NovelToon NovelToon
Oh My God, Aku Punya Harem

Oh My God, Aku Punya Harem

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Sistem
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

lili ada gadis lugu yang Bahkan tidak pernah punya pacar. tapi bagaimana Ketika tiba di hari kiamat dia mendapatkan sebuah sistem yang membuatnya gila.

bukan sistem untuk mengumpulkan bahan atau sebuah ruang angkasa tapi sistem untuk mengumpulkan para pria.

ajaibnya setiap kali ke pria yang bergabung, apa yang di makan atau menghancurkan sesuatu, barang itu akan langsung dilipatgandakan di dalam ruangan khusus.

Lily sang gadis lugu tiba-tiba menjadi sosok yang penting disebut tempat perlindungan.

tapi pertanyaannya Apakah lili sanggup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

Lili duduk bersandar di dinding berdebu, tubuhnya lelah, napasnya tersengal. Tapi lebih dari sekadar lelah fisik, pikirannya kini dihantam oleh satu suara aneh yang menggema di dalam benaknya,tenang, nyaring dan tak bisa diabaikan.

("Selamat datang, Tuan Pemilik Harem. Sistem Harem telah berhasil terikat. Selamat atas pengikatan permanen.")

Lili mengerutkan kening, tubuhnya menegang. “Harem…? Apa ini? "

("sistem harem adalah sistem pengumpulan harem. imbalan akan didapatkan dari apa yang dipakai dan dikonsumsi oleh penghuni harem. nilai pergantian tergantung pada tingkat emosional penghuni harem')

Lili harus memutar otaknya dan mengingat apa arti dari harem itu sendiri. Kepalanya mulai berdengung dan dia tidak percaya apakah Harem yang dia ingat sama dengan yang dimaksud oleh sistem.

ini tidak mungkin kan.

"tunggu dulu apakah harem maksudnya adalah...pasangan? maksudmu pasangan lebih daripada satu?"

Lili sangat gugup Tapi sayangnya sistem mengatakan iya dengan pertanyaan itu.

("semakin banyak harem yang tuan rumah miliki semakin banyak pula hadiah yang akan dinikmati,")

Wow.

lili menggelengkan kepalanya. dia masih perawan dan belum pernah pacaran tapi sekarang diharuskan mengumpulkan pasangan sebanyak mungkin.

Wah nggak bener ini.

"tidak tidak Aku tidak pernah menyetujuinya!” kata Lily dengan cepat di dalam hati.

("Pengikatan telah dilakukan. Konfirmasi sudah diterima. Pengikatan tidak dapat dibatalkan.")

“Tidak mungkin…” Lili menunduk, suaranya lirih.

Lili langsung ini menangis. beberapa teman pernah menawarkan dia pacar yang katanya tampan tapi dia selalu menolaknya. tapi sekarang sistem yang memaksa dia untuk memiliki lebih dari satu pasangan.

Jika saja dia tahu ini,dia tidak akan gegabah mengikatnya lebih dulu.

“Aku hanya ingin bertahan hidup... bukan... bukan seperti ini.” Tangannya gemetar, rasa panik menjalar di dadanya. Dia tak menyadari bahwa persetujuan yang ia berikan tadi benar-benar mengikatnya seumur hidup.

“Aku tidak ingin ini. Aku tidak mau!” Lili memukul lantai, air mata mulai menggenang. “Aku tidak mau hidup dengan cara... seperti ini! Mengumpulkan pria? Menjadikan mereka... suami?”

.uw

("Sistem tidak mengenali penolakan setelah ikatan dilakukan. tuan rumah telah menerima hadiah awal berupa sebuah kota pribadi, meskipun demikian kota saat ini dalaem kondisi kunci hanya akan terbuka jika tuan rumah menemukan Harem pertama. satu suami akan diberikan satu blok sesuai dengan kriteria masing-masing. diikuti dengan supermarket khusus.)

Lili semakin kesal mendengarnya.

Beberapa blok mewakili beberapa suami, gila.

Lili menggeleng. “Ini gila. Aku tidak bisa! Aku bahkan tidak tahu bagaimana cara bicara dengan orang, apalagi... membentuk harem!”

