Zareena, wanita cantik nan sempurna menikah dengan pria yang sangat dicintainya hingga pernikahannya dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Elvano. Lima tahun pernikahannya terasa begitu sangat indah, hingga kenyataan menghantam relung hatinya. Suaminya berselingkuh dengan adik angkatnya, bahkan keluarganya begitu memihak pengkhianat.
Di khianati dan disingkirkan, Zareena tiada dalam kesedihannya. Namun kepergiannya bukan akhir dari segalanya. Dalam gelapnya alam baka, Zareena bersumpah.
“Jika diberikan kesempatan kedua, aku akan memilih mengubah takdirku, melindungi putraku dari pengkhianat”.
Dan ketika ia membuka mata, ia kembali bukan sebagai Zareena, tapi sebagai ancaman yang tak mereka duga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kue Kumur
Setibanya di kantor Andra, Belinda merapikan penampilannya. Dengan langkah anggun keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke lobby. Namun, langkahnya terhenti karena satpam melarangnya untuk masuk.
“Maaf nona, anda dilarang masuk !”
“Kamu satpam baru, ya ! Kamu nggak tahu siapa saya ??” ucap Belinda dengan nada angkuh.
“Maaf nona, tapi anda tidak bisa masuk. Pemilik perusahaan ini yang meminta kami untuk tidak membiarkan nona masuk !” katanya sekali lagi.
Belinda menatap tajam pria tua yang menjadi satpam diperusahaan Andra. “Kamu itu hanya pekerja disini, jangan coba-coba membohongi saya. Saya bisa pecat kamu !”.
“Maaf nona, kami hanya menjalankan tugas !” timpal salah satu satpam.
Hal itu membuat Belinda tidak suka, dia langsung meraih ponselnya dan menghubungi Andra, namun sayangnya panggilannya tidak digubris hal itu semakin membuat Belinda marah.
Dia yang berniat menerobos dibikin malu karena salah satu resepsionis sengaja menumpahkan jus yang sudah kadaluarsa ke tubuhnya.
“Ahhhhh !!! Kaliann !!!” pekik Belinda emosi. Resepsionis itu meminta maaf kepada Belinda atas ketidak sengajaannya. Dia adalah karyawan lama disana, tentu dia tidak suka dengan keberadaan Belinda. Apalagi saat awal dia mengatakan bahwa dia adalah istri CEO mereka dan ternyata wanita itu adalah perusak rumah tangga bosnya.
Ditambah pengumuman Asisten Zaki kemarin, hal itu menyakinkannya untuk mengusir Belinda.
“Awas saja kamu, kamu bakal saya aduin ke bang Andra ! Kalian juga, saya pastikan bahwa kalian semua dipecat !!” teriak Belinda emosi dan berakhir dia harus pergi karena bau tumpahan jus tercium sangat menjijikan.
Wanita muda itu menepuk kedua tangannya seolah sedang membersihkan debu yang menempel. “ Bapak kerja yang bagus, kita basmi perusak-perusak rumah tangga bos kita !” serunya gembira.
“Benar neng Echa, Bu bos sangat baik sama kita. Kita harus menolong bu bos dengan cara seperti ini,”.
“ Benar Mang Eden, harus itu..” Ketiganya saling mengangguk dan kembali bertugas sementara itu Zareena sedang menatap ponsel suaminya yang berhenti berdering.
“Kenapa tidak diangkat ?” tanya Zareena santai.
“Tidak penting !” sahut Andra yang masih menghabiskan piring keempatnya. Elvano sudah kembali bermain ipad, sesekali dia memekik girang saat melihat kekalahan lawannya.
Zareena berdecak kecil. Sesekali mengelus perutnya yang sudah terlihat buncit. Padahal usia kehamilannya belum ada dua bulan tapi perutnya sudah terlihat usia lima bulan.
“Habis ini kita periksa kehamilan kamu, sayang. Aku ingin melihat perkembangan bayi kita !” seru Andra tiba-tiba.
“Baiklah, aku akan menunggumu…” jawabnya pelan.
Akhir-akhir ini, Zareena tengah memikirkan hubungan suaminya dengan Belinda. Tapi kenapa suaminya seolah tidak berselingkuh dengan Belinda ?. Tidak mungkin dia melewati setiap narasi yang ada di novelnya.
Beberapa menit kemudian, Andra membawa istri dan putranya pergi ke rumah sakit. Kini mereka berada di dalam mobil. Asisten Zaki yang menyetir. Elvano yang duduk anteng di sebelah Asisten Zaki memilih menghabiskan cemilannya.
“Habis ? Pelasaan balu buka bungkusnya ?” ujar Elvano melihat isi bungkusan cemilannya yang kosong lalu berbalik menatap Andra dan Zareena di kursi penumpang.
“Daddy, cemilan El macih ada nda “.
“Sudah jangan terlalu banyak makan-makan ringan, itu tidak baik untuk kesehatan !” tegur Andra.
Elvano mengerucut lucu. Dia membalikkan tubuhnya dan menempel di pintu mobil. Wajahnya yang kesal, dengan bibir yang maju ke depan terlihat menggemaskan hingga pada saat mereka melewati pedagang kaki lima.
