seorang perwira tentara yang memiliki masa lalu kelam dengan ayahnya dan akhirnya dia menemukan cinta pertamanya
* maaf ya kalo jelek pemula soalnya😁
semua isi cerita ini hanya fiksi belaka. tempat kejadian, nama tokoh, musuh dan lainnya merupakan ide dari author itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kirput10i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
khawatir
Bab 7
Sekarang semua kembali tenang tidak ada lagi pertengkaran dan perpecahan mereka semua bubar dan kembali ke tempat mereka masing-masing.
Aku masih disini dengan pak joko, pak Joko terlihat lelah karena kejadian tadi semoga kejadian yang baru saja terjadi tidak terulang lagi.
Pak Joko kemudian mengucapkan terima kasih kepadaku karena aku telah menyelesaikan masalah antara dua partai.
" Tidak masalah pak! " Jawabku dengan senang
Aku baru sadar, di keributan tadi semua masyarakat desa kaki naga lima dan komplekku ada disini.
Tapi aku tidak melihat Irma, dimana dia?
" Kamu kayaknya lagi mikirin sesuatu? " Tanya pak Joko
Aku refleks melihat kearah pak Joko, aku agak aneh karena Irma tidak ada saat itu jadi dia tidak bisa melihatku berpidato tadi.
" Pak....saya lihat kesekeliling orang-orang tadi kok cuma Irma yang engga ada? " Tanyaku dengan melihat kesekeliling
Saat pak Joko menjawabnya aku terkejut karena pak Joko bilang Irma juga engga kelihatan semenjak kemarin malam.
" Saya juga engga tau...dari kemarin malam dia engga ada kabar..."
Dia hilang kabar setelah kami berdua bertemu, ini aneh.
" Apa...dia....engga ngabarin bapak juga? "
Tanyaku
" Engga dia ga ngabarin saya..." Jawab pak Joko
Entah kenapa aku merasa khawatir apa terjadi sesuatu dengannya. Tangan tidak bisa diam jika khawatir.
Pak Joko melihat aku tidak bisa diam jadi dia langsung menepuk pundakku.
" Hei nak, kenapa? "
Aku langsung melihat pak Joko dengan khawatir. Tapi aku langsung tenang sebentar Irma pernah bilang kalau dia akan kembali kepada ayahnya.
Jadi aku pikir dia mungkin kembali ke ayahnya dan tidak memberi kabar.
" Kamu emang kenapa sih... khawatir amat sama Irma..." Kata pak Joko
" Irma itu perempuan kuat...kamu engga usah khawatir...."
Aku hanya mengangguk walaupun perasaanku masih tidak enak. Aku khawatir bukan karena aku menyukai ekhmm.
Tapi dia itu perempuan sekaligus anak jendral dan aku yang paling mengenalnya jika dia menghilang pak Haris bisa marah padaku.
" Engga pak...saya lebih khawatir soal bapaknya ekhm " jawabku dengan nada batuk
" Hmmm ....baiklah..." Ejeknya
Aku berpisah dengan pak Joko dia mengucapkan selamat tinggal denganku.
Aku juga mengucapkan selamat tinggal dan kami pun berpisah.
Aku terus saja memikirkan Irma aku mulai khawatir soal dia bagaimana kalau dia di culik, atau di perkosa oleh lelaki lain.
Aku terus saja overthinking tentang dia apalagi dia menghilang kemarin malam pikiranku jadi meronta-ronta.
Karena aku tidak tahan lagi aku pergi ke rumahnya setiap langkah terus memikirkannya hingga aku sampai dirumahnya.
Aku mencoba mengetok pintunya dan memanggilnya.
" Assalamualaikum....Irma? "
Sudah tiga kali aku mengetok pintunya tapi tidak ada jawaban. Aku berfikir apa dia sudah kembali ke pak Haris.
Jadi aku bertanya kepada tetangganya dan kata tetangganya Irma memang pergi kemarin malam.
" Eee...Bu? Ibu tau Irma kemana? " Tanyaku dengan menunjuk rumahnya
" Oo...dia pergi nak tapi engga tau kemana..." Jawabnya
" Owh.... terimakasih ya bu...." Jawabku
Tidak mungkin dia pergi sendiri pasti dengan orang lain.
Lalu aku bertanya lagi dengan tetangganya
" Bu...maaf nanya lagi, Irma pergi sendiri apa sama seseorang? " Tanyaku
" Kayaknya engga deh...eh tapi saya ngeliat dia pergi pake mobil "
" Kayaknya engga mungkin deh dia pergi sendiri kalo pake mobil "
" Apalagi dia kan engga kaya..." Nyelenehnya
Astaga ibu ini hanya ingin menyocot tentang Irma, ya kalau Irma punya mobil bisa aja kali, kan dia anak jendral bisa aja di jemput Ama anak buahnya.
