Sequel dari The Sexy Maid and The King Devil of Mafia.
Arabella, nama yang cantik secantik orangnya, namun tidak dengan kehidupan nya, dia tinggal bersama dengan Ibu tirinya karena kedua orang tuanya sudah meninggal, sikap ibu tirinya sangat buruk terhadap Arabella dia suka menindas dan memakinya.
Suatu ketika Ibu tirinya hendak menjualnya kepada seseorang dan Arabella pun segera melarikan diri ketika mengetahuinya.
Aarav Geraldo Grey, keturunan satu-satunya dari Arthur Geraldo Grey dan Clara Claire. Aarav pria yang dingin dan tegas. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun.
Sampai akhirnya Aarav jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang ia selamatkan..
Penasaran, Yuk baca cerita selengkapnya..
Tapi sebelum itu Author ingatin ya!!
Ini ceritanya mengandung kekerasan dan ***+ Nya.
Dan setting-Nya Luar Negeri ya....
Jadi bagi yang nggak suka silahkan skip ya 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin Pergi
Aarav memeluk wanita itu, "Tenanglah.Tidak akan ada yang menyakitimu disini." Ucap Aarav pelan, mencoba menenangkan nya.
Lalu tiba-tiba Arabella pingsan di dalam pelukan Aarav. Aarav menggendongnya dan membawa nya ke kamar pria itu yang berada di lantai dua.
Aarav meletakkan tubuh Arabella di atas ranjang king sizenya. "Panggilkan Hans!" Perintah Aarav kepada Shen yang juga berada di dalam sana.
"Baik bos." Jawab Shen dan segera menghubungi dokter Hans yang merupakan dokter pribadinya Aarav.
Dokter Hans memeriksa keadaan Arabella.
"Dia tidak apa-apa bos, hanya shok saja." Ujar Hans.
"Kapan dia akan sadar?" Tanya Aarav yang masih memandangi wajah Arabella.
"Sebentar lagi bos." Jawabnya.
Lalu Shen mengantar dokter Hans yang masih muda itu. "Shen, siapa wanita itu?" Tanya Hans penasaran.
"Wanita yang diselamatkan bos." Jawab Shen singkat menuruni tangga bersama Hans.
Hans memeiliki hubungan sangat dekat dengan Aarav dan juga Shen karena dia anak dari dokter pribadi keluarga Grey sebelumnya. Usia mereka hanya terpaut satu tahun dimana Hans satu tahun lebih muda dari Aarav. Setelah selesai menempuh sekolah kedokteran nya, sang ayah langsung memerintah kan putra nya untuk menjadi dokter pribadi Aarav di New York.
"Tapi kenapa bos, memperlakukan nya dengan berbeda?" Tanya Hans yang masih penasaran.
"Kau tidak usaha banyak tanya!" Ucap Shen karena pria itu sangat kepo.
"Dia cantik sekali kalau sedang tertidur." Gumam Aarav menatap Arabella yang terbaring di atas ranjang miliknya.
Aarav duduk disamping ranjang menunggu Arabella sadar, namun tidak lama Shen datang kembali.
"Nona Arabella, melihat Berto menembak seorang pelayan yang diduga penyusup, bos." Ucap Shen.
"Mulai sekarang perintahkan seluruh pengawal untuk jangan membunuh di mansion, bawa mereka ke ruang bawah tanah terlebih dahulu," Perintah Aarav dengan masih fokus memandangi Arabella.
"Baik bos." Jawab Shen lalu pergi keluar.
"Bagaimana bisa wanita lemah seperti ini bisa menghadapi banyak ujian dalam hidupnnya." Ucap Aarav pelan sembari mengelus wajah mungil milik Arabella dan menyelipkan rambutnya.
Aarav sudah mengetahui semua tentang Annabella tadi pagi pada saat Shen mendatangi nya. Dia begitu kesal mengetahui perbuatan buruk stevi terhadap Arabella.
Aarav menjadi ingin melindungi Arabella, dan menjaga wanita itu di sisi-Nya.
***
Tidak lama Arabella tersadar kembali, dia meliha Aarav duduk di sampingnya dengan memegang salah satu tangannya.
"Kau sudah sadar? Apa ada yang sakit?" Ucap Aarav melihat Arabella yang sudah membuka kedua matanya.
Arabella langsung menarik tangannya yang dipegang oleh Aarav. Dan dia kembali teringat akan kejadian mengerikan yang ia lihat tadi.
"Tuan, aku mohon. Aku ingin pergi, aku tidak bisa tinggal disini lagi." Mohon Arabella dengan suara bergetar.
"Tenanglah... Kau baru sadar," Ucap Aarav lembut.
Arabella menggelengkan kepalanya. "Tidak tuan... Saya benar-benar ingin pergi." Ucap Arabella yang mulai meneteskan air matanya.
"Kau tidak akan pergi kemana-mana. Bukankah sudah ku bilang, mulai sekarang kau akan tinnggal disini!" Tegas Aarav karena Arabella selalu memaksa ingin pergi.
"Kenapa? Kenapa anda menahan saya disini?" Tanya Arabella yang tidak tahu kenapa Aarav tidak membiarkan dia untuk pergi.
Aarav menatap lekat mata Arabella. "Karena kau sudah masuk ke dalam duniaku." Ucap Aarav penuh dengan keseriusan.
Arabella menautkan alisnya, mencoba mencerna maksud dari ucapan pria itu. "Apa maksud anda?" Tanya Arabella tidak mengerti.
"Kau milikku sekarang!" Ucap Aarav memperjelas maksudnya.
"Tidak!! Saya tidak mau.. Hiks...hiks.. " Tolaknya menggeleng.
"Saya hanya wanita biasa bahkan sangat biasa... Tidak ada yang spesial dalam diri saya, tuan... Mohon jangan tahan saya disini." Arabella memohon kembali dengan air mata yang bercucuran.
Aarav mengulurkan tangannya dan hendak menghapus deraian air mata milik Arabella namun wanita itu langsung menghindar karena takut.
Aarav pun akhirnya menangkup kedua pipinya Arabella saat wanita itu ingin menghindar. Ia pun menyeka air mata Arabella dengan lembut.
Arabella tidak berani melihat wajah Aarav yang sangat dekat dengan wajahnya sekarang. Lalu Aarav menarik dagunya supaya Arabella melihat kearah nya.
"Jangan menundukkan kepala saat aku ada di depan mu, aku tidak suka dan panggil aku Aarav!" ucapnya lembut.
BERSAMBUNG.
di tunggu thor karya selanjutnya...
jgn byk typo lagi yaaaaa 🙃