Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lintang usilin Zyan melulu.
Zyan dia langsung mulai bekerja membuat laporan yang di minta Kevin. Lintang dia hanya duduk di hadapan Zyan dan memperhatikan Zyan bekerja. Karena bosan Lintang pun mulai usil pada Zyan. Zyan yang merasa terganggu hanya menatap Lintang tidak berkata apa-apa dan Lintang pun mengerti. Namun bukan Lintang jika diam saja. Lintang pun beranjak lalu berjalan ke belakang Zyan namun Zyan tau apa yang akan di lakukan Lintang. Jadi Zyan beraksi lebih dulu dengan menarik tangan Lintang membuat Lintang jatuh di pangkuan Zyan.
"Turunin, " pinta Lintang karena merasa tidak nyaman.
"Gak akan, sebelum kamu janji sama aku, " tolak Zyan.
"Janji apa? " tanya Lintang.
"Jangan ganggu aku, biarkan aku kerja dan menyelesaikan laporan ini. Kalau sudah selesai kita bisa jalan, " jawab Zyan dan Lintang senang.
"Beneran kita jalan? " tanya Lintang dengan raut wajahnya senang.
"Iya beneran, jadi biarkan aku kerja kamu duduk Mansi di sana, " ucap Zyan menunjuk sopa.
Lintang pun mengangguk lalu Zyan menurunkan Lintang dari pangkuannya. Lintang pun berjalan ke arah sopa lalu duduk manis namun baru satu jam Lintang duduk di sopa tiba-tiba dia sudah tertidur dan berbaring. Zyan yang melihat itu hanya tersenyum. Semua laporan selesai dan Zyan segera ke ruangan Kevin. Zyan masuk setelah di persilahkan masuk oleh Kevin.
"Ini pak, semua laporan sudah aku rapikan, namun aku menemukan sesuatu yang aneh dalam laporan keuangan, " ucap Zyan memberi tahu Kevin.
Kevin tersenyum lalu membuka laporan Zyan.
"Salut aku sama kamu dalam satu hari kamu sudah bisa menemukan keanehan dalam laporan itu, " ucap Kevin.
Zyan hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa.
"Sekarang aku minta sama kamu cari tahu ulah siapa sebelum aku meninggalkan kantor ini, agar saat kamu memimpin semuanya sudah bersih, " perintah Kevin dan Zyan mengangguk.
"Kamu boleh kembali, " ujar Kevin.
"Pak, maaf, " ucap Zyan membuat Kevin melihat Zyan.
"Malam ini aku mau ajak Lintang jalan ke luar boleh? " tanya Zyan membuat Kevin tersenyum.
"Kalian udah dewasa ngapain izin sama aku, kalau mau pergi ya pergi saja, " jawab Kevin dan Zyan jadi merasa canggung.
"Kalau begitu saya pamit pak, " ucap Zyan lalu keluar dari raungan Kevin.
Zyan pun kembali ke ruangan Lintang dan saat membuka Pintu Lintang sudah bangun dan duduk dengan wajah kesal.
"Kamu kenapa? " tanya Zyan mendekati Lintang dan duduk di sampingnya.
"Kamu kenapa gak bangunkan aku saat pergi keluar tadi, " jawab Lintang.
"Aku gak tega bangunkan kamu, " beritahu Zyan.
"Tapi aku malu karena ketahuan tidur sama karyawan, " kesal Lintang dan Zyan dia hanya tersenyum melihat tingkah Lintang.
"Aku minta maaf, aku pikir gak akan ada orang yang datang, " ucap Zyan.
Lintang pun bangkit lalu pergi ke kamar mandi sedangkan Zyan dia kembali ke meja kerjanya.
Lintang setelah kembali langsung mengambil tasnya hendak pergi.
"Mau kemana? " tanya Zyan.
"Pulang, " jawab Lintang.
"Kok pulang?, aku udah minta izin lo sama abang kamu buat ajak kamu jalan malam ini, " ucap Zyan membuat Lintang kaget.
"Kamu minta izin sama abang? " tanya Lintang.
"Iya memeng kenapa? " tanya Zyan.
"Ngapain minta izin segala, lagian abang gak akan tanya aku pergi kemana, " jawab Lintang.
"Ya aku cuman menghargai abang kamu, aku ini kan cuman anak buahnya, " balas Zyan.