" Yaudah kalo gitu Bu makasih ya maaf ngerepotin...." Maafku
" Iya gpp.." jawab singkatnya
Aku pulang kerumahku, aku hanya ingin beristirahat sebelum berangkat lagi besok untuk kembali ke markas
Apalagi seminggu lagi akan ada seleksi dan persiapan perang melawan sekutu fiuh melelahkan.
Akhirnya aku sampai rumah tapi ibuku sudah menungguku di depan pintu.
Wajahnya seperti marah dan kesal apa karena aku keluar lama ya...
" Dari mana? " Tanyanya
" Abis dari luar Mak..." Jawabku sambil menutup pintu
" Hmmm kamu ini engga kerja engga libur keluar teruss..." Kata emakku
Aku hanya tersenyum dan tertawa kecil dengan jawabannya dan ibuku lanjut bekerja.
Akhirnya aku bisa berbaring dikasurku aku bisa tidur seminggu kalau sudah begini.
Tanpa ku sadari aku tertidur seperti beruang yang hibernasi namun aku bermimpi buruk.
Di mimpiku aku melihat Irma sedang berjalan di taman bunga, dia menengok ke arahku dengan senyuman manis.
Suasana di mimpiku seperti senja dan banyak hembusan angin yang meniup bunga-bunga namun suasana yang indah itu berubah.
Saat aku ingin mendekatinya tiba-tiba dia di bawa oleh seseorang dan itu adalah sekutu.
Dia mengatakan dengan keras sambil memegang tangan Irma.
" WANITA CANTIK INI ADALAH MILIKKU! " itu yang aku dengar
Aku tidak bisa berbicara dimimpiku dan aku lihat Irma hanya diam dan tidak melihat ke arahku.
Lalu mereka pergi dengan....apa? Tenk? Aku tidak peduli aku mengejar mereka namun aku jatuh tersungkur ke tanah.
Aku terbangun dengan panik aku melihat ke sekeliling ternyata aku masih di kamar.
Aku lega dan ambruk ke kasur aku bersyukur itu cuma mimpi.
" Fiuh....cuma mimpi.."
" Tapi bentar kok lakinya pergi pake tenk sih...ah udahlah namanya juga mimpi " gumamku
Aku melihat jam dan menunjukan ini baru pukul 1 lewat 30 menit oh ya ampun.
Aku tidak ngantuk lagi jadi aku tidak akan tidur lagi jadi....aku latihan fisik saja di kamar.
Saat aku sedang asik push up yang 99 tiba-tiba ibu memanggilku dengan keras.
Itu membuatku kaget dan push up ku gagal.
" Astaga...."
" Faisal ada yang mau ketemu kamu nih! " Teriak ibu dari luar
" Iya Mak..." Jawabku
Aku berfikir siapa yang mau menemuiku aku keluar kamar dengan rasa malas dan kesal karena push upku gagal.
Aku sudah sampai di ruang tamu alangkah terkejutnya aku ternyata itu adalah Raka!
Raka duduk di kursi tamu dengan senyum menyapaku.
" RAKA! " jawabku dengan senang
Lalu dia membalas dengan cara yang sama
" Weee....sal.."
Kami berbincang-bincang tentang misinya dan kehidupanku selama cuti.
" Lu misi dimana? " Tanyaku
" Gua misi di pedalaman..." Jawabnya dengan mengambil makanan di depannya
" Asekk...ternyata lu berguna juga yaa..biasanya usil terus..." Ejekku
" Halah...lu kangen kan Ama gua..." Nyelenehnya
" Buset ngapain gua kangen Ama lu..." Jawabku
Kami berbincang-bincang dengan asik sehingga dia menanyakan suatu hal yang membuat aku terdiam.
" Oh iya mana Irma? Gua belum ngeliat dia loh di desa " tanyanya
" Gua juga engga tau....kata pak Joko dia engga ada kabar dari semalam..." Jawabku agak sedih
" Aww.....engga usah sedih nanti dia juga balik kok..." Hibur Raka
" Gua bukannya sedih tapi cuma khawatir...." Jawabku
" EKHMMM....."
" Aduh kayaknya ada yang galau nih ditinggal ay- "
*PLAK!
Aku menamparnya sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, dia ternyata tidak berubah dari sebelumnya.
" Gimana? Masih kurang keras? " Tanyaku dengan memijat tanganku
Dia hanya mengusap pipinya yang terkena tamparanku dia hanya tertawa karir dan tersenyum tipis.
