Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 ~ Mantan terindah ~
Keduanya tampak mengobrol serius,mereka mengingat kembali masa-masa indah mereka dulu hingga Antoni melupakan masalah rumah tangganya yang tidak ada lagi kecocokan.
"Aku bisa tidak minta nomor ponsel mu,jujur saja aku belum bisa melupakan mu." Ucap Antoni mulai terang-terangan menggoda Mona.
" Bisa dong mas,apa sih yang nga buat kamu mantan terindah." Jawab Mona sembari tersenyum manis kepada Antoni.Dari kejauhan Ratih tersenyum puas melihat keakraban Antoni dan Mona dia merasa rencananya berjalan dengan mulus.
Antoni cukup girang mendengar rayuan dari wanita di depannya,dia tidak menyangka Mona yang dulu dia tinggalkan begitu saja masih menyimpan perasaan kepadanya.Untuk sesaat dia benar-benar lupa semua problema rumah tangganya.
" Wah serius banget obrolannya,ibu jadi sungkan kembali kesini." Goda Ratih yang sudah kembali ke tempat itu.
"Ahh tante bisa aja,kami hanya membicarakan kisah waktu sekolah kok.Tante dari mana sih?"
" Kemarin aku memesan baju di toko itu ternyata belum datang barangnya." Jawab Ratih berbohong padahal dia sengaja keluar agar Antoni bisa berbicara dengan leluasa bersama Mona.
" Hmm sepertinya ini sudah sore tante,kapan-kapan kita nongkrong lagi besok aku ada jadwal piket kantor jadi harus berangkat pagi,aku pulang duluan ya tante,makanan kita biar aku yang bayar." Ucap Mona sembari beranjak dari tempat duduknya.
" Kami juga mau pulang kok,janji ya kita harus bertemu lagi,kalau nga kamu datang saja ke rumah kami."
" Iya tante tenang saja asal tante nga bosan aja nanti kalau aku terlalu sering mengunjungi rumah tante." Jawab Mona.Mereka bertiga sama-sama keluar dari cafe.
" Tidak akan aku akan sangat senang kalau kamu datang ke rumah."
" Oke deh tante aku akan datang secepatnya.Aku duluan ya tan." Mona masuk ke dalam mobilnya lalu meninggalkan Ratih dan Antoni yang masih berdiri menatap mobilnya.
" Dia benar-benar wanita hebat,tidak bisa kubayangkan betapa bahagianya aku punya menantu hebat seperti dia." Ucap Ratih sambil tersenyum.
" Sudahlah bu kita pulang jangan terlalu berharap." Jawab Antoni lalu mengambil sepeda motornya yang terparkir di ujung parkiran.
" Pokoknya,aku harus berjuang menikahkan mereka berdua lalu menendang wanita sialan itu dari rumah." Ucap Ratih dalam hati.
Rumah sudah terlihat sepi saat mereka sampai di rumah wajar saja jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam,Lisa dan Celin sudah tidur di kamar sementara Viona menonton televisi di ruang tamu.Wajahnya masam saat melihat ibu dan abangnya kembali,dia menahan lapar sejak tadi sore karena di meja makan tidak ada makanan apa pun.
" Kalian dari mana sih bu sampai malam begini? Kalian mau buat aku mati kelaparan? Ucap Viona dengan wajah marah.
" Ibu ada urusan,abangmu mengantar ibu,kamu kenapa tidak makan?"
"Mau makan apa bu,di meja makan sama sekali tidak ada makanan di kulkas hanya ada ikan asin doang,aku tidak makan itu,kulit ku bisa rusak makan ikan asin." Jawab Viona.
Ratih menarik napas berat,dia mencoba menahan amarah,dia tidak ingin ribut lagi dengan menantunya karena hari sudah malam.
" Sudahlah percuma berdebat sama perempuan jahanam itu,dia benar-benar wanita tidak tau malu ibu sudah sangat kesal padanya bisa-bisa ibu struk gara-gara wanita itu,Antoni secepatnya ceraikan wanita itu,ibu mau melihat kemana dia kalau kamu sudah menceraikan dia." Ucap Ratih dengan wajah penuh amarah.