Oh apakah sudah terlambat untuk dia menyesali tindakannya yang langsung setuju tanpa pikir panjang.

ini tidak bisa menangis saat ini. dibanding bahagia dia malah merasa tertekan.

Lili berkata dengan gugup", biasanya ada poin, bagaimana aku bisa mendapatkan poin mu, dan apa kegunaan poinmu?"

("Sistem menilai emosi, bukan keterampilan sosial. Setiap pria yang kamu pilih dan memiliki keterikatan emosional akan menempati satu blok. nilai emosional inilah yang menentukan berapa jumlah penggandaan yang akan didapatkan oleh suami itu. Makin dalam cinta mereka, makin besar efek penggandaan barang dari sistem.")

Lili terdiam, menatap kosong ke depan. Pikirannya kacau. Dia tidak menginginkan sistem ini. Tidak menginginkan skenario absurd seperti ini dalam dunia yang sudah hancur. Tapi...

...dunia sudah tidak normal. Mereka sekarang hidup dalam kiamat.

Sayang nya Dia sendiri.

Tak punya daya. Tak ada jaminan hari esok.

"wajah jika punya satu suami tapi adalah dosa memiliki lebih daripada itu. ini bukanlah era di mana kaisar masih hidup. tidak aku adalah wanita bukan laki-laki bisa jadi kaisar yang memiliki banyak selir. apa mungkin kau salah target sampai mengikat dirimu dengan diriku?"

Sistem kembali berbicara, lembut namun tak terbantahkan.

("Ini adalah dunia baru. Aturan lama telah gugur. Hanya mereka yang bisa beradaptasi yang akan bertahan. Kamu telah mengikat diri. bisa mengikat diri dengan sistem ini tuan rumah bisa dikatakan beruntung. Kini, kamu hanya bisa memilih, menolak dan hancur perlahan, atau menerima dan bertahan dengan caramu sendiri.")

Lili menghela napas panjang. Hatinya masih memberontak, tapi logika menamparnya pelan-pelan. Tidak ada jalan mundur. Tidak ada pilihan lain.

Dia bicara tentang logika-logika macam apa yang mengantarnya hidup di era kiamat. semua logika dan nalar sudah benar-benar hilang apalagi peraturan dan nilai-nilai budaya luhur.

Semuanya sudah mati dimakan anjing eh dimakan zombie.

Terlanjur sudah mengikat diri Lili pikir dia mungkin harus mencobanya.

"...Kalau memang tak bisa dibatalkan..." gumamnya pelan, "...maka aku akan menjalani ini. Tapi jangan harap aku akan tunduk begitu saja. Kalau aku harus membangun harem, maka aku akan memilih mereka sendiri... dengan caraku sendiri."

("Sikap diterima. Selamat bergabung, Pemilik Harem.")

("sistem akan mulai melakukan konfigurasi mengenai kota. harap tuan rumah membuka kunci kota dengan menemukan penghuni Harem. berhasil membuka supermarket blok, tuan rumah bisa langsung tinggal di dalamnya")

Untuk pertama kalinya sejak suara itu muncul, Lili merasa sedikit tenang,bukan karena dia senang, tapi karena dia mulai menerima bahwa ini... adalah awal dari perjalanan yang jauh lebih gila daripada sekadar bertarung melawan zombie.

Dia akan memiliki sebuah tempat yang selamat. meskipun saat ini masih dalam tahap pembangunan dan kota masih dalam kondisi terkunci. dia masih memiliki harapan. yang perlu dilakukan hanyalah menemukan seorang pria dan melakukan ehem-ehem.

Hus..

Wajah Lili memerah ketika dia mengenang itu.Woi Lili masih tersegel rapat.

Saat ini Lili duduk bersandar di balik rak kosong, tangannya masih memegang setengah potong roti basi yang entah bagaimana berhasil ia rebut beberapa jam lalu. Hatinya masih sesak, pikirannya campur aduk.

Tapi telinganya tak bisa menahan untuk tidak mendengarkan percakapan orang-orang di sekitarnya.

