NovelToon NovelToon
Takkan Kubiarkan Kamu Menderita

Takkan Kubiarkan Kamu Menderita

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:365
Nilai: 5
Nama Author: Rosida0161

Riska memerintahkan orang untuk menghilangkan Laila seorang chef yang dari Jakarta karena dicintai oleh Arya Semana pimpinan perusahaan. Selain itu orang tua Arya Tuan Sultan Semana menolak Laila karena memiliki ibu dengan riwayat sakit jiwa .. Namun muncul Lina kembaran Laila yang menyelamatkan Laila dari Riska

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosida0161, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.7 Melepas Kekasih Pergi

Arya Semana masih berharap bahwa kedekatan Indriana dengan Roy malam itu hanya sebagai patner bisnis belaka. Makanya ia masih berharap gadisnya itu menjelaskan semuanya.

Namun apa yang diharap lain yang dihadapinya.

Indriana datang dengan wajah tenang. Terlihat  gadis cantik molek itu tak ragu untuk mengungkapkan apa yang menjadi tekat dan pilihannya.

"Hai Indri, senang kamu pagi pagi sudah ke kantorku, ada berita bagus untuk kita?" Sambut Arya Semana berusaha untuj mengenyahkan bayangan antara kekasihnya semalan dengan di pembalap itu dengan mata menyiratkan rasa rindu dan cinta yang tetap bersemayam di sana.

"Sori, Arya, aku datang pagi pagi, habis siang dikit kamu sudah nggak ada ..." seru gadis yang berprofesi sebagai kepala oprasional Stadion Balap, dan menejer beberapa pembalap.

"Maaf, aku .. ya begitulah tanggung jawabku sebagai perwakilan Papa di usahanya. Maafkan aku yang sering membuatmu kecewa, tapi aku juga tengah memikirkan waktu untuk diriku sendiri, walau belum yakin bisa sesantai orang lain, paling tidak mungkin ada tambahan waktu untukku pribadi," ujar Arya Semana yang menyadari waktu selama kebersamaannya dengan Indriana memang kerap mengecewakan gadis itu. Delapan puluh lima persen waktunya untuk kesibukan perusahaan. Meeting, tugas keluar negeri dan lain lain yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan papanya, yang otomatis kelak akan menjadi tanggung jawabnya secara penuh.

"Aku maklum, Arya," lirih suara Indriana, terbayang lagi bagaimana dirinya harus menangis sendirian karena kecewa harus pergi sendiri menghadiri pernikahan sepupunya, karena Arya Semana mendadak membatalkan janji. Ada meeting diadakan menggantikan papanya yang tiba tiba megrain kepalanya. 

Banyak lagi acara mereka yang menelan kecewa pada Indriana. Arya Seman mendadak harus terbang ke Jepang, padahal mereka sudah membeli ticket  untuk nonton Balap Kuda, atau sudah di depan gedung bioskop, tapi tiba tiba Arya Semana meninggalkannya karena harus menyambut tamu perusahaan dari luar negeri yang jadwalnya dimajukan.

Banyak lagi kekecewaan yang harus ditelan Indriana. Arya Semana yang terpaksa meninggalkannya saat mereka menonton balapan mobil karena urusan kantor, bahkan saat acara lamaran yang dijanjikan Arya Semana untuk diresmikan dengan pesta pertunangan, dan dirayakan secara besar di sebuah hotel hanya tinggal kenangan. Alasan waktu yang belum didapat. Maka pemberian cincin pengikat bermata berlian seharga lima miliyar itu, hanya disematkan oleh Haris ke jari manisnya dengan disaksikan kedua orang tua masing masing.

Cukup sudah derita batinnya selama setahun enam bulan menjadi kekasih Haris, dan enam bulan lalu bertunangan. Total dua tahun menjadi orang terdekat lelaki super sibuk pewaris Semana Group yang memiliki sekian belas perusahaan itu.

"Tapi ibarat orang berjalan pasti ada waktu dan batas akhir tujuan," lanjut gadis yang telah menyandang gelar Master di bidang Marketing itu, setelah beberapa saat terdiam.

Arya Semana menatap Indriana tanpa curiga jika hubungan mereka akan betul betul berakhir.

"Dan aku sudah tiba pada akhir perjalananku mengharapkanmu. Aku akan mengakhiri perjalanan kita yang tak pernah sampai tujuannya ..."

Arya Semana terkejut.

Indriana tersenyum walau ada kecewa Di matanya. Sesungguhnya ia masih menyimpan cintanya pada Haris. Tapi dengan berjalannya waktu ia akan sanggup menghapusnya, dan memberi tempat sepenuhnya pada cinta lelaki lain yang mulai dipertimbangkannya untuk menjadi pendamping hidupnya.

"Indri ..."

"Aku sudah memutuskan untuk ini .." Indriana mengeluarkan cincin berlian yang sudah ia lepas beberapa hari ini, karena ada cincin lain yang akan segera menggantikannya. 

"Indri ...!" Arya Semana terkejut menerima cincin yang pernah disematkannya enam bulan lalu.

"Dan ini," sebuah kartu undangan diletakkan Indriana di meja Haris,"Terima kasih untuk kebersamaan kita, lupakan tentang kita dan semoga kamu mendapat gadis yang pengertian dan lebih sabar dariku," berdiri gadis yang lebih muda satu tahun dari Arya Semana umurnya itu.

Arya Semana tergugu tak bisa bicara.

"Datanglah ke pernikahan kami," ujar Indriana mantap sambil melirik surat undangan di atas meja.

Arya Semana terkejut, dengan raut muka tegang meraih undangan berwarna keemasan yang dedesain Indah serta mewah.

