi target rencana gelap Arman. "Sayang, aku punya ide brilian untuk kita berdua. Bagaimana jika kita mulai vlog bersama? Kita bisa membagikan kisah cinta kita, pasti banyak yang tertarik," kata Arman dengan semangat yang dibuat-buat.

Maudy menatap Arman dengan mata berbinar, terbuai oleh kata-kata manis Arman. "Benarkah, Arman? Itu kedengarannya menyenangkan," sahutnya dengan polos, tidak menyadari bahwa setiap momen yang dibagikan akan dijadikan Arman sebagai sarana mendapatkan keuntungan pribadi.

Setiap hari, Arman sengaja menciptakan situasi romantis yang kemudian ia rekam dan unggah ke media sosial, memancing empati dan rasa kagum para penonton. Dari balik layar, ia menghitung setiap pemasukan dari iklan dan donasi yang mengalir deras, sedangkan Maudy masih terlena dalam ilusi cinta yang Arman ciptakan.

Arman semakin berani, ia bahkan mengajak Maudy melakukan tantangan-tantangan yang bisa menarik lebih banyak penonton. Maudy, yang percaya sepenuhnya pada Arman, tak pernah menolak. Baginya, selama mereka bersama, segala hal pasti akan baik-baik saja.

Namun, di balik layar, Arman mulai kehilangan kendali atas dirinya sendiri, terlena dalam keserakahan yang semakin dalam. Kamera dan ponsel yang semula hanya alat, kini telah menjadi senjata yang perlahan menggerogoti kebahagiaan nyata yang seharusnya mereka bagi bersama.

"Setelah ini, kau akan aku jadikan sebagai wanita penghibur. Maudy, aku memang mencintai mu dan juga menyanyangi mu. Tapi itu dulu, dan sekarang, setelah mendengar cerita masa lalu mu, semua cinta yang aku miliki lenyap begitu saja. Aku tidak pernah merusak mu, tapi ternyata kau sudah lebih dulu rusak oleh masa lalu mu. Bahkan, kau pernah melakukan ab*rsi. Maafkan aku, karena aku tidak mungkin menikahi wanita yang sudah rusak seperti mu. " Batin Arman menatap Maudy yang akan menjadi ladang penghasilan untuk nya.

***

Arkan menatap langit malam yang kelam, bintang-bintang tampak samar di balik mendung tebal. Di dalam kepalanya, pikiran tentang Arhan, saudara kembarnya, berkecamuk tak henti. Dia merasakan duri tajam dendam yang tertanam dalam relung hatinya, namun dia bingung bagaimana harus memulai rencananya.

Di ruang kerjanya yang remang-remang, Arkan duduk di kursi yang keras sambil menopang dagu dengan tangan. Dia menghela napas panjang, matanya menyapu ruangan yang dipenuhi dengan foto-foto dan catatan tentang Arhan. Setiap lembar catatan itu adalah bukti kesalahan Arhan yang telah mengkhianatinya di masa lalu.

"Sudah waktunya untuk membalas semua ini," gumamnya perlahan. Arkan tahu dia harus bertindak cermat dan terencana. Dia mengambil pena dan kertas, mulai menulis daftar kemungkinan kelemahan Arhan yang bisa dia gunakan. Hatinya berdebar keras, seakan mendukung setiap ide yang tercetus di benaknya.

Namun, di tengah keasyikannya merencanakan, sejenak dia terhenti. Ada secercah keraguan yang menyelinap di hatinya, membisik apakah benar ini jalan yang harus diambil. Tapi, kemudian ingatan tentang pengkhianatan Arhan kembali membanjiri pikirannya, menguatkan niatnya untuk melanjutkan rencana balas dendam ini.

Dengan tekad bulat, Arkan kembali fokus pada daftar di hadapannya, menajamkan setiap poin strategi dengan detail yang matang. Malam itu, dia tidak akan tidur. Dia akan merencanakan segalanya dengan sempurna. Revenge, for him, has become a relentless pursuit.

Tok!

Tok!

Tok!

