perkenalkan nama ku Alena Candra Winata biasa di panggil Alena kehidupan ku yang awal nya gadis remaja berubah tragis ketika aku salah pilih pasangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arieella Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
di luar dugaan Alena
"Alena ini kamar cucu saya " ucap Melinda
Alena pun memandang sekitar kamar Cukup besar
"iya nyonya"
Kemudian melinda pun mengajak Alena untuk keluar kamar dan menuju ke kamar sebelah nya
"Alena kamar mu di sini"
"kamar saya Nyonya"
"iya selain itu nanti ada satu orang suster yang akan membantu mu untuk menjaga cucu ku "
"kenapa tidak saya saja Nyonya "
Wanita bule itu pun tersenyum terhadap Alena dan mendekat ke arah Alena
"disini tugas mu merupakan seorang bibi susu ,jadi kualitas tidur dan kesehatan mu harus terjaga jadi kamu harus istirahat dan makan yang teratur apa kamu paham Alena"
"tapi nyonya "
"aku tidak ingin kualitas asi mu berkurang Alena "
"baik nyonya "
"jika begitu istirahat lah biar aku yang menjaga cucu ku ya"
"baik nyonya "
Melinda pun menggendong cucu nya keluar kamar sedangkan Alena Memilih untuk membesarkan diri
sesampainya di bawah Melinda pun menemui bastian
"bagaimana mi"
"apa nya"
"ibu susu untuk putra ku"
"dia sedang istirahat "
"oh,mi apa tidak akan jadi masalah jika dia bekerja disini tanpa berpamitan kepada suami nya "
"kita suruh orang untuk menyelidiki latarbelakang Alena gampang kan "
"iya mi "
"oh ya mi sampai saat ini putra ku Belum memiliki nama"
"kamu memang Deddy yang bodoh Bastian ya kamu kasih nama lah "ucap Melinda yang sangat sewon dengan putra nya tersebut
"savero Aksa bumi bagaimana mi"
"apa artinya itu Bastian jangan asal saja kamu memberi kan nama kepada cucu ku"
"penyelamat yang kokoh dan kuat seperti bumi bagaimana mi"
"Bagus kita panggil Vero "
"iya mi"
Setelah mengobrol dengan Bastian Kini Melinda memanggil kepala pelayan
"bik tolong kamu siap kan semua kebutuhan Alena dia di sini bukan sebagai pelayan atau pun suster tetapi dia sudah ku anggap sebagai anak ku paham"ucap Melinda kepada kepala pelayan
"baik nyonya "
"sekarang tolong kamu siap kan semua kebutuhan dia "
"baik nyonya "
Kepala pelayan pun pergi meninggalkan Melinda dan Bastian
"kapan orang suruhan mu memberikan kabar tentang Alena Bastian"
"paling lama nanti malam mi"
"Baiklah lebih baik aku istirahat dengan cucu ku di kamar"
Mami Melinda pun pergi meninggalkan Bastian sendirian sedangkan saat ini di dalam kamar Alena , Alena baru saja selesai mandi saat keluar kamar mandi di terkejut karena ada kepala pelayan di dalam kamar nya
"permisi non maaf mengagetkan"
"ehm iya bik gak papa,ada apa ya bik" tanya Alena
"maaf non saya hanya mengantar kan makan siang buat non dan juga mau menunjukkan semua kebutuhan non"
"bik Panggil saja saya Alena kita sama disini bik"
"maaf non saya tidak berani karena ini sudah perintah dari nyonya besar "
Disitu Alena hanya bisa menghela nafas panjang
"baiklah bik,saya mau ganti baju mana tas saya yang di sini bik"
"maaf non semua tas nona sudah saya simpan di lemari paling bawah "
"oh ya bik makasih ya "
"sama sama non,baju nona ada di dalam lemari sebelah sana " tunjuk kepala pelayan
Alena pun berapa ke arah lemari saat membuka lemari terdapat banyak tas dan juga semua baju baju yang masih berlebel