"Itu dulu, sekarang kamu calon adik iparnya, " tegas Lintang karena Lintang kesal mendengar ucapan Zyan.
"Iya deh iya aku salah, " ucap Zyan sambil memegang tangan Lintang.
Tiba-tiba suara pintu di ketuk dan masuklah seorang OB yang membawa makanan.
"Makasih mbak, " ucap Lintang lalu OB itu langsung pergi.
"Kamu pesan makanan? " tanya Lintang pada Zyan.
"Iya karena sekarang waktunya makan siang, " jawab Zyan sambil menuntun Lintang untuk duduk.
Zyan pun membukakan makanan untuk Lintang dan Lintang merasa senang saat melihat perhatian kecil dari Zyan.
"Ayo makan, " ucap Zyan dan Lintang pun langsung makan.
Lintang makan dengan menatap Zyan namun baru berapa suap Lintang menerima telepon dari Kevin untuk membuat laporan. Zyan pun menyimpan makanannya lalu kembali ke meja kerja lalu bekerja. Lintang sudah habis makanannya namun Zyan dia masih belum selesai.
"Makan dulu nanti di lanjut, " ucap Lintang.
"Ini belum selesai, "balas Zyan.
Lintang yang kesal akhirnya membawa makanan itu dan menyuapi Zyan itu pun tanpa Zyan sadari.
"Sayang, tar akan makan kok, " ucap Zyan setelah sadar jika Lintang menyuapinya.
Lintang di buat kaget saat Zyan memanggil dirinya dengan sebutan sayang.
"Lin, simpan dulu aja, nanti aku makan, " ucap Zyan mengulang ucapannya karena Lintang tidak menjawab.
"Enggak, kamu makan dulu baru nanti di lanjut, " paksa Lintang dan Zyan pun akhirnya nurut lalu menghabiskan makannya.
Selesai makan baru Zyan melanjutkan kerjanya dan Lintang dia pun mengerjakan laporan kafe yang hampir dua minggu dia tinggalkan.
"Akhirnya beres juga, " ucap Zyan lalu menyenderkan punggungnya di sandaran kursi.
"Emang bang Kevin suruh kamu bikin apa? " tanya Lintang.
"Minta di buatkan laporan pengeluaran yang sedikit mencurigakan, " jawab Zyan.
"Mencurigakan apa maksudnya? " tanya Lintang tidak mengerti.
"Ini lo, saat aku tadi bikin laporan keuangan aku menemukan keganjilan sepertinya ada yang menyalahkan gunakan uang perusahan ke jalan tidak baik, " penjelasan Zyan dan Lintang terkejut.
"Kamu tunggu disini aku serahin dulu laporan ini baru kita jalan, " ucap Zyan lalu pergi ke raungan Kevin.
Tibanya di raungan Kevin Zyan melihat seseorang yamg sedikit mencurigakan. Kevin menerima laporan Zyan lalu membukanya kemudian di lemparkannya di hadapan orang yang ada di depannya.
"Ini bukti yang membenarkan kelakuan anda, " tegas Kevin membuat Zyan sedikit kaget.
"Selama ini saya diam karena saya menghargai istri anda yang merupakan saudara dari oma, namun sekarang kamu gak akan bisa pergi, " ucap Kevin.
"Mau mengundurkan diri atau di keluarkan secara tidak hormat? " tanya Kevin.
Namun orang itu tidak menjawab dia langsung pergi dari raungan itu. Zyan yang melihat itu sangat takjub karena Kevin jarang marah.
"Pak, saya pamit pulang duluan, " ucap Zyan.
"Boleh, cuman ingat besok kamu temui Dika untuk memberikan surat kontraknya, " ujar Kevin.
"Baik pak, " jawab Zyan lalu keluar dari ruangan Kevin dan segera ke ruangannya untuk segera mengajak Lintang pergi. Lintang dia sudah siap dan Zyan saat masuk di buat kaget karena Lintang merubah penampilannya dengan make up anak remaja.
"Kamu cantik, " puji Zyan saat melihat Lintang.
"Baru tau ya? " tanya Lintang yang merusak suasana romantis dan Zyan dia hanya menggelengkan kepala.
"Kemana aja neng, " ucap Lintang membuat Zyan kesal.
Lintang dia terbahak puas melihat Zyan kesal.
