NovelToon NovelToon
Asmara Gadis Mafia × Ketua OSIS

Asmara Gadis Mafia × Ketua OSIS

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Ketos / Mafia / Tamat
Popularitas:8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rara Tania

Diusir dari rumah tak membuat Halley melemah. Justru sebaliknya, semenjak diangkat oleh sebuah keluarga kaya, gadis itu kini menjadi gadis lain yang sangat kuat, dingin, dan kejam apalagi sejak ia menjadi leader dari Black Devil. Dia menjadi BAD GIRL!

Lulus SMA, gadis yang mengubah nama menjadi Camilla itu malah mengulang sekolah lagi. Hingga takdir mempertemukannya dengan sahabat kecil, keluarga kandungnya, sekaligus musuhnya. Tak lepas dari itu, hadirlah seorang ketua OSIS tampan yang sangat Camilla benci nyatanya berhasil mengubah kehidupan gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara Tania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mama diculik!

Keesokan harinya, kalimat teror itu masih memenuhi pikiran Halley. Kini di rumah keluarga Renaga, Halley jadi semakin waspada dan menjadi manja pada Mama Zherra. Hal itu membuat Mama Zherra bingung dan berfirasat buruk.

Pagi itu, Halley dan Mama Zherra sedang duduk berdua di balkon mansion keluarganya. Mereka sedang menikmati udara pagi yang sangat sejuk itu. Papa Harchan sedang berada di ruang kerjanya, sementara James sedang menonton film di kamarnya.

"Ma, Halley ke kamar dulu ya. Mau ambil handphone!" Mama Zherra mengangguk. Ia melihat ke depan lagi. Dilihatnya seorang wanita tua yang sedang berjalan di depan rumahnya, wanita itu kepalanya ditutupi oleh kain warna merah. Nampaknya wanita tua itu kesusahan berjalan.

Karena memiliki hati yang baik, Mama Zherra pun segera keluar dari mansionnya untuk membantu wanita itu. "Nenek hendak pergi kemana?" Kata Zherra tersenyum sambil memegang bahu nenek itu untuk membantunya berjalan.

"Ne-nek mau ke ku-bu-ran itu, Nak." Kata nenek itu terbata-bata karena kesusahan bicara. Nenek itu menunjuk kuburan yang letaknya cukup jauh dari keberadaannya sekarang. "Kalau begitu Zherra antarkan, ya, Nek!" Mama Zherra menuntun Nenek tua itu berjalan.

Ketika mereka sudah jauh dari mansion keluarga Renaga. Sebuah mobil hitam menghampiri mereka. Dua orang pria membekap mulut Zherra dengan kain yang sudah diberi obat tidur. Zherra memberontak tapi usahanya sia-sia. Dengan pandangannya yang mulai buram itu, Zherra melihat si Nenek melepas topengnya. Itu adalah VERA!

"Bawa dia ke bangunan itu." Kata Vera langsung masuk ke dalam mobil hitam itu.

***

"Ma, Mama! Ck. Mama mana sih!" Halley terus mencari keberadaan Mama Zherra di mansion besar itu. "Bibi, bibi lihat Mama tidak?" Tanyanya pada salah satu pelayan.

"Tidak, Nona. Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan itu. "Cari Mama sampai ketemu. Kalau sudah ketemu katakan pada Halley. Halley tunggu di kamar!" Halley melangkahkan kakinya ke kamarnya.

***

7 jam kemudian, siang hari. Zherra membuka matanya perlahan. Tangan dan kakinya diikat di kursi yang didudukinya. Ia melirik kesana kemari, ruangan itu cukup gelap. Hanya ada sedikit cahaya yang masuk dari jendela kecil di dinding ruangan itu.

"Cih! Seharusnya tadi aku memberimu racun, bukan obat bius!" Kata Vera mendekati Zherra dengan dua laki-laki bertubuh besar di belakangnya.

"Apa yang kau mau, Vera!" Alis Zherra menyatu, ia sangat marah dengan kelakuan Vera.

"Apa yang ku mau ya? Harchan! My Harchan! Kembalikan Harchanku!" Vera mencengkram leher Zherra dengan erat, setelah itu melepaskannya.

"Tidak! Tidak akan!" Kata Zherra sepenuh hati.

"Baiklah, liat saja nanti!" Vera tersenyum sinis. "Kau mau makan apa?" Tanyanya.

"Tidak mau!" Zherra mengalihkan pandangannya. "Sok kuat sekali! Kau masih beruntung aku tidak akan membunuhmu!" Kata Vera, "Katakan kau mau makan apa?!" Tanyanya lagi.

Karena memang sedang lapar, Zherra pun menjawab, "Apapun yang penting tidak basi!"

"Bawakan makanan di restoran terdekat, 10 menit dari sekarang!" Pinta Vera pada salah satu laki-laki di belakangnya. "Siap, Bos!"

"Dan kau, lakukan tugas yang kedua!" Pinta Vera lagi pada laki-laki yang lain. "Siap, Bos!" Katanya.