"bik mama baju saya"
"itu baju nona "
"bukan bik ini buka baju saya"
"maaf non ini baju nona semua,itu semua nyonya besar yang siapkan tolong nona jangan mempersulit pekerjaan saya ya non"
Mendengar hal itu Alena hanya bisa menghela nafas panjang dan dia memutuskan untuk mengambil satu baju mata Alena melotot saat melihat sebuah drama rumahan yang aja dia gunakan
"bik ini yakin"
"iya non"
"baiklah tunggu sebentar ya bik saya akan ke kamarmandi dulu"
"iya non"
Tak lama Alena pun keluar dengan menggunakan dress lengan pendek dan panjang sdi bawah lutut kecantikan Alena semakin terlihat
Kini dia pun duduk di meja rias ingin mengeringkan rambut
"nona makan dulu ya ,biar ngeringin rambut nya saya bantu biar nona bisa segera istirahat nona terlihat sangat Capek"
"bik terimakasih banyak ya " hanya itu yang di ucapkan oleh Alena Jika dia menolak pun percuma
Disitu Alena makan sambil mengeringkan rambut yang di bantu eh kepala pelayan
"saya jadi gak enak sama bibik"
"jangan di pikir kan non,ini sudah perintah dari nyonya besar yang sudah lama mengharapkan anak perempuan dan baru kali ini terwujud non"
di situ Alena diam saja dia bingung harus menjawab apa ada setelah semua urusan selesai kini kepala pelayan pun Keluar dari kamar Alena
Disitu Alena memilih untuk menonton televisi tanpa di sadari Alena pun tertidur
Malam hari setelah makan malam mami Bastian dan juga Bastian berada di ruang tamu
"mi ini hasil nya sudah keluar"
"lalu bagaimana Bastian"
Bastian pun mengeluarkan map yang di dapat dari anak buahnya
"mi ini hasil nya tinggal kita cocok kan saja dengan Alena langsung "
"baiklah aku kanan menyuruh kepala pelayan untuk memanggil Alena"
Tak lama kepala pelayan pun memanggil Alena
"permisi non"
"Ada apa bi"
" nona Alena di tunggu tuan Bastian dan nyonya besar di ruang kerja tuan Bastian"
"baik bik,tapi antar kan saya ya bik saya takut tersesat "
"baik non"
Kini Alena dan kepala pelayan pun berjalan menuju ke ruangan kerja Bastian rumah yang cukup besar membuat Alena terlihat bingung
"bibik sudah lama bekerja di sini"
"sudah non semenjak tuan muda masih sd "
"oh cukup lama ya bik"
"iya non"
kini mereka berdua telah sampai di hadapan pintu ruang kerja Bastian
"tok tok tok"kepala pelayan pun mengetuk pintu ruang kerja Bastian
"masuk"
Kepala pelayan membuka ruangan tersebut
"malam tuan nyonya,ini nona Alena"
"oh iya bibik bisa tinggal kan kamu ya" ucap Melinda
"baik Nyonya "
"makasih banyak ya bi"
"sama sama non"
Kepala pelayan pun segera meninggalkan ruangan Bastian sedangkan Alena masih berdiri di tempat semula
"Alena duduk sini"
"iya Nyonya"
Bastian yang sangat tidak mudah percaya dengan orang pun memandang Alena dengan tatapan dingin
"maaf nyonya ada apa ya"
"tidak kami hanya ingin mengkonfirmasi kebenaran informasi yang kami dapatkan ,saya minta maaf ya sebelum nya jika saya mencari informasi mu tanpa memberi tahukan kamu terlebih dahulu Alena"
"iya nyonya tidak masalah saya paham maksud nyonya "
Melinda merasa kasihan setelah mendengar sedikit tentang cerita apa yang di sampaikan oleh anak buah Bastian berbeda dengan Bastian jika belum mengkonfirmasi kepada orang nya langsung dia akan tetap dingin bagi kan es batu