NovelToon NovelToon
Antara Benci Dan Cinta

Antara Benci Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Wanita
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Cinta yang di awali kebencian Leon dengan seorang wanita yang bernama kirani, wanita yang berasal dari golongan orang yang tidak mampu. Sedangkan Leon yang berasal dari keluarga yang sangat kaya raya, akan kah kisah cinta berakhir bahagia… Jika penasaran baca kisah lengkapnya di novel ini ya…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang.

Pagi harinya pelan yang terbangun terlebih dahulu membuak matanya perlahan, dinginnya suhu ac di tambah suhu udara yang terasa dingin karena hujan semalam menjadikan Leon meringkuk memeluk erat tubuh rani.

Harum bau sabun yang di pakai rani semalam masih dapat Leon cium, Leon menatap wajah cantik rani. “Cantik…” itulah yang ada di dalam hati Leon menatap rani yang masih memejamkan matanya.

Perlahan Leon mengelus pipi rani, beralih turun ke bibir rani yang terlihat tipis menggoda. Leon akui jika wanita yang saat ini tidur dengannya mempunyai daya tarik tersendiri, wajah tanpa make up membuat kesan kecantikan alami bagi seorang kirani.

“Sayang… kamu akan menjadi kakak iparku, jika saja aku belum mempunyai kekasih maka aku akan mengejarmu dna aku pastikan kamu akan menjadi miliku cewek udik.” Batin Leon.

Entah setan dari mana tiba tiba Leon berkeinginan ingin mencium bibir merah mengoda milik rani sekali lagi, perlahan Leon mengangkat wajahnya tepat di depan wajah rani yang masih tertidur pulas.

Leon tempelkan bibirnya di bibir rani, rasa mint sisa sikat gigi semalam dapat Leon cium. Perlahan Leon mendekatnya dan menempelkan bibirnya, Leon membuka kedua bibirnya melumat bibir merah alami milik rani.

Dia menghisap bibir atas dan bergantian bibir bawah milik rani, “Eungh…” lenguhan dari mulut rani terdengar sangat jelas di pendengaran Leon, sebelum rani terbangun karena ulahnya dia segera membalikkan badannya memunggungi rani.

“Eungh….” Rani terbangun dan segera membuka matanya, dia melihat ke samping melihat Leon yang memunggunginya. Dia segera bangkit dan berjalan menuju ke kamar mandi, rani segera mandi dan memakai bajunya yang kemarin di gantung.

Leon yang merasakan rani yang beranjak ke kamar mandi, segera membuak matanya dia tersenyum sambil mengusap bibir bawahnya mengunakan ibu jarinya.

“Manis dan nikmat, berbeda dengan bibir milik Cindy. Shit… Leon kenapa kamu bisa mencium cewek udik itu, dia itu bukan seleramu. Cewek udik yang berpenampilan kampungan dan tidak bisa berdandan cantik, Leon kamu gila benar benar gila.”

Leon mengacak rambutnya sendiri, dia melihat pintu kamar mandi yang akan terbuka. Dengan segera Leon kembali berbaring, dia berpura pura tidur agar rani bisa keluar dengan rasa canggung.

Tapi ekspektasi Leon ternyata salah, dia merasakan rani menggoyang goyangkan kakinya untuk membangunkan Leon.

“Eh… eh… bangun, bangun woy…” guncangan yang rani berikan tadi terasa pelan tiba tiba berganti kasar sampai Leon kesal dengan ulah rani.

“Hei cewek udik, bisa kalem sedikit nggak sih banguninnya.” Leon segera terbangun dan dengan kesal berjalan ke kamar mandi.

Dengusan Leon terdengar sampai rani terkejut, dia merasa bersalah sekaligus geli melihat Leon yang seperti anak kecil.

“Makanya cepetan bangun, sudah siang woy…” ucap rani sedikit keras agar Leon dapat mendengarnya. rani yang engan keluar sengaja menunggu Leon sambil menatap pemandangan di luar jendela, sebuah taman yang terlihat indah dapat menyegarkan pikiran rani sesaat.

Terdengar pintu kamar mandi di buak dari dalam, tampak wajah tampan Leon dengan rambut basahnya. Rani tidak segera menoleh melihat Leon, dia sengaja acuh dengan Leon.

“Kita pulang sekarang.” Ucap Leon sambil akan berjalan ke arah pintu depan, rani berbalik dan segera mengikuti Leon keluar dari kamar motel.