Orang-orang tidak mendengar pembicaraan antara dia dan sistem. saat ini semuanya sedang beristirahat dan bercerita tentang pengalaman mereka membunuh zombie untuk pertama kali.

Tapi setelah itu semua orang mulai membicarakan rencana selanjutnya.

"Aku harus pulang. Ibuku masih di apartemen," ujar seorang wanita dengan suara gemetar. Rasa takutnya masih ada tapi rasa lapar masih lebih mendominasi. Semua orang seperti itu dan tidak ada yang menganggap itu adalah hal yang memalukan.

Setelah berbicara,dia membuka beberapa makanan dan makan dengan lahap. Seperti makan untuk yang terakhir kalinya.

"Aku tinggal di sini saja. Di luar terlalu berbahaya,” sahut pria berjanggut tebal sambil memeriksa pisau berkaratnya.

Selain dari itu di sini masih banyak bahan makanan. Sehingga dia bisa bertahan di sini selama berminggu-minggu .Berbeda jika di apartemen, makanan akan selalu berkurang dan dia harus keluar untuk mencari makanan selanjutnya.

lagi pula dia adalah bujangan tua, yang ada di rumah hanyalah ibu tuanya yang tidak dia khawatirkan sama sekali. ibu sudah sangat tua dan hanya akan menjadi beban jika dia membawanya pergi.

Egois memang tapi itulah manusia di hari kiamat.

Jadi keputusannya sudah bulat dia akan tetap di sini.

"Ada penampungan militer beberapa kilometer ke selatan, mereka bilang ada tentara di sana. Kita bisa coba ke sana!" seru yang lain penuh harap.

Wah semua orang saling pandang dan baru ingat jika memang ada berita seperti itu sebelumnya.

Pengelola apartemen pernah membicarakan masalah itu sebelum mereka keluar dari apartemen. Dikatakan pemerintah sudah membuka posko bantuan bencana. Semua orang bisa pergi ke sana dan menerima bantuan dari pemerintah.

Tapi masalahnya posko bantuan bencana sebenarnya ada di kota selanjutnya. di hari biasa anda bisa menggunakan kereta api bawah tanah dan tiba di sana dalam waktu 3 jam.

Jika mengendarai mobil anda mungkin bisa tiba dalam kurun waktu 6 jam saja. Tapi dalam kondisi ini siapapun mengetahui perjalanan itu pasti akan melambat sampai entah kapan.

Belum jelas keberhasilan untuk pergi ke posko bantuan bencana, tapi yang jelas para zombie sudah menunggu terlebih dahulu.

Jadi beberapa orang menganggap itu adalah ide yang buruk .

Seandainya ada posko bantuan bencana lebih dekat di kota mereka. Mungkin mereka akan langsung berlarian ke sana.

Tapi sayangnya...

"Katanya bantuan bakal datang... Aku akan tetap di rumah. Kalau nasib baik, helikopter bakal mendarat di atap," ucap seseorang dengan nada penuh delusi. harapannya memang seperti itu Tapi pada dasarnya semua orang tahu jika itu adalah hal yang mustahil.

Saat ini polisi dan militer juga sedang mengalami masalah yang sama seperti yang mereka alami saat ini.

Namun ada satu suara yang membuat jantung Lili mencelos.

"Aku pernah lewat dekat kawasan pinggir kota di jalur busway.Ada area pembangunan iyang dikelilingi kain hijau besar. Kau tahu, yang seperti zona proyek? Tapi tak ada papan nama. aku pikir mungkin, zombie i tidak bisa masuk ke dalam. Itu seperti sebuah kota kecil yang sedang dibangun... tapi gak ada yang tahu milik siapa."

Tempat itu sangat besar dan ketika serangan zombie terjadi, besar kemungkinan tidak ada orang di dalamnya. ini artinya di tempat itu mungkin tidak ada zombie sama sekali.

Alangkah baiknya jika tempat itu dialokasikan menjadi posko bantuan bencana alam.

Tapi tidak ada kabar sampai sekarang jika bantuan bencana alam dibuka di tempat itu.

