Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
Siapa saja boleh memuji kecintaan termasuk Khansa , setinggi langit sekalipun, tapi jangan sampai membandingkan dengan merendahkan kecintaan orang lain.
Merendah lah serendah rendahnya sampai orang tak bisa merendahkanmu. Karena sebagai manusia yang punya prinsip di ajarkan harus merendah tapi punya harga diri.
Saat di merendahkan orang lain, maka sejatinya Khansa juga termasuk dalam golongan orang yang di rendahkan dan sama-sama rendah.
"Merendahkan orang lain itu bisa membuat kita rendah bukan hanya dari orang yang kita rendahkan tapi juga dari siapapun. Merendahkan orang lain tidak membuat kita lebih tinggi, justru menistakan diri sendiri. Memuji kecintaan terhadap sesuatu hendaknya tidak dibarengi dengan merendahkan kecintaan orang lain kepada sesuatu. Jika ingin menjadi pribadi yang lebih baik berusaha lah semampumu, tidak perlu merendahkan orang lain."
" Jangan marah ketika kita dihina, sejatinya manusia itu memang hina, yang pantas dipuji dan dihina. Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih orang yang amatiran. Jadilah manusia hebat. Yang dihina tak tumbang, dan yang dipuji tak terbang. Pada akhirnya, mereka yang sibuk menjelek-jelekan hidup seseorang akan merasakan perasaan dihina juga. Jangan takut dihina, jangan takut dipuji, tidak perlu dianggap orang baik, yang penting jadi orang baik.Dalam kesakitan teruji kesabaran. Dalam perjuangan teruji keikhlasan.Bukanlah kesabaran jika masih mempunyai batas. Bukanlah keikhlasan jika masih merasakan sakit."
"Aku memang mencintai Wandy, tapi itu dulu..sekarang cintaku sudah berubah menjadi semua kebencian...suatu saat akan aku membalas hinaan mereka...teganya paman Guntur menikahkan Nova dengan Wandy padahal mereka semua tahu Wandy calon suamiku...ya Allah betapa sakitnya hati ini dan betapa malunya keluargaku seperti tidak ada harga diri depan semua orang...sebenarnya siapa laki-laki itu dan apa tujuannya dia melakukan itu..sepertinya dia bukan orang kampung sini karena aku sama sekali tidak mengenalnya" batin Khansa
Dia duduk memeluk kedua lututnya dengan air mata mengalir membasahi pipinya...semenjak pulang dari rumah Wandy pak Asraf belum bicara apapun namun terlihat wajahnya penuh amarah...
Benahi hati dari dendam kesumat, iri dan dengki. Hilangkan rasa bangga terhadap diri sendiri dan merendahkan orang lain.
"Jangan meremehkan merendahkan melecehkan orang pendiam.. saya yang diam bukan karena tak mampu melawan hanya saja saya menghargai kalian semua namun ketika orang diam marah kalian bisa buktikan seperti apa akhirnya. Jangan suka merendahkan fisik orang lain! Itu tidak baik, karena kita sama sama tidak sempurna. Jangan selalu merendahkan orang sabar dan pendiam, orang banyak omong belum tentu hebat. Tak perlu sedih jika ada orang yang merendahkan dan menghina, kemuliaan bukanlah milik manusia. Tapi Allah yang punya..aku merasa sakit sakit ya Allah...hatiku hancur harga diri keluargaku di injak-injak oleh mereka yang nggak punya hati..." Gumam Khansa.
"Jika orang lain merendahkan aku itu artinya orang tersebut sebenarnya sudah berada di bawah aku. Jangan sedih bila dihina, lekaslah bangun bila terjatuh. kau harus bangkit Khansa jangan bersedih...bangkit dan buktikan pada mereka kamu bisa.. Ketika kamu dihina itu pertanda sebentar lagi kamu akan ditinggikan, percayalah Allah maha adil. Jangan pernah menghina masa lalu seseorang. Karena kalian tidak tau bagaimana masa depannya. Pemenang kehidupan adalah mereka yang tetap teduh di tengah panas, dan tetap manis di tengah pahit."
"Aku dan keluargaku kuat karena kami bermartabat. Meski dihina di mata penghujat. Yang bermuka pengkhianat hingga berperilaku bejat. Cara terbaik untuk membalas dendam terhadap orang yang menghina kita, adalah menjadi lebih berhasil daripadanya. Jika ada seseorang yang menghinamu, bersabarlah, kasihanilah dia karena dia tidak tahu bagaimana memuji. Maafkanlah karena itulah dendam yang paling baik untuknya. Kata kata sabar dan ikhlas adalah ungkapan yang sudah seharusnya keluar dari hati dan mulut ketika mendapatkan masalah atau cobaan hidup. Keikhlasan itu melegakan, kesabaran itu menguatkan, pasrah itu bikin nyaman, prasangka baik itu mencerahkan.Sejak kita menginginkan keindahan dan kebahagiaan hidup, jadikanlah sabar sebagai sahabat, dan ikhlas sebagai penguat langkah." batin Khansa...
Walaupun Khansa menahan rasa sakit tapi dalam hatinya dia menguatkan dan memotivasi dirinya sendiri...agar dia bisa kuat dari masalah yang dia hadapi...hampir satu jam dia mengurung diri akhirnya dia bangkit dari duduknya dia menghapus air matanya dengan kasar...sembari dia berkata." Aku kuat..aku jadikan hinaan ini menjadi sebuah motivasi untuk bangkit menjadi orang sukses..." batin Khansa...
Khansa keluar dari kamar kecil itu dengan menenteng sebuah tas lusuh entah apa didalamnya.
"Ibu...!!" panggil Khansa...dengan mata sembab.
"Iya nak..!!"