“Hei… hei…” rani memanggil Leon yang berjalan sedikit cepat keluar dari motel setelah melakukan cek out, langkah cepat Leon tiba tiba terhenti mendengar rani yang memanggilnya tanpa nama atau sebutan yang sopan.

“Gue punya nama gadis udik, lo bisa panggil gue tuan Leon atau si tampan Leon.”

“Ish… najis.”

“APA LOE BILANG, NAJIS…” seru Leon melihat rani dengan mata melotot hampir keluar.

“Aku nggak mau panggil kamu dengan sebutan yang kamu bilang tadi, toh kamu juga nggak ganteng ganteng amat. Lebih gantengan idolaku, kamu jelek dan bisa buat mataku cepet bosan dan enteng kalau lihat wajah kamu.”

Leon yang kesal mengepal erat, dia seperti sudah tidak punya harga diri sama sekali jika di depan rani. Dengan cepat dia berbalik badan dan menghampiri rani yang masih menatapnya, Leon menyeringai sambil berjalan ke arah rani.

“Sekarang tatap wajah jelek aku cewek udik, TATAP… DAN JANGAN SAMPAI KAMU BERKEDIP, SAMPAI KAMU MUAK MELIHAT WAJAH JELEK MILIKKU. DAN SETELAH ITU JAUH JAUH DARI KEHIDUPANKU, JANGAN SAMPAI AKU LIHAT MUKA TENGIL KAMU. ATAU KALAU TIDAK AKU AKAN BUAT PERHITUNGAN SAMA KAMU.” ucap kesal Leon.

Rani dan Leon saling menatap satu sama lain, detak jantung yang tadinya normal berubah menjadi cepat. Entah perasaan apa yang di alami keduanya, Leon yang melihat bibir rani tiba tiba teringat saat dia melumat diam diam bibir rani.

Begitu juga dengan rani, dia terpana melihat mata indah Leon. Hanya hitungan detik mereka saling tatap satu sama lain, dan akhirnya Leon dan rani sama sama memalingkan wajah mereka.

“Kita pergi ke bengkel dulu, aku akan pinjam mobil atau motor untuk kita pulang.” Leon berjalan menuju ke arah bengkel yang tak jauh dari motel, sedangkan rani mengikutinya dari belakang.

Terlihat pintu besar bengkel sudah terbuka, dengan segera Leon masuk kedalam sedangkan rani masih menunggu di luar. Terdnegar suara obrolan Leon dan juga Edo, tawa renyah pun terdengar dari Edo yang mendengar cerita dari Leon jika mereka terjebak hujan dan menginap di sebuah motel di dekat ares bengkel.

“Bos tahu tidak mitos tentang motel yang semalam bos kunjungi.” Leon menggeleng pelan. “Barang siapa yang tidur sama lawan jenis di motel itu maka mereka akan menjadi pasangan seumur hidup, alisa menikah bos.”

“Ah bulsyit… aku tidak percaya hal hal yang begituan, jika mereka berjodoh berarti itu sudah takdir.” Leon menggambil kunci motor milik Edo, dia segera memanaskan motor sport merah milik Edo.

“Gue pinjam motor lo, kalau mobil gue sudah jadi anter ke rumah.” Leon segera menaiki dan menjalankan motor sport yang terlihat keren tersebut. Dia keluar dan mencari keberadaan rani, tampak rani yang sedang berjongkok sambil memainkan bunga putri malu.

“Kayak anak kecil…” lirih Leon menghampiri rani. “nih… naik…” Leon menyerahkan helm dan segera menyuruh rani untuk naik ke atas motor.

Rani terpana melihat Leon menaiki motor sport yang menjadi incaran rani, walaupun rani seorang wanita dia sangat ingin memiliki motor sport yang Leon naiki sekarang.

“Hei… ayo naik keburu siang, gue harus berangkat ke kantor.”

“Oh… iya baik..”

Rani segera naik, beruntung rani memakai celana panjang. Jadi dia dengan mudah dapat naik ke atas motor yang tinggi itu, dia memegang pundak Leon dengan erat.

Saat Leon menambah kecepatan mobilnya rani mencengkeram erat pundak Leon, merasa kan tidak nyaman dengan cengkeraman rani di pundaknya saat lampu trafic light berwarna merah Leon memanfaatkan kesempatan untuk menarik tangan rani untuk dia pindah memeluk perut six pack Leon.

“Diam dan turuti keinginan gue.” Rani terdiam, dia lebih baik menuruti perintah Leon dari pada nanti di turunkan di jalan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!