NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Dewa Perang

Reinkarnasi Dewa Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: amar basalamah

dunia fanasia. hidup segala macam ras. dari ras manusia, setengah hewan, peri, kurcaci, duyung, iblis, malaikat, bahkan dewa pun ada di dunia ini.

aku adalah dewa perang. tugasku adalah berperang jika tahta dewa di serang, atau jika atasanku menyuruhku turun ke dunia untuk menyelesaikan masalah.

tapi... tak ada masalah yang muncul yang mengharuskan aku turun. dan juga sudah ratusan ribu tahun tak ada yang menyerang tahta dewa. jangankan menyerang, makhluk jaman sekarang bahkan untuk naik ke langit ke tempat tahta dewa mereka tak mampu. aku mulai bosan.

jadi setelah ribuan tahun aku berhasil menciptakan sihir baru, sihir reinkarnasi. akhirnya... selamat tinggal kebosananku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amar basalamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

misi dari tuan tanah

malam hari ketika berlatih fisik, aku kedatangan tamu. seorang berwibawa dengan wajah bersih. karena dia membawa reno bersamanya, dia pasti adalah tuan tanah kota sura. kami berbicara di ruang tengah bar.

"maaf jika aku datang malam-malam" ucapnya sopan.

"tidak masalah, jujur saja aku lebih suka anda datang malam, karena itu tak mengganggu kegiatan kami".

"oh.. bagus lah kalau begitu aku akan memperkenalkan diriku terlebih dahulu. namaku goldi sura, aku adalah lord kota sura" ucapnya sopan.

"aku ragas, pemimpin geng hembusan angin".

"aku akan langsung keintinya, kesatriaku sudah mengatakan betapa hebatnya kemampuanmu. aku ingin memberikan sebuah misi, dengan kemampuanmu harusnya itu bukan masalah sulit".

"lanjutkan! ".

"ada bandit terkenal di jalan utama menuju ibu kota. mereka sudah membuat banyak masalah. aku sudah mengirim ketua kesatria ke tiga, tapi dia tidak kembali".

"apa kau punya informasi tentang bandit? ".

"tidak banyak, bahkan tentang bandit aku hanya mengira-ngira. bisa jadi itu monster atau hal lain. tapi aku ragu jika itu monster, karena mereka yang sampai ke ibukota tanpa masalah tak menemukan adanya bekas darah dijalan".

"aku mengerti, berapa yang bisa kau tawarkan".

"1000 koin emas bagaimana".

"baik, aku akan menerima 1000 emas jika ini masalah bandit. tapi jika ini hal lain yang lebih merepotkan aku akan meminta negosiasi lebih lanjut".

"tapi jika mereka bandit, tolong tangkap mereka untukku". aku paham. dia mendapat untung yang lebih besar dari bandit yang hidup. sepertinya semua bandit yang aku serahkan padanya memberinya banyak untung, mungkin dia jual sebagai budak. untuk diawal tidak akan ada masalah, karena akan sulit mencari penerima lain.

"aku akan setuju jika 20 koin emas perorang". normalnya budak laki-laki dewasa yang sehat bisa mencapai 30 koin emas, jadi dia gak akan menolak.

"sepakat..!, jadi kapan kau akan berangkat? ". goldi terlihat senang karena negosiasi berjalan dengan lancar.

"seminggu lagi, aku harus mempersiapkan beberapa hal dulu".

...****************...

keesokan harinya tepat setelah latihan pagi. semua orang kecuali ragas dan eris pergi untuk mempersiapkan perjalanan.

Membeli senjata yang lebih bagus, atau kebutuhan pangan nanti di jalan.

"master tidak bersiap..? ". eris terlihat kawatir denganku.

"justru itu aku sedang bersiap sekarang". aku sedang melakukan pus up terbalik dengan tiga jari menumpu tubuhku.

"aku tidak pernah melihat master berlatih manna, apa tidak masalah hanya latihan fisik".

"tentu itu masalah kalau bukan aku, tapi apa kau pernah melihatku kurang dalam hal teknik".

setiap pagi aku biasa menerima penantang yang ingin bertarung denganku. di pertarungan itu, aku membolehkan menggunakan segala macam cara, mau itu teknik manna atau senjata rahasia dan racun.

"tidak pernah sekalipun". eris selalu melihat pertarunganku, jadi dia pasti tau. aku bahkan tidak pernah terluka sekalipun oleh mereka.

Bagiku berlatih teknik manna hanya buang-buang waktu. bagaimana tidak, aku sudah hidup ratusan ribu tahun. aku sangat mengetahui manna. ada ribuan teknik yang aku kuasai. bagiku mengendalikan manna semudah bernafas. tapi aku telah bereinkarnasi. kekuatan fisikku yang bahkan dapat melemparkan gunung hilang. kapasitas mannaku yang mampu bertarung hingga bertahun-tahun tanpa henti juga hilang. Namun pengetahuanku tentang manna tidak hilang. aku hanya harus melatih fisikku dan memperluas kapasitas manna milikku.

"jika mannamu telah pulih aku ingin melihat perkembangan latihanmu".

"baik master".

...****************...

Aku sedang berdiri berhadapan dengan ragas, masterku. walau pun aku mengatakan master tapi kami bukan seperti budak dan tuan. dia membebaskanku dari kontrak paksa yang mengikat jiwa dan mengalihkan kontrak kepadanya, itu artinya jika dia memberiku perintah aku akan dipaksa patuh. menolak kontrak rasanya lebih sakit dari pada luka fisik, itu melukai jiwa.