***

"Maaf, Tuan. Tapi kami sudah mencari keberadaan Nyonya di setiap sudut rumah." Kata salah satu pelayan dengan suara bergetar karena ketakutan. Sedari tadi para pelayan terus dibentak Papa Harchan karena mereka tidak berhasil menemukan istrinya.

"Zherra, dimana kau..." Guman Papa Harchan. Keluarga itu benar-benar dibuat khawatir dan takut dengan hilangnya Mama Zherra. Apalagi rumah besar itu tidak difasilitasi CCTV, karena selama ini benar-benar aman tidak terjadi apa-apa.

"Apa orang yang menerorku waktu itu, yang melakukan ini semua. Aku tidak mengadu! Kenapa Mama jadi kena masalah!!" Batin Halley. Ia mengacak rambutnya frustrasi.

"Sebenarnya ada apa ini, Mama pergi kemana? Kenapa handphonenya ditinggal di rumah? Mama! Mama kemana? Mama hilang kemana? Mama! Mamaaa!" Batin James. Ia sangat khawatir dengan Mamanya yang tidak ada kabar itu.

"Pa, Halley mau bicara!" Papa Harchan dan James menoleh ke Halley. Wajah perempuan itu nampak serius. Sebelum Halley hendak berbicara, seseorang memanggil namanya.

"Hai, Halley!" Kata orang itu yang ternyata adalah Vera dan Caitlin di sampingnya. Terlihat Caitlin sedang membawa sebuah box kue.

"Eh, Tante." Halley menatap Vera dan Caitlin tanpa ekspresi.

"Halley, aku membawakanmu kue coklat kesukaanmu! Seperti yang kau ceritakan kemarin!" Caitlin tersenyum manis sambil menyodorkan box kue ke Halley. Halley menerimanya dan langsung menaruhnya di atas meja.

"Kenapa suasananya tegang begini?" Tanya Vera pura-pura tidak tau. "Zherra hilang, Ver!" Kata Papa Harchan sambil memijat dahinya.

"Apa!" Vera dan Caitlin pura-pura kaget. "Bagaimana bisa, Chan?" Tanya Vera sambil mengernyitkan dahinya, pura-pura khawatir.

"Entahlah!" Kata Harchan frustrasi, ia sudah mengerahkan orang-orang untuk mencarinya selama 6 jam ini, tapi tidak ketemu.

.

.

.

1
Renjani Soraya
pertnyaan ny emng msih muat tuh sepatu thor.. author mah kadang" ya wkwkw
Shinta Dewiana
nyesal apanya nenek lampir hidup dgn penuh kemewahan...ya aaa...br minta maaf gitu langsung luluh...iyaaa...kurang greget deh ..
Shinta Dewiana
baguslah 2 nenek lampir tu emang pantas mati
Shinta Dewiana
hedeh gampang banget maafin..enggak seru....
Shinta Dewiana
welly kasihan banget lo..salah sendiri dulunya enggak serius..skrang terlambat deh..
Shinta Dewiana
dua nenek lampir masih senang aja hidupnya.
Shinta Dewiana
mafia kok lengah..asisten jg oon
Shinta Dewiana
huh siapa juga enggak emosi tiba2 nenek lampir datang main jambak aja....ya pasti hrs di balaslah
Shinta Dewiana
helley alias cammelia ..terlalu buang buang waktu bukannya balas dendam sm 2 si mak lampir...hedeh
Shinta Dewiana
halley ceroboh...tdk merekam semua biar ada bukti..
Shinta Dewiana
halley oon bisa nya surat ancaman tu di simpan doang..
Shinta Dewiana
duh...bener2 geregetan ini....huh athor hatiku di aduk aduk ini
Shinta Dewiana
gerammmmnyaaaa
Shinta Dewiana
his mulai deh oon nya..
Qaisaa Nazarudin
Maaf ya Thor di bab ceritanya JAMES dan HARCHAN terpaksa aku skip bacanya, Aku masih sakit hati dan marah atas perlakuan mereka ke Halley dan mamanya, Aku gak bisa terima sampai sekarang..
Qaisaa Nazarudin
Aman Kina,Santai aja,Tuh bocah cuman preman doang,Tapi Welly seorang Mafia,Bukan tandingan tuh bocah..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa gak di vedioin saat digilir, hantar rakaman nya ke Harcan, biar dia liat sendiri istri nya di gilir2 wkwkwkwkk
Qaisaa Nazarudin
Bheeuuhh gila..
Qaisaa Nazarudin
Menurut ku yg pantas utk Cam adalah Welly, Wellybyg selalu ada saat suka dan dukanya Cam, Saat susah dan Senang nya Cam, Aku gak rela aja Cam sama Justin gitu,
Tapi kalo Cam sama Welly ntar judul novel nya outhor bukan Cewek bar2 sama Ketos ya, Pasti judul novelnya akan lain ya 😃😃
Qaisaa Nazarudin
Ini baru puas hati aku,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!