NovelToon NovelToon
Fotografer Plus-Plus

Fotografer Plus-Plus

Status: tamat
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Slice of Life / Tamat
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desau

Wildan harus bekerja serabutan demi bisa terus mencukupi kebutuhan ibu dan dua adiknya, mengingat dirinya merupakan tulang punggung keluarga. Semuanya berubah saat Wildan mendapatkan job tak terduga dari seorang selebriti terkenal. Dia bahkan dibayar dengan mahal hanya untuk pekerjaan itu. Namun siapa yang menyangka? Wildan tergoda untuk terus melakukannya. Kira-kira job apa yang dilakukan Wildan? Karena pekerjaan itu pula dirinya banyak bertemu wanita cantik. Wildan bahkan bertemu dengan supermodel idolanya!

Inilah cerita tentang sisi gelap seorang fotografer, serta kehidupannya yang penuh lika-liku dan pengalaman unik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 1 - Sandwich Generation

Seorang lelaki tampak berjalan terseok-seok sambil membawa sekarung beras di punggungnya. Namanya adalah Wildan Narendra. Memang itu pertama kalinya Wildan melakukan pekerjaan berat. Ia terpaksa mengambil pekerjaan itu karena harus membayar biaya spp adiknya yang sudah menunggak.

Sandwich generation, begitulah istilah trendy yang mendefinisikan nasib Wildan sekarang. Istilah itu sendiri ditujukan untuk orang-orang yang menjadi tulang punggung keluarga seperti Wildan.

Dulu sebenarnya Wildan sempat hidup enak. Dia memiliki keluarga yang lengkap dan berkecukupan. Akan tetapi semuanya hancur ketika ayahnya ketahuan berselingkuh. Akibat hal itu pula, ibunya Wildan berakhir sakit-sakitan.

Wildan sangat membenci ayahnya. Itulah juga yang menjadi alasan utama kenapa dia bekerja sangat keras untuk mendapatkan uang. Bahkan kalau perlu, sampai tetes darah penghabisan.

Berbagai jenis pekerjaan telah Wildan geluti. Dari mulai menjadi tukang cukur, tukang bersih mobil, sopir, pelayan, cleaning service, bahkan ojek online. Namun dari semua itu, Wildan selalu mendambakan pekerjaan sesuai dengan hobinya. Yaitu mengambil gambar dengan kamera.

Ya, bisa dibilang Wildan bermimpi menjadi seorang fotografer terkenal. Kerjanya tinggal jepret-jepret, terus dapat duit. Intinya, semua foto yang dirinya hasilkan, akan memiliki nilai berharga.

Karena hobi dengan segala hal berbau fotografer, Wildan mengambil jurusan perfilman di sebuah universitas ternama. Meski sibuk bekerja, Wildan ternyata juga tak lupa dengan pendidikan. Walau terkadang dirinya harus tertidur di kelas karena kelelahan.

Wildan meletakkan karung beras terakhirnya ke dalam truk. Saat itulah dia langsung duduk sambil mengipasi dirinya dengan tangan.

"Ya ampun... Capek banget kerja beginian," keluh Wildan sembari mengatur nafas.

"Cepat juga kerjamu, Dan! Nih bayarannya!" Pak Malih selaku pemilik toko beras menyodorkan amplop pada Wildan.

"Makasih, Pak!" Wildan menerima amplop dari Pak Malih.

"Kalau nggak kapok, nanti besok datang lagi ya. Bapak soalnya suka pekerja muda dan energinya cepat kayak kamu," ujar Pak Malih.

"Siap deh, Pak..." Wildan membalas dengan senyuman kecut. Pak Malih lantas beranjak dari hadapannya. Saat itulah Wildan memeriksa isi amplop dari Pak Malih.

Mata Wildan membulat tatkala melihat isi amplop itu hanya berisi lima puluh ribu rupiah.

"Anjir! Nggak bakalan lagi deh aku ngambil kerja beginian. Udah capek, gajinya nggak sebanding!" keluh Wildan. Ia bergegas pergi dari pasar. Dirinya ingin cepat-cepat kembali ke rumah. Karena satu jam lagi, Wildan harus pergi ke kampus.

...***...

Ketika sampai di rumah, Wildan melihat ibu dan adiknya asyik menonton televisi. Keduanya langsung menyambut kedatangan Wildan dengan tatapan.

"Astaga, Dan! Kamu kok keringatan begitu? Kamu habis ngapain?" timpal Nia yang tak lain adalah ibunya Wildan.

"Biasalah, Bu. Kerja," sahut Wildan.

"Sudahlah, Dan. Kau harus biarkan Ibu kerja ya. Ibu nggak bisa biarkan kau begini terus," ujar Nia.

"Ya ampun. Ibu lupa ya dengan kejadian tempo hari? Ibu pingsan karena kelelahan bekerja. Aku nggak mau lah kejadian begitu terulang lagi. Pokoknya Ibu nggak usah cemaskan aku!" tanggap Wildan sembari masuk ke kamar. Dia ingin cepat-cepat mandi dan berangkat kuliah.

Sementara di luar, Nia tertunduk sedih. Jujur saja, dia seringkali merasa khawatir saat melihat Wildan bekerja sangat keras. Namun apalah daya, kondisi tubuh Nia juga tidak memungkinkan untuk melakukan pekerjaan berat. Ia menderita gagal ginjal, yang mana Nia harus melakukan cuci darah setiap seminggu sekali.

1
Arif Susanto
Tinggal serlok will, klo butuh tukang cuci piring😄😄🤭
Venus
resiko pekerjaan,dan....😄
tetep ingat ibu dan 2 adek kamu,dan...
Juna Dong
luar biasa
Tara
mantap...👍
Mega Arum
luar biasa Thoor....cerita nya sangat bisa di terima dg akal, tdk berlebihan.. bnr2 kesuksesan yg merangkak dari nol.. trmksh
Nii
semangat Thor
Erikania Adhelia sabdono
bagus
Erikania Adhelia sabdono
lanjut thor
Wensy Gusno
Awas kena penyakit kelamin
penapianoh: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya😌
total 1 replies
Siti Khoirunnissa
dibuat film layar lebar bgus nih ya😍😍👍👍
Hp Redmi9
kok aq cari gak ada sih kak novelnya
fsf
ribet kalau urusan sama orang berduit mah.... mereka playing victim dan selalu menggunakan kekuasaan buat hal yg ngak baik
fsf
kok aku curiga y .... seperti nya Wildan ada yg menjebak 🤔
dari semua kejadian itu seperti ada yg kasih skenario
fsf
heis.....ini mah beneran negara Konoha 🤦 hancur sudah negara dengan oknum seperti itu
fsf
aku sampe deg-degan aku kira Wildan ngak bs kontrol nafsu
penapianoh: halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
nur adam
smgt untuk krya mu thoor
fsf
keren tuh Jaka bisa liat hantu
fsf
mb Kunti mau ikutan foto tuh 😂😂
fsf
selingkuh adalah kehancuran dari semua hal
Raditya Mahaputra Serang
sabun ada sabun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!