Arkan yang sedang duduk termenung di ruang kerja rumahnya, pikirannya melayang jauh memikirkan semua rencana depan yang tak pasti. Tiba-tiba, suara ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. Dengan cepat Arkan berpindah ke kursi roda miliknya, ia mulai mendorong dengan pelan dan menuju pintu. Ketukan itu terdengar lagi, kali ini lebih keras dan mendesak. Arkan membuka pintu, dan di sana, di ambang pintu, berdiri sosok yang tidak ia duga akan muncul di hari yang sudah larut ini. Wajahnya yang tadinya muram seketika berubah menjadi penuh tanya, suara pekikan burung hantu yang mulai terdengar menyeramkan di ujung barat  sana seakan menambah dramatis pertemuan yang tidak terduga ini.

"Ada apa? Kenapa belum tidur? " Tanya Arkan pada istrinya, Melodi.

Melodi menyengir. "Aku tidak bisa tidur, " Ungkapnya dengan nada pelan

Arkan menaikan sebelah alisnya menatap penuh tanya pada Melodi. Arkan menatap Melodi dari atas hingga bawah, ia meneguk ludahnya dengan kasar. Dan perlu diketahui, Melodi malam ini menggunakan baju tidur dengan bahan yang begitu tipis. Sebagai lelaki normal, tentu Arkan begitu tergoda, ia berusaha menahan sesuatu yang mulai meronta dibalik celananya. mengingat jika ia saat ini tengah bersandiwara lumpuh, jika sedak tidak bersandiwara dapat ia pastikan Melodi tidak akan bisa berjalan dengan benar.

"Sabar, sabar untuk menahannya. Tunggu semuanya terbongkar baru aku akan mengakhiri drama ini. " Batin Arkan menarik nafas dengan dalam

"Kamu kenapa? Apa kaki mu terasa sakit? " Ucap Melodi khawatir dan berjongkok dihadapan suaminya itu

Lagi! Arkan mengalihkan pandangan nya melihat dua gundukan Melodi yang menonjol. "Jangan berjongkok seperti itu dihadapan ku. " Tegur arkan membuang muka

Alis Melodi berkerut samar. "Kenapa memang nya? Kan aku hanya memeriksa kakimu saja, apa itu salah? "

"Tidak! Tapi, ah. Cepat lah berdiri jangan berjongkok seperti itu, " Ulang Arkan kembali

Melodi semakin heran dibuat nya. Ia menatap dirinya sendiri, untuk melihat apa yang salah pada dirinya. Sampai akhirnya ia membulatkan mata dan berdiri dengan cepat, tangannya ia gunakan untuk menutupi dadanya.

"Kamu ngeliat? " Tanya Melodi memicing

"Hanya sedikit," Jawab Arkan singkat

"Apa! Dasar mesum, enak aja main liat liat, " Ucapnya tidak Terima

Arkan menatap Melodi, "mesum? Kamu bilang saya mesum? Bukannya kamu yang mesum, kamu sengaja kan pake baju dengan bahan yang tipis dan nerawang seperti itu didepan saya. " Ucap Arkan membuat Melodi melotot tak Terima

"Lagi pula, punya kamu itu kecil. Hanya sebesar nasi KFC dan saya tidak tertarik. " Lanjutnya yang membuat Melodi marah ingin sekali ia menjambak Arkan dan menganiaya nya

"Kau! Huh? Awas saja, " Setelah berkata seperti itu Melodi pergi dengan kaki yang ia hentakan kesal. Sementara Arkan hanya menatap nya dengan tatapan datar

"Dasar aneh. Dia yang datang dengan pakaian seperti itu, malah saya yang dituduh mesum. Tapi, meskipun hanya sebesar nasi kfc, cukup membuatku berdebar juga, "ucap Arkan tersenyum sendiri seperti orang gila

Sementara Melodi terus menggerutu disepanjang langkah nya. " Dasar suami nggak punya pikiran! Enak aja dia bilang punya ku hanya sebesar nasi kfc, ya memang sih. Tapi kan jangan dibilang secara langsung juga. Kan aku jadi kesal, "

Brak!

Melodi menutup pintu dengan membanting nya. Ia mengunci pintu kamar dengan emosi yang memuncah, nafasnya menderu dengan cepat, dadanya naik turun bahkan hidungnya pun kembang kempis akibat menahan rasa kesalnya. "Biarin aja dia tidur diluar malam ini. Salah siapa, menyamakan punya ku dengan gumpalan nasi. "Gerutunya tiada henti

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!