"Loh mau kemana nak...kenapa bawa tas itu...??" tanya bu Tika.
"Maaf ya bu, Khansa mau pergi sebentar ke gunung, bu."
"Astagfirullah mau ngapain disana nak...kamu tahu sendiri kalau pergi ke gunung itu harus melewati hutan kramat yang di belakang ini...!!"
"Untuk menenangkan diri di gunung...!! Aku rasa itu tempat yang tepat untuk menenangkan diri" ucap Khansa.
"Kak jangan lakukan itu, kakak tahu hutan kramat itu sangat berbahaya...pasti ada banyak binatang buas disana..kak tahu sendiri tidak ada seorang pun penduduk desa ini masuk kedalam hutan ini apalagi ke gunung..."Ucap Arumi menahan tangan Khansa...terlihat jelas dari wajah Khansa betapa dia terluka dengan penghianatan yang dilakukan oleh keluarga Wandy...
Khansa memaksakan senyum nya nya.." jangan khawatir kak baik-baik saja tolong jaga ibu dengan baik ya...
"Apaan sih, Tika. Biarkan saja jika dia mau pergi lebih baik dia mati saja dimakan binatang buas di hutan itu dari pada tidak berguna bagi orang tua...bikin malu saja bisa-bisanya gagal menikah dengan Wandy...Khansa..kamu harus siap untuk menikah dengan juragan Carlo nanti ayah yang menentukan tanggalnya" sentak pak Asraf...namun Khansa hanya menatap pak Asraf dengan tatapan nanar..
"Kenapa bukan ayah saja yang mati...ayah hidup juga hanya menambah beban keluarga...apa ayah berguna bagi kami, tidak yah...!!" kata Arumi dia paling suka membalas perkataan sang ayah...
"Anak kurang ajar..." saat pak Asraf mengangkat tangan hendak menampar Arumi tiba-tiba sebuah binatang berupa lebah terbang entah dari mana, dia mengigit tangan pak Asraf hingga menjerit kesakitan...
"Argh..." tak ada yang peduli padanya baik anak-anak maupun bu Tika, istrinya..
Setelah berpamitan dengan ibu dan kedua adiknya, Khansa keluar dari rumah repot itu melalui pintu belakang dan melangkah masuk kedalam hutan...
Hutan yang di masuki Khansa terasa mencekam sepertinya hutan ini jarang sekali di lewati manusia...keadaan sangat menyeramkan terdengar suara burung memekik padahal masih siang hari.. namu di dalam hutan kurang cahaya matahari lantaran banyak sekali pohon jati dan pohon lainnya tumbuh di hutan itu...
Tak jauh dari situ Khansa melihat seekor harimau yang masih muda memangsa ayam hutan dan memakannya... melihat kedatangan Khansa harimau itu mengaum membuat Khansa menghentikan langkah...namun entah kenapa tiba-tiba saja harimau itu berubah menjadi seorang kakek tua yang sudah putih rambutnya dan memakai tongkat menatap ibah ke arah Khansa...
"Mohon maaf, mbah saya tidak bermaksud menganggu ketenangan mbah, saya hanya ingin lewat dan menenangkan pikiran...ijinkan saya untuk istirahat disini beberapa hari...saya janji saya tidak akan menganggu mbak..." kata Khansa memberanikan diri karena dia tahu itu penunggu hutan..
"Mau kemana kamu nduk...?? lebih baik sekarang kamu pulang jangan disini bukannya kamu sudah tahu bahwa hutan ini ada penunggu dan tidak bisa sembarangan orang masuk kesini...kamu tidak takut penunggu disini murka padamu...!! banyak sekali binatang buas disini jika mereka menyadari keberadaanmu kamu tidak takut mereka menerkammu !!" kata kakek itu.
"Sekali lagi maafkan saya mbak...saya tahu tapi saya hanya ingin menenangkan diri...tolong ijinkan Saya beristirahat disini...!! jika memang takdir saya Allah ijinkan untuk meninggal disini tidak masalah saya siap mbah..." pria tua itu menelisik wajah Khansa dia tahu jika Khansa mengalami masalah yang rumit..
"Baiklah kamu boleh berteduh disini...aku tahu kamu gadis yang baik dan memiliki hati yang mulia..pergilah kearah sana karena di bawa pohon besar itu kamu bisa berteduh...dan ingat jangan lama-lama disini lebih baik segera pulang.." setelah mengatakan itu tiba-tiba pak tua itu menghilang membuat bulu kuduk Khansa merinding.. namun karena hatinya sakit dia tidak peduli..dia tetap melanjutkan langkah kearah yang di tunjukkan oleh kakek tua itu..
Ada rasa takut di hatinya namun karena rasa sakit dan hinaan yang masih membekas di hatinya.. membuat Khansa tetap nekat melangkah semakin jauh dia masuk kedalam semakin mencekam...dia tidak tahu harus kemana dia pergi dan mengaduh...
Setelah dia merasa cukup dia sampai di bawa kaki gunung di tengah hutan kramat itu...angin semilir berhembus dengan lembut menyapu tubuh dan wajah Khansa seketika memberikan keterangan dalam jiwanya...
Dari kejauhan Khansa melihat sebuah tenda di bawa pohon besar yang dahan-dahannya bercabang kemana-nana terasa sangat teduh...dia melangkah dengan takut-takut mendekati tenda yang sudah agak tua itu...ternyata tenda itu kosong tidak ada orang dan masih bagus entah siapa yang membuat tenda itu...yang jelas saat ini tempat ternyaman untuk Khansa berteduh dia menjatuhkan bolongnya di luar tenda di atas akar pohon besar itu sambil menutup mata menghirup udara segar yang menusuk-nusuk kulitnya...
Bersambung..