"Jadi benar kamu dengan Roy?!" Mata Arya Semana lekat seakan ingin menguliti Indriana.

Indriana mengangguk, "Maafkan aku, kami akrab sebulan ini, Dan Roy sudah lama ada hati denganku, tapi dia pantang menyerobot darimu. Aku yang sudah memberi lampu hijau mengingat aku ini perempuan butuh pendamping yang memperhitungkan keberadaanku di sampingnya, dan Roy sanggup," tanpa menutupi ia menjelaskan dengan jujur.

"Bagaimana ini terjadi, sedangkan kita masih ada hubungan ...!?" Arya Seman berdiri merasa tak pantas kekasihnya itu memutus cinta sepihak tanpa kompromi lebih dulu. Jelas dirinya tak bisa terima dengan perlakuan gadis yang duduk tenang di depannya.

Melihat sikap Arya Semana yang tak bisa menerima keputusannya untuk berpisah, Indriana pun berdiri.

"Aku sudah lelah menghadapi sikapmu yang tak pernah memberiku kedamaian tentang hubungan kita, selain itu papaku sakit-sakitan, beliau ingin melihatku cepat menikah, dan aku sendiri mulai jenuh dengan hubungan yang seperti tak pasti ini makanya aku menyambut cinta Roy yang sudah lama jatuh hati padaku. Dia punya tujuan untuk menikah, tak seperti dirimu yang hanya mengulur waktu tanpa kejelasan.

Arya Semana terpukau oleh ucapan Indriana yang begitu lancar memberikan alasannya memutus hubungan. Sungguh sepertinya cinta mereka begitu gampang digeser dan digantikan orang lain.

"Aku tak menyangka ..." Gumam Arya Semana tak kuasa mencegah kekasih plus tunangannya untuk menikahi lelaki lain. Kalau sudah begini apanya yang akan dipertahankan lagi?

"Hidup harus reality, dan aku perempuan yang memiliki komitmen pacaran oke, tapi harus punya tujuan dan pernikahan yang pasti," ujar perempuan jelang dua puluh sembilan tahun itu.

"Oke selamat ..." Pada akhirnya Arya Semana sadar tak bisa lagi menghalangi rencana pernikahan Indriana. Kesalahan memang ada padanya yang tak pernah membicarakan hari pernikahan, atau mengajak gadis yang kini sudah menjadi mantannya itu berbicara tentang masa depan mereka.

Indriana tersenyum lalu membalikkan badan, dan melangkah dengan langkah pasti menuju pintu keluar ruangan.

Arya Semana terduduk menatap cincin berlian yang terselip huruf H yang berinisial namanya.

Ada yang hilang dalam hatinya. Ada sedih dan kecewa, serta penyesalan tentu saja karena tak pernah memiliki waktu cukup untuk kebersamaannya dengan Indriana yang membuat gadis itu berpaling .

Sedih dan luka serta kecewa pada putusan Indriana yang sepihak, tak memberi kesempatan untuk dirinya membela diri, atau berusaha memperbaiki waktu yang telah berlalu supaya rutinitas pertemuannya dengan gadis itu bisa meningkat.

Arya Semana hanya bisa menerima keputusan Indriana, tak bisa mengajukan perbaikan yang sebenarnya masih bisa diupayakan.

Tapi jika Indriana sudah memutuskan. Sudah mulai menggeser cintanya pada orang lain, apa yang bisa dilakukannya sebagai pihak yang telah didakwa sebagai pelaku merenggangnya hubungan mereka.

Arya Semana akhirnya memutuskan untuk melepas nama mantan gadisnya di relung hatinya untuk selamanya.

Karena ia bukan type pemain cinta sesaat, mungkin tak bisa secepatnya melupakan gadisnya itu. Perlu waktu.

"Tapi aku harus bisa dan akan bisa menjalani hari hari tanpa cinta indri ..." batinnya bertekad.

"Hei Boy hilang satu tumbuh seribu ..

" Rudi merangkul bahu Arya Semana saat mereka bertemu keesokan harinya.

"Aku bukan type lelaki begitu main comot untuk pelipur Lara, maaf, Bro!" Arya Semana tertawa sumbang.

"Tapi aku salut sama Indri, gadis berkomitmen," tertawa Joni.

Arya Semana hanya mengangkat kedua bahu tanpa bersuara menghadapi ocehan dua lelaki yang tergabung di Semana Group, yang kebetulan sahabat semasa kuliah.

"Intinya kita buat pesta lajang," usul Tony yang baru bergabung. Professional muda ini teman Arya Semana satu kampus saat melanjutkan ke jenjang Master di London, kemudian menjadi sahabat Joni dan Rudi.

"Hah?!" Arya Semana mendelik.

"Proklamirkan dirimu kalau jombloh tanpa kekasih," ujar Tony nyengir.

"Boleh juga biar lebih resmi saja statusmu, Bro," seru Rudi.

"Ide bagus itu," lanjut Joni.

Arya Semana hanya memandang ketiga karibnya yang sama sama sudah menikah beberapa bulan lalu.

"Deal?" Tony mengerling.

"Aku sih, yeslah," angguk Rudi.

"Aku ya so pasti setuju, dong, dan kau tuh memang harus selamatan atas status barumu, Har," sambung Joni dengan logat Manado daerah asal ibunya.

Arya Semana hanya tertawa kecil. "Aku tahu tempatnya dimana," pada akhirnya ia tak bisa menolak inginnya para karibnya.

Bersambung

1
🥔Potato of evil✨
Bagaimana cerita selanjutnya, author? Update dulu donk! 😡
Rosida0161: oke terima kasih sudah baca
total 1 replies
Eirlys
Ngangenin banget ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!