"Sabar bu." Jawab Antoni singkat.Pada saat itu tanpa sengaja Lisa mendengar obrolan mereka,dia mengurungkan niatnya ke kamar mandi saat mendengar obrolan keluarga suaminya.
" Apa yang sedang mereka rencanakan,aku harus lebih hati-hati,dia bukanlah suami yang baik." Ucapnya dalam hati lalu menutup pintu penuh kehati-hatian dia tidak ingin mereka melihatnya lagi.
Lisa merebahkan kembali tubuhnya di samping Celin,rasa ngantuknya perlahan hilang dia menatap wajah putrinya yang sangat cantik,Celin satu-satunya alasan dia selalu bersemangat menghadapi kehidupannya.
"Maafkan ibu sayang,ibu tidak bisa menjadi ibu yang sempurna untukmu,jika nanti ibu dan papa mu bercerai ibu harap kamu memaafkan ibu." Ucapnya dalam hati lalu menyeka matanya yang sudah mulai berkaca-kaca.
Tiba-tiba Antoni mendorong pintu dari luar,Lisa pura-pura tidur,Sepertinya Antoni berdiri agak lama memandangi mereka,dia membelakangi pintu kamar makanya dia tidak tau apa yang dilakukan Antoni.
" Kamu sudah membuatku muak Lisa,aku pikir selamanya aku bisa memanfaatkan kamu,ternyata kamu pintar juga membaca sikap ku maafkan aku jika harus mencari wanita lain." Ucap Antoni dalam hati sambil menatap punggung Lisa.
****
Sementara itu disebuah hotel seorang wanita sedang berantam dengan seorang pria sepertinya mereka pasangan kekasih.
" Aku tidak bisa bertanggung jawab Mona atas kehamilan kamu,makanya dari dulu aku selalu bilang agar kamu kb agar kita bisa melakukan sepuasnya tanpa takut hamil,kamu sengaja ya mau menjebak aku,kamu kan tau sendiri kalau aku sudah punya istri lebih baik kamu gugurkan saja kandungan mu itu,aku tidak butuh anak dari kamu." Ucap seorang pria yang sudah punya istri.
" Sialan kamu mas,jadi bagaimana dengan nasibku dan janin dalam perutku,orang tua ku akan membunuhku kalau sampai mereka tau akan hal ini." Ucap Mona yang sudah mulai sesenggukan.
Pria itu langsung mengenakan pakaiannya,lalu melempar uang kepada Mona,pria itu menatapnya dengan tatapan sinis.
"Kita saling memanfaatkan jadi jangan berharap aku bertanggung jawab atas apa yang kamu alami,urus saja sendiri." Ucapnya lalu meninggalkan kamar hotel.
Mona memungut uang yang berserakan dilantai,lalu menyeka air mata yang membasahi wajahnya dia mengira masih ada belas kasihan dari pria itu untuknya ternyata tidak sama sekali.
" Dasar laki-laki bajingan,rupanya dia mengajakku bertemu hanya untuk memuaskan nafsu bejatnya ,aku kira dia mau bertanggung jawab." Makinya lalu memperbaiki riasannya dan keluar dari kamar hotel.
Sepanjang jalan saat akan kembali ke kontrakannya,Mona terus berfikir keras,dia memutuskan merawat janin diperutnya karena tidak ingin menangung resiko kalau dia menggugurkan kandungannya.
" Antoni..!!! Aku harus bisa menjadikan dia suamiku,tidak mungkin aku hamil tanpa suami,keluargaku akan sangat marah jika sampai ketahuan aku hamil diluar nikah." Ucapnya dalam hati sembari terus menyetir mobilnya.
****
Pagi ini lisa sangat sibuk mempersiapkan barang dagangannya,sudah hal biasa kalau hari sabtu Antoni yang menjaga Celin karena dia libur kerja.
" Mas Celin menangis,aku mau berangkat ke pasar coba kamu gendong dia supaya tidak menangis lagi." Ucap lisa sambil mengangkat barang-barangnya ke atas sepeda motornya.
" Urus saja sendiri."
🌹🌹🌹 bersambung🌹🌹🌹