Tapi walaupun ragas memiliki hak perintah atasku, dia tak pernah menggunakannya sama sekali. aku bahkan diberi kebebasan jika ingin keluar hanya untuk mencari udara segar.

Tubuh ragas memang lebih kecil dariku, tapi tubuh kecil itu tak pernah sekalipun terluka oleh kami. aku hanya pernah melihatnya terluka ketika dia menghadapi ruben di gua. tapi jika dibandingkan dengannya waktu itu, dirinya yang sekarang lebih kuat. aku tak mengerti bagaimana dia bisa menjadi kuat hanya dengan latihan fisik.

"baiklah serang aku dari mana pun" ucap ragas memecahkan lamunanku.

Aku memang beberapa kali menghadapinya dan selalu kalah telak. tapi sekarang berbeda, aku pasti dapat melukainya walaupun sedikit.

'buf'. bola api muncul di kedua tanganku. begitu menjadi bulat sempurna, aku melemparkannya ke ragas. jalur kedua bola api melengkung mengarah ke sisi kanan dan kiri ragas. sebelumnya dia membelah bola apiku hanya dengan satu tangan, tapi jika dari dua arah harusnya tak akan lagi mudah.

Benar saja, ragas tak membelah bola api. dia maju ke depan. kedua bola api bertabrakan dan meledak. aku segera menyemburkan api dari kedua tanganku sebelum ragas mencapai tempatku.

Ragas dipaksa mundur menghindari semburan api. aku mengeluarkan beberapa anak panah dari api dan menembaknya. sihir anak panah api jauh lebih cepat dari sihir bola api, tapi itu padat dan tidak meledak.

Kali ini ragas mengambil pedangnya dan menyelimuti aura putih pada pedang. dia dengan lincah meliuk-liuk diantara panah sambil menangkis beberapa anak panah yang hampir mengenainya.

Sambil menembakkan anak panah api aku menciptakan panah api yang berbeda. mengkombinasikan sihir panah api dengan bola api yang meledak. sihir dengan tembakan cepat dan ledakan kuat. aku butuh minimal 5 detik untuk membuatnya siap di tembakkan.

'wuss' anak panah melesat cepat tepat ke arah ragas. ragas mengayunkan pedang melepaskan aura berbentuk sabit. keduanya saling bertabrakan dan meledak memunculkan kepulan asap di tengah.

"agh... " aku terkejut, ada aura putih sabit lain yang menembus kepulan asap dan mengarah tepat ke arahku, itu bukan hanya satu. mengangkat tangan aku menciptakan dinding api dihadapanku menahan semuanya sekaligus. serangan itu tak cukup kuat untuk menembus pertahananku. memfokuskan manna pada mata aku mencoba mencari posisi ragas, tapi dia sudah menghilang dihadapan.

Aku ingin menoleh tapi pedang sudah di leherku, yah aku telah kalah. ragas telah berada di belakangku. dia mengeluarkan teknik tebasan auranya tanpa henti sambil bergerak kedepan menembus kepulan asap. lalu ia melompat tinggi disana tepat ketika aku membuat dinding api, dan mendarat tepat di belakangku.

inilah yang mengerikan dari kemampuan ragas. dia dapat menggunakan semua tekniknya dengan sempurna tanpa henti dan selalu memikirkan langkahnya kedepan.

menggunakan teknik khusus berkali-kali, selain menguras manna itu sangat membebani otak. seorang tak dapat menggunakan teknik hebat terus menerus, itu akan membakar otaknya.

kami menyebut itu sebagai kelebihan beban. jika sudah mengalami kelebihan beban, seorang akan kehilangan keseimbangan dan tak dapat berpikir dengan jernih. sebelum mengalami kelebihan beban biasanya dia akan mengalami mimisan terlebih dahulu. kejadian ini biasa sering terjadi ketika perang.

ragas menyarungkan kembali pedangnya menandakan selesainya petarungan tiruan kita.

"sihirmu sudah jauh lebih baik, kau sudah bisa menggunakan sihir untuk membuat lawan menjaga jarak. tapi masih kurang dalam pertarungan jarak dekat. setelah kita menyelesaikan misi kali ini, aku akan mengajarimu beladiri untuk penyihir". setelah mengatakan itu ragas pergi ke arah bar.

Dan yang paling membuatku sangat menghormatinya adalah ilmunya. dia mengajari orang-orangnya sesuai dengan keahlian mereka. mengajar pertarungan tangan kosong, penggunaan manna, sihir penyembuhan, sihir api, pedang, panah, bahkan teknik bertarung menggunakan cakar yang jarang dipakai, dia mengajar itu semua. darimana sebenarnya semua pengetahuannya itu aku tidak tau.

Aku takut padanya, menghormatinya, dan juga penasaran. aku tak berani untuk bertanya, bagaimana manusia bisa membuat kontrak yang menyaingi roh besar. aku akan menyimpannya hingga suatu saat dia akan menceritakan dengan sendirinya, atau aku menjadi lebih dekat dengannya hingga aku berani bertanya.

"master mau kemana..? " tanyaku sambil mengejarnya dari belakang.

"aku hanya ingin istirahat sebelum latihan lagi".

1
إندر فرتما
semoga bagus alur cerita ini,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!