"kupikir ada ratusan apartemen di sana, tapi beberapa orang mengatakan itu adalah Daerah pabrik raksasa. Tapi entahlah yang jelas sepertinya itu cukup bagus jika dibuat untuk posko bantuan bencana alam"kata pria itu yang mengeluhkan jika pemerintah sebenarnya tidak peka.

Ada tempat yang gratis kenata apa perlu cari yang sulit dan mahal.

Tapi tidak satu orang pun yang tahu jika sebenarnya , kota itu baru dibangun barusan. Tapi di benak semua orang kota itu memang sudah ada selama hampir 2 tahun penuh.

Sementara itu Lili menoleh cepat. Matanya melebar.

Kota kecil… dikelilingi kain hijau besar…

"sistem apakah ini kota yang kau bicarakan?" tanya nya.m

Suara sistem tiba-tiba menggema pelan di kepalanya, seolah mengkonfirmasi dugaannya.

(" kota Harem telah aktif. Saat ini belum berpenghuni. Pengguna bisa menuju ke sana kapan pun.")

"Jadi itu milikku…" bisik Lili pada dirinya sendiri. Rasa bingung menyergap seketika. Tangannya mengepal tanpa sadar.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Pulang ke apartemen berarti kembali ke tempat yang ia kenal, tapi sudah tidak aman. Air dan listrik sudah mati. Dan dia tahu persediaan makanan pun sudah tak ada.

Tinggal di sini? Mereka hanya mengandalkan sisa-sisa makanan dan keberuntungan.

Menuju kota hadiah dari sistem? Itu adalah tempat baru…masih dalam kondisi terkunci tapi syukurlah ini belum diketahui siapa pun.

Haruskah dia pergi sekarang.

Tapi bagaimana mungkin dia pergi sendiri? Apa yang harus ia lakukan di sana? Dia bahkan belum punya siapa-siapa...

(“cari pasangan pertama untuk membentuk fondasi harem. Kota akan lebih cepat berkembang jika minimal satu blok telah terisi.”)

Pondasi harem artinya adalah suami pertama yang bisa saja disebut sebagai ratu di antara para selir.

Lili menunduk.

Dilema melilit pikirannya. Memilih tinggal, pulang, atau menempuh jalan baru sebagai Pemilik Harem?

“Haruskah aku mencari beberapa pria?” gumamnya nyaris tak terdengar. “Setidaknya… satu orang yang bisa dipercaya?”

Deg deg deg...

Wajah-wajah para penyintas di sekelilingnya tak terlihat menjanjikan. Tapi waktu tidak berpihak padanya.

Kota itu adalah harapan... mungkin satu-satunya. Lily hanya perlu membuka pahanya untuk seorang pria secara acak.

Ya tapi....

Dan yang lebih membuatnya was-was, apakah tidak memerlukan emosi khusus dalam menemukan pria ini misalnya cinta atau perasaan suka.

Huf...

Aku bukan pelacur oke. Mamamia aku gadis baik-baik.

1
Afriatus Sadiyah
ceritaanya bagus..👍👍 autornya semangat...💪💪
samsuryati
ok
yanthi
niat hati tuh pingin Tek kumpulin banyak biar bisa maraton, tp keppo, JD g bisa
thor Doble up ya /Grin/
Rani Muthiawadi
kocak bgt
Rani Muthiawadi
cepet lili cari pasangan
Rani Muthiawadi
hhhhh
Rani Muthiawadi
,hadir
Rani Muthiawadi
ya woy
Rani Muthiawadi
ikut deg" an
Rahmat Rahmat
tegang
Rani Muthiawadi
tetap semangat thor
Rani Muthiawadi
semangat thor
yanthi
Tek tunggu Doble nya ya thor
samsuryati: oke tapi nggak sekarang ya say.
total 1 replies
yanthi
bisa jadi rekomendasi ini cerita
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Dewiendahsetiowati: ok deh
samsuryati: makasih tetep dukung aku ya paling tidak komen terus dan beri ide berharga dalam novel ini ,yang kita bentuk bersama-sama.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!