Tiba-tiba suara Elvano membuat Asisten Zaki mengerem mendadak.
“OM CAKIIIII OM CAKIII BELENTI CEBENTALLLLL CEBENTALLLLL BELENTI DULU, BELENTIIII DULUUUU !!” teriak Elvano yang langsung menempelkan wajahnya di kaca jendela mobil.
“Ellllll !!!!” tegur Andra kesal karena hampir membuat Zareena terpental ke depan. Jika saja dia tidak menahan tubuh istrinya mungkin saat ini perut istrinya terbentuk belakang kursi kemudi.
“Daddy tuluuuuunnnn !!! El mau itu ! El mau itu !!!!” pekik Elvano heboh.
“Kamu mau apa sihhh !!!” geram Andra kesal.
“Itu daddy !! Ituuuu !!! Yang coklat-coklat kayak mataliiniiiiii “
“Matalini ??”.
“ Iya itu loh ada tulisan nya daddy !! El mau itu pokoknya !!!” seru Elvano ya kini melihat wajah Andra dengan penuh harap.
“Itu kue kumur mana bisa dimakan, Ellll !!” ucap Andra gemas.
“Kue kumur ?” ucap Zareena lirih.
“Itu kue kumul dibeli cama bibi-bi betongkat !” tunjuk Elvano kepada dua wanita tua yang membeli kue di lapak yang Elvano tunjuk.
“Coba aku liat, sejak kapan ada kue kumur..” seru Zareena mendekatkan dirinya di sebelah sang suami. Kedua matanya menyipit untuk membaca tulisan di banner itu.
“YAAAAKKK ITU KUE CUCUR BUKAN KUMUR, MASSSS !!! KAMU NGGAK BISA BACA YA !!!” pekik Zareena membuat Asisten Zaki yang sedang membalas pesan ibunya tersentak kaget.
‘Astaga keluarga ini, pita suaranya gabungan bas dan terompet rusak.. Bikin kaget !’
“Itu tulisannya mirip kumur kok, nggak salahkan ?” ucap Andra membela diri.
“Sudah sana turun, belikan kue cucur yang banyak. Aku juga mau !” titah Zareena kesal.
“Yangggg, kue itu kotor loooohhh. Lihat saja mereka jualnya ditepi jalan. Banyak debu yang menempel. Aku nggak suka ya !” seru Andra tak mau turun untuk membelikan kue cucur yang diminta anak dan istrinya.
Zareena tak merespon, dia malah melihat ke arah asisten suaminya. “ Zaki, tolong belikan kue cucur itu ya. Sekalian parkir mobilnya dengan benar !” seru Zareena karena saat ini mereka mendapatkan beberapa teguran dari klakson mobil di belakang mereka.
“Ck ! Biar aku saja !” ketus Andra yang hendak membuka pintu mobilnya.
“Elll ikut !! El ikuttt !!”.
“ tuh bawa sekalian putramu !” titah Zareena. Andra dengan kesal turun dari mobil seraya menggendong Elvano.
Keduanya mendatangi lapak kue cucur. Sekali lagi Andra melihat banner di gerobak itu. “Kue cucur ya, aku kira kue kumur..”
“Abangggggg… beli kue kumul na selatus !!” seru Elvano yang mana membuat penjual terheran.
“Maaf dek, abang jualan kue cucur bukan kue kumur..”
“Maksud putra saya, kue cucur bang. Maaf ya, maklum lidahnya masih bengkok..” kata Andra tak enak.
Penjual itu mengangguk. Dia memasukan kue cucur yang masih hangat ke dalam box. “ Bang ini beneran mau seratus ? Kurang nih, kurang dua puluh lagi !” serunya tak enak karena kue cucurnya tidak cukup seratus.
“Bentar bang, itu kebanyakan. Saya nggak bilang seratus !” seru Andra heran.
“Tapi putra abang yang bilang seratus !” seru penjual tak mau kalah.
Andra menatap Elvano dengan tatapan kesal. “ Kamu pesan seratus emang ada uangnya ?” tanya Andra kesal.
“Uang daddy banyak, halus dihabiskan lah !” sahut Elvano kesal.
“Ck kamu !!!”.
“ Jadi, gimana bang ?”.
“Itu aja bang, hitung semuanya ! Saya beli !!” ucap Andra menurunkan Elvano. Dia meraih dompetnya dan mengeluarkan uang merah dua lembar.
“Ini bang, kembaliannya ambil saja !” kata Andra dan kembali memasukkan dompetnya ke dalam saku celana.
Andra mengambil beberapa keresek itu. Saat mengajak putranya untuk berbalik ke mobil. Dia tidak mendapatkan keberadaan putranya, hal itu membuat Andra panik. Namun, kepanikannya berujung kesal saat melihat putranya berdiri dan memesan minuman instan.
“Ellllllll !!!!” pekik Andra kesal.
“Daddy bayalin ya ! El haus ..” ucap bocah menggemaskan itu.
“Bayar sendiri !!” ketus Andra membuat Elvano panik.
“Ekheeee daddyyyyy !!!”