NovelToon NovelToon
JANGAN OM

JANGAN OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Tunangan Sejak Bayi / Pernikahan Kilat / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Bercocok tanam
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Malam itu, suasana rumah Kinan begitu mencekam. Ayah tirinya, Dody, menariknya keluar dari kamar. Kinan meronta memanggil ibunya, berharap wanita itu mau membelanya.

Namun, sang ibu hanya berdiri di sudut ruangan, menatap tanpa ekspresi, seolah tidak ada yang bisa ia lakukan.

"Ibu... tolong, Bu!" Suara Kinan serak memohon, air matanya berderai tanpa henti.

la menatap ibunya dengan tatapan penuh harap, namun ibunya tetap diam, memalingkan wajah.

"Berhenti meronta, Kinan!" bentak ayah tirinya sambil mencengkeram tangan nya lebih keras, menyeretnya keluar menuju mobil tua yang menunggu di halaman...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Siang ini, Kinan mendekati Mbok Sumi yang tengah mengantar makan siang nya di kamar.

"Mbok, boleh aku keluar sebentar saja?" Kinan memohon dengan nada lelah.

"Aku bosan di kamar terus. Aku cuma ingin menghirup udara segar sebentar di luar."

Mbok Sumi menunduk, wajah nya tampak ragu dan sedikit cemas. "Maaf, Kinan, Mbok tidak berani," jawabnya pelan.

"Tuan Aryo yang melarang, Mbok tidak boleh mengizinkan kamu keluar. Mbok hanya di suruh mengurus keperluanmu, dan merawat mu."

Kinan mendesah, matanya memancarkan keputusasaan yang terpendam. "Tapi aku tidak tahan, Mbok. Tolonglah, aku hanya ingin melihat taman sebentar saja."

Mbok Sumi menepuk pundak Kinan dengan lembut, berusaha menguatkan. "Mbok ngerti, nduk. Mbok juga kasihan. Tapi, tolong bersabar dulu, ya? Kalau Tuan Aryo datang nanti, kamu bisa bicara langsung sama beliau. Mungkin kalau kamu yang ngomong sendiri, beliau bisa kasih izin. Mbok tidak berani melanggar larangan Tuan Aryo, Kinan. Kalau sampai Tuan Aryo mengetahui kalau kamu keluar dari kamar ini, Mbok yang akan di marahi."

Kinan hanya bisa menundukkan kepala, menyadari bahwa permintaannya tak akan di kabulkan dengan mudah. Kinan pun tidak ingin, kalau Mbok Sumi terkena masalah karena dirinya. Dengan perasaan kecewa, dia kembali melangkah pelan menuju sofa kamarnya, membawa beban yang makin menyesakkan hati.

Hari-hari Kinan kini terasa sangat membosankan. Meski Aryo menyediakan tumpukan novel dan buku untuknya, kegelisahan dan rasa terkurung semakin menekan batinnya.

Setiap halaman yang ia baca seolah membawanya sejenak ke dunia lain, namun begitu ia menutup buku, kenyataan pahit kembali menghampiri.

...🌻🌻🌻🌻🌻...

Malam ini, Kinan menatap kosong ke arah jendela kecil yang tinggi di kamarnya. Udara segar atau cahaya matahari langsung tak pernah benar-benar ia rasakan lagi.

Di sela keheningan, ia bergumam lirih, berbicara pada dirinya sendiri, "Kalau begini terus, bagaimana caraku untuk kabur dari tempat ini? Bahkan keluar kamar saja aku tidak di izinkan."

Suaranya terdengar putus asa, seolah harapannya makin menipis.

Dia menghela napas panjang, merasakan ketidakberdayaan yang semakin membebani. Segala cara mulai terlintas di pikirannya, namun setiap rencana tampak seperti jalan buntu. Penjagaan vila yang ketat dan perintah Aryo untuk mengawasi setiap gerak-geriknya membuat rencana kabur terasa mustahil.

Namun, di dalam hatinya, secercah tekad tetap menyala, mendorongnya untuk terus mencari cara keluar dari tempat ini. Meskipun kecil kemungkinannya, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menyerah.

Setelah merasakan kantuk, akhirnya Kinan tidur. Baru beberapa saat, Kinan yang tengah tertidur mendadak terbangun ketika mendengar suara pintu kamar di buka dengan kasar.

Jantung nya berdebar kencang begitu melihat Aryo masuk dengan seringai di bibirnya, tatapan penuh maksud yang sulit ia artikan.

"Bagaimana keadaanmu, Kinan?" tanya Aryo, suaranya terdengar sinis.

"Sepertinya kamu sangat bahagia menikmati hidup mu sekarang, di dalam kamar ini."

Ia melirik ke sekeliling kamar Kinan, senyum penuh sindiran terukir di wajahnya. Kinan beringsut, tubuh nya berusaha menyudut di pojok ranjang untuk menjaga jarak. Wajah nya tegang, tapi ia mencoba mengumpulkan keberanian.

"Apa maumu, om Aryo? Pergi dari sini," ucapnya, nada suaranya terdengar dingin, mencoba mengusir Aryo.