" Engga kok...dia paling balik ke pak Haris..." Jawabnya
Aku hanya mengangguk atas jawabannya, pikirku juga demikian, mungkin dia sudah kembali pada ayahnya.
Hanya saja kenapa dia tidak memberi kabar itu membuat khawatir.
Aku mengajak Raka untuk menginap di rumahku sekalian berangkat bareng besok ke markas.
" OOO...ayok gass!! " Jawabnya dengan semangat
Aku hanya menggelengkan kepala karena melihat sikapnya.
" Jangan malu-maluin lu! Ada emak gua soalnya..." Kataku dengan menatapnya
Dia sepertinya takut dengan tatapanku dia hanya mengacungkan jempol dan berkata 'ya'.
Kami pun ke kamarku dan dia membawa tasnya yang sangat berat. Dia kayak mau pindah rumah.
Aku pergi menemui ibuku dan memberitahu kalau Raka akan menginap disini.
Awalnya aku ragu kalau ibu akan mengizinkan karena ibu tidak suka suara berisik apalagi Raka itu tidak bisa diam.
Namun entah keajaiban dari mana ibuku memperbolehkan Raka untuk menginap disini.
Aku mengucapkan terima kasih kepada ibuku karena memperbolehkan Raka menginap disini.
Aku segera memberi kabar kepada Raka kalau ibuku mengizinkannya menginap disini. Alangkah senangnya dia mendengar itu.
Aku mengajaknya ke kamar dan bersiap-siap untuk istirahat lalu aku membantu ibu menyiapkan makan malam.
Kita makan malam di meja makan Susana rumah sangat ramai seperti saat ayahku masih ada di rumah.
Entah kenapa aku agak merindukannya saat ini memang ayahku melakukan kejahatan tapi dia melakukannya untuk keluarganya.
Walaupun dia melakukannya demi keluarganya aku tetap tidak menyukai caranya.
Tapi aku mencoba untuk melupakan tindakannya dan memikirkan hal-hal positif.
Bersama ibuku aku sudah gembira dan teman-teman rekanku dan satu orang lagi yang berarti bagiku Irma.
Setelah makan aku membantu membersihkan meja bersama Raka banyak sekali piring kotor kurasa memang benar kalau aku yang membuat piring kotor.
Sekarang semua sudah bersih jadi aku bisa tinggal bersantai dan bersiap untuk besok.
Mobil sudah siap, seragam sudah siap, sepatu, topi, dan atribut lainnya juga sudah siap.
Aku tinggal bersantai di kamar dan berharap bisa istirahat dengan tenang. Ternyata tidak aku tidak bisa tidur dengan tenang karena Raka.
Dia terus saja mendengkur dengan keras di sampingku dan tidak bisa diam saat tidur. Aku hampir terjaga semalaman.
Ternyata orang yang hyper aktif bukan hanya aktif saat siang hari atau melakukan kegiatan tapi juga saat tidur.
Aku akhirnya menggunakan headsetku dan menyalakan lagu genjer-genjer itu lagu membuatku lebih baik.
Ahh...lagu itu memang terbaik kalau kau tidak bisa tidur saat malam, walaupun agak seram tapi menenangkan.
Di jam 3 Am ada suara bising di luar walaupun aku memakai headset suara itu lebih keras dari yang aku duga.
Aku terbangun kecuali Raka, dia seperti beruang yang hibernasi tidak bisa di bangunkan.
Jadi aku sendiri yang keluar dari kamar. Diluar kamar ada ibuku yang mengintip jendela.
Aku mendekatinya namun sepertinya ibuku langsung menyadari kalau aku mendekatinya.
Lalu aku bertanya apa yang terjadi diluar
" Mak...ada apa di luar? "
" Emak juga engga tau banyak gerombolan laki-laki di luar...." Jawabnya dengan menutup gorden
Aku yang penasaran ingin tau apa yang terjadi diluar jadi aku mengintip dari jendela di luar sana ada sekelompok laki-laki.
Aku berpikir apa jangan-jangan itu begal yang mengincar warga. Aku ingin keluar namun ibuku menahanku untuk tidak keluar.
Dia menyuruhku untuk kembali ke kamar saja dan beristirahat. Aku menurutinya tapi aku merasa tidak tenang.
Bagaimana kalau mereka mencelakai orang lain atau membegal seseorang. Tapi aku mencoba tidak menghiraukan mereka.
Aku kembali ke kamarku dan berharap kebisingan di luar cepat berhenti.
dynamic Irma and Faisal lucu kalii, tpi kasihani lh si Raka, ditampar muluw :'D
baguss omagahh, gk nyangka sebagus itu jujur. Keep growin' !!