Namun Aryo hanya tertawa terbahak-bahak, tertawa yang terasa menusuk telinga Kinan. Alih-alih marah, Aryo justru merasa geli saat Kinan memanggilnya dengan sebutan Om.

"Kamu lupa, Kinan, ini rumah ku. Kamu berani mengusirku dari rumah ku sendiri?" katanya, matanya menatap Kinan tajam.

Kinan hanya bisa menelan ludah, merasa semakin terjebak. Meski ketakutan dan bingung, ia tetap berusaha menatap Aryo dengan tatapan tajam, menahan diri agar tidak terlihat lemah di hadapannya.

Dengan gerakan cepat, Aryo menarik pergelangan kaki Kinan, membuatnya terkejut dan tak berdaya. Kinan berusaha sekuat tenaga untuk melawan, tubuh nya menggeliat, dan suara teriakannya menggema di dalam kamar.

"Teriak lah sesuka hatimu. Tidak ada orang yang akan menolong mu di sini," kata Aryo dengan nada dingin dan penuh kepastian, membuat Kinan merasa semakin terjebak.

Aryo pun segera mengunci gerakan Kinan, tubuh nya berada di atas tubuh Kinan, menahannya agar tak bisa bergerak.

"Sebenarnya aku datang ke sini untuk bicara baik-baik," ucap Aryo, memandang Kinan dengan tatapan tajam.

"Tapi melihat respon mu seperti ini, sepertinya kamu memang tidak bisa di ajak bicara dengan baik-baik."

Aroma alkohol bercampur mint yang pekat pun, menguar dari mulut Aryo.

Tanpa basa-basi, Aryo meraih kerah baju Kinan dan menariknya dengan kasar, hingga kain itu robek. Kinan hanya bisa terdiam, tubuh nya bergetar antara ketakutan dan kemarahan, merasa semakin terpojok dalam situasi yang tak ada jalan keluarnya.

Kinan terus berteriak, bahkan meronta dan menggigit punggung Aryo. Namun Aryo tidak menghiraukannya, dia tetap melakukan aksinya hingga gelombang nikmat menghampirinya.

Setelah melakukan perbuatannya, Aryo segera memakai bajunya dan pergi meninggalkan Kinan sendirian di kamar, seolah tak ada rasa bersalah sedikit pun.

Pintu tertutup dengan suara yang terasa mengunci seluruh harapan Kinan untuk bebas.

Di pojok kamar, Kinan terduduk dengan tubuh gemetar, memeluk dirinya sendiri. Rasa takut dan marah membanjiri dirinya, membuatnya semakin terpuruk. Air mata mengalir deras di pipinya, ia merasa dunianya hancur seketika.

Tubuhnya terasa begitu rapuh dan terluka, seakan semua kekuatannya hilang begitu saja. Dalam isak tangisnya, Kinan berbisik memanggil nama ibunya, seolah berharap suara lirihnya mampu mencapai tempat yang jauh.

"Bu... tolong aku..." gumamnya, suaranya hampir tak terdengar di antara tangis yang makin dalam.

Itu satu-satunya yang bisa ia lakukan saat ini memanggil sosok yang ia rindukan, seseorang yang mungkin bisa memberinya perlindungan, meskipun hanya dalam pikirannya.

Setelah kejadian malam itu, Kinan tertidur karena kelelahan menangis.

...🌻🌻🌻🌻🌻...

Pagi harinya, ia terbangun dengan tubuh yang terasa remuk redam. Terdapat bercak keunguan dari tubuhnya, terutama pada bagian dada. Saat matanya akhirnya terbuka sempurna, ia terkejut melihat Aryo sudah duduk di sofa kamarnya.

Kinan segera beringsut, menarik selimut untuk menutupi tubuh nya yang masih polos, dan menatap Aryo dengan penuh kemarahan.

"Ngapain Om Aryo di sini?"

Namun, Aryo tidak menjawab pertanyaan Kinan yang konyol menurutnya,

"Syukurlah kau sudah bangun. Aku kira kamu nggak bakal bangun lagi!!" ujar Aryo dengan nada sarkastik.

Kinan menatapnya tajam, suaranya bergetar penuh amarah. "Aku malah berharap lebih baik nggak bangun, dari pada harus jadi simpanan om-om tua dan jelek seperti Om Aryo!"

Aryo tidak merespon, hanya bangkit dan melangkah masuk ke kamar mandi. Suara air yang mengalir terdengar tak lama kemudian. Kinan menggenggam selimutnya erat, berusaha menenangkan diri, tetapi tubuhnya tetap gemetar karena menahan marah.

1
Uthie
Coba mampir 👍
Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung
seruuu crtanya..buat kinan cinta dengan aryo ya kk thor.
tunggu klnjutannya,klw bisa up bnyak ya thor
Fitriah Fitri
double up hihi
Fitriah Fitri
diuble up
Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung
Ini kapan up lgi sih thor..
Ranty Thanjung
lnjut
Ranty Thanjung
up yqng banyak kk
Ranty Thanjung
nmu crta kak zhy chan lagi yg bagus..
lanjutkan kk..bgus crtanya ini
♒ Zhy-Chan: thanks
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!